Anda di halaman 1dari 29

Cairan Pada Anak dan

Kebutuhannya

Komposisi Cairan Tubuh


Air
Elektrolit :
Kation : K, Na, Ca, Mg
Anion : Cl, HCO3

Non elektrolit :
glukose, protein, O2, CO2, dan asamasam organik

Air Tubuh Total ( Total Body


Water )
Air tubuh total sebanyak 65% - 80% BB
Dipengaruhi oleh :
usia, jenis kelamin, massa otot, kandungan lemak

Komposisi cairan tubuh


Cairan Ekstra Sel: 1/3 TBW
Terdiri atas :
Cairan interstisial (15% BB)
Intravaskuler/plasma (5% BB)
Transeluler
Cairan Intra Sel : 2/3 TBW

Total Body Water Berdasarkan


Usia Dan Jenis Kelamin
USIA

TBW (% BB)

Neonatus

80

2-12 bulan

75

1 5 tahun

70

5 thn - pubertas

65

Laki-laki

60

Perempuan

55

Perubahan Keadaan Volume Sel


1. Larutan isotonik :
Tidak ada perubahan
volume sel

2. Larutan hipotonik :
Air berpindah dari
ekstraseluler ke
intraseluler sel
membengkak

3. Larutan hipertonik :
Air berpindah dari
dalam sel ke
ekstraseluler sel
mengkerut

Prinsip Terapi Cairan dan Elektrolit Pada Anak


Kebutuhan cairan dan elektrolit pada anakanak relatif lebih banyak dari pada dewasa,
karena:
1. Rerata metabolik yang tinggi.
2. Insensible loss yang tinggi (minute ventilation
tinggi, rasio surface area : volume tinggi,
epidermis pada bayi preterm masih imatur).
3. Kemampuan konsentrasi urin rendah
4. Kemampuan bayi mengekskresi air juga rendah
karena immaturitas ginjal (usia <1 tahun) dan
sekresi ADH pada bayi cenderung lebih tinggi.

Prinsip pemberian cairan pada


anak
1. Defisit air maupun elektrolit
2. Kehilangan cairan yang masih
berlangsung: volume dan komposisi
elektrolit (ongoing loss).
3. Kebutuhan rumatan (maintenance)
Nilai defisit dapat dihitung
berdasarkan :
BB sebelum dehidrasi BB sekarang
Atau
BB x % dehidrasi

Derajat Dehidrasi
Derajat
dehidrasi

Anak

Dewasa

Ringan

5%

3%

Sedang

10 %

6%

Berat

15 %

9%

GEJALA KLINIS DERAJAT DEHIDRASI


Gejala dan tanda

Dehidrasi Ringan

1. Keadaan umum

Haus, sadar, lemah Haus, lemah,


letargis/mengantuk

2. Tekanan nadi
3. Respirasi
4. Ubun-ubun besar
5. Tek. Darah sistolik
6. Elastisitas kulit
7. Mata
8. Air mata
9. Selaput lendir
10 Urine

Normal dan kuat


Normal
Normal
Normal
Cpt kbl pd penek.
Normal
Ada
Lembab
Normal

Dehidrasi Sedang

Cepat dan lemah


Dalam
Cekung
Normal /rendah
Lambat
Cekung
Tidak ada
Kering
Berkurang & gelap

Dehidrasi Berat
Mengantuk, dingin,
berkeringat, ekstr.
sianosis, koma
Cpt, lmh,kdg tak trb
Dalam dan cepat
Sangat cekung
>90 mmHg, dpt0
Sgt lambat (>2 dt)
Sangat cekung
Tidak ada
Sangat kering
(-)dlm bbrp jam,
kndng kmh kosong

Klasifikasi dehidrasi (WHO)


Dehidrasi berat

Dehidrasi
ringan/sedang
Terdapat 2/>
Terdapat 2/>
tanda di bawah ini tanda dibawah
:
ini :
1. Letargis/tdk
sadar
2. Mata cekung
3. Tdk bs
minum/malas
minum
4. Cubitan kulit
perut kembali
sgt lambat (
2 dtk)

1. Rewel,gelisah
2. Mata cekung
3. Minum dg
lahap, haus.
4. Cubitan kulit
kembali
lambat

Tanpa dehidrasi
Tidak cukup tanda
untuk
diklasifikasikan
sbg dehidrasi
ringan/berat.

Kehilangan cairan yang sedang berlangsung


(on going loss)
Medis :
Muntah
Diare
NG suction
Penyakit ginjal
Pemakaian diuretik

Pembedahan :
Wound drainage
Ostomy output
Perdarahan

Kebutuhan rumatan :

IWL
kehilangan cairan melalui urin dan tinja.

Kebutuhan cairan rumatan per hari :


Neonatus 1 hari = 60 ml /kgBB/hari.
Neonatus 2 hari = 80 ml /kgBB/hari.
Bayi > 3 hari
= 100 ml /kgBB/hari.
BB 10 kg pertama = 100 ml /kgBB/hari.
BB 10 kg kedua = 1000 ml +
50ml/kgBB/hari.
BB > 20 kg
= 1500 ml + 20 ml /kgBB/hari.

PENGHITUNGAN CAIRAN
MAINTENANCE
PER HARI :
Berat badan (kg) Jumlah cairan
< 10
100 mL/kg
10 20
1000 mL + 50 mL/kg tiap per kg diatas 10
> 20
1500 mL + 20 mL/kg tiap per kg
diatas 20
PER JAM :
Berat Badan (kg) Jumlah Cairan
< 10
4 mL/kg
10 20
2 mL/kg tiap kenaikan perkilo di atas
10
> 20
1 mL/kg tiap kenaikan perkilo di atas
20

Kebutuhan cairan pada neonatus


Berat Badan

Kebutuhan Cairan

<1000 g

100 ml/kg/hari

1000-1499g

80 ml/kg/har

1500-1999g

80 ml/kg/har

2000-2499g

60-80 ml/kg/har

>2500g

60 ml/kg/har

Untuk hari berikutnya naik 20ml/kg/hari s/d 150160ml/kg/hr hari hingga tercapai status hidrasi

PERHITUNGAN INSENSIBLE WATER LOSS

IWL
: 10
Neonatus
1 5 tahun
> 5 tahun

30 cc/KgBB
: 50 cc/KgBB
: 40cc/KgBB
: 20cc/KgBB

Pertumbuhan :
0 6 bulan : 25cc/KgBB
6 12 bulan : 15cc/KgBB
> 1 tahun : 10cc/KgBB

FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI IWL

Peningkatan IWL

Penurunan IWL

Hipertermia*

Udara lembab

Aktifitas yang
meningkat

Hipotermia

Pemanas Radian**

Sedasi

Fototerapi***

Pengurangan aktifitas

* meningkat 12% tiap kenaikan 1C diatas 38 C


**
meningkat 40-50% pada bayi <1500 g
*** meningkat 40% pada bayi <1500 g, lebih tinggi pada bayi yang
lebih besar

Faktor-faktor yang mengurangi kebutuhan cairan :


Humidifikasi x 0,75
Dilumpuhkanx 0,7
Sekresi ADH tinggi
(pasien dalam ventilator, koma) x 0,7
Hipotermi - 12% per 1C suhu rektal
<37
Kelembaban lingkungan tinggi x 0,7
Gagal ginjal x 0,3 (+ produksi urin)

Faktor-faktor yang meningkatkan


kebutuhan cairan :

Aktifitas penuh dan diet oral x 1,5 / minum bebas


Demam
+ 12% peroC suhu rektal >37oC
Suhu ruangan >31C
+ 30% peroC
Hiperventilasi
x 1,2
Neonatus preterm (< 1,5 kg) x 1,2
Radiant heater
x 1,5
Fototerapi
x 1,5
Luka bakar hari 1
+ 4% per 1% luas luka
bakar
Luka bakar hari >2
+ 2% per 1% luas luka
bakar

Kebutuhan elektrolit per


hari
1. Natrium : 2 4 mEq/100ml
kebutuhanair/hari
2. Kalium : 1 2 mEq/100ml kebutuhan
air/hari
3. Klorida : 2 4 mEq/100ml
kebutuhanair/hari

Prinsip terapi
Terapi cairan pada keadaan syok :
Berikan 20 mL N saline atau Ringer Lactat IV
secepatnya.
Terapi defisit cairan:
Penggantian dari kebutuhan cairan (Defisit
+ rumatan) dalam 8 jam pertama
Penggantian dari kebutuhan cairan
(Defisit+ rumatan) dalam 16 jam berikutnya

Nilai respon terapi :


Harus selalu
dilakukan
Dinilai ulang defisit
dan kehilangan
cairan yang masih
berlangsung
Produksi urin
>0.5cc/kg/jam
Respon tanda vital

Reevaluasi kontinyu
status hidrasi dan
kebutuhan cairan
Sesuaikan terapi
dengan respon yang
terjadi
Stop terapi bila anak
sudah bisa makan dan
minum seperti biasa
dan volume cairan
sudah cukup

Balans cairan
Cairan masuk :
Minum
Intra vena
Obat-obatan

Cairan keluar :
Urine
Iwl
On going loss :
muntah, diare,
produk stoma,
produk NGT, produk
drain

KELEBIHAN VOLUME
CAIRAN
Penyebab :
Vol. cairan & konsentrasi Na (akibat
retensi/masukan >>)
Ekskresi air & Na Ginjal
Mobilisasi cairan ke intra sel
Gambaran klinik :
BB >>
Edema Palpebra
Tekanan vena sentral
Takipnea
Hepatomegali

Kelebihan Volume Cairan


Laboratorium
Hct
Na urine
BJ urine
Rontgen dada : Edema Paru

Pengelolaan :
Restriksi cairan
Diuretik

MONITOR TERAPI

PERFUSI JARINGAN PERIFER


NADI
PENGELUARAN URIN
TEKANAN DARAH

Vital Signs are Vital


Urine output is the most sensitive
(first to change) sign of volume
contraction
Heart rate changes second
Blood pressure changes late

Rute pemberian cairan


Enteral:
- pada pasien dengan fungsi gastrointestinal
baik
- dapat digunakan untuk mencegah atrofi
usus
Intraperitoneal:
- tehnik aseptik
- cairan hangat
(Mensach, IVECCS, 2005; Matthews, Vet Clinics,
1998.)

Rute Pemberian Cairan


Intraosseous:
- sama dengan cairan intravena
- khususnya digunakan untuk neonatus dan anak
kecil (< 6 tahun)
Intravenous:
- akses perifer atau sentral
- dehidrasi sedang/berat, syok
- ganti selang infus setiap 72 jam
- gunakan abocath
- bolus atau kontinyu
- kristaloid, koloid, produk darah, cairan nutrisi
(Mensach, IVECCS, 2005; Matthews, Vet Clinics,
1998)

Anda mungkin juga menyukai