Force Meajure Aceng
Force Meajure Aceng
tersebut
haruslah
2. Peristiwa tersebut tidak dapat dipertanggung jawabkan kepada pihak yang harus
melaksanakan prestasi (pihak debitur) tersebut (vide pasal 1244 KUH Perdata).
3.
Jika terjadi force majeure, maka kontrak tersebut menjadi gugur, dan sedapat
mengkin para pihak dikembalikan seperti seolah-olah tidak pernah dilakukan
(vide pasal 1545 KUHP Perdata.
7. Jika terjadi force majeure, maka para pihak tidak boleh menuntut ganti rugi.
Vide pasal 1244 juncto pasal 1245, juncto pasal 1553 ayat (2) KUH Perdata.
2
Akan tetapi, karena kontrak yang bersangkutan menjadi gugur karena adanya
force majeure tersebut, maka untuk menjaga terpenuhinya unsur-unsur
keadilan, pemberian restitusi atau quantum merit tentu masih dimungkinkan.
8.
Resiko sebagai akibat dari force majeure, beralih dari pihak kreditur kepada
pihak debitur sejak saat seharusnya barang tersebut diserahkan (vide pasal
1545 KUH Perdata). Pasal 1460 KUH Perdata mengatur hal ini secara tidak
tepat (diluar sistem).
iv. amunisi perang, bahan peledak, radiasi ion ataukontaminasi radioaktif kecuali yang
disebabkan olehpenggunaan Kontraktor atas amunisi, bahan peledak,radiasi atau
radioaktif, dan
v. bencana alam seperti gempa bumi, angin ribut, taifunatau aktivitas gunung berapi
f.
Kriteria
Berdasarkan subjek
1.
2.
Berdasarkan
lingkup
ruang 1.
2.
2.
3.
Penjelasan
yangtidak dapat dipenuhi oleh debitur.
Overmacht objektif adalah keadaan memaksa yang
menyebabkanpemenuhan prestasi tidak mungkin dilakukan
oleh siapa pun, hal inididasarkan pada teori
ketidakmungkinan (imposibilitas).
Overmacht subjektif adalah keadaan memaksa yang terjadi
apabilapemenuhan
prestasi
menimbulkan
kesulitan
pelaksanaan bagidebitur tertentu. Dalam hal ini, debitur
masih
mungkin
memenuhiprestasi,
tetapi
dengan
pengorbanan yang besar yang tidak seimbang,atau
menimbulkan bahaya kerugian yang besar sekali bagi
debitur.Hal ini di dalam sistem Anglo American disebut
hardship yangmenimbulkan hak untuk renegosiasi.
Overmacht umum, dapat berupa iklim, kehilangan, dan
pencurian.
Overmacht khusus, dapat berupa berlakunya suatu peraturan
(Undang-Undang atau Peraturan Pemerintah). Dalam hal ini,
tidak berartiprestasi tidak dapat dilakukan, tetapi prestasi
tidak boleh dilakukan.
Ketidakmungkinan
(impossibility).
Ketidakmungkinan
pelaksanaankontrak adalah suatu keadaan di mana seseorang
tidak mungkin lagimelaksanakan kontraknya karena keadaan
di luar tanggung jawabnya.Misalnya, kontrak untuk menjual
sebuah rumah, tetapi rumahtersebut hangus terbakar api
sebelum diserahkan kepada pihak pembeli.
Ketidakpraktisan (impracticability). Maksudnya adalah
terjadinya peristiwajuga tanpa kesalahan dari para pihak,
peristiwa tersebut sedemikianrupa, di mana dengan peristiwa
tersebut para pihak sebenarnyasecara teoretis masih mungkin
melakukan prestasinya, tetapisecara praktis terjadi
sedemikian rupa sehingga kalaupun dilaksanakanprestasi
dalam kontrak tersebut, akan memerlukan pengorbananyang
besar dari segi biaya, waktu atau pengorbanan lainnya.
Dengandemikian, berbeda dengan ketidakmungkinan
melaksanakan kontrak,di mana kontrak sama sekali tidak
mungkin dilanjutkan, padaketidakpastian pelaksanaan
kontrak ini, kontrak masih mungkin dilaksanakan,tetapi
sudah menjadi tidak praktis jika terus dipaksakan.
Frustrasi (frustration). Yang dimaksud dengan frustrasi di sini
adalahfrustrasi terhadap maksud dari kontrak, yakni dalam
hal ini terjadi peristiwayang tidak dipertanggungjawabkan
kepada salah satu pihak,kejadian mana mengakibatkan tidak
mungkin lagi dicapainya tujuandibuatnya kontrak tersebut,
sungguhpun sebenarnya para pihak masihmungkin
melaksanakan kontrak tersebut. Karena, tujuan dari
kontraktersebut tidak mungkin tercapai lagi sehingga dengan
demikian kontrak tersebut dalam keadaan frustrasi.
h. R. Subekti, Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia periode 1968 hingga tahun 1974
Keadaan memaksa dimana Debitur menunjukkan bahwa tidak terlaksananya apa yang
dijanjikan itu disebabkan oleh hal-hal yang sama sekali tidak dapat diduga,dan di mana ia
tidak dapat berbuat apa-apa terhadap keadaan atau peristiwayang timbul di luar dugaan
5
tadi. Dengan perkataan lain, hal tidak terlaksananyaperjanjian atau kelambatan dalam
pelaksanaan itu, bukanlah disebabkankarena kelalaiannya. Ia tidak dapat dikatakan salah
atau alpa, dan orang yang tidak salah tidak boleh dijatuhi sanksi-sanksi yang diancamkan
atas kelalaian.Untuk dapat dikatakan suatu keadaan memaksa (overmacht), selain
keadaanitu di luar kekuasaannya si debitur dan memaksa, keadaan yang telahtimbul
itu juga harus berupa keadaan yang tidak dapat diketahui pada waktuperjanjian itu dibuat,
setidak-tidaknya tidak dipikul risikonya oleh si debitur.
i.
Sri Soedewi Masjchoen Sofwan yang menulis kembali difinisi dari Dr. H.F.A. Vollmar
Overmacht adalah keadaan di mana debitur sama sekali tidak mungkin
memenuhiperutangan
(absolute
overmacht)
atau
masih
memungkinkan
memenuhiperutangan, tetapi memerlukan pengorbanan besar yang tidak seimbang
ataukekuatan jiwa di luar kemampuan manusia atau dan menimbulkan kerugianyang
sangat besar (relative overmacht).
j.
No.
Uraian
Kewajiban
Pengguna Jasa
Penyedia Jasa
Personil Kontraktor, wakil atau Subkontraktor
yang dilakukan atau suatu kejadian yang terjadi (menurut
memberikan atau menawarkan (langsung maupun
hukum yang berlaku) memiliki dampak yang sama dengan
tidak langsung) kepada siapapun insentif atau hadiah
tindakan atau kejadian di atas.
sebagaimana dinyatakan diatas. Akan tetapi, h. Dalam hal Bank menghentikan pinjaman atau kredit yang
pemberian insentif atau hadiah berdasarkan hukum
digunakan untuk melakukan pembayaran baik sebagian
atau peraturan kepada Personil Kontraktor tidak
maupun seluruh pembayaran kepada Kontaktor, apabila
akan mengakibatkan pemutusan.
Kontraktor tidak menerima jumlah yang menjadi haknya
dalam waktu 14 hari berdasarkan Sub-Klausula 14.7
[Pembayaran] untuk pembayaran berdasarkan Berita Acara
Pembayaran Sementara, Kontraktor dapat, tanpa merugikan
hak Kontraktor untuk memperoleh biaya bunga berdasarkan
Sub-Klausula 14.8 [Keterlambatan Pembayaran], mengambil
salah satu tindakan berikut:
i.
menghentikan pekerjaan atau menurunkan tingkat
kecepatan pelaksanaan pekerjaan, atau
ii.
memutuskan pekerjaan berdasarkan Kontrak dengan
menyampaikan pemberitahuan kepada Pengguna Jasa,
dengan salinan kepada Enjinir, pemutusan mana
berlaku 14 hari setelah penyampaian pemberitahuan.
i. Kontraktor tidak menerima perintah Enjinir yang
mencatattentang kesepakatan kedua belah pihak dalam
pemenuhanpersyaratan Mulainya Pekerjaan berdasarkan
Sub-Klausula8.1 [Tanggal Mulai Pekerjaan]
a. Pengguna jasa telah menyampaikan pemberitahuan dalam a. Penyedia Jasa telah menyampaikan pemberitahuan dalam
jangka 14 hari kepada kontraktor kecuali apabila sebab
jangka 14 hari kepada Pengguna Jasa kecuali apabila sebab
pemutusan kontrak karena poin e dan f diatas, pengguna
pemutusan kontrak karena poin f dan g diatas, penyedia jasa
jasa dapat segera memutuskan kontrak
dapat segera memutuskan kontrak
b.Enjinir telah meminta kepada Kontraktor melalui b.Sesudah pemberitahuan pemutusan berdasarkan Subpemberitahuan untuk memperbaiki kegagalan dan
Klausula 15.5[Hak Pengguna Jasa atas Pemutusan demi
kerusakan dalam waktu yang ditetapkan, akan tetapi
Kepentingan PenggunaJasa], Sub-Klausula 16.2 [Pemutusan
Kontraktor gagal memenuhi permintaan tersebut.
oleh Kontraktor] atau Sub-Klausula 19.6 [Opsi untuk
c. Setelah pemberitahuan pemutusan berdasarkan SubPemutusan,
Pembayaran
danPembebasan]
berlaku,
Klausula 16.2[Pemutusan oleh Kontraktor)] berlaku,
Kontraktor harus segera:
8
No.
Uraian
Hak
Pengguna Jasa
Pengguna Jasa harus segera:
i.
mengembalikan Jaminan Pelaksanaan kepada
Kontraktor
ii.
membayar Kontraktor sesuai dengan Sub-Klausula
19.6 [Opsiuntuk Pemutusan, Pembayaran dan
Pembebasan], dan
iii.
membayar kepada Kontraktor kerugian atau denda
yangditanggung Kontraktor akibat pemutusan
tersebut.
i.
ii.
iii.
Penyedia Jasa
menghentikan semua pekerjaan selanjutnya, kecuali
untukpekerjaan yang diperintahkan oleh Enjinir untuk
melindungikehidupan
atau
harta
milik
ataukeselamatan pekerjaan,
menyerahkan Dokumen Kontraktor, Peralatan,
Material danpekerjaan lain, yang mana Kontraktor
telah menerimapembayaran, dan
memindahkan semua Barang-Barang lain dari
Lapangan,kecuali yang diperlukan untuk keselamatan
danmeninggalkannya di Lapangan.
a. Pengguna Jasa berhak untuk memutuskan Kontrak, setiap a.Setelah pemberitahuan pemutusan oleh Pengguna Jasa sesuai
saat demi kepentingan Pengguna Jasa, dengan
klausa 15.2 berlaku efektif, Enjinir harus menindaklanjuti
menyampaikan pemberitahuan pemutusan kepada
sesuai dengan Sub-Klausula 3.5 [Penetapan] untuk
Kontraktor. Pemutusan akan berlaku efektif 28 hari
menyetujui atau menentukan nilai Pekerjaan, Barang-barang
setelah tanggal paling akhir dari tanggal-tanggal di mana
dan Dokumen Kontraktor, serta biaya lain yangmenjadi hak
Kontraktor menerima pemberitahuan tersebut atau
Kontraktor untuk pekerjaan yang dilaksanakan sesuai
Pengguna Jasa mengembalikan Jaminan Pelaksanaan.
dengan Kontrak
b.Setelah pemberitahuan pemutusan menurut Sub-Klausula b.Jika Enjinir gagal untuk mensahkan sesuai dengan Sub15.2 [Pemutusan Kontrak oleh Pengguna Jasa] berlaku
Klausula 14.6 [Penerbitan Berita Acara Pembayaran
efektif, PenggunaJasa dapat:
Sementara] atau Pengguna Jasa gagal memenuhi Subi. melanjutkan sesuai dengan Sub-Klausula 2.5 [Klaim
Klausula 2.4 [Pengaturan KeuanganPengguna Jasa] atau
olehPengguna Jasa],
Sub-Klausula 14.7 [Pembayaran], Kontraktor,dapat, sesudah
ii. menahan pembayaran lebih lanjut kepada
menyampaikan pemberitahuan tidak kurang dari 21hari
Kontraktor hinggabiaya pelaksanaan, penyelesaian
kepada
Pengguna
Jasa,
menghentikan
pekerjaan
dan perbaikan cacat mutu,ganti rugi atas
(ataumenurunkan kecepatan pekerjaan), kecuali dan hingga
keterlambatan penyelesaian (jika ada), danseluruh
Kontraktormenerima Berita Acara Pembayaran, bukti yang
biaya yang dikeluarkan oleh Pengguna Jasa,
dapat diterima ataupembayaran, sebagaimana yang mungkin
telahditetapkan, dan/atau
terjadi dan sebagaimanadinyatakan dalam pemberitahuan.
iii. menerima ganti rugi dari Kontraktor atas kerugian
dankompensasi kepada Pengguna Jasa serta biaya
ekstra lainuntuk menyelesaikan Pekerjaan, setelah
memperhitungkanjumlah
yang
menjadi
hak
Kontraktor menurut Sub-Klausula15.3 [Penilaian
9
No.
Uraian
Pengguna Jasa
pada Tanggal Pemutusan]. Setelah menerimaganti
rugi atas kerugian, kompensasi dan biaya
ekstralainnya, Pengguna Jasa akan membayarkan
sisanya kepadaKontraktor.
Penyedia Jasa
b. berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Republik IndonesiaNomor : 14/PRT/M/2013tentangPerubahan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
Nomor 07/PRT/M/2011 tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Pekerjaan Konstruksi dan Jasa Konsultansi
No.
Uraian
Pengguna Jasa
Penyedia Jasa
1
Sebab pemutusan a. Penyedia jasa terlibat penyimpangan prosedur, a. PPK terlibat penyimpangan prosedur, melakukan KKN
melakukan KKN dan/atau pelanggaran persaingan sehat
dan/atau pelanggaran persaingan sehat di dalam
di dalam pelaksanaan pengadaan yang sudah diputuskan
pelaksanaan pengadaan yang sudah diputuskan oleh
oleh instansi berwenang
instansi berwenang
b. Penyedia jasa mengalihkan sebagian atau seluruh b. Pengawas Pekerjaan memerintahkan penyedia untuk
pekerjaan utama dalam Kontrak
menunda pelaksanaan atau kelanjutan pekerjaan, dan
c. penyedia lalai/cidera janji dalam melaksanakan
perintah tersebut tidak ditarik selama 28 (dua puluh
kewajibannya dan tidak memperbaiki kelalaiannya
delapan) hari
dalam jangka waktu yang telah ditetapkan
c. PPK tidak menerbitkan SPP untuk pembayaran tagihan
d. penyedia tanpa persetujuan Pengawas Pekerjaan, tidak
angsuran sesuai dengan yang disepakati sebagaimana
memulai pelaksanaan pekerjaan
tercantum dalam SSKK
e. penyedia menghentikan pekerjaan selama 28 (dua puluh
delapan) hari dan penghentian ini tidak tercantum dalam
program mutu serta tanpa persetujuan Pengawas
Pekerjaan
f. penyedia berada dalam keadaan pailit
g. penyedia selama Masa Kontrak gagal memperbaiki
Cacat Mutu dalam jangka waktu yang ditetapkan oleh
PPK
h. penyedia tidak mempertahankan keberlakuan Jaminan
Pelaksanaan
i. denda keterlambatan pelaksanaan pekerjaan akibat
kesalahan penyedia sudah melampaui 5% (lima
perseratus) dari nilai Kontrak dan PPK menilai bahwa
Penyedia tidak akan sanggup menyelesaikan sisa
10
No.
Uraian
Kewajiban
Hak
Pengguna Jasa
pekerjaan
j. penyedia terbukti melakukan KKN, kecurangan dan/atau
pemalsuan dalam proses Pengadaan yang diputuskan
oleh instansi yang berwenang
Penyedia Jasa
11