3. Faktor pendorong
perkembangan industri
4. Pengertiain Industri
5. Bentuk-bentuk Perusahaan
6. Ruang lingkup perkuliahan
1. PENDAHULUAN
1
SELF-PROPAGATING ENTREPRENEURIAL
EDUCATION DEVELOPMENT (SPEED)
1.1 Pengantar
Sebagai negara berkembang, pembangunan industry merupakan
kebutuhan yang sangat mutlak. Pembangunan industry yang
semakin meningkat akan berakibat pada percepatan terciptanya
struktur ekonomi yang lebih seimbang, memperluas kesempatan
kerja, meningkatkan rangkaian proses produksi industry untuk
memenuhi kebutuhan dalam negeri. Dengan demikian akan
mengurangi ketergantungan akan barang impor, bahkan pada
akhirnya akan meningkatkan ekspor hasil industry.
Manusia dalam mencukupi kebutuhan sehari-hari memerlukan
barang dan jasa yang diproduksi industri. Adanya barang-barang
dan jasa yang beredar dalam masyarakat dan diperlukan
manusia tersebut merupakan hasil kerja produksi dan
pengolahan manusia dalam suatu industri.
Faktor pendorong tumbuh dan berkembangnya suatu industri
disebabkan karena kebutuhan manusia akan barang dan jasa itu
sendiri. Terjadi keadaan jumlah penduduk semakin meningkat
setiap tahunnya, menyebabkan kebutuhan barang dan jasa juga
semakin
meningkat. Hal
ini
mendorong
tumbuh
dan
berkembangnya industri. Sisi lain, perkembangan industri
didorong oleh keinginan dari pihak penyedia barang dan jasa
(produsen) untuk memperoleh pendapatan dan keuntungan.
Secara lebih luas perlu dipelajari pengertian tentang
perindustrian menurut UU no 5 Tahun 1984, rancang bangun
industri
dan
perekayasaan
industri.
Selain
itu,
guna
memperdalam pengertian industri pada umumnya dibahas pula
bentuk-bentuk perusahaan yang ada di bidang perikanan dan
cara pengembangan permodalannya.
Manajemen industri perikanan mencakup perencanaan industri,
proses produksi dan proses pemasaran hasil produksi, yang
merupakan unsur-unsur pokok dalam pengelolaan suatu
perusahaan.
SUB
MODU
L
1.2 Tujuan
Penguasaan materi dalam modul ini, yang dirancang sebagai landasan dasar
pemahaman manajemen industri.
Menjelaskan pengertian industri, kawasan industri dalam kaitannya dengan
manfaat pembangunan
Menjelaskan factor-faktor pendorong perkembangan industri
Menjelaskan jenis-jenis manajemen serta perbedaan horizontal dan vertikal
Menjelaskan peran dan kegiatan manajer
7.
8.
Jika kita lihat ada kecenderungan bertambahnya jumlah perusahaan, serta banyak
fihak yang ingin mendirikan dan mengembangkan perusahaan. Ada 2 dorongan
penting yang mengakibatkan berkembangnya industry di Indonesia yaitu (1) Secara
potensial terdapat permintaan terhadap barang yang akan diproduksi dan (2) Terdapat
keinginan untuk memperoleh pendapatan dan keuntungan dari usaha tersebut.
(1)
Terdapat Permintaan barang dari masyarakat:
Manusia selalu membutuhkan barang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya seharihari. Pemenuhan barang tersebut tidak selalu dapat dicukupi dengan memproduksi
semua barang sendiri. Pada masa lalu, pemenuhan kebutuhan akan barang dapat
dipenuhi melalui tukar menukar barang. Pada masa itu perekonomian dinamakan
perekonomian barter yaitu: suatu perekonomian yang masih sangat primitive
dimana uang tidak digunakan dalam kegiatan jual beli. Pada jaman sekarang,
perekonomian seperti barter sangat jarang ditemui. Jika ada pertukaran barang,
tentu masing-masing barang tersebut akan dinilai dulu dengan uang, baru
dipertukarkan. Pada jaman modern, kegiatan jual beli dan tukar menukar
dijalankan dengan menggunakan uang sebagai perantara. Perekonomian ini dikenal
sebagai perekonomian uang. Dalam perekonomian uang, maka perdagangan
akan berkembang. Dengan demikian, mendorong untuk tumbuh dan
berkembangnya perusahaan dan industri. Implikasi penting dari berkembangnya
perekonomian uang adalah perkembangan dalam spesialisasi yang ditunjukkan
dengan berkembangkanya aneka industry yang menyediakan barang yang
dibutuhkan masyarakat. Dengan demikian, individu tidak perlu lagi memproduksi
seluruh barang yang dibutuhkan.
(2)
Terdapat keinginan untuk memperoleh keuntungan dari usaha:
Perkembangan perekonomian uang mendorong masyarakat untuk mendirikan
Page 3 of 8
3. Pengertian Industri
Menurut UU No 005 Tahun 1984 perindustrian adalah tatanan dan segala sesuatu
yang bertalian dengan kegiatan industri. Industri adalah kegiatan ekonomi yang
mengolah bahan-bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi dan atau
barang jadi menjadi barang dengan nilai yang lebih tinggi untuk penggunaannya
termasuk kegiatan rancang bangun dan perekayasaan industri. Kelompok industri
adalah bagian-bagian utama kegiatan industri, yaitu kelompok industri hulu atau
disebut juga kelompok industri dasar, kelompok industri hilir, dan kelompok
industri kecil.
Rancang bangun industri adalah kegiatan industri yang berhubungan dengan
kegiatan perencanaan pendirian industri atau pabrik secara keseluruhan atau
bagian-bagiannya
Perekayasaan industri adalah kegiatan industri yang berhubungan dengan
perancangan dan pembuatan mesin/peralatan pabrik dan peralatan industri
lainnya.
Pengertian Industri dalam manajemen industri memiliki pengertian yang sama
dengan pengertian perusahaan atau pabrik. Dalam teori ekonomi mikro, industri
memiliki makna yang berbeda dengan perusahaan/firma. Jika perusahaan adalah
badan usaha yang menggunakan faktor-faktor produksi untuk menghasilkan
barang-barang yang dibutuhkan masyarakat, maka industri adalah kumpulan
perusahaan atau firma-firma yang menghasilkan barang yang sama atau
bersamaan dalam suatu pasar. Namun dalam bahasan manajemen industry, kita
menggunakan pengertian yang sama antara industri dan perusahaan.
4. Bentuk-bentuk Perusahaan
a. Perusahaan Perseorangan:
Adalah perudahaan yang dimiliki secara individu. Dalam kehidupan sehari-hari,
perusahaan
ini
umumnya
merupakan
perusahaan
keluarga,
dengan
mengggunakan seluruh atau sebagian anggota keluarga untuk mengelola usaha
secara bersama. Kelebihan dari perusahaan perseorangan antara lain mudah
didirikan; dapat dimulai dari usaha yang kecil; pengelolaannya fleksibel serta
terjaminnya rahasia perusahaan. Namun demikian, terdapat pula kelemahan dari
perusahaan keluarga antara lain; kualitas manajerial terbatas, hanya ada pada
Page 4 of 8
b.
c.
d.
e.
F.
g.
5. Kawasan Industri
Kawasan industri merupakan sebidang tanah yang cukup luas yang telah dimatangkan
dan dibagi dalam kapling-kalping sesuai dengan rencana yang disusun secara
menyeluruh dengan kemudahan-kemudahan yang berupa beberapa buah jalan,
transpor, listrik, air dengan atau tanpa fasilitas bersama.
Di atas disebutkan "dengan rencana yang disusun secara menyeluruh " maksudnya
ialah tidak saja rencana fisik kawasan itu saja, melainkan juga lingkungan
ekonomisnya yang berdekatan dan peranan yang diberikan pada kawasan dalam
rencana pengembangan regional atau perkotaan . Jadi dengan memperhitungkan pula
kemungkinan pemekaran daerah atau kota tempat kawasan industri itu ditentukan
Fasilitas bersama yang juga telah disebutkan pada batasan-batasan diatas, maksudnya
ialah fasilitas untuk meningkatkan produktivitas, beberapa perusahaan yang ada di
dalam kawasan , penyediaan jasa-jasa teknis dan non teknis bagi para langganan,
atau peningkatan infra struktur sosial dan lingkungan yangmenarik. Fasilitas bersama
itu berupa antara lain kantor polisi, pemedanm kebakaran, kantin, kantor pos, bank,
bengkel kerja dan fasilitas pameran.
Pengelolaan kawasan industri dapat dilakukan oleh suatu badan sentral dengan
desentralisasi wewenang
atau badan
yang berdiri
sendiri-sendiri pada setiap
kawasan industri, tetapi yang penting adalah bahwa badan ini harus melakukan
pengelolaan secara kontinyu sesuai dengan anggaran dasar dan anggaran rumah
tangga yang ada demi ketertiban dan keamanan investasi yang terdapat dalam
kawasan masyarakat yang tinggal disekitarnya, kelestarian alam lingkungan,
ketentuan bekerja, efisiensi penggunaan tanah, kelancaran penyediaan dan
penggunaan fasilitas-fasilitas yang ada dan lain sebagainya.
Pembangunan kawasan industry memiliki tujuan pokok atas wilayah industri ialah
merupakan usaha pemerintah untuk mengumpulkan beberapa industri dalam wilayah
yang sama, sehingga biaya untuk membangun pelistrikan, air minum, jaringan
telepon, jaringan jalan dan lain-lain dapat ditanggung bersama. Dengan demikian
biaya produksi dapat menurun. Selain itu dapat diharapkan agar di antara beberapa
perusahaan industri dapat dibina hubungan yang mengkait, dengan demikian maka
dapat saling bantu membantu dalam proses pertumbuhan industri. Dengan
menentukan beberapa kawasan industri permasalahan lokasi dapat dikurangi dan
pertumbuhan industri tidak akan membawa akibat pencemaran lingkungan hidup
manusia "
Sekarang baiklah kita tinjau tentang manfaat pembangunan kawasan atau wilayah
industri dalam segi lain, yaitu dalam pembangunan daerah di mana kawasan itu telah
dibangun Dengan dibangunnya kawasan industri yang tujuannya telah dikemukakan di
atas, ternyata kawasan itu segera dimanfaatkan oleh para pengusaha yang bergerak di
bidang perindustrian, kegiatan-kegiatannya tidak hanya terasa di dalam kawasan itu
saja, melainkan juga
pada daerah di sekitarnya. Dengan lain perkataan
perkembangan pertumbuhan kegiatan industri yang terjadi dalam kawasan itu telah
memberikan dampak positip terhadap daerah di sekitar kawasan tadi, berupa
manfaat-manfaat yang sangat menunjang pembangunan daerah yang ditempatinya.
Secara komulatif manfaat-manfaat itu merupakan kekuatan yang sangat potensial bagi
pembangunan yang membawahi kawasan tersebut, antara lain dalam hal :
Page 6 of 8
Tujuan umum perusahaan adalah "membuat suatu produk atau jasa dengan
biaya yang serendah-rendahnya, menjual dengan harga wajar, dan membentuk
kebiasaan". Bila kita menganalisa pernyataan ini, kita mendapatkan dua fungsi
esensial setiap perusahaan yaitu :
a. Fungsi produksi
Produksi ini berurusan dengan sisi penawaran (supply side) misalkan: penciptaan
produk dengan biaya seminimal mungkin; dari seluruh tipe organisasi baik
manufacturing (pabrikasi), jasa, perusahaan swasta, perusahaan negara, bermotif
keuntungan maupun non keuntungan.
b. Fungsi pemasaran
Fungsi pemasaran ini berkenaan dengan sisi permintaan (demand side), seperti
seleksi "pembentukan kebiasaan " yang mengatur tingkat, saat (timing) dan sifat
permintaan dengan cara yang dapat membantu organisasi mencapai tujuannya;.
Dengan demikian unsure pokok dalam cakupan pembahasan modul Manajemen
industry adalah sebagai berikut:
1. Pengantar: mengantarkan pengertian industry secara umum dan bentukbentuk industri. Juga membahas potensi perikanan dalam kaitannya dengan
perkembangan industry perikanan.
2. Perencanaan kegiatan produksi dan sumberdaya manusia: Pembahasan
perencanaan kegiatan produksi dimulai dari merencanakan pengelolaan
organisasi industry, perancangan produk, pemilihan lokasi serta perencanaan
dalam pengelolaan sumberdaya manusia.
3. Mengorganisir kegiatan memproduksi: Pembahasan dalam pengorganisir
kegiatan produksi antara lain: penyusunan peralatan pabrik (plant lay out),
proses produksi, perencanaan kapasitas produksi, material handling; dan
pemeliharaan (maintenance).
4. Mengelola dan menentukan cara-cara pemasaran: Pembahasan pengelolaan
dan menentukan cara-cara pemasaran antara lain; peramalan permintaan
produk, bagaimana menciptakan pasar hasil produksi serta periklanan.
Page 7 of 8
REFERENSI
Anonymous, 1984. UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 1984
TENTANG PERINDUSTRIAN
Handoko HT, 1999. Dasar Manajemen Produksi dan Operasi, BPFE Yogyakarta
Kartasapoetra, 1987. Pembentukan Perusahan Industri. Bina Aksara. Jakarta
Sadono Sukirno dkk, 2004. Pengantar Bisnis. Kencana Persada Media Group, Jakarta.
PROPAGASI
A.
B.
1.
2.
3.
4.
5.
C.
D.
Page 8 of 8