Anda di halaman 1dari 35

Mengenal Adiwiyata lebih dekat

A. Pengertian dan tujuan Adiwiyata


ADIWIYATA mempunyai pengertian atau makna sebagai tempat yang baik dan ideal
dimana dapat diperoleh segala ilmu pengetahuan dan berbagai norma serta etika
yang dapat menjadi dasar manusia menuju terciptanya kesejahteraan hidup kita
dan menuju kepada cita-cita pembangunan berkelanjutan. Tujuan program
Adiwiyata adalah mewujudkan warga sekolah yang bertanggung jawab dalam
upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup melalui tata kelola sekolah
yang baik untuk mendukung pembangunan berkelanjutan
B. Prinsipprinsip Dasar Program Adiwiyata
Pelaksanaan Program Adiwiyata diletakkan pada dua prinsip dasar berikut ini;
1.
Partisipatif: Komunitas sekolah terlibat dalam manajemen sekolah yang
meliputi keseluruhan proses perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi sesuai
tanggungjawab dan peran.
2.
Berkelanjutan: Seluruh kegiatan harus dilakukan secara terencana dan terus
menerus secara komprehensif
C. Komponen Adiwiyata :
Untuk mencapai tujuan program Adiwiyata, maka ditetapkan 4 (empat) komponen
program yang menjadi satu kesatuan utuh dalam mencapai sekolah Adiwiyata.
Keempat komponen tersebut adalah;
1.

Kebijakan Berwawasan Lingkungan

2.

Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Lingkungan

3.

Kegiatan Lingkungan Berbasis Partisipatif

4.

Pengelolaan Sarana Pendukung Ramah Lingkungan

D. Keuntungan mengikuti Program Adiwiyata


1.
Mendukung pencapaian standar kompetensi/ kompertensi dasar dan standar
kompetensi lulusan (SKL) pendidikan dasar dan menengah.
2.
meningkatkan efesiensi penggunaan dana operasional sekolah melalui
penghematan dan pengurangan konsumsi dari berbagai sumber daya dan energi.
3.
Menciptakan kebersamaan warga sekolah dan kondisi belajar mengajar yang
lebih nyaman dan kondusif.
4.
Menjadi tempat pembelajaran tentang nilai-nilai pemeliharaan dan
pengelolaan lingkungan hidup yang baik dan benar bagi warga sekolah dan
masyarakat sekitar.
5.
Meningkatkan upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup meIalui
kegiatan pengendalian pencemaran, pengendalian kerusakan dan pelestarian fungsi
lingkungan di sekolah.
E.MEKANISME PENILAIAN PROGRAM ADIWIYATA

Pada dasarnya peluang mengikuti program Adiwiyata terbuka bagi seluruh sekolah
di tanah air Indonesia. Mengingat keterbatasan yang ada dan kepentingan dari
semua pihak terkait, maka dalam proses seleksi dan peni laian, Kementerian
Negara Lingkungan Hidup dibantu oleh berbagai pihak, antara lain: Pemerintah
Daerah setempat (dalam hal ini dikoordinir oleh BPLHD/Bapedalda Propinsi), bekerja
sama dengan Dinas Pendidikan setempat, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM),
Akademisi dan pihak swasta lainnya.
Tim Penilai Adiwiyata pun terdiri dari berbagai pemangku kepentingan yaitu:
Kementerian Negara Lingkungan Hidup, Departemen Pendidikan Nasional, LSM yang
bergerak di bidang lingkungan, Jaringan Pendidikan Lingkungan, Perguruan Tinggi,
Swasta dll. Sedangkan Dewan Pengesahan Adiwiyata terdiri dari Pakar Lingkungan,
Pakar Pendidikan Lingkungan, wakil dari Perguruan Tinggi dlsbny
Adiwiyata
A. Pengertian dan tujuan Adiwiyata
ADIWIYATA mempunyai pengertian atau makna sebagai tempat yang baik dan ideal dimana
dapat diperoleh segala ilmu pengetahuan dan berbagai norma serta etika yang dapat
menjadi dasar manusia menuju terciptanya kesejahteraan hidup kita dan menuju kepada
cita-cita pembangunan berkelanjutan.
Tujuan program Adiwiyata adalah mewujudkan warga sekolah yang bertanggung jawab
dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup melalui tata kelola sekolah
yang baik untuk mendukung pembangunan berkelanjutan
B. Prinsip-prinsip Dasar Program Adiwiyata
Pelaksanaan Program Adiwiyata diletakkan pada dua prinsip dasar berikut ini;
1. Partisipatif: Komunitas sekolah terlibat dalam manajemen sekolah yang meliputi keseluruhan
proses perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi sesuai tanggungjawab dan peran.
2. Berkelanjutan: Seluruh kegiatan harus dilakukan secara terencana dan terus menerus secara
komprehensif
C. Komponen Adiwiyata :
Untuk mencapai tujuan program Adiwiyata, maka ditetapkan 4 (empat) komponen program
yang menjadi satu kesatuan utuh dalam mencapai sekolah Adiwiyata. Keempat komponen
tersebut adalah;
1. Kebijakan Berwawasan Lingkungan
2. Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Lingkungan
3. Kegiatan Lingkungan Berbasis Partisipatif
4. Pengelolaan Sarana Pendukung Ramah Lingkungan
D. Keuntungan mengikuti Program Adiwiyata

1. Mendukung pencapaian standar kompetensi/ kompertensi dasar dan standar kompetensi


lulusan (SKL) pendidikan dasar dan menengah.
2. Meningkatkan efesiensi penggunaan dana operasional sekolah melalui penghematan dan
pengurangan konsumsi dari berbagai sumber daya dan energi.
3. Menciptakan kebersamaan warga sekolah dan kondisi belajar mengajar yang lebih nyaman
dan kondusif.
4. Menjadi tempat pembelajaran tentang nilai-nilai pemeliharaan dan pengelolaan lingkungan
hidup yang baik dan benar bagi warga sekolah dan masyarakat sekitar.
5. Meningkatkan upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup meIalui kegiatan
pengendalian pencemaran, pengendalian kerusakan dan pelestarian fungsi lingkungan di
sekolah.
1. Tim Kabupaten/Kota :
Terdiri

dari

berbagai

unsur

sebagai

berikut

Badan

Lingkungan

Kabupaten/Kota

(koordinator), Dinas pendidikan, Kantor agama, LSM pendidikan lingkungan, media,


perguruan tinggi, swasta, sekolah Adiwiyata mandiri. Tim kabupaten ditetapkan melalui
Surat Keputusan Bupati/Walikota.
Peran dan tugas pokok dari tim kabupaten/kota adalah sebagai berikut;
a. Mengembangkan/ Melaksanakan program Adiwiyata tingkat Kabupaten/Kota
b. Sosialisasi program adiwiyata kepada sekolah
c. Bimbingan teknis kepada sekolah
d. Membuat Pilot project untuk 4 satuan pendidikan yang berbeda (SD, SMP, SMA, SMK) setiap
Kabupaten/Kota
e. Menetapkan penghargaan sekolah adiwiyata tingkat Kabupaten/ Kota
f. Melakukan Evaluasi dan pelaporan keterlaksanaan program Adiwiyata kepada Bupati/Walikota
tembusan kepada Badan Lingkungan Hidup Propinsi .
2. Tim Sekolah
Terdiri dari berbagai unsur sebagai berikut : guru, siswa dan komite sekolah. Tim sekolah di
tetapkan melalui SK Kepala Sekolah.
Peran dan tugas pokok dari tim sekolah adalah sebagai berikut ;
a. Mengkaji kondisi lingkungan hidup sekolah, kebijakan sekolah, kurikulum sekolah, kegiatan
sekolah, dan sarana prasarana

b. Membuat rencana kerja dan mengalokasikan anggaran sekolah berdasarkan hasil kajian
tersebut di atas, dan disesuaikan dengan komponen, standar, dan implementasi adiwiyata
c. Melaksanakan rencana kerja sekolah
d. Melakukan pemantauan dan evaluasi.
e. Menyampaikan laporan kepada Kepala Sekolah tembusan Badan Lingkungan hidup
Kabupatan/Kota dan Instansi terkait

Sekolah Peduli Lingkungan (Adiwiyata) SMA


Latar Belakang
SMA Negeri 7 Bekasi merupakan sebuah sekolah yang terletak di perbatasan
antara Ibu Kota Jakarta, Kota Depok dan Kabupaten Bogor. Sekolah ini
didirikan 31 Juli 1997. Luas lahan yang dimiliki 1 hektoare (satu hektar).
Sebagai sekolah yang terletak di penghujung Kota Bekasi yang sekaligus
pinggiran Jakarta maka sekolah ini bertekad untuk menjadi sebuah sekolah
yang mampu menjadikan generasi muda yang peduli terhadap lingkungan.
Program peduli lingkungan mulai dikembangkan sejak tahun 2004. Bentuk
kepedulian itu tertanam dalam sebuah misi sekolah, yaitu misi ke empat
yang berbunyi Menumbuhkan semangat kepedulian dalam memlihara
lingkungan sekolah.
Seiring dengan perkembangan sekolah, sekolah terus berbenah. Penataan
lingkungan dilakukan dengan tanpa henti. Sikap peduli lingkungan terus
ditanamkan pada setiap warga sekolah hingga sekarang. Bahkan sejak tahun
2006 pendidikan lingkungan hidup terus di rintis dan dimulai diintegrasikan
ke dalam mata pelajaran, yang akhirnya pendidikan lingkungan hidup secara
monolitik berdiri sendiri sebagai mata pelajaran muatan local, yang diberikan
untuk kelas X dan XI.
Keberhasilan SMA Negeri 7 Bekasi mendapatkan penghargaan Adiwiyata dari
Menteri Pendidikan Nasional dan Kementrian Lingkungan Hidup tahun 2009
membawa semua warga sekolah terus menjalankan komitmennya tentang

peduli lingkungan. Apalagi sekolah ini juga sebagai titik pantau penilaian
Adipura Kota Bekasi. Program peduli lingkungan bukan hanya untuk dalam
lingkungan sekolah, melainkan juga di luar lingkungan sekolah. Salah satu
kegiatan nyata yang baru saja dilakukan di awal bulan Februari 2010 ini
adalah partisipasi semua warga sekolah (termasuk guru dan TU) untuk
mengumpulkan satu oang satu pohon yang nantinya akan di tanam di
tempat lain yang masih gersang.
VISI dan MISI
Visi yang dijadikan pegangan warga sekolah adalah :
Unggul Dalam Prestasi
Disiplin Dalam Bertindak
Bertabiat Ihsan
Misi yang dijadikan pegangan warga sekolah adalah :
Melaksanakan bimbingan dan pembelajaran yang efektif dan
menyenangkan.
Menciptakan warga sekolah yang berdisiplin tinggi.
Menumbuhkan semangat kepedulian dalam memelihara kepadulian
lingkungan sekolah.
Menumbuhkan semangat silaturahmi warga sekolah dengan lingkungan
sekolah
Menciptakan pelayanan yang optimal terhadap wrga sekolah mauun
masyarakat.
Menciptakan situasi kondusif dalam kegiatan keagamaan.
Langkah Strategi Menuju Adiwiyata
Adiwiyata merupakan wahana baru dalam dunia pendidikan. Melalui program
adiwiyata diharapkan sekolah menjadi tempat menimba ilmu pengetahuan
dan berbagai norma serta etika untuk mencapai kesejahteraan hidup dan
pembangunan yang berkesinambungan. Sejak tahun 2006 SMA Negeri 7
Bekasi berjuang untuk mendidik dan menciptakan generasi peduli dan
berbudaya lingkungan. Langkah nyata untuk menjadikan generasi tersebut
ialah melalui program adiwiyata. Adapun langkah strategic yang dilakukan
untuk mencapai adiwiyata diantaranya :
A. Kebijakan Sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan
Kebijakan sekolah dalam upaya SMAN 7 Bekasi sebagai sekolah adiwiyata
diantaranya :

1. Pembuatan Visi dan Misi yang mencerminkan upaya penciptaan generasi


peduli lingkungan.
2. Melaksanakan kegiatan tahunan yang berkenaan dengan Lingkungan
Hidup.
3. Mengadakan sosialisasi tentang LH kepada seluruh warga sekolah, komite
sekolah, orang tua siswa dan masyarakat sekitar sekolah.
4. Peningkatan sumberdaya manusia dalam LH (diklat, workshop, seminar,
sarasehan, dll).
5. Pelaksanaan penghematan suber daya alam (air, listri, dan ATK).
6. Pembuatan anggaran yang memadai dalam rangka menuju ADIWIYATA.
B. Pengembangan Kurikulum Berbasis Lingkungan
1. Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) menjadi mata pelajaran monolitik
(muatan local) yang diajarkan pada kelas X dan kelas XI.
2. Pengintegrasian PLH kedalam mata pelajaran lain misalnya biologi, kimia,
geografi, kewarganegaraan, pendidikan agama islam, dll.
3. Pembahasan isu lingkungan yang sedang actual, yang dapat berupa
kejadian-kejadian local maupun global (misalnya peristiwa Situ Gintung) oleh
beberapa pelajaran maupun didiskusikan dalam kegiatan di luar kelas.
4. Memanfaatkan secara optimal semua sarana dan media pembelajaran
yang tersedia di lingkungan sekolah.
5. Pemanfaatan limbah sebagai media pembelajaran (missal : limah kertas
untuk pembuatan topeng, peta timbul, dll)
6. Mengembangkan metode dan model pembelajaran yang sesuai dengan
materi yang sedang dibahas
C. Pengembangan Kegiatan Berbasisi Partisipatif
1. Mengadakan kegiatan aksi lingkungan yang melibatkan masyarakt sekitar
(missal: kerja bakti, dll).
2. Mengadakan kerjasam dengan fihak lain dalam mengembangkan
Pendidikan Lingkungan Hidup (missal: mendatangan narasumber dari BPLH,
Dinas Kesehatan, LSM, dll).
3. Membuat Ekstra Kurikuler yang mendukung PLH. (telah dibuat ekstra
kurikuler Lingkungan Hidup, Pramuka, PMR)
4. Mengikuti aksi lingkunga yang dilaksanakan oleh pihak lain (mengikuti
berbagai lomba di BPLH, kemah Hijau, dll).
5. SMAN 7 Bekasi sebagai salah satu titik pantau penilaian ADIPURA Kota
Bekasi
C. Pengelolaan Sarana Pendukung Sekolah
1. Optimalisasi penggunaan sarana pendukung sekolah dalam pembelajaran.
Tidak ada sarana yang tak termanfaatkan, baik itu laboratorium,
perpustakaan, masjid, taman, kolam ikan, dll.
2. Pengelolaan sarana pendukudng yang ramah lingkungan. Dihindari
penggunaan produk yang tidak ramah lingkungan, misalnya plastic,
steloroform, dll. Seluruh fasilitas ditata dengan benar sesuai dengan kaidah
lingkungan. Pencahayaan alami yang cukup untuk ruang kelas, kantor, dll.
Dibuat peneduh yang tebuat dari pohon. Terdapat lahan terbuka yang
memadai (40% lahan tertutup dan 60% lahan terbuka). Dibuat sumur
resapan dan lubang biopori (11 sumur resapan, 150 lubang biopori).

3. Pengelolaan sarana sanitasi dengan baik. Saluran air dikontrol dan


dibersihkan secara berkala.
4. Pelayanan kantin yang sehat dan bergizi. Dilakukan pemantauan mutu
makanan dan jajanan kantin secara berkala. Pemantauan juga dilakukan oleh
Dinas Kesehatan Kota Bekasi.

KEGIATAN PENGEMBANGAN SEKOLAH ADIWIYATA


Permasalahan lingkungan hidup saat ini bukan menjadi tanggung jawab pemerintah
saja, akan tetapi segenap elemen masyarakat memiliki peran dan tanggung jawab
yang sama. Satu diantara elemen masyarakat yang berperan penting dalam hal ini
adalah lembaga pendidikan. Sekolah merupakan lembaga terkecil dalam
masyarakat yang mempunyai tugas dan tanggung jawab akan kualitas pendidikan
dan bagian terintegrasi dalam pengembangan sumber daya manusia.
SMP Negeri 3 Balikpapan sebagai lembaga pendidikan bertanggung jawab terhadap
perubahan prilaku siswa kearah yang lebih baik sesuai harapan orang tua, guru dan
masyarakat. Salah satu prilaku yang diharapkan adalah bagaimana peserta didik
memiliki kesadaran akan pentingnya kelestarian lingkungan hidup dalam hal ini
sekolah berusaha merubah paradigma tentang kebersihan dan lingkungan hidup,
yang dimulai dari pendidikan formal dengan harapan prilaku kalangan dunia
pendidikan khususnya siswa siswi SMP Negeri 3 Balikpapan yang dapat memberikan
dampak positif dimasyarakat sekitarnya.

A. Motivasi Sekolah Mengikuti Adiwiyata


Anak didik adalah generasi calon pemimpin bangsa untuk masa depan yang harus
memiliki pola pikir dan perilaku yang berwawasan lingkungan global kepada setiap
peserta didik sehingga menjadi individu yang peduli terhadap lingkungan dan dapat
meningkatkan kualitas lingkungan dan kualitas hidupnya, sehingga kualitas dan
kuantitas hidup bangsa tercapai. Pembentukan karakter yang peduli dan berbudaya
lingkungan menjadi prioritas dalam menyongsong era global yang menjadikan
motivasi SMP Negeri 3 Balikpapan dalam mengikuti kegiatan Adiwiyata.

B. Harapan Sekolah SMP Negeri 3 Balikpapan


Berdasarkan kenyataan diatas, maka SMP Negeri 3 Balikpapan perlu
mengembangkan kurikulum yang disusun sesuai visi dan misi serta pertimbangan
komite sekolah, dengan tetap memperhatikan karakteristik peserta didik, potensi
dan kondisi sekolah, yang mampu mewadai kepentingan nasional dan daerah untuk
membangun kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara. Dengan demikian
keikutsertaan SMP Negeri 3 Balikpapan dalam program Adiwiyata diharapkan
dapat :
1. Melaksanakan pembelajaran pendidikan lingkungan hidup sehingga dapat
meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan kesadaran warga sekolah dan

masyarakat tentang nilai-nilai dan etika peduli dan berbudaya lingkungan serta
permasalahannya.
2. Melaksanakan pengembangan kurikulum berbasis lingkungan sehingga dapat
terwujud prilaku dan sikap setiap warga sekolah dan masyarakat menuju tumbuh
kembangnya kepedulian terhadap perbaikan kualitas lingkungan dan kualitas
hidupnya.
3. Tumbuhya kesadaran pada diri setiap warga sekolah dan mayarakat untuk
mencegah dan mengurangi krisis lingkungan.
4. Menerapkan kebijakan dan pemanfatan sarana dan prasarana sekolah yang
ramah dan berbudaya lingkungan.
5. Mewujudkan sekolah sebagai tempat pembelajaran yang kondusif bagi setiap
warga sekolah dalam upaya pembentukan karakter sebagai pecinta, pelestari dan
penyelamat lingkungan dalam pembangunan berkelanjutan.

C. Potensi Kedepan PLH


SMP Negeri 3 Balikpapan memiliki potensi yang dapat dikembangkan dalam
pelaksanaan program Adiwiyata sebagai berikut :
1. Animo pendaftar siswa baru melebihi daya tampung sekolah setiap tahun
2. Jumlah rombongan belajar 30 kelas
3. Letak SMP Negeri 3 Balikpapan yang strategis, sehingga mudah di jangkau oleh
seluruh komponen masyarakat.
4. Memiliki luas lahan sekolah kurang lebih 2 ha.
5. Kondisi lingkungan sekolah yang dapat di kembangkan berbagai macam kegiatan
pengadaan kebun / pertanian seperti :
- Menanam sayur sayuran
- Memiliki kebun kayu jati yang subur
- Memiliki apotik hidup
- Memiliki ruang UKS
- Menanam berbagai macam buah buahan
- Memiliki taman sekolah yang hijau
- Memiliki Botanical Garden
6. Memiliki tempat peternakan lele jumbo
7. Memiliki kantin sehat
8. Memiliki barbagai sarana olah raga
9. Memiliki karyawan dan guru yang cukup untuk pelaksanaan Adiwiyata

10. Memiliki tempat ibadah yang memadai


11. Memiliki hubungan kerja sama dengan dinas kebersihan kota

D. Kendala Sekolah dalam Pelaksanaan Program Adiwiyata


Beberapa kendala yang dihadapi SMP Negeri 3 Balikpapan dalam pelaksanaan
Program Adiwiyata yaitu :
1. Ada sejumlah siswa yang masih belum memiliki kesadaran akan pentingnya
hidup bersih seperti membuang sampah/bungkus permen disembarang tempat
2. Konstruksi tanah yang tidak stabil sehingga mempengaruhi pertumbuhan
tanaman di lingkungan sekolah
3. Peran lingkungan masyarakat yang kurang mendukung program adiwiyata di
sekolah
4. Pagar sekolah yang kurang memadai

ADIWIYATA SMA NEGERI 2 METRO


ADIWIYATA yap!!, Kata tersebut pastinya sudah tidak asing lagi bukan.
Pastinya kalian mengertikan apa itu ADIWIYATA. Bener banget Kata
ADIWIYATA berasal dari 2 (dua) Kata ADI dan WIYATA. Adi memiliki
makna: besar, agung, baik, ideal dan sempurna. Wiyata memiliki makna: tempat
dimana seorang mendapat ilmu pengetahuan, norma dan etika dalam berkehidupan
sosial. Jika secara keseluruhan ADIWIYATA mempunyai pengertian atau makna:
tempat yang baik dan ideal dimana dapat diperoleh secara ilmu pengetahuan dan
berbagai norma serta etika yang dapat menjadi dasar manusia menuju terciptanya
kesejahteraan hidup kita menuju keada cita-cita pembangunan berkelanjutan.
Program Adiwiyata adalah salah satu program Kementrian Lingkungan Hidup
dalam rangka mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga sekolah
dalam upaya pelestarian lingkungan hidup. Dalam program ini diharapakan setiap
warga sekolah ikut terlibat dalam kegiatan sekolah menuju lingkungan yang sehat
serta menghindari dampak lingkungan yang negatif.
Tujuan Program Adiwiyata adalah : menciptakan kondisi yang baik bagi sekolah
untuk menjadi tempat pembelajaran dan penyadaran warga sekolah, sehingga
dikemudian hari warga sekolah tersebut dapat turut bertanggungjawab dalam
upaya penyelamatan lingkungan bagi sekolah dasar dan menengah di Indonesia.

Program Adiwiyata harus berdasarkan norma-norma Kebersamaan, Keterbukaan,


Kejujuran, Keadilan, dan Kelestarian Fungsi Lingkungan Hidup dan Sumber Daya
Alam.
Untuk menjadikan sekolah yang Peduli dan berbudaya Lingkungan maka
diperlukan beberapa kebijakan sekolah yang mendukung dilaksanakan kegiatan
pendidikan lingkungan hidup oleh semua warga sekolah sesuai dengan prinsip
dasar program Adiwiyata yaitu partisipatif dan berkelanjutan.
Dan sekolah SMA NEGERI 2 METRO telah ditujuk dalam partisipasi lomba
sekolah adiwiyata, itu berarti sekolah sudah mengimplementasikan program
kepedulian dan pelestarian lingkungan. Tentunya SMA NEGERI 2 METRO terus
mengembangkan komponen dan standar ADIWIYATA yang meliputi :
1.
2.
3.
4.

Pemenuhan dan Penguatan Kebijakan Berwawasan Lingkungan


Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Lingkungan dalam Proses Pembelajaran.
Peningkatan Kegiatan Lingkungan Berbasis Partisipatif.
Pemenuhan dan pengelolaan Sarana Pendukung Ramah Lingkungan
Untuk mendukung program adiwiyata ini di bentuklah pokja-pokja. Pokja adalah
suatu kelompok kerja yang mendukung jalannya program adiwiyata ini, seseorang
yang berada di dalam kelompok kerja tentunya memiliki kesadaranlebih terhadap
lingkungan. Salah satu tugas pokja yang utama adalah menyadarkan temannya
tentang betapa pentengnya arti kebersihan lingkungan sekitar kita.
SMA NEGERI 2 METRO juga memiliki GREEN HOUSE

Selain lingkungan yang bersih jasmani kita juga harus bersih, apabila kita telah
selesai mebersihkan lingkungan sekolah kita tidak harus jauh jauh untuk ke
kamar mandi hanya untuk cuci tangan, karena di SMA NEGERI 2 METRO ini
telah di sediakan juga kran untuk mencuci tangan yang terdapat di setiap kelas
Di SMA NEGERI 2 METRO juga terdapat bank sampah yang berguna
menampung sampah dari setiap kelas. Di bank sampah SMA NEGERI 2 METRO
membagi sampah dalam 3 kelas yaitu :
1. Plastik (kuning)

2. Pecah belah (merah)


3. Kertas (hijau)

Di SMA NEGERI 2 METRO juga melakukan 3R yaitu REDUCE REUSE


RECYCLE
~ REDUCE ~
berarti mengurangi segala sesuatu yang mengakibatkan sampah.
Contoh kegiatan reduce :
1. Pilih produk dengan kemasan yang dapat didaur ulang.
2. Hindari memakai dan membeli produk yang menghasilkan sampah
dalam jumlah besar.
3. Gunakan produk yang dapat diisi ulang (refill). Misalnya alat tulis
yang bisa diisi ulang kembali).
4. Maksimumkan penggunaan alat-alat penyimpan elektronik yang
dapat dihapus dan ditulis kembali.
5. Kurangi penggunaan bahan sekali pakai.
6. Gunakan kedua sisi kertas untuk penulisan dan fotokopi.
7. Hindari membeli dan memakai barang-barang yang kurang perlu.
~ REUSE ~
berarti menggunakan kembali sampah yang masih dapat digunakan untuk
fungsi yang sama ataupun fungsi lainnya.
Contoh kegiatan reuse :
1. Pilihlah wadah, kantong atau benda yang dapat digunakan
beberapa kali atau berulang-ulang. Misalnya, pergunakan serbet
dari kain dari pada menggunakan tissu, menggunakan baterai yang
dapat di charge kembali.

2. Gunakan kembali wadah atau kemasan yang telah kosong untuk


fungsi yang sama atau fungsi lainnya. Misalnya botol bekas
minuman digunakan kembali menjadi tempat minyak goreng.
3. Gunakan alat-alat penyimpan elektronik yang dapat dihapus dan
ditulis kembali.
4. Gunakan sisi kertas yang masih kosong untuk menulis.
5. Gunakan email (surat elektronik) untuk berkirim surat.
6. Jual atau berikan sampah yang terpilah kepada pihak yang
memerlukan
~ RECYCLE ~
berarti mengolah kembali (daur ulang) sampah menjadi barang atau produk
baru yang bermanfaat.
Contoh kegiatan recycle :
1. Pilih produk dan kemasan yang dapat didaur ulang dan mudah
terurai.
2. Olah sampah kertas menjadi kertas atau karton kembali.
3. Lakukan pengolahan sampah organic menjadi kompos.
4. Lakukan pengolahan sampah non organic menjadi barang yang
bermanfaat.

Contoh pemanfaatan botol air mineral menjadi pot bunga gantung


Agar siswa siswi SMA NEGERI 2 METRO tidak membuang sampah
sembarangan telah di siapkan kotak sampah dengan tiga jenis
1.
Untuk
sampah
organik
2.
Untuk
sampah
non
organik
3. Untuk sampah pecah belah

YUK!! Sekarang kita lihat beberapa kegiatan siswa siswi SMA NEGERI 2
METRO, lihat dibawah ini ya :
KEGITAN SISWA SISWI SMA NEGERI 2 METRO DALAM PEMBUATAN
PUPUK KOMPOS

KEGIATAN SISWA SISWI SMA NEGERI 2 METRO DALAM KEGIATAN 3R


MENJADI PRODUK SENI

KEGIATAN GOTONG ROYONG SISWA SISWI SMA NEGERI 2 METRO

Setelah kita melihat beberapa kegiatan siwa siswi SMA NEGERI 2 METRO,
kelar sudah pembahasan tentang adiwiyata di SMA NEGERI 2 METRO ini.
Sekian dari saya, sampai jumpa lagi di artikel yang akan datang. Terus lestarikan
lingkungan sekitar kita
PROGRAM SEKOLAH ADIWIYATA SMA NEGERI 80 JAKARTA

No

Uraian Kegiatan

Tanggal

Pihak yang Terkait

Peran dan Tg jawab Sumber Da

1 Sosialisasi Sekolah Adiwiyata

7-1-2013

Seluruh warga sekolah

Kepala Sekolah

2 Penyusunan panitian Adiwiyata

7-1-2013

Guru dan Karyawan

Panitia/Tim Adiwiyata

3 Penyusunan pokja siswa

15-1-2013

Guru dan siswa

Panitia dan OSIS

4 Menyusun Kajian Lingkungan

Januari 2013

Siswa

Tim Kajian lingkungan

5 Penambahan dan penataan TOGA

15 Jan-20 Feb 2013 Guru dan siswa

Panitia

BOP

6 Penambahan jenis tanaman

21 Jan-20 Feb 2013 Guru dan siswa

Panitia

BOP

25-1-2013

Panitia

pertanian dan penghijauan


7 Pengajuan permohonan sarana kelengkapan program Adiwiyata

Dinas Kebersihan, Pertamanan, Pertanian, Perikan


Puskesmas Kecamatan

8 Pembuatan kompos

mulai 7-1-2013

Pokja

Panitia dan Pokja

BOP

9 Bimbingan penyusunan kurikulum

1-2-2013

Panitia (Bagian

Tim dari Wali kota

BOP

untuk Sekolah Adiwiyata

Kurikulum)

10 Revisi dokumen I dan II KTSP

(5-9)-2 -2013

Guru Bidang Studi

Panitia

BOP

11 Penyusunan RPP berbasis lingkungan

(6-16)-2-2013

Guru Bidang Studi

Guru Bidang Studi

BOP

12 Pembuatan daur ulang Sampah

Februari 2013

Guru dan siswa

Guru/Panitia

BOP

13 Peringatan Hari Bumi

22-4-2013

Seluruh warga sekolah

Panitia/Tim Adiwiyata

BOP

14 Rencana Pembuatan green house

Februari 2013

Seluruh warga sekolah

Panitia

BOP

organik

Jakarta, 10 Januari 2013


Kepala SMA Negeri 80,

Drs. H. Suradi

NIP 196007051986031013

KEBERSIHAN LINGKUNGAN SEKOLAH


Latar Belakang Masalah
Kebersihan pangkal kesehatan. Kata-kata ini sudah tidak asing lagi bagi
kita. Di suatu lingkungan sekolah seringkali sebuah sekolah mengalami
permasalah tentang kebersihan. Hal ini disebabkan oleh para siswa yang
membuang sampah sembarangan. Motivasi penulis mengangkat tema ini
karena sangat kurang sekali kesadaran siswa-siswa untuk membuang
sampah pada tempat sampah atau tong sampah yang telah disediakan.
Walaupun sudah tiap hari diingatkan atau dinasehati namun sampah tetap
saja berserakan di halaman maupun di dalam kelas. Bahkan kalau diperiksa
di dalam laci meja penuh oleh sampah-sampah kertas dan bekas bungkus
makanan. Pemberian hukuman dan sangsi-sangsi tidak membuahkan hasil
yang memuaskan. Pemberian hukuman-hukuman dan sangsi-sangsi tersebut
tidak memberikan pengaruh yang berarti.
Seringkali kita mendengar slogan-slogan di berbagai tempat terutama di
sekolah, yang isinya mengajak kita untuk menjaga kebersihan lingkungan.
Akan tetapi slogan tadi tidak kita pedulikan, slogan tadi fungsinya hanya
seperti hiasan belaka tanpa ada isinya, padahal isi dari sebuah slogan sangat
penting bagi kita. Banyak slogan yang mengajak kita untuk menjaga
kebersihan, tapi apa kenyataannya? Siswa masih membuang sampah
sembarangan, selain ini siswa juga merobek-robek kertas dalam kelas dan
bila memakan jajan di tempat A bungkusnya dibuangnya juga di tempat A,
padahal di tempat-tempat tersebut telah disediakan tempat sampah.
Tentu kita tidak mau sekolah kita menjadi kotor, kumuh dan penuh dengan
sampah. Disamping itu sampah yang kita buang sembarangan tadi juga
dapat mencemari lingkungan, baik di dalam kelas maupun di luar kelas dan
juga dapat menyebabkan suasana belajar kita tidak nyaman. Oleh karena
itulah saya selaku penulis tertarik untuk melakukan penelitian terhadap
kebersihan lingkungan sekolah untuk membantu para murid menjadi lebih
paham akan arti kebersihan lingkungan, terutama lingkungan disekitar
sekolah.
Arti kebersihan lingkungan
kebersihan adalah upaya manusia untuk memelihara diri dan
lingkungan dari segala yang kotor dan keji dalam rangka mewujudkan dan
melestarikan kehidupan yang sehat dan nyaman. Kebersihan merupakan
syarat bagi terwujudnya kesehatan dan sehat adalah salah satu faktor yang
dapat memberikan kebahagiaan. Sebaliknya, kotor tidak hanya merusak
keindahan tetapi, juga menyebabkan timbulnya berbagai penyakit.
kebersihan adalah keadaan bebas dari kotoran, termasuk diantaranya debu,
sampah, dan bau.
Kebersihan adalah salah satu tanda dari keadaan higienis yang baik.
Kebersihan lingkungan adalah kebersihan tempat tinggal, tempat kerja, dan
berbagai sarana umum.
Kebersihan lingkungan sekolah adalah salah satu faktor yang mendorong
kita untuk lebih bersemangat dalam proses kegiatan belajar mengajar, oleh

karena itu kebersihan lingkungan sekolah harus dijaga. Begitu pula dengan
kebersihan lingkungan yang harus kita jaga dan kita lestarikan. Kondisi
kebersihan saat ini belum menunjukkan lingkungan sekolah yang bersih.
Masih banyak kita jumpai sampah-sampah yang dibuang sembarangan.
Misalnya di kolong meja, kantin, dan tempat-tempat yang tidak terlihat oleh
mata (tersembunyi). Padahal, tempat-tempat tersebut bukanlah tempat
sampah.
Sampah-sampah tersebut berupa sampah sisa makanan, bungkus plastik
makanan, dan lain-lain. Pada saat upacara bendera yang diadakan setiap
hari senini, pihak sekolah selalu mengingatkan para siswa-siswi untuk
menjaga kebersihan lingkungan sekolah. Tetapi, tidak jarang juga ditemukan
siswa yang masih saja mengotori lingkungan sekolah. Pihak sekolah sudah
melakukan tindakan-tindakan untuk tercapainya lingkungan sekolah yang
bersih, indah, sehat, dan nyaman. Tindakan-tindakan tersebut antara lain
mengecat kursi dan bangku agar bersih dari coretan-coretan yang tidak
pantas untuk anak sekolah, mengunci ruang kelas pada saat jam istirahat
berlangsung agar siswa dan siswi tidak makan dikelas yang menyebabkan
kelas menjadi kotor, dan memberi sanksi yang tegas bagi siswa dan siswi
yang melanggar.
Dengan tindakan-tindakan tersebut diharapkan mampu menyadarkan siswa
untuk menjaga kebersihan lingkungan sekolah dan dapat menciptakan
kondisi lingkungan sekolah yang bersih, bebes dari sampah, indah, sehat,
dan dapat mendukung kegiatan proses belajar mengajar (KBM). Tetapi masih
saja bisa kita jumpai tulisan-tulisan kecil di meja-meja kelas yang baru saja
dicat ulang, sampah- sampah kertas di kolong meja. Hal tersebut
menunjukkan betapa rendahnya tingkat kesadaran dalam menjaga
kebersihan lingkungan sekolah. Meskipun pihak sekolah sudah melakukan
upaya-upaya untuk menciptakan kebersihan tetapi jika siswa dan siswinya
tidak mempunyai rasa memiliki terhadap fasilitas-fasilitas yang ada, maka
semua tindakan tersebut menjadi sia-sia.
Peran Siswa dalam Menjaga Kebersihan Lingkungan Sekolah
Agar sekolah terlihat bersih, siswa dapat berperan dalam menjaga
kebersihan lingkungan sekolah dengan cara tidak membuang sampah
sembarangan, selain itu siswa juga bisa memungut sampah yang berserakan
dan membuangnya pada tempat sampah yang telah tersedia agar tidak ada
sampah yang berserakan di lingkungan sekolah. Serta, siswa diharapkan
tidak mencorat-coret tembok dan bangku yang merupakan sarana
pembelajaran, dengan begitu, bangku dan tembok akan tetap terlihat bersih
tanpa adanya coretan-coretan yang dibuat oleh siswa dan siswi.
Selain membuang sampah pada tempatnya, menjaga kebersihan bangku
dan tembok, siswa juga diwajibkan untuk melaksanakan piket kelas yang
sudah menjadi ketentuan . Dan juga bisa dijadikan lomba kebersihan kelas
induk untuk masing-masing kelas, agar siswa dan siswi dapat menjaga
kebersihan kelas induknya masing-masing. Diluar lomba kebersihan kelas
induk tersebut, juga pihak sekolah membuat satu peraturan yang
didalamnya berisi anjuran bagi siswa dan siswi untuk menjaga kebersihan
lingkungan sekolah, dan memberi sanksi yang tegas bagi siswa dan siswi
yang melanggarnya.
Hal yang paling pokok untuk peran siswa dan siswi dalam menjaga
kebersihan ini adalah, kesadaran diri masing-masing individu untuk menjaga

kebersihan sekolahnya agar sekolah tetap dalam keadaan bersih dan


nyaman untuk proses kegiatan belajar mengajar.
Dampak Kondisi Lingkungan Sekolah terhadap Siswa/i.
Dalam proses pembelajaran banyak faktor yang mempengaruhi prestasi
siswa. Salah satunya yaitu kebersihan lingkungan sekolah, khususnya pada
lingkungan kelas. Kebersihan sangat mempengaruhi konsentrasi belajar
siswa. Jika kelas bersih, indah dan tertata rapi maka kemungkinan besar
kenyamanan dalam proses pembelajaran akan tercapai. Selain itu
konsentrasi pun bisa lebih fokus, dengan begitu sistem kerja otak akan
semakin meningkat. Tetapi sebaliknya, jika lingkungan sekolah terutama
kelas terlihat kotor dan kumuh, pelajaran atau materi yang akan diberikan
oleh guru akan sulit diterima oleh siswa, hal ini disebabkan karena pecahnya
konsentrasi akibat situasi kelas yang tidak nyaman. Suasana kelas yang
seperti ini juga menyebabkan siswa bosan atau mengantuk. Maka dari itu
kelas harus selalu dalam keadaan bersih agar siswa bisa meningkatkan
prestasinya.
Dalam menjaga kebersihan kelas, dibutuhkan kerja sama antara siswa, guru,
dan petugas kebersihan sekolah. Siswa adalah salah satu pendukung
kebersihan sekolah, karena jumlah siswa yang sangat banyak jika
dibandingkan dengan warga sekolah lainnya. Siswa yang memiliki IQ tinggi
pasti memiliki kecerdasan dan kecekatan dalam berfikir. Maka jika diingatkan
untuk tidak membuang sampah sembarangan ataupun mencorat-coret
bangku, siswa akan mematuhi hal tersebut. Dengan kata lain, siswa yang
tidak bisa diperingatkan, selalu merusak, mengotori lingkungan sekolah bisa
dikatakan siswa tersebut ber IQ rendah.
Kebersihan sangat mempengaruhi konsentrasi belajar siswa. Jika kelas
bersih, indah dan tertata rapi maka kemungkinan besar kenyamanan dalam
proses pembelajaran akan tercapai. Selain itu konsentrasi pun bisa lebih
fokus, dengan begitu sistem kerja otak akan semakin meningkat. Tetapi
sebaliknya, jika lingkungan sekolah terutama kelas terlihat kotor dan kumuh,
pelajaran atau materi yang akan diberikan oleh guru akan sulit diterima oleh
siswa, hal ini disebabkan karena pecahnya konsentrasi akibat situasi kelas
yang tidak nyaman. Suasana kelas yang seperti ini juga menyebabkan siswa
bosan atau mengantuk. Maka dari itu kelas harus selalu dalam keadaan
bersih agar siswa bisa meningkatkan prestasinya.
. Upaya Menciptakan Sekolah yang Bersih
Tentu kita tidak mau sekolah kita menjadi kotor, kumuh, dan penuh
dengan sampah. Disamping itu, sampah yang sering kita buang dengan
sembarangan dapat mencemari lingkungan baik didalam maupun di luar
kelas dan juga dapat menyebabkan suasana belajar yang tidak nyaman.
Demi terciptanya lingkungan sekolah yang bersih, sehat, dan indah
sebaiknya melakukan upaya-upaya yang bersifat mengatasi masalah
tersebut, upaya-upaya yang perlu di lakukan adalah sebagai berikut:
Guru memberi contoh bila membuang sampah selalu pada tempatnya.
Membuat tata tertib baru yang isinya tentang pemberian denda ataupun
hukuman bagi setiap siswa yang membuang sampah tidak pada tempatnya.
Siswa diharapkan mempunyai kesadaran hati nuraninya sendiri untuk
menjaga kebersihan sekolah.
Petugas piket pada hari itu juga harus membersihkan kelas dan lingkungan

sekitar.
Melarang siswa membuang sampah tidak pada tempatnya.
Melarang siswa mencorat-coret meja atau kursi di dalam kelas atau
lingkungan
sekitar dan memberikan sanksi yang tegas badgi pelanggarnya. Memberi
sanksi bagi siswa yang melanggar tata tertib kebersihan di sekolah.

Cara Menjaga Lingkungan Sekolah


yang Sehat
Posted by haurakyu99 on Februari 14, 2013
Sekolah merupakan salah satu lembaga formal pendidikan yang berfungsi untuk meningkatkan
pengetahuan dan kemampuan anak, ekolah merupakan tempat kita memperoleh berbagai ilmu
pengetahuan sebagai bekal untuk bertahan hidup di kemudian hari. Pemahan dan pengenalan
menditail mengenai lingkungan dapat diperoleh anak melalui pendidikan di sekolah.
Cara cara yang perlu dilakukan untuk memelihara lingkungan sekolah antara lain sebagai
berikut.
1. Menyusun dan memasyarakatkan perogram sekolah hijau.
2. Mendaftar atau menginvestasikan dan melaksanakan perogram sekolah hijau, yaiut;

Membangun kegiatan apotek hidup di sekolah.

Menurangi atau menghemat penggunaan lampu pendingin ruang kelas, konsumsi air dan
energi lainnya.

Membangun mekanisme pembuangan sampah di sekolah.

Membiasakan untuk kegiatan hemat atau bahkan mendaur ulang semua kertas, plastik
dan sejenisnya

Menyediakan tempat sampah berdasarkan jenis sampahnya.

mengkondisikan kegiatan ekstra kulikuler berbasis lingkungan, seperti kelompok hijau,


pecinta alam dan sejenisnya.

Melakukan diskusi atau studi kasus tentang pemeliharaan lingkungan sekolah dan
sejenisnya. COntoh mennton film bertemakan lingkungan, kemudian mendiskusikan atau
membahasnya bersama-sama

Mengadakan karya wisata atau studi bnding dalam rangka pemeliharaan dan peningkatan
kebersihan dan kelestarian laingkungan sekolah

1. Melaksanakan tata tertib kebersihan dan kelestarian lingkungan sekolah.

2. Mengembangkan kecintaan dan kepedulian siswa terhadap lingkungan sekolah melalui


berbagai loba peduli lingkungan, seperti lomba kebersihan antar kelas, menulis,
menggambar, atau aneka kreativitas lain yang bersifat ramah lingkungan.
3. Mengadakan pengawasan dan penegakan kedisiplinan.
4. Mengadakan gerakan cinta kebersihan dan kesehatan lingkungan sekolah
5. memanfaatkan hari-hari besar nasional untuk gerak peduli lingkungan
Secara keseluruhan, kebersihan dan keasrian sekolah adalah tanggung jawab bersama dari setiap
warga sekolah. Selain guru dan siswa, pemeliharaan dan perwujudan lingkungan sekolah yang
bersihm sehat dan asri tidak lepas dari peran orang tua, swasta lembaga swadaya masyarakat
mapupun pemerintah. Kondisi demikian akan melahirkan siswa yang cerdas, bermutu,
berwawasan lingkungan serta mampu menerapkan sikap cinta dan peduli lingkungannya di
lingkungan sekolah maupun masyarakat.

http://www.artikellingkunganhidup.com/cara-menjaga-lingkungan-sekolah-yang-sehat.html

CARA MENJAGA KEBERSIHAN LINGKUNGAN SEKOLAH


Sering kali kita melihat murid-murid membuang sampah sembarangan. Beberapa kali
bapak ibu guru menasehati kepada murid-murid untuk membuang sampah pada
tempatnya, tetapi apa kenyataannya? murid-murid tidak mematuhinya.
Tentu saja kita sebagai penghuni sekolah merasa tidak nyaman melihat sampah
dimana-mana. Sampah tadi juga dapat mencemari lingkungan sekolah baik di dalam
kelas maupun diluar kelas selain itu juga dapat menjadikan suasana belajar kita tidak
nyaman.
Demi tercapainya lingkungan yang bersih dan nyaman untuk belajar kita, perlu
sekali dilakukan tindakan yang bersifat mengajak kesadaran kita untuk menjaga
kebersihan dan bersifat mengatasi masalah di atas. Tindakan-tindakan tersebut antara
lain:
1. Para siswa di harap kan mempunyai kesadaran dari hati nuraninya untuk menjaga
kebersihan lingkungan sekolahnya.

2. petugas piket harus membersihkan kelas serta lingkungan sekitarnya.


3. guru wajib menegur siswa yang membuang sampah sembarangan.
4. mencatat pada buku pelanggaran.
5. memberi sanksi tersendiri bagi siswa yang melakukan pelanggaran terutama
membuang sampah sembarangan.
Dengan ini diharapkan mampu menyadarkan siswa untuk menjaga kebersihan.
Kebersihan berpengaruh besar tehadap kesehatan maka dari itu kebesihan perlu di jaga.
KEBERSIHAN LINGKUNGAN SEKOLAH
Lingkungan sekolah merupakan tempat dimana para siswa belajar dan bermain.Lingkungan
sekolah merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruh kegiatan belajar
siswa.Lingkungan sekolah dapat mewarnai segala aktifitas para siswa,mulai dari gaya hidup,cara
berprilaku,pola pikir,bahkan kepribadian.Lingkungan sekolah harus di jaga kebersihannya agar
tetap nyaman dan tidak menjadi sarang penyakit.
Kebersihan merupakan faktor yang paling menunjang dalam pembentukan lingkungan
sehat.Lingkungan yang sehat merupakan lingkungan yang bebas dari sampah,polusi,dan segala
macam bibit penyakit.Dengan demikian diharapkan para siswa dapat bebas dari segala macam
penyakit.Kebersihan tersebut mencakup kebersihan badan, pakaian dan kebersihan
kelas.Kebersihan lingkungan sekolah tersebut meninggalkan dampak-dampak yang mungkin
dapat bermanfaat bagi seluruh siswa.Diantara dampak positif dari kebersihan lingkungan yaitu :

Terhindar dari berbagai macam penyakit


Tercipta suatu kenyamanan, keindahan, dan ketenangan.

Menambah kadar keimanan terhadap Tuhan Yang Maha Esa

Menjadikan kenyamanan dalam kegiatan belajar

Dapat berkonsentrasi dengan baik

Dan lain-lain

Begitupun sebaliknya,jika kebersihan lingkungan sekolah tersebut tidak dapat dicanangkan


dengan baik,maka lingkungan akan menjadi kotor dan berpolusi,baik itu polusi air maupun
polusi udara.Adapun dampak negatif dari lingkungan sekolah yang kotor diantaranya :

Memudahkan terserang berbagai macam penyakit


Terciptanya suatu ketidaknyamanan dalam melaksanakan berbagai aktifitas di sekolah

Mengganggu konsentrasi dalam belajar dan bekerja

Rusaknya ekosistem alam

Dan sebagainya.

Oleh karena itu marilah kita menciptakan suatu sikap yang selalu peduli terhadap kebersihan di
sekolah.Dan marilah kita terapkan prisnip hidup bersih mulai dari sekarang.Sudah saatnya bagi
kita untuk menyelamatkan lingkungan sekolah kita dari berbagai macam polusi dan kotoran.
MANFAAT MENJAGA KEBERSIHAN LINGKUNGAN

Kebersihan lingkungan merupakan keadaan bebas dari kotoran, termasuk di dalamnya, debu,
sampah, dan bau. Di Indonesia, masalah kebersihan lingkungan selalu menjadi perdebatan dan
masalah yang berkembang. Kasus-kasus yang menyangkut masalah kebersihan lingkungan
setiap tahunnya terus meningkat.
Problem tentang kebersihan lingkungan yang tidak kondusif dikarenakan masyarakat selalu
tidak sadar akah hal kebersihan lingkungan. Tempat pembuangan kotoran tidak dipergunakan
dan dirawat dengan baik. Akibatnya masalah diare, penyakit kulit, penyakit usus, penyakit
pernafasan dan penyakit lain yang disebabkan air dan udara sering menyerang golongan keluarga
ekonomi lemah. Berbagai upaya pengembangan kesehatan anak secara umum pun menjadi
terhambat.
Lalu Bagaimana tips Mudah untuk menjaga kebersihan lingkungan ?
Tips dan Trik yang mudah, tepat dan efektif menyadarkan masyarakat Indonesia untuk selalu
menjaga kebersihan lingkungan?
Berikut Tips dan trik menjaga KEBERSIHAN LINGKUNGAN ::
1. Dimulai dari diri sendiri dengan cara memberi contoh kepada masyarakat bagaimana menjaga
kebersihan lingkungan.
2. Selalu Libatkan tokoh masyarakat yang berpengaruh untuk memberikan pengarahan kepada
masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.
3. Sertkan para pemuda untuk ikut aktif menjaga kebersihan lingkungan.
4. Perbanyak tempat sampah di sekitar lingkungan anda;
5. Pekerjakan petugas kebersihan lingkungan dengan memberi imbalan yang sesuai setiap
bulannya.
6. Sosialisakan kepada masyarakat untuk terbiasa memilah sampah rumah tangga menjadi
sampah organik dan non organik.
7. Pelajari teknologi pembuatan kompos dari sampah organik agar dapat dimanfaatkan kembali
untuk pupuk;
8. Kreatif, Dengan membuat souvenir atau kerajinan tangan dengan memanfaatkan sampah.
9. Atur jadwal untuk kegiatan kerja bakti membersihkan lingkungan.
Semoga bermanfaat dan lingkungan anda menjadi bersih, nyaman dan sehat.
Allah telah melimpahkan kepada kita nikmat yang banyak yang tiada terhitung dan terbilang.
Di antara nikmat yang diberikan-Nya adalah anggota tubuh kita yang disebut hidung. Dengan
nikmat hidung ini kita bisa mencium berbagai aroma dan wewangian. Bau yang harum akan
menyenangkan hati kita. Sebaliknya, bau busuk atau tak sedap membuat kita menutup hidung
dan menjauh.
Dalam pergaulan sehari-hari dengan sesama insan, kita dapati ada orang yang memerhatikan
kesehatan serta kebersihan tubuh dan pakaiannya sehingga jarang, atau bahkan tidak pernah, kita
temui darinya bau yang tak sedap. Tentunya orang yang seperti ini menyenangkan kita saat
berdekatan dengannya. Apalagi jika disertai oleh ketakwaan, kesalehan, dan kemuliaan akhlak

yang melekat pada dirinya.


Ada pula tipe orang yang membuat manusia lain menjauh. Enggan lama berdekatan
dengannya karena ia tidak perhatian terhadap kebersihan tubuh dan pakaiannya. Jika itu
menimpa seorang wanita, lebih besar lagi perkaranya. Apalagi jika si wanita telah bersuami dan
ia tidak perhatian dengan kebersihan, tak terbayang bagaimana reaksi suami saat berdekatan
dengannya. Oleh karena itu, dalam pembahasan kali ini, kami mencoba berbicara tentang
pentingnya kebersihan tubuh dan pakaian, terkhusus bagi wanita.
Perkara yang telah kita maklumi bersama bahwa dari seseorang yang tidak menjaga
kebersihan tubuh dan pakaiannya akan keluar bau yang tidak sedap dari dirinya. Apabila
seseorang tidak pernah lupa menjaga kebersihan sebagian anggota tubuhnya, namun meluputkan
anggota yang lain, niscaya ia tidak akan selamat dari bau yang tak sedap, lebih-lebih seseorang
yang sama sekali tidak memerhatikan kebersihan seluruh tubuhnya.
Tubuh yang banyak bergerak dan bersentuhan dengan hawa panas niscaya akan mengalir
keringat dari seluruh bagiannya. Mungkin sedikit dan bisa pula banyak, tergantung masingmasing individu. Baunya pun beragam, ada yang menyengat, ada yang tidak. Bau keringat yang
keluar dari beberapa bagian tubuh ada yang lebih tajam daripada keringat yang keluar di bagian
lain. Oleh karena itu, bagian yang menyengat tadi harus beroleh perhatian yang khusus. 1. Ketiak
Bagian tubuh ini termasuk paling banyak mengeluarkan keringat sehingga harus diberi perhatian
ekstra. Rambut yang tumbuh di daerah ketiak tidak boleh dibiarkan, tetapi harus dihilangkan
demi berpegang dengan aturan Rasulullah .
Beliau memberikan tuntunan kepada umatnya untuk menjalankan perkara-perkara fitrah. Di
antaranya adalah mencabut rambut yang tumbuh di daerah ketiak. Beliau n bersabda:



:

Lima hal termasuk perkara fitrah: khitan, mencukur rambut kemaluan, menggunting kuku,
mencabut rambut ketiak, dan memotong kumis. (HR. al-Bukhari no. 5889 dan Muslim no. 596)
2. Mulut, Gigi, Gusi, dan Lidah
Kita memakan beragam makanan. Semuanya melewati mulut kita: lidah, gigi, dan gusi. Ada
sisa makanan yang tertinggal dalam mulut sehingga apabila mengabaikan kebersihannya, niscaya
makanan yang tertinggal/menempel tersebut akan menjadi lahan subur bakteri.
Akibatnya,
keluarlah dari mulut, aroma yang membuat orang lain memalingkan wajahnya untuk menjauh.
Aroma itu biasanya tidak tercium oleh si empunya, namun orang-orang di sekitarnya terganggu
dengannya. Belum lagi kerusakan gigi dan terganggunya gusi akibat sisa makanan yang
membusuk.
Kebersihan mulut ini tidak boleh diabaikan seorang wanita yang masih sendiri, apalagi
yang telah bersuami. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan dan
kebersihan mulut kita.
3. Perut
Ketika seseorang makan sebagian makanan yang beraroma tajam, aroma makanan itu akan
keluar lewat mulut dan terkadang lewat keringat yang banyak diproduksi oleh ketiak. Bau yang
keluar lewat mulut ini akan mengganggu orang yang berbicara dengannya. Oleh karena itu,
alangkah baiknya menghindari makanan yang beraroma tajam tersebut. Kalaupun tetap ingin
memakannya, hendaklah setelahnya memakan makanan lain yang dapat meringankan aromanya,
atau dimakan dalam keadaan telah dimasak terlebih dahulu (karena bau yang menusuk timbul
jika memakannya dalam keadaan mentah).
4. Wajah
Wajah selalu dikedepankan saat berbincang dengan orang lain padahal wajah tidak tertutup
dari udara dan debu serta apa yang ada di udara sehingga berpotensi menjadi tempat
penumpukan kotoran dan minyak. Karena itu, semestinya wajah beroleh perhatian lebih. Seorang
muslim tentunya kurang lebih lima kali sehari membasuh wajahnya saat berwudhu untuk shalat
fardhu.

5. Kulit kepala dan rambut


Penumpukan minyak dan keringat, ditambah kulit kepala yang telah mati/mengelupas
berpotensi menimbulkan bau yang tidak sedap. Anda bisa mendapati bau ini pada orang yang
tidak memberikan perhatian kepada kulit kepala dan rambutnya. Yang semestinya, kepala dan
rambut rutin dicuci menggunakan pembersih yang khusus (sampo). Selain dicuci/dikeramas,
juga ditata dengan baik/rapi, sebagaimana dicontohkan oleh Nabi n kita. Beliau menyisir
rambutnya dan meminyakinya.
Sungguh, beliau n adalah seorang yang sangat tampan dan sangat memerhatikan kebersihan,
kerapian, dan keindahan.
6. Pakaian
Seorang muslim harus memerhatikan pakaian yang dikenakannya dari sisi kebersihan,
kerapian, keserasian, dan kesesuaiannya. Oleh karena itu, sangat disayangkan ada sebagian orang
yang tidak peduli dengan kebersihan pakaian mereka sehingga tercium dari pakaian mereka bau
yang tidak sedap dan aroma keringat yang tidak enak. Padahal dalam masalah kebersihan
pakaian, Islam memberikan perhatian khusus.
7. Minyak wangi
Sebagian orang tidak peduli dengan minyak wangi apa yang mereka gunakan. Mereka tidak
bisa memilih mana minyak wangi yang tepat untuk digunakannya. Terkadang, bau minyak
wanginya yang tajam membuat orang lain mual. Dan karena itu harus diperhatikan dalam
memakai minyak wangi.

Kebersihan
Kebersihan adalah keadaan bebas dari kotoran, termasuk di antaranya, debu, sampah,
dan bau. Di zaman modern, setelah Louis Pasteur menemukan proses penularan penyakit atau
infeksi disebabkan oleh mikroba, kebersihan juga bererti bebas dari virus, bakteria patogen,
dan bahan kimia berbahaya.
Kebersihan adalah salah satu tanda dari keadaan hygene yang baik. Manusia perlu menjaga
kebersihan lingkungan dan kebersihan diri agar sihat, tidak berbau, tidak malu, tidak
menyebarkan kotoran, atau menularkan kuman penyakit bagi diri sendiri mahupun orang lain.
Kebersihan badan meliputi kebersihan diri sendiri, seperti mandi, gosok gigi, mencuci tangan,
dan memakai pakaian yang bersih.
Mencuci adalah salah satu cara menjaga kebersihan dengan menggunakan air dan
sejenis sabun atau detergen. Mencuci tangan dengan sabunatau menggunakan produk kebersihan
tangan merupakan cara terbaik dalam mencegah penularan influenza dan batuk.
Kebersihan lingkungan adalah kebersihan tempat tinggal, tempat bekerja, dan tempat awam.
Kebersihan tempat tinggal dilakukan dengan cara mengelap tingkap dan perabot rumah,
menyapu dan mengemop lantai, mencuci peralatan masak dan peralatan makan ,
membersihkan bilik mandidan jamban, serta membuang sampah. Kebersihan lingkungan
dimulakan dengan menjaga kebersihan halaman dan membersihkan jalan di depan rumah
daripada sampah.
Tingkat kebersihan berbeda-beda menurut tempat dan kegiatan yang dilakukan
manusia.Contohnya, kebersihan di rumah berbeda dengan kebersihan ruang bedah di rumah saki

KEPEDULIAN SISWA TERHADAP SAMPAH DI SEKOLAH


Sekolah adalah lembaga formal pendidikan dengan fungsi meningkatkan pengetahuan dan
kemampuan anak sebagai bekal dimasa depan. Disekolah anak-anak hidup dari pagi hingga siang
terkadang sampai sore. Oleh karena itu siswa perlu perlu diajarkan cara menjaga kebersihan
lingkungan dalam bentuk pendidkan lingkungan hidup.
Pendidikan Lingkungan Hidup sekarang ini banyak diajarkan oleh guru-guru di sekolah dengan
program-program yang diintergrasikan dalam pelajaran. Terkait dengan kebersihan lingkungan
sekolah, SMP Negeri 1 Giri memiliki beberapa program, diantaranya adalah program sekolah
hijau yang mengacu pada program pemerintah kabupaten Banyuwangi , yaitu Green and Clean
dan Sedekah Oksigen.
Program sekolah hijau yang dilakukan SMP Negeri 1 Giri diwujudkan dalam kegiatan,
antara lain:
1. Membangun apotek hidup di sekolah.
2. Membangun tempat pembuangan sampah di sekolah.
3. Menyediakan tempat sampah berdasarkan jenis sampahnya.
4. Melaksanakan kegiatan ekstra kulikuler berbasis lingkungan, seperti kelompok hijau,
pecinta alam dan sejenisnya.
5. Melaksanakan tata tertib kebersihan dan kelestarian lingkungan sekolah.
6. Mengadakan gerakan cinta kebersihan dan kesehatan lingkungan sekolah
7. Piket pagi secara bergiliran
8. Jumat bersih
9. Kerja bakti dan lain-lain
Kebersihan dan keasrian lingkungan sekolah merupakan tanggung jawab bersama dari setiap
warga sekolah. Peran guru dan siswa, bahkan orang tua dan komite sekolah serta LSM sangat
besar dalam pemeliharaan dan perwujudan lingkungan sekolah yang bersih dan sehat. Dengan
kondisi sekolah yang sehat akan melahirkan siswa yang cerdas, bermutu, berwawasan
lingkungan serta mampu menerapkan sikap cinta dan peduli lingkungannya di lingkungan
sekolah maupun masyarakat
Cara Menjaga Kebersihan Lingkungan Sekolah
Untuk menciptakan.kebersihan di sekolah, Gurulah yang akan ditiru oleh murid-muridnya,
dengan demikian peran guru dalam pencegahan sangat diperlukan dengan tindakan-tindakan
yang berupa :
1. Membuat tata tertib kebersihan dan tidak membuang sampah sembarangan
2. Memberi contoh membuang sampah pada tempatnya
3. Memberikan nasehat apabila ditemukan pelanggaran membuang sampah sembarangan,
4. Memberikan reward kepada petugas piket yang rajin dan besih dalam membersihkan
kelasnya

5. Membiasakan diri cuci tangan sehingga murid juga meniru


Untuk membuat kebiasaan-kebiasaan menjaga kebersihan lingkungan, perlu adanya SloganSlogan sebagai penyemangat diantaranya bersih pangkal sehat, kebersihan adalah
sebagian dari iman, jagalah kebersihan.
Upaya - upaya yang perlu juga dilakukan untuk lebih meningkatkan kebersihan dan keindahan
kelas dan sekolah diantaranya :

Kerja Bakti Jum'at Bersih


Lomba Kebersihan Kelas

Lomba Kekompakan Petugas Piket Kelas

5 Cara Menjaga Kebersihan Di Sekolah


Selain menjaga kebersihan di rumah dan lingkungan sekitar, menjaga kebersihan di sekolah juga
merupakan faktor yang cukup banyak mempengaruhi pola hidup bersih yang anda jalankan.
Apalagi bagi seorang bunda yang memiliki anak di usia sekolah. Karena sekolah juga merupakan
tempat dimana anak banyak menghabiskan waktunya setiap hari.
Orang tua juga sangat mengharapkan kepada ibu dan bapak guru untuk mendidik anak muridnya
tentang pentingnya menjaga kebersihan. Lingkungan di sekolah juga sedikit banyak
mempengaruhi sifat dan kebiasaan anak, dan berikut beberapa cara yang bisa diterapkan di
sekolah untuk menjaga kebersihan :
1. Hiasilah dinding sekolah dengan gambar dan slogan-slogan kebersihan yang dapat
menumbuhkan motivasi kepada anak untuk menjaga kebersihan dan juga agar ruang kelas
lebih berwarna dan memberi semangat saat belajar.
2. Buatlah jadwal piket setiap hari untuk menentukan siapa saja yang bertugas untuk menyapu
dan membersihkan ruangan kelas.
3. Terapkanlah disiplin membuang sampah pada tempatnya. Dan kepada guru dan staf sekolah
berilah contoh untuk tidak membuang sampah di sembarang tempat. Karena teladan adalah
guru yang terbaik.
4. Setiap kelas usahakan terdapat ventilasi yang cukup agar aliran udara dapat mengalir dengan
baik. Sehingga murid-murid mendapatkan oksigen yang cukup dan bersih saat belajar.
5. Buatlah peraturan sekolah yang harus dipatuhi oleh semua orang baik guru dan murid untuk
menjaga kebersihan lingkungan disekitar sekolah.
Hal-hal yang tersebut diatas merupakan beberapa cara yang dapat digunakan untuk menciptakan
hidup bersih di lingkungan sekolah.

KEBIJAKAN SEKOLAH

DALAM RANGKA MEWUJUDKAN SEKOLAH


YANG BERWAWASAN LINGKUNGAN
Memberikan kebebasan kepada guru pengajar untuk mengembangkan dan mengintegrasikan isue
tentang lingkungan hidup dalam kurikulum dan mata pelajaran sekolah.
Mengggunakan isue lingkungan hidup sebagai materi mata pelajaran dan studi kasus
Dapat menggunakan metode secara variatrif
Mengembangkan dan mendayagunakan fasilitas sekolah yang berbudaya lingkungan hidup
Menciptakan suasana sekolah yang nyaman , bersih dan sehat
Guru /karyawan menjadi panutan bagi siswa dalam kepedulian lingkungan
Menerapkan managemen peduli dalam penghematan sumber energi, dan sumber daya air
Mengurangi polusi udara
Menjadikan sekolah sebagai lingkungan yang bebas dari rokok
Menghemat ATK (alat tulis kantor), kertas dll
Menggunakan white board dan penghematan board marker
Memberdayakan kelompok kerja (Pokja) siswa dalam pengelolaan lingkungan
Menjaga keindahan lingkungan
Merawat dan menajaga keindahan lingkungan nsekolah
Merawat dan menjkaga keindahan lingkungan.
Mensosialisasikan satu siswa jaga satu tanaman
Memanfaatkan barang bekas dan mengelola sampah sekolah.
Tata tertib dalam menjaga lingkungan :
Setiap warga sekolah diwajibkan menjaga dan merawat tanaman yang ada dilingkungan sekolah
Setiap warga sekolah diwajibkan peduli pada sampah dengan membuang sampah pada keranjang
sampah.
Setiap warga sekolah diwajibkan membersihkan kelas dan lingkungan sekitar oleh regu piket,
jika tugas tidak dilaksanakan maka regu piket diberi sanksi membersihkan kelas dan areal
sekitarnya.
Setiap warga sekolah makan pada tempatnya (kantin/ruang makan) dan menjaga kebersihan .
Tata tertib dalam Upaya Efisiensi penggunaan air, listrik, ATK dan Plastik :
Setiap warga sekolah diwajibkan menghemat energi dengan cara memadamkan ruangan dan
mematikan pendidngin ruangan apabila tidak diperlukan dan menggunakan sumber energi
matahari (cahaya matahari , dan angin.
Setiap warga sekolah diwajibkan menghemat penggunaan air dengan cara menggunakan air
sesuai dengan kebutuhan dan mematikan kran air jika tidak diperlukan.
Setiap warga sekolah dianjurkan menghemat penggunaan alat tulis dan ketas dengan cara
penggunaan alat tulis isi ulang
Setiap warga sekolah dianjurkan menghemat penggunaan alat tulis dan kertas dengan cara
menggunakan alat tulis isi ulang dan kertas bekas
Setiap warga sekolah diwajibkan mengurangi pemakaian alat/bahan yang tidak dapat didaur
ulang seperti plastik dan stereoform
Tata Tertib Toilet
Gunakan Air Seperlunya
Gunakan sabun cair secukupnya
Matikan kran air sebelum keluar dari toilet
Padamkan lampu jika tidak digunakan
Buanglah sampah ditempat yang sesuai
Bersihkan pembalut sebelum di buang ketempat sampah
Tidak menggunakan tisue
Siram closet sampai bersih

Pastikan WC dalam keadaan bersih sebelum keluar kamar toilet


Sanksi bagi pelanggar peraturan di toilet
Membersihkan toilet pada jam istirahat
Bagi siswa yang merusak fasilitas di toilet wajib memperbaiki atau mennganti.
Membuat pernyataan tertulis dan ditandatangani orang tua
Tata Tertib Kantin
Tidak menggunakan piring, gelas, dan sendok plastik
Buang sampah ditempat yang disediakan (bak organik dan bak non organik)
Pemilik kantin bertanggungjawab menjaga kebersihan dan kenyamanan di kantin
Pemilik kantin melaksanakan piket di area kantinsesuai dengan jadwal piket harian
Tidak menjual rokok atau menyediakan tempat rokok
Waktu dhuhur tidak ada transaksi jual beli, semua wajib shalat, siswa non muslim mengadakan
kebaktian bersama
TATA TERTIB DI KELAS
ANGKAT BANGKU MASING-MASING KE ATAS MEJA.
PETUGAS PIKET MEMBERSIHKAN KELAS DARI DEBU, SAMPAH, DAN SARANG
LABA-LABA.
PETUGAS PIKET MEMATIKAN LAMPU DAN AC SETELAH MELAKSANAKAN TUGAS.
TIDAK DIPERKENANKAN MEMBUANG SAMPAH DI LACI MEJA.
SISWA YANG MEMBAWA MAKANAN DAN MINUMAN TIDAK MENGGUNAKAN
WADAH SEKALI PAKAI UNTUK MENGURANGI SAMPAH.
MEMELIHARA DAN MENJAGA ALAT-ALAT KEBERSIHAN KELAS.
MENATA KURSI DAN MEJA AGAR TERLIHAT RAPI.
MENATA KITAB SUCI DAN BUKU DI LEMARI ATAU MENATA KITAB SUCI DI ATAS
MEJA GURU ATAU DI LACI MEJA GURU.
TIDAK MENGOTORI KURSI, MEAJ, PINTU, ATAU DINDING KELAS DENGAN PULPEN,
SPIDOL ATAU TIP-EX
MENJAGA KEINDAHAN, KEBERSIHAN, DAN KERAPIHAN KELAS DAN TERAS
KELAS.
PIKET KELAS HARUS MENGUMPULKAN BOTOL ATAU GELAS PLASTIK DAN
DIKUMPULKAN DI KESISWAAN SETIAP HARI
PIKET KELAS MENDATA JUMLAH BOTOL DAN GELAS PLASTIK SETIAP HARI
SISWA YANG MELANGGAR ATURAN DIKENAI SANKSI MEMBERSIHKAN
LINGKUNGAN KELAS ATAU SEKOLAH SETELAH JAM PELAJARAN OLAHRAGA
BERAKHIR ATAU SETELAH SENAM PAGI HARI JUMAT
KELAS YANG TIDAK BERSIH AKAN DIBERI SANKSI MELAKSANAKAN OPERASI
SEMUT DI LINGKUNGAN SEKOLAH
KETERTIBAN,KEBERSIHAN, DAN KEINDAHAN
A. KETERTIBAN
Kertetiban adalah suasana yang mengarah kepada keteraturan dalam masyarakat
menurut norma yang berlaku sehingga menimbulkan motivasi bekerja dalam
rangka mencapai tujuan yang di inginkan.
1.Tata Tertib Sekolah
Contoh tata tertib yang berhubungan dengan ketertiban, kebersihan, dan
kedisiplinan, ialah:

a. menjaga lingkungan kelas, kamar kecil, toilet, halaman sekolah, dan lingkungan
sekolah.
b. tidak merusak alat-alat kebersihan sekolah.
c. wajib membersihkan kelas masing-masing sesuai jadwal piket
d. membuang sampah pada tempatnya.
jenis sanksi yang di berikankepada siswa yang melanggar akan di lakukan
pembinaan dengan cara:
a. teguran lisan
b. panggilan orangtua
c. pembinaan wali kelas
d. pembinaan BK
e. pembinaaan kesiswaan

B. KEBERSIHAN
Kebersihan adalah suatu keadaan di mana kita terbebas dari kotoran yang bersifat
jasmani maupun rohani.
Manfaat menjaga kebersihan yaitu:
1. badan sehat karena selalu di bersihkan dan makan makanan yang bersih dan
sehat.
2. pikiran jernih.
3. segar dan bersemangat
4. dihargai oleh orang lain.

C. KEINDAHAN
Untuk menciptakan nilai estetikadi dalam lingkungan dapat dengan menata
lingkungan tersebut secara optimal. Menata lingkungan dapat di mulai dari
lingkungan terkecil misalnya rumah, lingkungan sekolah dan lingkungan terbesar
yaitu lingkungan umum.
1. Penataan Lingkungan
Penataan ruangan di perlukan supaya kesan rumah tidak sempit, bersih,andah, dan
nyaman.
a. warna dinding ruangan
b. penempatan furnitur
c. penataan pernik atau hiasan dalam ruangan
2. Penempatan Ventilasi dalam Ruangan
Ventilasi sangat di butuhkan di setiap rumah untuk pertukaran udara. Pembuatan
ventilasi harus sesuai dengan kondisi ruangan rumah tersebut.
3. Pembuatan Taman
Merancang taman relatif mudah asal penataan harus tepat supaya terlihat
asli.Pilih fokus pandang berukuran mini seperti kolam mini, pancuran air, atau pot
yang bisa menjadi magnet penglihatan.

4. Saluran air/Drainase
Drainese sangat penting keberadaannya, karena ketika musim hujan air yang
ada di sekitar rumah tidak boleh tergenang lama.
5. Serapan air
Sumur serapan adalah sumur atau lubang pada permukaan tanah yangdi buat
untuk menampung air hujan agar dapat meresap ke dalam tanah.

PERSIAPAN MENYUKSESKAN SEKOLAH ADIWIYATA NASIONAL


Smk Negeri 2 Muara Enim Melakukan Persiapan Menyukseskan Sekolah Adiwiyata Nasional,
yang dihadiri oleh Kepala Sekolah SMKN2 Muara Enim Bapak Drs. Muzakir, MM, Kepala
Sekolah SMA PTBA Tanjung Enim Ibu Dra. Nurbaiti, M.Si Selaku Sekolah Pembina, dan Ibu
Mona Lisa, ST selaku yang mewakili Badan Lingkungan Hidup kab. Muara Enim. Kegiatan ini
dihadiri para dewan guru SMKN 2 Muara Enim.
ADIWIYATA berasal dari 2 (dua) kata sansekerta : ADI dan WIYATAADI mempunyai
makna besar, agung, baik, ideal, atau sempurna. WIYATA mempunyai makna tempat dimana
seseorang mendapatkan ilmu pengetahuan, norma dan etika dalam kehidupan sosial.
ADIWIYATA mempunyai pengertian atau makna: tempat yang baik dan ideal dimana dapat
diperoleh segala ilmu pengetahuan dan berbagai norma serta etika yang dapat menjadi dasar
manusia menuju terciptanya kesejahteraan hidup kita dan menuju cita-cita pembangunan
berkelanjutan.
ADIWIYATA dicanangkan untuk mendorong dan membentuk sekolah-sekolah di Indonesia agar
dapat turut melaksanakan upaya pemerintah menuju pelestarian lingkungan dan pembangunan
berkelanjutan bagi kepentingan generasi sekarang maupun yang akan datang.
Dalam program ini diharapkan setiap warga sekolah ikut terlibat dalam kegiatan sekolah menuju
lingkungan yang sehat dan menghindari dampak lingkungan yang negatif.
Tujuan Program Adiwiyata untuk menjadi tempat pembelajaran dan penyadaran warga
sekolah, sehingga kemudian hari warga sekolah dapat turut bertanggung jawab dalam upayaupaya penyelamatan lingkungan hidup dan pembangunan berkelanjutan.
PRINSIP DASAR PROGRAM ADIWIYATA
1. Partisipatif : Komunitas sekolah terlibat dalam manajemen sekolah yang melipuiti
keseluruhan proses perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi sesuai tanggungjawab dan
peran.
2. Berkelanjutan : Seluruh kegiatan harus dilakukan secara terencana dan terus- menerus
secara konprehensif.
INDIKATOR PROGRAM ADIWIYATA
1. Pengembangan Kebijakan Sekolah
Pengembangan Kebijakan Sekolah yang diperlukan untuk mewujudkan Sekolah Peduli
Berbudaya Lingkungan tersebut adalah :

Visi dan Misi sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan.


Kebijakan sekolah dalam mengembangkan pembelajaran pendikdikan lingkungan hidup .

Kebijakan peningkatan SDM ( tenaga kependidikan dan non kependidikan ) di bidang


lingkungan hidup.

Kebijakan sekolah dalam upaya penghematan sumber daya alam.

Kebijakan sekolah untuk pengalokasian dan penggunaan dana bagi kegiatan yang terkait
dengan masalah lingkungan hidup.

2. Pengembangan Kurikulum Berbasis Lingkungan


Pengembangan kurikulum berbasis lingkungan hidup untuk mewujudkan sekolah yang peduli
dan berbudaya lingkungan dapat dicapai dengan melakukan hal-hal berikut :

Pengembangn model pembelajaran lintas mata pelajaran.


Pengendalian dan pengembangan materi serta persoalan lingkungan hidup yang ada
dimasyarakat sekitar.

Pengembangan metode belajar berbasis lingkungan lingkungan dan berbudaya.

Pengembangan kegiatan kurikuler untuk peningkatan pengetahuan dan kesadaran siswa


tentang lingkungan hidup.

3. Pengembangan Kegiatan berbasis Partisipatif

Menciptakan kegiatan ekstrakurikuler/kurikuler di bidang lingkungan hidup berbasis


partisipatif sekolah.
Mengikuti kegiatan aksi lingkungan hidup oleh pihak luar.
Membangun dan diprakarsai kegiatan kemitraan dalam pengembangan pendidikan
lingkungan hidup sekolah.

4. Pengelolaan dan atau Pengembangan Sarana Pendukung Sekolah

Pengembangan fungsi saran pendukung sekolah yang ada untuk pendidikan lingkungan
hidup.
Peningkatan kualitas pengelolaan lingkungan didalam dan di luar kawasan sekolah.

Penghematan sumber dya alam ( air, listrik ) dan ATK.

Peningkatan kualitas pelayanan makanan sehat.

Pengembangan sistem pengelolaan sampah.

PROFIL PENGEMBANGAN ADIWIYATA KABUPATEN JOMBANG


Pada tahun 1996 disepakati kerjasama pertama antara Departemen Pendidikan Nasional dan
Kementerian Lingkungan Hidup, yang diperbaharui pada tahun 2005 dan tahun 2010. Sebagai tindak
lanjut dari kesepakatan tahun 2005, pada tahun 2006 Kementerian Lingkungan Hidup mengembangkan

program pendidikan lingkungan hidup pada jenjang pendidikan dasar dan menengah melalui program
ADIWIYATA.
ADIWIYATA mempunyai pengertian atau makna sebagai tempat yang baik dan ideal dimana dapat
diperoleh segala ilmu pengetahuan dan berbagai norma serta etika yang dapat menjadi dasar manusia
menuju terciptanya kesejahteraan hidup kita dan menuju kepada cita-cita pembangunan berkelanjutan.

Tujuan program ADIWIYATA adalah mewujudkan warga sekolah yang bertanggung jawab dalam upaya
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup melalui tata kelola sekolah yang baik untuk mendukung
pembangunan berkelanjutan.
Pelaksanaan Program ADIWIYATA diletakkan pada dua prinsip dasar berikut ini;
1. Partisipatif: Komunitas sekolah terlibat dalam manajemen sekolah yang meliputi keseluruhan proses
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi sesuai tanggungjawab dan peran.
2. Berkelanjutan: Seluruh kegiatan harus dilakukan secara terencana dan terus menerus secara
komprehensif
Komponen dan standar ADIWIYATA yang digunakan dalam proses penilaian, meliputi :
A.

Kebijakan Berwawasan Lingkungan, memiliki standar;


1)

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) memuat upaya perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup.

2)
B.

RKAS memuat program dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.

Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Lingkungan, memiliki standar;


1) Tenaga pendidik memiliki kompetensi dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran lingkungan
hidup.
2) Peserta didik melakukan kegiatan pembelajaran tentang perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup.

C. Kegiatan Lingkungan Berbasis Partisipatif memiliki standar;


1)

Melaksanakan kegiatan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang terencana bagi
warga sekolah.

2)

Menjalin kemitraan dalam rangka perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dengan
berbagai pihak (masyarakat, pemerintah, swasta, media, sekolah lain).

D.

Pengelolaan Sarana Pendukung Ramah Lingkungan memiliki standar;

1)

Ketersediaan sarana prasarana pendukung yang ramah lingkungan.

2)

Peningkatan kualitas pengelolaan sarana dan prasarana yang ramah lingkungan di sekolah.
Penghargaan ADIWIYATA merupakan pemberian insentif yang diberikan kepada sekolah yang telah
berhasil memenuhi 4 (empat) komponen program ADIWIYATA. Bentuk insentif yang diberikan dapat
berupa piagam, piala dan atau bentuk lainnya.
Jenis dan Bentuk Penghargaan meliputi:
1)

Sekolah ADIWIYATA kabupaten/kota mendapat penghargaan dari Bupati/Walikota, bentuk


penghargaan berupa piagam dan piala. apabila mencapai mencapai nilai minimal 56, yaitu 70 % dari
total nilai maksimal (80)

2)

Sekolah ADIWIYATA propinsi mendapatkan penghargaan dari Gubernur, bentuk penghargaan


berupa piagam dan piala. apabila mencapai mencapai nilai minimal 64, yaitu 80 % dari total nilai
maksimal (80).

3)

Sekolah ADIWIYATA nasional mendapatkan penghargaan piagam dari Menteri Negara Lingkungan
Hidup dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, sedangkan piala dari Menteri Negara Lingkungan
Hidup. apabila mencapai mencapai nilai minimal 72, yaitu 90 % dari total nilai maksimal (80).

4)

Sekolah ADIWIYATA Mandiri mendapatkan penghargaan piagam dari Menteri Negara Lingkungan
Hidup dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, sedangkan piala dari Menteri Negara Lingkungan
Hidup, yang diserahkan oleh Presiden. apabila telah melakukan pembinaan terhadap sekolah lain,
sehingga menghasilkan minimal 10 sekolah ADIWIYATA kabupaten/kota.

PERKEMBANGAN ADIWIYATA DI KABUPATEN JOMBANG


Pada tahun 2012, Kabupaten Jombang mengusulkan 1 sekolah menjadi Adiwiyata Mandiri dan 5
sekolah untuk Adiwiyata Nasional. Dalam rangkaian proses penilaian yang dimulai pada bulan Januari
s/d April 2012, sekolah yang mendapatkan penghargaan ADIWIYATA adalah sebagai berikut:
ADIWIYATA MANDIRI
SMP Negeri 1 Diwek
ADIWIYATA NASIONAL
MAN Jombang
SMP Negeri 1 Tembelang
SDN Kepanjen 2 Jombang
ADIWIYATA PROPINSI
SDN Miagan Mojoagung
SMA 3 Jombang

Melihat respon positif dari pembinaan dan pengembangan ADIWIYATA di kabupaten Jombang,
Badan Lingkungan Hidup Kab. Jombang dan Dinas Pendidikan Kab. Jombang menetapkan 51 sekolah
sebagai calon sekolah ADIWIYATA Kabupaten Tahun 2013 dari lingkup Dinas Pendidikan dan Kementrian
Agama Kab. Jombang, berdasar SK Bersama antara Kepala Badan Lingkungan Hidup Kab. Jombang
dan Kepala Dinas Pendidikan Kab. Jombang nomor 660/776/415.43/2012 dan nomor
441.5/500/415.28/2013 tanggal 25 Juli 2012.
Pada awal Bulan Februari 2013 telah dimulai proses penilaian dan evaluasi terhadap calon
sekolah ADIWIYATA tersebut, dan ditetapkan melalui Surat Keputusan Bupati Jombang dan Piagam
Penghargaan terhadap 45 sekolah sebagai Sekolah ADIWIYATA Kabupaten Jombang.
Terhadap hasil penilaian tersebut, Kabupaten Jombang telah mengusulkan 13 sekolah untuk
ADIWIYATA Propinsi dan ADIWIYATA Nasional dan 3 sekolah untuk ADIWIYATA Mandiri, yaitu MAN
Jombang, SMP 1 Tembelang dan SDN Kepanjen 2. Sampai dengan akhir Maret, 9 sekolah telah lolos
verifikasi administrasi untuk ADIWIYATA Propinsi yaitu:
1)

SDN Blimbing Gudo

2)

SDK Wijana

3)

SDN Miagan Mojoagung

4)

SMP 1 Jombang

5)

SMP 3 Peterongan

6)

MTsN Tambakberas

7)

SMP 1 Wonosalam

8)

SMK 3 Jombang, dan

9)

SMA 3 Jombang.
Pada Puncak Peringatan Hari Lingkungan Hidup Nasional di Jakarta, Presiden RI Susilo

Bambang Yudhonono dan Menteri Negara Lingkungan Hidup Prof. Dr. Balthasar Kambuaya, MBA pada
tanggal 10 Juni 2013 bersama dengan diterimanya penghargaan Adipura untuk Kabupaten Jombang,
juga diterimakan Penghargaan
Adiwiyahttp://blhjombang.ppejawa.com/ekoplasa40_profil_pengembangan_adiwiyata_di_kabupaten_jom
bang.htmlta Mandiri kepada MAN Jombang, SMP 1 Tembelang dan SDN Kepanjen 2.
Pada tanggal 5 Juli 2013 di Gresik, Gubernur Jawa Timur memberikan penghargaan Adiwiyata Propinsi
kepada 7 (tujuh) sekolah yaitu: SDN Miagan, SMP 1 Jombang, SMP 3 Peterongan, MTSn Tambakberas,
SMP 1 Wonosalam, SMK 3 Jombang dan SMA 3 Jombang.

Pada bulan Desember 2013, 5 (lima) sekolah Adiwiyata menerima penghargaan Adiwiyata Nasional dari
Menteri Lingkungan Hidup dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yaitu: SDN Miagan, SMP 1
Jombang, SMP 3 Peterongan, MTSn Tambakberas, SMP 1 Wonosalam dan SMA 3 Jombang.
Pada tahun 2014, 58 sekolah di tingkat SD/ MI, SMP/ MTS dan SMA/ MA/ SMK menjadi usulan
sekolah Adiwiyata Kabupaten 2014, dan akan dilakukan verifikasi untuk ditetapkan menjadi Sekolah
Adiwiyata pada akhir bulan Maret 2014
Untuk SMK NEGERI 3 JOMBANG akan dilalukan penilaian pada hari sabtu, 22 Maret 2014,
dan Kepala Sekolah SMK NEGERI 3 JOMBANG menghimbau kepada warga sekolah untuk
mempersiapkan segalanya untuk menyambut Tim Penilai ADIWIYATA NASIONAL

Sumber pendukung:
http://blhjombang.ppejawa.com/ekoplasa40_profil_pengembangan_adiwiyata_di_kabupaten_jo
mbang.html

Anda mungkin juga menyukai