LANDASAN TEORI
PERENCANAAN GESER DAN TORSI BALOK
Langkah-langkah perencanaan geser dan torsi balok adalah sebagai berikut :
1. Identifikasi jenis torsi
Untuk struktur statis tertentu : torsi keseimbangan
Pengaruh torsi diperhitungkan apabila momen torsi terfaktor :
. f ' c .x 2 . y
20
Tu
...(33.37)
1
9
Tu . f ' c .x 2 . y
....(33.38)
15
....(33.39)
f ' c ). x2.y
(1 .
Tc = 15
...(33.40)
f ' c .x 2 y
0,4.Vu
1+
Ct.Tu
bw.d
Ct =
x 2 y
..(33.41)
1 . f ' c.bw.d
6
Vc =
1 + (2,5.Ct.Tu ) 2
Vu
...(33.42)
..(33.43)
1 .
(
Tc = 15
f ' c .x 2 y
0,4.Vu
1+
Ct.Tu
) . (1 + 0,3. Nu
1 . f ' c.bw.d
6
Vc =
1 + (2,5.Ct.Tu ) 2
Vu
1. Jika Tu Tc
(33.45)
...(33.44)
torsi diabaikan
> Tc
COPYRIGHT BY : CEC
www.feri82.blogspot.com
. (1 + 0,3. Nu Ag )
2. Jika Tu
Ag
- Tc
...(33.46)
f ' c. x2.y 1 - Tc
3
(33.47)
3. Jika Tu
dimana :
Tn
Tu
Ts
Tc
Nu
Ag
> 4 Tc
tampang diperbesar
At
Ts
=
s
t.x1. y1. fy
y
t = 1 . 2 + 1
3
.......(33.48)
1,5
x1
.....(33.49)
Vs = Vu - Vc
.....(33.50)
Av
Vs
=
s
fy.d
.....(33.51)
Avt
2. At Av
+
=
s
s
s
bw.s
3 fy
.....(33.52)
x1 + y1
.....(33.53)
atau ;
s
2,8.x.s
Tu
x +y
.(33.54)
Al1 =
2.2t . 1 1
s
fy
Tu + Vu
3Ct
Al1 = 2.At.
Nilai Al1 diambil yang terbesar, tetapi nilai Al1 tidak lebih dari :
bw.s x + y
2,8.x.s
Tu
. 1 1
Al2 =
.
fy
3. fy s
Tu + Vu
3Ct
.(33.55)
x1 + y1
4
(33.56)
300 mm
Tulangan memanjang disebar merata ke semua sisi dengan jarak tulangan memanjang
300 mm
tulangan memanjang 12 mm
fy tulangan torsi 400 Mpa
Tulangan torsi harus ada paling tidak sejauh (b + d) dari titik ujung teoritis torsi yang
diperlukan.
COPYRIGHT BY : CEC
www.feri82.blogspot.com
3.4
Pu
0,8. .(0,85. f ' c.(1 g ) + fy.g )
........(34.3)
Pu
0,85. .(0,85. f ' c.(1 g ) + fy.g )
...(34.4)
...........(34.5)
Sehingga setelah nilai Agperlu diperoleh, panjang dan lebar sisi kolom persegi atau diameter kolom
bulat dapat ditentukan.
Ag = b . h = 1 ..D2
.......(34.6)
Ast = n% . Ag = As + As
...........(34.7)
Ast
As = As =
.......(34.8)
2
Po = 0,85 . fc . (Ag Ast) + Ast . fy
...(34.9)
Pno = 0,8 . Po
; untuk sengkang biasa
..(34.10)
Pno = 0,85 . Po ; untuk sengkang spiral
...(34.11)
dimana :
x - d'
f s' =
x
.....(34.13)
jika fs > fy fs = fy
Cc = 0,85 . fc . b (xb . 1)
Cs = As . (fs 0,85 . fc)
dengan nilai fs sebagai berikut :
fs =
..(34.14)
.........(34.15)
xb.d '
.600
xb
.(34.16)
fs > fy
fs = fy
< fy
fs = fs
Tb = As . fy
.......(34.17)
Pnb = Ccb + Csb Tb
.......(34.18)
a
Mnb = Ccb ( ) + Csb ( d) + Tb (d ) .(34.19)
2
M nb
eb =
......(34.20)
Pnb
Pn = Pb
Pn = Pb
0,85 f'c
cu < 0,003
e = eb
d'
a = .xb
As'
e'
Xb
d"
As
garis netral
COPYRIGHT BY : CEC
www.feri82.blogspot.com
a
Mnb = Ccb ( ) + Csb ( d) + Tb (d ) .(34.27)
2
M nb
.(34.28)
eb
=
Pnb
dimana : Mnb = kapasitas lentur kolom dalam keadaan seimbang (Nmm)
Pnb = kuat Desak aksial kolom dalam keadaan seimbang (N)
eb = eksentrisitas gaya pada kolom dalam keadaan seimbang (mm)
fs = tegangan leleh baja tulangan yang terjadi (MPa)
xb = jarak serat terluar beton ketitik ditinjau keadaaan seimbang (mm)
x
= jarak serat terluar beton ketitik ditinjau (mm)
5. Pada saat Pn = 0 ; Mn dihitung dengan menghitung seperti balok bertulangan sebelah.
As . f y
a
=
...(34.29)
0,85 . f c ' . b
a
Mn
= As . fy (d - )
.(34.30)
2
6. Gambar Diagram Momen Nominal (Mn) dan Gaya Desak Aksial Nominal (Pn) (Ast=1%.Ag,
Ast=2%.Ag, Ast=3%.Ag, Ast=4%.Ag, Ast=5%.Ag)
Gambar dibawah adalah Diagram Interaksi Kolom, dimana kuat desak aksial diungkapkan
sebagai Pn pada sumbu tegak dan kuat momen diungkapkan sabagai Pn.e pada sumbu datar.
Diagram hanya berlaku untuk kolom yang dianalisis saja, dan dapat menmberikan gambaran
tentang susunan pasangan kombinasi beban aksial dan kuat momen. Untuk titik-titik yang berada
disebelah dalam diagram akan memberikan pasangan beban dan momen ijin, akan tetapi dengan
menggunakannya perencanaan kolom menjadi berlebihan (overdesigned). Dan titik-titik yang
diluar diagram akan memberikan pasangan beban dan momen yang menghasilakn penulangan
yang kurang (underdesigned).
Grafik Mn-Pn
4%
3%
Pn (kN)
2%
1%
Mn (kNm)
1%
2%
3%
4%
5%
3.4.2
Kolom Langsing
Suatu kolom digolongkan langsing apabila dimensi atau ukuran penampang lintangnya
kecil dibandingkan dengan tinggi bebasnya (tinggi yang tidak ditopang).
Tahap-tahap perencanaan kolom langsing adalah sebagai berikut :
1. Menentukan tingkat kelangsingan kolom
COPYRIGHT BY : CEC
www.feri82.blogspot.com
Kelangsingan =
k.lu
r
r =
I
A
(EI l )kolom
(EI l )balok
.(34.31)
kemudian nilai diplotkan ke dalam grafik omogram atau grafik alignment, sehingga didapat
nilai k.
Batasan-batasan kolom disebut langsing, adalah :
k .l
r
> 34 12
M 1b
, untuk rangka dengan pengaku lateral (tak bergoyang)
M 2b
> 22
untuk rangka/portal bergoyang
dimana : M1b dan M2b adalah momen-momen ujung terfaktor pada kolom yang posisinya
berlawanan (M1b M2b)
2. Momen rencana
.(34.32)
Mrencana = b.M2b + s. M2s
b =
Cm
1,0
pu
1
Pc
Cm = 0,6 + 0,4
s =
Pc =
.(34.33)
M 1b
0,4
M 2b
1
Pu
1
Pc
2 .EI
(kl )2
.(34.34)
.(34.35)
(rumus Euler)
.(34.36)
Dalam peraturan SK SNI T-15-1991-03 pasal 3.3.11 ayat 5.2, memberikan ketentuan untuk
memperhitungkan EI sebagai berikut :
1
(Ec .I g ) + Es .I se
5
EI =
1 + d
COPYRIGHT BY : CEC
www.feri82.blogspot.com
.(34.37)
Ec .I g
2,5(1 + d )
.(34.38)
dimana :
b
= pembesaran momen dengan pengaku pada pembebanan tetap
s
= pembesaran momen tanpa pengaku pada pembebanan sementara
M2b = momen terfaktor terbesar pada ujung komponen tekan akibat pembebanan tetap
M2s = momen terfaktor terbesar disepanjang komponen struktur tekan akibat pembebanan
sementara
Pu
= beban aksial kolom akibat gaya luar
momen.akibat.beban.mati.rencana
momen.akibat.beban.total
.(34.39)
3. Mencari Mn dan Pn
Pn = Pu
Mn = Mu
.(34.40)
.(34.41)
COPYRIGHT BY : CEC
www.feri82.blogspot.com
untuk