Anda di halaman 1dari 20

BAB 5

INVERTER

Tujuan bab
Bab ini adalah penjelasaan dari inveter sebagai perubah beasaran dc ke besaran ac,
ini sebaliknya dari penyearah.. Melalui kuliah inverter ini

para mahasiswa

diharapkan paham tentang penggunaan inverter. Kemudian diikuti dengan


penjelasan turunan rumus-rumus. Setelah mempelajari bab ini dan mengerjakan
pelatihannya, diharapkan anda mampu:
Memahami konsep invertersekaligus mengerti formulasinya
Merancang bangun inverter untuk diaplikasikan
Pengertian
Inverter bertujuan untuk merubah besaran listrik dc ke besaran listrik ac. Hal yang
penting dari rangkaiannya adalah komponen yang terlibat dapat dipadamkan,
biasanya digunakan kompnen thyristor atau SCR. Sedangkan untuk kakasitas yang
rendan dapat digunakan power transistor dengan operasi hanya on dan off saja.
Besaran listrik ac yang dapat berupa magnitude dan frekuensi yang berubah atau
diset konstan. Perubahan dari besaran dc yang berupa gelombang kotak ke besaran
ac bergelombang sinusoidal akan menghasilkan hormonisa. Dimana pada inverter
ini perlu mendapat perhatian tetang harmonisa yang ditimbukannya.
5.1 Dasar Rangkaian Inverter
Type inverter tergantung pada hasil out putnya, misal menghasilkan lisyrik ac satu
phasa disebut dengan inverter satu phasa. Dasar rangkaian inverter ini terdiri dari
empat macam, yaitu:

Inverter dengan transformator center tap


Inverter dengan tap ditengah sumber
Inverter jembatan
Inverter jembatan tiga phasa

---------------------------------------------------------------Bahan kiliah ELDA

161

5.1.1 Inverter dengan transformator center tap


Sumber dc dihubungkan pada tap trafo daya dan terminal katoda dari kedua
thyristor dihublungkan ke terminal kutub negatif dari sumber dc yang telah
dihubungkan pada tap trafo daya tersebut. Selanjutnya dapat dijelaskan melalui
gambar 5.1 berikut.

Gambar 5.1 Konfigurasi inverter center tap transformator

5.1.2 Inverter dengan tap ditengah sumber


Sumber dc dipisah menjadi dua oleh titik tap dan beban dihubungkan meialui titik
tap ke antara dua thyristor yang terhubung seri. Selanjutnya dapat dilihat pada
gambar 5.2.

Gambar 5.2 Konfigurasi inverter center tap suplai

Untuk mendapatkan tegangan ac, thyristor dinyalakan bergantian, hal ini membuat
sumber tegangan dc terblok bergantian.

5.1.3 Inverter jembatan


---------------------------------------------------------------Bahan kiliah ELDA

162

Inverter ini dirangkai seperti jembatan wheatstone yamg ditunjukan oleh gambar
5.3 berikut.

Gambar 5.3 Konfigurasi inverter jembatan

Untuk mendapatkan tegangan ac maka thyristor dinyalakan berpasangan (T1 dan T2


atau T3 dan T4) secara bergantian. Sedangkan frekuensi ditentukan oleh lamanya
waktu kerja dan padamnya pasangan thyristor tersebut.
5.1.4 Inverter jembatan tiga phasa
Inverter ini terdiri dari enam thyrirtor yang dirangkai seperti jembatan.

Gambar 5.4 Konfigurasi inverter tiga phasa jembatan

Dengan mengatur waktu komutasi atau penggantian kerja dari thyristor maka akan
didapat waktu gelombang ac yang proforsi dengan frekuensi. Dengan demikian
frekuensi dapat bervariasi dengan perubaban dari kanstanta waktu komutlasi pada
thyristor.
5.2 Pengaruh beban pada inverter
---------------------------------------------------------------Bahan kiliah ELDA

163

Unjuk kerja dari inverter sangat dipengaruhi oleh type beban yang dilayani. Berikut
ini dijelaskan tiga type beban murni yang dilayani oleh inverter, ketiga beban
tersebut adalah resitor, induktor dan kapasitor. Untuk menganalisa pengaruh ke
tiga beban tersebut agar lebih mudah digunakan inverter satu phasa.
5.2.1 Beban resistor
Beban resistor tidak merubah bentuk gelombang arus karena selalu sephasa dengan
dengan tegangan. Gambar 5.5 adalah bentuk gelombang dari inverter satu phasa
yang dibebani resistor.

Gambar 5.5 Gelombang tegangan dan arus untuk beban resistor


Tegangan sumber dc dipotong menjadi gelombang persegi empat, dimana potongan pertama
dijadikan polaritas positif dan yang ke dua dijadikan polaritas negatif, dan begitu ututan
selanjutnya, sehingga terbentuk listrik ac. Karena tegangan dan arus pada beban resistor selalu
sephasa, maka bentuk gelobang arus juga sama dengan gelombang tegangan, yaitu persegi
empat. Dalam hal ini setiap persegi empat mewakili sudut phasa sebesar 180 0 atau setengan
perioda. Sedangakan magnitude arus tergantung pada besar ristor yang dipasang, yaitu

Im

Vm
Rb

5.1

Sedangkan energi yang dikirim oleh masing-masing komponen semikonduktor


dalam satu perioda adalah

---------------------------------------------------------------Bahan kiliah ELDA

164

T /2

I m t

5.2

5.2.2 Beban induktor


Bila sumber ac melayani beban induktor maka arus akan tertinggal setengan
perioda dari tegngannya. Dalam hal ini gelombang tegangan ac dalam bentuk segi
empat, jadi induktor tidak bisa sekonyong-konyong arusnya naik seperti halnya
beban resistor. Arus yang lewat induktor bergerak deferensial dari minimum ke
maksimum dan sebaliknya. Hal ini dapat dilihat pada gambar 5.6 berikut.

Gambar 5.6 Gelombang tegangan dan arus untuk beban induktor

Hasil gelombang arus untuk beban induktor berbentuk mata gergaji. Setengah
perioda gelombang naik adalah cembung dan setengan perioda gelombang turun
adalah cekung. Dan dibeberpa literatur bentuk gelombang arus tersebut didekati
dengan gelombang segi tiga, yaitu baik gelombang naik maupun turun didekati
dengan garis lurus.
5.2.3 Beban kapasitor
Bila sumber ac melayani beban kapasitor maka arus akan mendahului setengan
perioda dari tegngannya. Dalam hal ini gelombang tegangan ac dalam bentuk segi
empat, jadi kapasitor tidak bisa sekonyong-konyong arusnya naik seperti halnya
---------------------------------------------------------------Bahan kiliah ELDA

165

beban resistor. Arus yang lewat kapasitor bergerak deferensial dari mamsimum ke
minimum dan sebaliknya. Hal ini dapat dilihat pada gambar 5.7 berikut.

Gambar 5.7 Gelombang tegangan dan arus untuk beban kapasitor

Hasil gelombang arus untuk beban kapasitor berbentuk runcing-runcing. Setengah


perioda gelombang turun adalah cekung dan setengan perioda gelombang naik
adalah cembung. Bentuk keluaran arus pada beban kapasitor ini akan menjadi
masalah pada komponen semikonduktornya. Adanya arus besar yang mengalir pada
trafo membuat trafo akan mengalami saturasi. Disamping itu perubahan arus yang
besar (di/dt) dapat merusah komponen utama inverter.
5.3 Mengontrol inverter
Out put keluaran dari inverter berupa frekuensi dan tegangan, kedua besaran ini
dapat diatur sesuai dengan keinginan.
5.3.1 Kontrol Frekuensi Dari Inverter
Frekuensi output dari inverter ditentukan oleh lamanya thyristor konduktif yang
diatur oleh pulsa penyalaannya. Pelan-pelan penyalaan disuplai oleh suatu daya
yang relatif sangat kecil melalui referensi osilator. Referensi osilator ini
membangkitkan pulsa-pulsa penyalaan melalui rangkaian dc logik. Dengan
rangkaian logik ini didapatkan pulsa-pulsa yang bervariasi, variasi rangkaian
---------------------------------------------------------------Bahan kiliah ELDA

166

gerbang thyristor, untuk membangkitkan pulsa-pulsa output frekuensi inverter yang


tergantung pada referensi osilator.
Untuk beban yang transien, keadaan di atas tidak efektif karena sulitnya thyristor
padam. Agar thyristor padam efektif digunakan rangkaian timing pulsa untuk
pemadaman thyristor.
Kontrol frekuensi suatu inverter adalah suatu system blok diagram dengan loop
terbuka, pada control ini tidak ada unpan balik kepada referensi osilator yang
berasal dari frekuensi output inverter. Dengan demikian pengaturan frekuensi pada
control ini hanya diatur melalui referensi osilator saja, dengan jalan meng-set pada
variasi harganya.
5.2.3 Kontrol Tegangan Inverter
Disamping kontrol frekuensi, inverter dapat pula digunakan mengontrol tegangan
output yang dihasilkannya. Kontrol tegangan melalui inverter dapat dilakukan
dengan tiga macam cara, yaitu:
Variasi tegangan output ac
Variasi tegangan input dc
Teknik switch dalam inverter
a) Variasi tegangan output ac
Variasi ini ditentukan oleh transformator yang dapat dirubah ratio belitannya.
Sedangkan inverter hanya menghasilakan frekuensi yang bervariasi. Adapunblok
diagramnya pada gambar 5.8. Frekuensi dapat diatur melalui pengaturan frekuensi
osilator. Tegangan dc dapat diperoleh dari rangkaian konverter yang tanpa kontrol,
didapatkan Vdc yang konstan. Blok rangkaian control inverter adalah pada gambar
5.5.

---------------------------------------------------------------Bahan kiliah ELDA

167

Gambar 5.8 Variabel tegangan dan frekuensi output inverter

Frekuensi ditentukan oleh pengaturan waktu penyalaan dan pemadaman dari


thyristor pada inverter yang ditentukan oleh variasi dari referensi osilator. Hasil
dari inverter adalah frekuensi berubah dengan tegangan ac yang tetap.
Selanjtnya, Output dari inverter dihubungkan dengan transformator yang variabel
perbendingan ratio belitannya, melalui blok penguat dan motor, yang variasi
rationya dapat diatur. Pengaturan ini adalah loop tertutup, dari tegangan sekunder
trahsformator dibandingkan dengan referensi osilator yang telah dirubah menjadi
tegangan melalui blok fV konverter. Perbandingan sinyal ini diperkuat sehingga
menghasilkan sinyal yang dapat menggerakan motor untuk merubah ratio belitan
transformator.
Hasil dari sistem ini adalah tegangan dan frekuensi yang berubah. Yang kemudian
dihubungkan ke motor listrik arus bolak-balik sehingga motor listrik ini dapat
dikontrol dengan baik, baik daya yang diinginkan untuk mengerakan beban maupun
kecepatan yang dikehendaki pada setiap saat operasi berjalan.
Keuntungan metoda ini
Dapat melayani arus start motor yang besar.
Gelombang output inverter tidak jauh melebihi level frekuensi.
Tegangan dc dapat dihasilakan dari konverter tanpa kontrol yang harganya
sangat relatif murah.
Kerugiannya

---------------------------------------------------------------Bahan kiliah ELDA

168

Level frekuensi terendah transformator antara 1015 Hz dan


ukurannya besar.
Respon sangat lambat, karena menggunakan sistem elektro-mekanik.
b) Variasi tegangan input: dc
Besar tegangan output dari inverter ditentukan oleh variasi tegangan arus searah
sebagai input yang disuplaikan ke inverter. Dalam praktek variasi tegangan arus
searah dapat direalisasikan dengan rangkaian penyearah. Adapun variasi ini terdiri
dari tiga cara, yaitu dengan merubah ratio transformator sebagai input konverter,
konverter terkontrol dan dc chopper.
b1 Varibel ratio input transformator
Dengan mengatur ratio transformator sebagai input konverter tanpa kontrol,
berarti menghasilkan tegangan dc yang bervariasi. Sistem ini merupakan sistem
loop tertutup, blok diagram dari sistem ini adalah pada gambar 5.9.

Gambar 5.9 Variabel ratio input transformator inverter

b2 Konverter dengan kontrol


Kontrol ini dapat dinyatakan dengan blok diagram pada gambar 5.10. Kerjanya
adalah dengan mengontrol sudut penyalaan dari thyristor pada konverter akan
didapat tegangan dc yang berubah, yaitu proporsional dengan cosinus sudut
penyalaannya. Hal ini sudah dijelaskan pada butir penyearah di 8.1. yang terdahulu.

---------------------------------------------------------------Bahan kiliah ELDA

169

Gambar 5.10 Variabel tegangan dc dengan sistem tertutup

b3 DC chopper
Pada butir penyearah telah didapat tegangan dc rat-rata dari chopper tergantung
pada waktu konduktif dibandingkan waktu konduktif ditambah dengan waktu
padam thyristor, sehingga Vav T1 / T1 T2 V , dimana T1 waktu konduktif,
T2 waktu padam dan Vav adalah tegangan dc input chopper. Vav dapat bervariasi
dengan mengatur waktu T1 dan T2 dan jumlahnya dibuat konstan, sehingga
tegangan dc yang dihasilkan bervariasi dari 0V.

Gambar 5.11 Kontrol tegangan dengan chopper


---------------------------------------------------------------Bahan kiliah ELDA

170

Pada jembatan tiga phasa gambar 5.11, terdapat enam buah dioda. Tegangan dc
rata-rata yang dihasilkan jembatan ini adalah tetap. Komponen L dan C berfungsi
untuk menstabilkan arus dan tegangan. Sedangkan dioda Df merupakan dioda
by-pass untuk melewatkan arus tersisa pada kumparan L pada saat thyristor
padam. Dengan mengatur lama penyalaan dan pemadaman akan tegangan input
inverter berubah dan dihasilkan tegangan output inverter berubah. Sedangkan
frekuensi dikontrol oleh rangkaian kontrol frekuensi secara loop terbuka. Dengan
rangkaian tersebut didapat pengaturan motor ac, baik melalui tegangan maupun
frekuensi.
Keuntungan sistem ini adalah mempunyai respon yang sangat tinggi, tetapi
efesiensinya kurang baik walaupun siklus penyalaan-pemadaman juga tinggi.

c) Teknik switch dalam inverter


Teknik ini dapat direalisasikan dengan dua cara dengan metode shift phasa kontrol
tegangan dan modulasi pulsa lebar. Adapun keterangan dari Jua metoda ini dapat
dilihat pada penjelasan berikut.
c1 Shift phasa kontrol tegangan
Metoda ini terdiri dari dua

inverter yang mana beroperasi pada frekuensi yang

sama dari suplai arus searah. Output dari kedua inverter ini dikombinasikan satu
sama lain dalam sebuah transformator. Kontrol tegangan direalisasikan melalui
pergeseran gelombang tegangan output dari inverter. Pergeseran phasa disebabkan
oleh pulsa-pulsa penyalaan tiap inverter. Adapun gelombang tegangan ouput dari
inverter dilihat pada gambar 8-24. Pada gambar ini, harga sudut lebih besar dari
900.
Selanjutnya didifinisikan besaran-besaran, yang akan digunakan untuk melakukan
perhitungan-perhitungan, berikut ini.


u

---------------------------------------------------------------Bahan kiliah ELDA

171

Gambar 5.12 Gelombang tegangan inverter


Sama halnya dengan konverter, tegangan input dc rata-rata adalah
Cos Cos

Vav Vdo

5.3

Metode ini kurang baik untuk penerapan daya yang rendah, tetapi untuk daya
output yang besar tidak dapat dilaksanakan oleh thyristor tunggal. Kerugiannya
adalah adanya harmonik yang tinggi dan sangat jelek penggunaan thyristor untuk
mereduksi tegangan output.

c2 Modulasi pulsa lebar (pwn)


Tegangan ac dapat dihasilkan melalui teknik pengsongan pulsa dari gelombang segi
empat seperti gambar 8-26. Magnitude (besaran) tiap pulsa sama dengan besaran
tegangan dc sebagai input inverter. Dengan sederhana dapat dibayangkan,
pulsa-pulsa modulasi yang banyak dengan T1 lebar pulsa dan T2 adalah waktu tanpa
pulsa, yang mana T1 dan T2 adalah konstan, dan waktu ini merupakan setengah
perioda. Gelombang dasar sebagai output diatur oleh variasi kedua waktu tersebut,
yang dinyatakan oleh:
Tinggi pulsa dan variasi jumlah pulsa dalam setengah perioda.
Atau variasi dari pulsa-pulsa dan jurnlah pulsa dalam setengah perioda yang
tetap.
---------------------------------------------------------------Bahan kiliah ELDA

172

Gambar 5.13 Gelombang output PWM

Dalam kenyataannya komponen harmonik dari tegangan dan arus adalah lebih kocil
dari komponen dasar.
Gelombang keluaran inverter tidak merupakan gelombang sinusoidal murni, maka
akan terjadi masalah harmonik. Hal ini disebabkan oleh gelombang inputnya yang
berasal dari gelombang dc. Untuk menghasilkan gelombang output yang sinusoidal,
gelombang-gelombang harmonik yang muncul harus dihilangkan melalui filter.
Persyaratan menghilangkan gelombang harmonik diharapkan rugi-rugi di jaringan
atau di beban sekecil mungkin. Dengan demikian dapat dipilih harmonisa yang
dominam saja dihilangkan melalui filter.
Teknik modulasi pulsa lebar melalui kreteria di atas agar dapat berhasil guna
dengan efesien dapat dikerjakan sebagai berikut.
Perbanyak pulsa-pulsa dalam setengah perioda, dilakukan oleh thyristor
dengan waktu T1 dan T2 dengan rangkaian penyalaan dan pemadam.
Teknik mengurangi harmonisa, untuk inverter satu phasa, harmonisa ke-3
dan ke-15 dan untuk inverter tiga phasa dapat direduksi di.atas harmonisa
ke-11. Teknik ini dapat dilakukan dengan pulsa-pulsa frekuensi tinggi, dapat
meng-hilangkan harmonisa-harmonisa yang lebih rendah. Tetapi dengan
pengulangan pulsa yang cepat harus dii.mbangi oleh rugi-rugi pada motor,
yang disebabkan oleh harmonisa, dimana disisi inverter menaikan.rugi-rugi.
---------------------------------------------------------------Bahan kiliah ELDA

173

Menetralisasi harmonisa, Harmonisa yang lebih randah yang tidak dapat


dihilangkan melalui kedua teknik diatas harus dihilangkan melalui filter.'
Metode filter adalah metode yang termahal, maka. metode ini tidak ekonomis
untuk kapasitas yang kurang dari 20 kVA.

5.4 Memilih Inverter Tiga Phasa Dan Mengontrolnya


5.4.1 Memilih Inverter Tiga Phasa
Untuk memilih inverter yang digunakan untuk mengontrol motor harus didasarkan
pada biaya yang rendah dan memenuhi spesifikasi: tegangan, arus, daya, harmonik
yang dikeluarkan dan kemampuan pengontrolan. Hal ini meliputi rangkaian
pemadaman dan penyalaan, rangkaian logik dan jumlah komponen terutama
thyristor dalam sistem.
5.4.2 Mengontrol Inverter
Frekuensi output inverter dikontrol oleh frekuensi pulsa penyalaan melalui referensi
osilator. Referensi osilator dihubungkan dengan rangkaian logik. Secara umum
pulsa-pulsa yang dihasilkan didistribusikan ke terminal gerbang thyristor dan
rangkaian pemadam.
5.6 Phasa Control Siklokonverter
Siklokonverter adalah disuplai oleh sumber ac dengan frekuensi yang konstan
tanpa melalui perantara sisi dc, dimana frekuensi output lebih rendah. Rangkaian
kontrol secara philosofis dimungkinkan untuk mengontrol frekuensi input yang
tetap ke frekuensi output yang variabel pada control ini.

---------------------------------------------------------------Bahan kiliah ELDA

174

Gambar 5.14 Rangkaian dasar sikonverter 3 phasa setengah gelombang


Pada gamabr 5.14, dalam satu phasa terdapat dua inverter dirangkai anti paralel
untuk

menghasilkan

suatu

gelombang

penuh.

Dengan

mengatur

sudut

penyalaan tiap thyristor, rangkaian tersebut merubah frekuensi dari nol samapai
sepertiga frekuensi sumber. Tegangan output rata-rata untuk setengah gelombang
pada inverter ini adalah Vdc Vdo Cos , dimana Vdo dihasilkan dari persamaan
8-25.
Vdo

m

V ph Sin

5.4

dengan: m jumlah phasa yang disearahkan


Vph tegangan perphasa sumber ac

---------------------------------------------------------------Bahan kiliah ELDA

175

Bila Va adalah tegangan efektif output dari tegangan puncak output sebesar Vm
maka untuk =0 dihasilkan persamaan 5.5. Kemudian persamaan ini disubtitusikan
kedalam persamaan 5.4, dihasilkan persamaan 5.6.
2 Va Vdo

Va

m
V ph sin
n

5.5

5.6

Namun dalam kenyataannya tidak dapat dibuat berharga 0 atau

. Misalkan

harga terkecilnya adalah sebesar ot sehingga berlaku r=Cos ot, dengan demikian
mengasilkan persamaan 5.7b.
Vdc

ma k

r Vdo

5.7a

m

V ph sin

n
m

5.7b

5.6.1 Frekuensi Dan Tegangan Kontrol Dari Siklokonverter


Suatu penyearah yang ideal, pengontrolan phasa mendapatkan tegangan output
yang nol bila sudut penyalaan sebesar / 2 . Bila sudut penyalaan / 2 dan yang
lain bervariasi disekitar / 2 maka terjadi frekuensi yang rendah di output.
Harga tegangan output rata-rata dipengaruhi oleh sudut . Variasi nilai

menunjukkan variasi pengontrolan tegangan. Sedangkan variasi frekuensi ouput


dan tegangan dari siklokonverter dijelaskan pada alinia yang terdapat dibawah ini.

Besar frekuensi dan tegangan dari silklokonverterdapat dikontrol melalui pulsa


penyalaan rangkaian kontrol. Kalau phasa urutan referensi osilator dibalik maka
arah putaran motor berbalik. Referensi osilator digunakan untuk menyatakan
variasi frekuensi output. Dengan mengatur referensi osilator ini akan didapatkan
frekuensi output yang diinginkan.
5.6.2 Perbandingan Siklokonverter Dengan Inverter
Berikut

ini akan

dijelaskan

keuntungan-keuntungan

dan

kerugian

dari

siklokonverter bila dibandingkan dengan inverter.


---------------------------------------------------------------Bahan kiliah ELDA

176

Keuntungan siklokonverter dari inverter

Daya ac pada frekuensi tetap dikonversikan langsung ke daya ac dengan


frekuensi berubah yang lebih rendah. Sedangakan pada inverter harus melalui
dua konversi, yaitu: daya ac (frekuensi tetap) ke daya dc (tegangan tetap)
dan daya dc ke daya ac (frekuensi berubah).

Pemadaman thyristor pada siklokonveter tidak membutuhkan rangkaian


pemadam, karena terjadi komutasi sendiri. Sedangkan pada inverter terjadi
komutasi paksa, yang membutuhkan rangka rangkaian pemadaman.
Siklokonverter mampu mentransmisikan daya ke segala arah, baik ke arah
beban maupun ke arah sumber.
Siklokonverter menjamin kualitas gelombang sinusoidal yang baik pada
frekuensi output yang randah dari inverter. Pada praktek digunakan untuk
putaran motor yang sangat rendah.
Kerugian
Frekuensi output maksimum lebih kecil dari sumber, yaitu sepertiga dari
frekuensi sumber.
Siklokonverter

menibutuhkan

banyak

thyristor

sehingga

rangkaian

kontrolnya lebih komplek bila dibandingkan dengan inverter.


Siklokonverter mempunyai faktor daya input yang rendah sedangkan inverter
untuk faktor daya inputnya berasal dari penyearah dioda.
Dengan demikian dapat disimpulkan, inverter cocok untuk motor frekuensi tinggi
dan siklokonverter untuk motor berfrekuensi rendah.
5.7 Kontrol Kecepatan Dua Arah Motor Induksi Dengan Elektronika Daya
Elektronika daya secara efektif dapat mengontrol putaran dua arah motor induksi
(MI) dari rangkaian yang tiap phasanya dilhubungkan melalui thyritor anti paralel.
Bila putaran diingikan berbalik harus dilakukan menukar urutan phasa dengan
merangkai dua pasang thyristor anti paralel pada dua phasa. Rangkaian ini
menggunakan thyristor sebanyak sepuluh buah. Sudah tentu rangkaian kontrol
---------------------------------------------------------------Bahan kiliah ELDA

177

yang lebih komplek untuk merealiasikannya, gambar 5.15 adalah rangkaian daya
dari kontrol dua arah MI.

Gambar 5.15 Susunan control kecepatan dua arah MI

Putaran motor dapat diatur dengan membuat tegangan antar phasa tidak seimbang,
berarti sudut tiap penyalaan pada komponen A, B, dan C tidak sama. Dalam
keadaan tidak seimbang torsi motor lebih kecil dan putaran akan turun. Untuk
membalik putaran dapat dilakukan dengan mengaktifkan komponen X dan Y,
sehingga terjadi penukaran phasa antara phasa r dengan phasa t.

Gambar 5.16 Blok tertup control kecepatan Ml dengan komponen thyristor anti paralel

Pernyataan di atas dapat dinyatakan dengan loop tertutup, yang diset dengan suatu
referensi tertentu seperti gambar 5.16. Bila terjadi tegangan stator padamotor arus
---------------------------------------------------------------Bahan kiliah ELDA

178

bolak-balik tidak seimbang, maka momen yang dihasilkan lebih kecil, hal ini akan
mengurangi kecepatan motor, karena slip menjadi besar. Pengaturan disini
tergantung pada ketidak seimbangan tegangan input yang disatukan pada motor
dan putaran motor ditentukan juga oleh momen motor dan beban. Bila beban lebih
besar maka slip akan menjadi besar atau putaran menjadi rendah. Atau dapat juga
dengan menurunkan momen dengan jalan persentase ketidakseimbangan input
tegangan.
5.4 Latihan
1.

Sebutkan jenis-jenis rangkaian dasar dari inverter dan berikan analisanya.

2.

Jelaskan prinsip kerja dari:


a) Inverter satu phasa?
b) Inverter tiga phasa?
c) Inverter poli phasa?

3.

Apa beda dan persamaannya antara jembatan terkontrol dengan tanpa kontrol
dari inverter dan konverter?
a) Apa beda dan persamaan diantara konverter dengan inverter?
b) Berapa macam komutasi yang teriadi pada penyearah terkontrol?

4.

Bagaimana cara mengatur kecepatan motor induksi dari rangkaian elektronika


daya?

5.

Jelaskan metode kontrol dan perbandinganya dari:


a)kontrol tegangan dengan variasi output inverter
b)kontrol tegangan dengan variasi input dc inverter
c)kontrol tegangan dengan switch dalam inverter

6.

Apa bedanya pengaturan kekepatan melalui siklokonverter dengan yang


lainnya?

7.

Jelaskan prinsip kerja pengereman dinamis dan regeneratif dengan rangkaian


elektronika daya.

8.

Jelaskan perbedaan dan kesamaan dari kontrol melalui rotor dengan: a)


rangkaian chopper
b) inverter
c) equvalent kramer

---------------------------------------------------------------Bahan kiliah ELDA

179

9.

Terangkan perbedaan antara penyearah jembatan satu phasa tanpa kontrol,


semi kontrol dan kontrol penuh dan turunkan perhitungannya untuk
masing-masing penyerah tersebut.

10. Terangkan dan beri suatu contoh perbedaan antara konverter terkontrol
dengan copper.
11. Terangkan dan beri suatu contoh perbedaan konverter tercontrol dengan yang
tidak terkontrol dalam mengontrol frekuensi motor.
12. Latihan 12, bila tegangan ac adalah 220 volt, drop tegangan pada tiap
komponen adalah 2,5 volt. Hitung tegangan output pada masing-masing
penyearah tersebut?

---------------------------------------------------------------Bahan kiliah ELDA

180

Anda mungkin juga menyukai