20
21
1. Pendahuluan
Dari pengalaman mengajar dapat diketahui bahwa mahasiswa
Jurusan Pendidikan Fisika umumnya masih banyak mengalami kesulitan
dalam memahami konsep-konsep fisika. Oleh karena itu, diperlukan adanya
pembenahan secara menyeluruh seperti peningkatan kualitas proses
perkuliahan. Dalam pelaksanaan perkuliahan Termodinamika, upaya
perbaikan proses pembelajaran sangat diperlukan. Hal ini disebabkan oleh
pencapaian hasil belajar mahasiswa dalam mata kuliah ini masih relatif
rendah. Hanya sekitar 15 % mahasiswa yang mampu memperoleh nilai A
dan B.
Hasil wawancara dengan mahasiswa yang telah pernah mengikuti
perkuliahan Termodinamika secara umum menunjukkan bahwa mahasiswa
kurang termotivasi dalam mengikuti perkuliahan ini dan menilai materi
____________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, No. 1
TH. XXXIX Januari 2006
22
23
24
25
26
27
28
29
modul yang mana mereka belum berhasil. (5) Memberi kesempatan kepada
mahasiswa untuk mengulang pada salah satu modul atau beberapa modul
yang belum dikuasai.
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat diyakini bahwa penterapan
modul secara efektif akan dapat mengubah konsepsi siswa menuju konsep
ilmiah. Sehingga pada gilirannya hasil belajar mereka dapat ditingkatkan
seoptimal mungkin baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya. Hasil
penelitian terdahulu oleh Santyasa dkk. (1995) menunjukkan bahwa
penterapan modul berupa paket materi ajar dalam pembelajaran Vektor
satuan dan aplikasinya dalam analisis gerak dapat meningkatkan motivasi
mahasiswa dan hasil belajar mahasiswa. Oleh karena itu, bila penggunaan
modul ini dipadukan dengan mengintensifikan penggunaan tes formatif,
maka miskonsepsi yang timbul segera dapat diketahui untuk diperbaiki
pada setiap akhir satu unit pembelajaran. Hal ini akan menjadi lebih efektif
dan efisien bila pembahasan modul tersebut dilakukan secara kooperatif
dalam kelompok-kelompok kecil, sehingga intensifikasi penggunaan tes
formatif melalui pembelajaran kooperatif bermodul diyakini akan dapat
meningkatkan kualitas hasil dan proses belajar mahasiswa.
2. Metode Penelitian
Subjek dari penelitian ini adalah mahasiswa Jurusan Pendidikan
Fisika IKIP Negeri Singaraja tahun akademik 2004/2005 sebanyak 18
orang. Objek penelitian adalah (1) hasil belajar, (2) proses pembelajaran ,
dan (4) respon mahasiswa terhadap pembelajaran yang diterapkan.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang
dilaksanakan dalam dua siklus. Siklus 1 mencakup materi Sistem dan
____________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, No. 1
TH. XXXIX Januari 2006
30
31
32
33
3.2 Pembahasan
Implementasi model pembelajaran kooperatif bermodul dengan
mengintensifkan pemberian tes formatif ternyata dapat memperbaiki
kualitas proses perkuliahan Termodinamika dengan meningkatnya aktivitas
belajar mahasiswa (Rata-rata siklus 1 = 18,22 dan siklus 2 = 20,5). Kondisi
ini disebabkan oleh hampir semua mahasiswa sudah berperan dalam
menyelesaikan permasalahan yang diberikan melalui Lembar Kerja
Mahasiswa.
Pemberian tes formatif secara intensif pada setiap akhir perkuliahan
yang diikuti dengan pengembalian hasil tes disertai catatan kecil memberi
kontribusi yang cukup besar dalam meningkatkan aktivitas belajar
mahasiswa. Penilaian yang dilakukan dengan tes formatif ini memang tidak
dimaksudkan untuk menilai mahasiswa, melainkan untuk mengukur
karakteristik yang ada pada diri mahasiswa, seperti tingkat penguasaan
pada bidang tertentu, sehingga hasil tes formatif yang diperoleh lebih
mencerminkan pada kualitas kegiatan pembelajaran yang dilakukan
mahasiswa. Dengan kata lain, hasil tes formatif dapat digunakan sebagai
indikator proses belajar yang dilaksanakan dan sebagai feed back bagi guru
untuk pelaksanaan tindakan selanjutnya. Hasil tes formatif pada setiap
siklus mengalami peningkatan, yang menunjukkan telah terjadi perbaikan
dalam proses perkuliahan.
Adanya perbaikan kualitas proses perkuliahan dimungkinkan pula
karena proses pembelajaran yang diterapkan menggunakan pendekatan
kooperatif. Dengan pendekatan ini, penggunaan kelompok-kelompok kecil
dapat meningkatkan interaksi multi arah karena belajar secara kooperatif
____________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, No. 1
TH. XXXIX Januari 2006
34
dapat meningkatkan tanggung jawab dan rasa percaya diri yang bermuara
pada meningkatnya konsep diri setiap mahasiswa dan hasil belajarnya.
Melalui belajar kooperatif dapat dikembangkan aktivitas belajar yang lebih
didominasi oleh aktivitas mahasiswa. Aktivitas mengajukan pertanyaan dan
pendapat memberi kesempatan pada mahasiswa untuk menunjukkan
aktualisasi dirinya. Demikian pula pembelajaran secara kooperatif dapat
menumbuhkan sikap saling mengisi antar mahasiswa yang mengarah pada
makin terbukanya wawasan yang akan dimiliki. Kondisi ini akan membantu
mahasiswa yang kemampuannya lebih lemah. Penggunaan modul dalam
pembelajaran akan dapat mengatasi perbedaan antara individu, karena
melalui modul ini siswa akan dapat belajar sesuai dengan karakteristik yang
dimiliki.
Adanya peningkatan yang positif terhadap kualitas proses
perkuliahan membawa dampak yang positif pula terhadap capaian hasil
belajar mahasiswa. Hasil belajar yang dicapai mahasiswa digambarkan dari
rata-rata hasil tes akhir setiap siklus. Pada siklus I, rata-rata sebesar 69,7.
Bila dikonversi ke tabel 3.5, nilai ini berada pada kategori cukup. Jumlah
mahasiswa yang nilainya cukup ke atas mencapai 66,77%, dengan kata lain
ketuntasan belajar pada siklus I adalah 66,67%. Hasil belajar yang dicapai
pada siklus 2 mencapai rata-rata sebesar 75,0 dan termasuk dalam kategori
baik. Jumlah mahasiswa yang mencapai nilai cukup ke atas sebesar 88,88
% atau ketuntasan belajar siswa mencapai 88,88%. Bila dibandingkan
dengan ketuntasan dalam kurikulum pencapaian hasil belajar mahasiswa
setelah siklus 2 sudah melampaui 85 %. Ini berarti hasil belajar mahasiswa
mengalami peningkatan. Hasil-hasil tersebut menunjukkan bahwa model
pembelajaran Termodinamika dengan mengintensifkan penggunaan tes
____________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, No. 1
TH. XXXIX Januari 2006
35
36
DAFTAR PUSTAKA
Asmawi Zainul dan Noehi Nasoetion. 1990. Penilaian Hasil Belajar.
Dirjen Dikti. Jakarta: Depdikbud.
Degeng, I Nyoman Sudana. 1989. Pengaruh Interaktif Antara Cara
Penstrukturan Isi Teks Ajar dan Strategi Belajar Mahasiswa
Terhadap Perolehan Belajar Mengingat Fakta dan Memahami
Konsep. Laporan Penelitian. Lemlit. IKIP Malang.
Gagne, R.M. 1985. The Conditional of Learning and Theory of Instruction.
New York: Holt Rinehart and Winstone.
37
38