E
F
R
E
S
H
I
N
G
VARISELA-ZOOSTER
Definisi
Infeksi akut primer oleh virus variselazooster yang menyerang kulit dan mukosa,
klinis terdapat gejala konstitusi, kelainan kulit
polimorf, terutama berokasi di bagian sentral
tubuh.
Etiologi
Virus varicella-zooster. Infeksi primer virus ini
menyebabkan penyakit varicella atau cacar
air (chicken pox) sedangkan reaktivasinya
menyebabkan penyakit herpes zooster.
Varicella
Manifestasi
Klinis
bermanifestasi dengan
Gambar 1 A.
Varicela. Vesikel
menyebar di
badan dan
ekstremitas.
Gambar 1 B.
Varicela.
Gambaran khas
tear-drop vesikel
yang berisi
cairan.
Komplikasi
Komplikasi utama yang dapat terjadi
antara lain adalah:
1. Pneumonia
interstitial, yang mana
dapat dideteksi dengan radiologi
2. Keterlibatan sistem saraf pusat, yang
terdiri atas suatu limfositik meningitis
atau suatu encephalomyelitis.
3. Komplikasi
lainnya
dapat
berupa
glomerulonefritis,
otitis,
arteritis,
hepatitis, dan kelainan darah (beberapa
macam purpura).
Diagnosis Banding
Variola
Pengobatan untuk infeksi Varicella-Zooster
1.Pengobatan secara non farmakologi
Lesi kulit varicella dapat dirawat dengan mandi teratur
dan melakukan beberapa Soothing Treatment untuk
menghilangkan rasa gatal sehingga menghindari
garukan pada lesi dan juga untuk menghindari infeksi
sekunder.
2.Pengobatan secara farmakologi
VZV lebih tidak sensitif terhadap Acyclovir
dibandingkan HSV, tetapi obat ini, atau obat lain
seperti Famcyclovir/Valacyclovir, dapat digunakan
secara oral untuk mengobati varicella dan zoster.
Untuk
penatalaksanaan
yang
lebih
sederhana, dijelaskan bahwa pengobatan
bersifat simtomatik dengan antipiretik dan
analgesik.
Untuk menghilangkan rasa gatal dapat
diberikan sedativa.
Diberikan bedak yang mengandung zat anti
gatal seperti mentol dan kamfora untuk
mencegah pecahnya vesikel secara dini dan
sekaligus menghilangkan gatal.
Pada infeksi sekunder dapat diberikan
antibiotika berupa salep daan oral.
HERPES ZOOSTER
Definisi
Herpes zooster adalah radang kulit
akut dan setempat, terutama terjadi
pada orang dewasa yang khas
ditandai
adanya
nyeri
radikuler
unilateral
serta
timbulnya
lesi
vesikuler
yang
terbatas
pada
dermatom yang dipersarafi serabut
saraf spinal maupun ganglion serabut
saraf sensorik dari nervus kranialis.
Etiologi
Epidemiologi
Herpes zoster terjadi pada orang yang
pernah menderita varisela sebelumnya
karena varisela dan herpes zooster
disebabkan oleh virus yang sama yaitu
virus varisela zooster
Setelah sembuh dari varisela, virus
yang ada di ganglion sensoris tetap
hidup dalam keadaan tidak aktif dan
mengalami reaktivasi jika daya tahan
tubuh menurun. Lebih dari 2/3 usia di
atas 50 tahun dan kurang dari 10%
usia di bawah 20 tahun.
Patogenesis
Varicella
Zooster
Virus
dapat
menyebabkan varicella dan herpes
zoster. (infeksi akut primer) sedangkan
bila penderita varicella sembuh atau
dalam bentuk laten dan kemudian
terjadi serangan kembali maka yang
akan muncul adalah herpes zoster.
Infeksi primer dari VZV ini pertama kali
terjadi di daerah nasofaring. Disini
virus mengadakan replikasi dan dilepas
ke darah sehingga terjadi viremia
Gambaran Klinis
Gejala
prodromal
Gambar 2 B. Herpes
Gambar
A.
zoster 2
oftalmikus.
Herpes
zoster.
Vesikel menyerang
Vesikel
tumbuh
sesuai
dermatom
berkelompok
persarafan yaitu n.
unilateral
trigeminus cabang
oftalmikus
Gambar 2 C. Herpes
zoster torakalis. Area
predileksi paling sering.
Bersifat unilateral
Diagnosis
anamnesis
didapatkan
keluhan
berupa
neuralgia beberapa hari sebelum atau
bersama-sama dengan timbulnya kelainan
kulit, demam
Kelainan kulit tersebut mula-mula berupa
eritema kemudian berkembang menjadi
papula dan vesikula yang dengan cepat
membesar dan menyatu sehingga terbentuk
bula. Isi vesikel mula-mula jernih
Karakteristik dari erupsi kulit pada herpes
zoster
terdiri
atas
vesikel-vesikel
berkelompok, dengan dasar eritematosa,
unilateral, dan mengenai satu dermatom
Komplikasi
1. Neuralgia pasca herpetik
2. Infeksi sekunder
3. Kelainan pada mata
4. Sindrom Ramsay Hunt
5. Paralisis motorik
Penatalaksanaan
Penatalaksaan herpes zoster bertujuan untuk:
1. Mengatasi infeksi virus akut
2. Mengatasi nyeri akut yang ditimbulkan oleh
virus herpes zoster
3. Mencegah timbulnya neuralgia pasca
herpetik.
Pengobatan Umum
Selama fase akut, pasien dianjurkan tidak
keluar rumah, karena dapat menularkan
kepada orang lain yang belum pernah
terinfeksi varisela dan orang dengan
defisiensi imun.Usahakan agar vesikel
tidak pecah, misalnya jangan digaruk dan
pakai baju yang longgar. Untuk mencegah
infeksi sekunder jaga kebersihan badan.
Pengobatan Khusus
a) Sistemik
1. Obat Antivirus
Asiklovir Sebaiknya pada 3 hari pertama
2. Analgetik
Dosis asam mefenamat adalah 1500
mg/hari diberikan sebanyak 3 kali, atau
dapat juga dipakai seperlunya ketika
nyeri muncul.
3. Kortikosteroid
Indikasi pemberian kortikostreroid ialah
untuk Sindrom Ramsay Hunt
prednison dengan dosis 320 mg/hari,
setelah seminggu dosis diturunkan secara
bertahap
b) Pengobatan topikal
Jika masih stadium vesikel diberikan
HERPES SIMPLEKS
Definisi
Herpes simpleks merupakan infeksi
virus yang ditandai dengan lesi primer
terlokalisir,laten
dan
adanya
kecendurangan untuk kambuh kembali.
Ada 2 jenis virus yaitu virus herpes
simpleks (HSV) tipe 1 dan 2 pada
umumnya menimbulkan gejala klinis yang
berbeda,
tergantung
pada
jalan
masuknya.Dapat
menyerang
alat-alat
genital atau mukosa mulut.
Epidemiologi
Etiologi
Penyebab infeksi adalah virus herpes simpleks
termasuk
dalam
famili
herpesviridae,
subfamili
alphaherpesvirinae.HSV tipe I dan tipe II dapat dibedakan
secara imunologis (terutama kalau digunakan antibody
spesifik atau antibody monoclonal).
Masa Inkubasi
Masa inkubasi berlangsung dari 2 sampai dengan 12 hari.
Masa Penularan
HSV dapat diisolasi dalam 2 minggu dan kadangkadang lebih dari 7 minggu setelah muncul stomatitis
primer atau muncul lesi genital primer.
Setelah
itu,
HSV
mungkin
ditemukan
secara
intermittent pada mukosal selama bertahun-tahun dan
bahkan mungkin seumur hidup, dengan atau tanpa
gejala klinis.
Gejala klinis
Kira-kira 10% dari infeksi primer, muncul
sebagai suatu penyakit dengan spektrum
gejala klinis yang beragam, ditandai
dengan panas dan malaise sampai 1
minggu atau lebih
Pada wanita terjadi pada cervix dan vulva..
Pada laki-laki, lesi muncul pada glans penis
atau daerah preputium,
Daerah lain yang terkena selain alat
kelami: mulut, terjadi pada kedua jenis
kelamin,
tergantung
dari
kebiasaan
hubungan seksual
Upaya Pencegahan
1). Berikan penyuluhan kesehatan
kepada
masyarakat
dan
tentang
kebersihan perorangan yang bertujuan
untuk mengurangi perpindahan bahanbahan infeksius.
2). Mencegah kontaminasi kulit dengan
penderita eksim melalui bahan-bahan
infeksius.
3).
Petugas
kesehatan
harus
menggunakan sarung tangan pada saat
berhubungan langsung dengan lesi
VARIOLA
Definisi
Penyakit virus yang disertai keadaan
umum
yang
buruk,
dapat
menyebabkan
kematian,
eflorosensinya
bersifat
monomorf
terutama terdapat di bagian perifer
tubuh.
Sinonim
Cacar, smallpox
Etiologi
Penyebab variola ialah virus pox
Gejala klinis
Inkubasnya 2-3 minggu dan terdapat
empat stadium:
1.Stadium inkubasi erupsi (prodromal)
nyeri kepala, nyeri tulang , disertai
demam tinggi, selama 3-4 hari
2.Stadium makulo-papular
macula-makula eritematosa yag
cepat menjadi papul-papul
3.Stadium vesiko-pustulosa
5-10 hari timbul vesikel-vesikel yang
kemudian menjadi pustule-pustul,
suhu tubuh meningkat lagi
Komplikasi
Kompikasinya
ialah bronkopneumonia,
infeksi kulit sekunder (furunkel, impetigo
dan
sebagainya),
ulkus
kornea,
ensefalitis, effluvium dan telogen dalam
waktu 3-4 bulan.
Diagnosis dan pemeriksaan penunjang
Inokulasi pada korioalantoik, pemeriksaan
virus dengan mikroskop electron dan
deteksi antigen virus pada agar-agar sel.
Selain itu bisa dilakukan pemeriksaan
histopatologik dan tes serologic (tes
ikatan komplemen).
Terapi
Penderita harus dikarantina. Sistemik
Definisi
V. KONDILOMA
AKUMINATUM
Faktor-faktor resiko
1.Aktivitas Seksual
2.Kehamilan
3.3. Imunitas
Gejala yang sering muncul antaranya:
Kondiloma akuminata sering muncul
Gambar
5 B. Kondiloma
Kondiloma
akuminata. Area
akuminatum.
predileksivegetasi
di tempat
Berbentuk
lembap
seperti
dan
bertangkai
di di
penis.
daerah
labia
mayora.
Gambar 5 C. Kondiloma
akuminatum. Kutil
tumbuh di daerah
perianal dan perineum.
Diagnosa banding
Veruka vulgaris yang tidak bertangkai,
Definisi
Moluskum
kontagiosum
merupakan
penyakit
kulit
yang
disebabkan
oleh
Molluscum
Contagiosum
Virus
(MCV)
yang
menyerang kulit dan membrane
mukosa.
Epidemiologi
Angka
kejadian
moluskum
kontagiosum
di
seluruh
dunia
Etiologi
Molluscum
Contagiosum
Virus
(MCV); kelompok Pox Virus dari
genus Molluscipox virus.
Faktor risiko meliputi:
a)Anak-anak, adanya kontak langsung
kulit ke kulit dengan anak yang
terkena
b)Dewasa imunokompeten - Terutama
terjadi karena kontak seksual dengan
pasangan yang terkena.
Gejala klinis
Masa inkubasi Moluskum kontagiosum didapatkan
Moluskum
Gambar 6 C. Moluskum
kontagiosum.
kontagiosum. Lekukan
Salah
satu
areapapul.
delle (+)
di atas
predileksi papul
ialah di wajah.
Definisi
VERRUCA
Veruka
ialah
hiperplasi
epidermis
disebabkan oleh human papilloma virus tipe
tertentu.
Sinonim
Kutil, common wart
Epidemiologi
Veruka dapat terjadi pada semua usia.
Insiden meningkat pada masa sekolah dan
puncaknya terjadi pada saat dewasa muda.
Etiologi
Merupakan infeksi dari virus papilloma
Klasifikasi
Penyakit ini terbagi kepada beberapa bentuk klinis:
1. veruka vulgaris dengan varian veruka filiformis
2. veruka plana juvenilis
3. veruka plantaris
4. veruka akuminatum (kondiloma akuminatum)
Gejala klinis
1. Veruka vugaris : Kutil ini terutama terdapat pada
3. Veruka plantaris
Kutil ini terdapat di kaki terutama di
Verruca
Verruca
vulgaris.
Kutil
plantaris.
tumbuhKutil
dalam
pelbagai
tumbuh
ukuran,
di
telapak
permukaan
kaki dan
bersifat
verukosa
multiple
dan
seperti
bertangkai.
mosaik.
Terapi
Terapi
pada
veruka
vulgaris
disesuaikan dengan lokasi tubuh
yang terkena.
Penatalaksanaan
untuk
pasien
dilakukan
elektrokauterisasi.
Elektrokauterisasi ini efektivitasnya
tinggi
dalam
menghancurkan
jaringan yang terinfeksi dan HPV,
serta kontraindikasi untuk pasien
dengan cardiacpacemakers.
Penatalaksanaan lainnya :
TERIMAK
ASIH