Lahar 6205
Notes: FR = depan , RR = belakang
Untuk Motor:
Bearing kruk AS : Smash, Shogun 125, Jupiter Z, RXK, Crypton, Vega
BEARING REFERENSI #2
Sumber; motorplus-online.
KODE BEARING RODA DEPAN
BEBEK
6301 Generasi Astrea Grand, Supra X, dan Legenda, Suzuki Satria CW 120 dan
Satria F-150)
6201 Supra Fit sampai Karisma 125)
6300 Dipakai di satu sisi generasi Suzuki Tornado, Shogun 110-125, Satria 120R dan
S, Smash, Generasi Yamaha F1-Z, JupiterZ Jupiter MX 135LC, Vega, Kawasaki Kaze,
Blitz, dan ZX130
6200 Dipakai di satu sisi generasi Suzuki Tornado, Shogun 110- 125, Satria 120S
dan 120R
SKUBEK
6201 Honda Vario
6300 Suzuki Spin, Yamaha Mio, Nouvo
MOTOR SPORT
6301-RS1 Honda GL Max, GL100, GL-Pro, GL Pro Neo Tech, Mega Pro, GL Max Neo
Tech, NSR150, TIGER 2000, Honda Win, Suzuki Thunder 125
6301-2RS1 Honda TIGER C/W
6301-Z Yamaha YT115
6300-Z Suzuki A100
6300-RS1 Suzuki RGR150
6201-RS1 Suzuki TS125 (sebelah kiri)
6201-Z Suzuki TS125 (sebelah kanan)
6302-Z Suzuki Thunder 250
6202 Yamaha RX-King, RX-Z, RZ-R, Kawasaki Ninja, Ninja R C/W,
6202-Z Yamaha RX-S
Ket:
1. RS = Rubber shield (bearing ditutup sil atau karet
2. Z = Bearing ditutup pelat
KODE BEARING RODA BELAKANG
BEBEK
6201-RS1 Honda Supra Fit, Karisma, Kirana, Supra X 125
6201 (sebelah kiri dalam) Suzuki Bravo, Shogun 110, Shogun 125, Satria R, Smash
(full chain case),
Tornado, Satria F-150
6201-Z (bagian kiri luar) Suzuki Bravo, Shogun 110, Shogun 125, Satria R, Smash,
Tornado GS, Satria F-150, Kawasaki ZX130
6300-Z (bagian kiri luar), Tornado GX
6301-Z (bagian kanan), Suzuki Bravo, Shogun 110, Shogun 125, Satria R, Smash,
Tornado GS atau GX, Satria F-150, Kawasaki ZX130
6301-RS1 Honda Supra Fit, Astrea Grand, Astrea Star, Karisma, Kirana, Legenda,
Supra, Supra X, Supra X 125, Yamaha F1-Z atau ZR, Sigma, Crypton, Vega, Jupiter-Z,
Jupiter MX 135 LC
6301-Z Yamaha F1-Z atau ZR, Sigma, Crypton, Vega, Jupiter-Z, Jupiter MX 135
6202-Z Generasi Kaze dan Blitz
6302-Z Generasi Kaze dan Blitz
MOTOR SPORT
6302-RS1/MT Honda GL-Max dan GL- Max Neo Tech, GL100, GL-Pro dan Pro Neo
Tech, Mega Pro
6202-RS1/MT Honda GL-Max dan GL-Max Neo Tech GL-Pro dan Pro Neo Tech
6203-RS1/MT Honda NSR150 dan TIGER 2000, Yamaha RX-125,
6301-RS1/MT Honda Win, Yamaha RX-King
6201-Z/C3MT (kiri) Suzuki A100 6202-Z/C3MT (kiri) RGR150, TS1256202-RS1/C3MT
(kiri) Suzuki Thunder 2506302-Z/C3MT (kiri-kanan) Thunder 1256301-Z/C3MT
(kanan) Suzuki A1006302-RS1/C3MT (kanan) RGR150, TS125, Thunder 2506202RS1/MT Yamaha Scorpio6202/MT Yamaha YT115, RX-King, RX-Z, RZ-R
6202-Z/MT Yamaha YT115, RX-Z, RZ-R
6202/C3MT Kawasaki Ninja, Ninja R/CW
6302-Z/MT Kawasaki Ninja, Ninja R/CW
PULSER
Pulser berfungsi mengirim sinyal / pulsa ke CDI yang kemudian akan diteruskan ke
koil dan busi,nah gejala pulser problem mirip dengan CDI bila belum parah mesin
masih menyala tetapi endut-endutan,munculnya bisa diputaran bawah juga di rpm
atas bila kumparan didalam pulser putus maka tidak keluar tegangan sama sekali
sehingga listrik yg seharusnya dikirim ke SCR ( Silicon Controlled Rectifier ) dalam
CDI terputus, setrum dalam kapasitor tidak tersalur ke koil sehingga mesin mogok.
CDI
Ada dua ciri khas bila capasitor discharge ignition (CDI) wajib ganti percikan api
pada busi hilang sama sekali dan brebet diputaran tinggi
Bila kasus pertama menimpa anda, mesin motor ngak bisa dinyalakan, ada
perangkat elektronik dalam CDI yg mati/putus,bila diukur dengan
Multitester/Avometer tegangan kabel yg menuju koil hilang sama sekali.
Cara pengetesan sbb :
1. Setel avometer pada sinus 200 Volt.
2. Kabel merah avometer dihubungkan ke kabel CDI yang menuju koil.
3. Kabel hitam avometer dihubungkan ke massa/bodi.
4. Nyalakan motor/starter motor dengan kick starter, lalu lihat di avometer apakah
ada arus/setrum yang keluar atau tidak ?
5. Bila tidak ada maka CDI rusak, dengan catatan arus/setrum dari sepul dan
pulser ada yang mengalir ke CDI. jadi sebelumnya cek dulu arus tersebut,
caranya sama seperti di atas, hanya saja kabel merah avometer dihubungkan ke
kabel sepul yang menuju CDI.
6. Kalau nggak ada avometer, coba aja kabel dari CDI yang menuju koil di
sambungkan ke body besi motor, terus starter kalau ada percikan api berarti CDI
masih bisa dipakai, kalau tidak ada percikan api berarti CDI rusak, dengan
catatan arus/setrum dari sepul dan pulser ada yang mengalir ke CDI.
7. Berbeda bila putaran mesin tersendat diputaran atas,itu berart koil masih
mengeluarkan tegangan tinggi tetapi tak sanggup melayani frekwensi tinggi
sehingga lompatan apinya terputus-putus, begitu puntiran gas diturunkan mesin
normal kembali.
KOIL
fungsi koil menggandakan tegangan rendah dari aki atau spul menjadi ribuan kilo
volt,komponen dalamnya berisi kumparan primer dan sekunder. menurut petunjuk
buku manual kerusakan koil terdeteksi lewat besarnya tahanan kumparan.bila
menyimpang dari spesifikasi artinya rusak,standar tahanan kumparan primer
( Konektor dengan kabel warna hitam/kuning ) 0,4 0,6 ohm pada suhu 20 C dan
tahanan kumparan sekunder adalah 14,5 22,5 ohm pada suhu 20 C
Lalu apa ciri khas koil sudah wajib ganti.? pertanda koil rusak salah satunya bila
mesin panas atau setelah berjalan beberapa kilometer tiba-tiba api hilang,bila koil
bermasalah jarang sekali apinya langsung hilang, kebanyakan busi masih
melentikan bunga api, tapi lompatannya kecil dan berwarna merah dan yg bagus
berwarna putih kebiru-biruan,tidak heran kalau mesin susah hidup.lalu bagaimana
cara mengecek untuk memastikan komponen ini masih baik atau tidak harus
menggunakan multitester dengan standar tahanan yang sudah disebutkan diatas
namun jika tidak memiliki alat tersebut pengecekan bisa dilakukan sama seperti
pengecekan busi, yaitu tempelkan kabel koil ke badan mesin lantas starter mesin
bila terdapat percikan api jangan buru-buru menyimpulkan koil masih bagus,masih
harus dicek ulang dengan memasang busi, bila ternyata tidak ada percikan api
berarti koil telah loyo dan tidak berfungsi optimal. Karena fungsi koil untuk
memperbesar arus listrik kalau ternyata arus di busi tidak ada yang komponen itu
berarti tidak berfungsi lagi.
BUSI
Umumnya sepeda motor yang businya telah aus atau bermasalah akan mati
mendadak kala putaran mesin rendah atau saat melaju dalam kecepatan rendah.
Saat dinyalakan mesin lama sekali hidup atau bisa hidup dan kemudian mati lagi
dan begitu berulang-ulang.gejala lain juga kerap ditemui adalah saat laju kendaraan
konstan mesin tetap stabil,namun pada saat tuas gas ditarik untuk meningkatkan
kecepatan, tiba-tiba mesin brebet atau berpotensi mati.bahkan pada kasus-kasus
tertentu timbul suara ledakan dari knalpot bila menemui gejala seperti itu,
sebaiknya anda mengecek kondisi busi. Caranya lepas busi dari dudukan dan
biarkan kabel busi masih tersambung di ujung busi. Setelah itu tempelkan kepala
busi di badan mesin dan starter mesin. amati dengan seksama, adakah percikan api
yang berasal dari kepala api saat mesin dihidupkan,bila tidak ada berarti isolator
dalam busi sudah putus dengan catatan CDI,Koil dan komponen kelistrikan lain
dalam kondisi normal, sehingga wajib diganti
4. Bila langkah pertama telah selesai anda lakukan, langkah selanjutnya adalah
menyetel celah klep,caranya kendurkan baut setelan klep dengan
menggunakan kunci ring yang sesuai,bila telah kendur, kemudian atur ukuran
celah klep. ukuran celah tersebut harus mengikuti standar pabrikan yang ada
selama ini sehingga Anda tidak bisa melakukannya sesuka hati,pada umumnya
para mekanik menggunakan patokan sebagai berikut: untuk motor bebek,
umumnya ukuran celah aliran masuk 0,05 milimeter (mm). varian skuter matik
celah aliran masuk 0,15 mm dan celah aliran keluar 0,26 mm,adapun untuk
varian motor sport, umumnya para mekanik menggunakan ukuran celah 0,10
mm ( untuk lebih detil lihat tabel ) bila pengaturan tersebut telah dilakukan,
kembalikan posisi setelan klep,namun sebelumnya, posisikan fuller gauge
sesuai ukuran celah klep di ujung batang klep. Setelah posisi tersebut dirasa
tepat, kemudian kencangkan baut stelan klep hingga terasa kencang atau seret
dan tidak goyang. penyetelan pun selesai.
5. Berikut tabel standar celah klep ( dalam satuan milimeter ) untuk beberapa
merk sepeda motor
HONDA
Klep Masuk ( IN )
Klep Buang ( EX )
Supra
0.05
0.06
Astrea
0.05
0.06
Supra X 125
0.03
0.03
Kharisma
0.10
0.10
Revo
0.10
0.10
Blade
0.10
0.10
GL Pro
0.10
0.10
Tiger
0.10
0.10
Mega Pro
0.10
0.12
Beat
0.15
0.15
Spacy
0.15
0.15
Scoopy
0.15
0.15
Vario
0.15
0.25
Vario Techno
0.12
0.24
CS 1
0.06
0.27
CBR 250
0.16
0.16
YAMAHA
Klep Masuk ( IN )
Klep Buang ( EX )
Vega
0.06
0.07
Jupiter Z
0.06
0.07
Mio
0.06
0.08
Jupiter MX
0.06
0.06
Vixion
0.10
0.10
Scorpio
0.08
0.13
Xeon
0.10
0.10
SUZUKI
Klep Masuk ( IN )
Klep Buang ( EX )
Smash
0.05
0.06
Shogun
0.05
0.06
Skywave
0.08
0.10
Spin
0.08
0.10
Thunder 125
0.10
0.10