PENDAHULUAN
Dalam dunia pendidikan terdapat modelmodel pembelajaran dari waktu
ke waktu terus mengalami perkembangan. Dari model pembelajaran yang mudah
ke yang sulit dipahami yang dilaksanakan oleh guru dalam membimbing peserta
sesuai
pengalaman
masing-masing
berdasarkan
gambar
yang
karangan, dengan memanfaatkan bahan atau informasi yang telah kita pilih dan
kumpulkan.
c) Tahap
Pascapenulisan,
penyempurnaan
buram
fase
ini
yang kita
merupakan
hasilkan.
tahap
penghalusan
kegiatannya
terdiri
dan
atas
penyuntingan dan perbaikan (revisi) kegiatan ini bisa terjadi beberapa kali.
Tompkins dan Hosskisson (1995), membedakan pengertian penyuntingan
(editing) dan perbaikan (revision). Menurut mereka, penyuntingan adalah
pemeriksaan dan perbaikan unsur mekanik karangan seperti ejaan, pungtuasi,
diksi, pengkalimatan, pengalineaan, gaya bahasa, pencatatan kepustakaan, dan
konvensi penulisan lainnya. Adapun revisi atau perbaikan lebih mengarah pada
pemeriksaan perbaikan isi karangan.
Pengertian Karangan Deskripsi
Kata Deskripsi berasal dari kata Describere yang berarti menggambarkan
atau memberikan sesuatu hal. dari segi istilah deskripsi adalah seatu bentuk
karangan yang melukiskan sesuatu sesuai dengan keadaan sebenarnya, sehingga
pembaca dapat mencitrai (mendengar, melihat, mencium dan merasakan) apa
yang dilukiskan itu sesuai citra penulisnya. (Soeparno,2004:4.5). Maksudnya,
penulis ingin menyampaikan kesankesan tentang sesuatu dengan sifat dan gerak
geriknya atau sesuatu kepada pembaca, misalnya, suasana kampung yang begitu
damai, tentram, dan masyarakatnya yang saling menolong, atau suasana di jalan
raya, tentang hiruk-pikuknya lalu lintas dapat dilukiskan dalam karangan
deskripsi.
Karangan Deskripsi adalah pemaparan atau penggambaran dengan katakata tentang suatu benda, tempat, suasana atau keadaan. Dapat dikatakan pula
bahwa deskripsi merupakan hasil observasi melalui panca indra, yang
disampaikan dengan kata-kata, Untuk menulis sebuah karangan deskripsi kita
harus memanfaatkan semua panca indera kita dengan tajam.
Contoh kutipan karangan Deskripsi
Di setiap sisi lapangan terdapat teman-teman kecil dengan aneka bunga
dan tumbuhan lainnya. lapangan tersebut berukuran setengah 100 x 120 meter.
Lumanyan luas, buka? selain untuk upacara penaikan bendera, kadang kami
menggunakan lapangan tersebut untuk bermain basket atau sepak bola. Disebelah
utara, tepatnya di dekat kelas kami, terdapat tiang bendera. Adapun disebelah
timur dan barat terdapat ring basket. Di bagian-bagian tertentu ada lubang yang
beguna sebagai pancang tiang untuk net voli atau net sepak takraw. (Somad,
2007).
Langkah - langkah Menulis Karangan Deskripsi
Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam menulis karangan deskripsi
(Suparno,2008:4.22) yaitu sebagi berikut :
-
Menentukan
apa
yang
akan
dideskripsikan:
apakah
akan
menetapkan
bagian
yang
akan
dideskripsikan:
kalau
yang
(2009:41)
Mengemukakan
bahwa
Model
pembelajaran
erat kaitannya dengan gaya belajar peserta didik (learning style) dan gaya
mengajar guru (teaching style), yang keduannya disingkat menjadi SOLAT
(style of earning and teaching). (School of Education, PU: 2011).
Salah satu model yang saat ini populer dalam pembelajaran adalah model
pembelajaran Example non example yang didefinisikan sebagai pembelajaran
yang bersifat generatif, yaitu menciptakan suatu makna dari apa yang di pelajari
atau bersifat menerangkan dengan kaidah berupa pemberian struktur kalimat.
Model pembelajaran example non example merupakan model pembelajaran
kooperatif yakni suatu model pembelajaran yang mengutamakan adanya
kelompok kelompok.
Model
pembelajaran
pembelajaran
example
yang menggunakan
non
gambar
example
sebagai
merupakan
media
model
pembelajaran.
Penggunaan media gambar ini disusun dan dirancang agar anak dapat
menganalisis gambar tersebut menjadi sebuah bentuk deskriptif singkat mengenai
apa yang ada didalam gambar. Hayardin (2009:1) bahwa model pembelajaran
example non example adalah suatu tipe model pembelajaran berbasis masalah.
Melalui model ini membelajarkan siswa terhadap masalah yang ada di sekitar
mereka melalui menganalisis contoh gambar-gambar/ foto/ kasus yang memuat
masalah. Siswa dilatih menganalisis, mengidentifikasi masalah, serta mencari
alternatif solusi dari setiap masalah yang dihadapi secara efektif.
Prosedur Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data, penulis menggunakan teknik-teknik sebagai
berikut:
1) Observasi
Untuk memperoleh data yang akurat dalam suatu penelitian, maka sebagai
langkah awal yang digunakan dalam pengumpulan data ini adalah observasi.
Dalam pelaksanaan observasi ini, peneliti dapat melihat langsung keadaan
lokasi penelitian serta dapat mengetahui proses pembelajaran di kelas.
2) Wawancara
Teknik wawancara yang digunakan adalah wawancara semi terstruktur,
artinya bahwa peneliti dalam mengajukan pertanyaan secara bebas, dan
pemilihan kata-katanya juga tidak baku tetapi dimodifikasi pada saat
wawancara berdasarkan situasinya. Wawancara dilakukan guna mendapatkan
informasi yang berkaitan dengan peranan model pembelajaran dalam
keterampilan menulis karangan.
3) Dokumentasi
Teknik ini digunakan untuk memperoleh pengalaman siswa dalam
menulis karangan berdasarkan ide atau gagasanya. Dalam hal ini peneliti
mendokumentasikan
hasil-
hasil
penelitian,
berupa
hasil
observasi,
memberikan
kebebasan
untuk
mengungkapkan
perasaan
dalam
antara siswa dengan siswa dan antara siswa dengan guru, memberikan tugas-tugas
disetiap akhir pelajaran. Sebagai pembimbing guru membantu memecahkan
masalah-masalah yang dihadapi siswa dalam proses pembelajaran, seperti
ketidaktahuan siswa dalam menyusun kalimat yang runtut menjadi sebuah
karangan deskripsi sehingga menarik minat pembaca.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti bahwa dalam
penggunaan model example non example pada kelas IV SD bisa memotivasi
siswa dalam menulis karangan deskripsi. Hal ini dikarenakan media yang
digunakan dapat menarik minat belajar siswa sehingga dengan mudah merangkai
kata demi kata dengan melihat gambar yang disediakan guru. Pernyataan tersebut
senada dengan pertanyaan pada nomor 1. Adapun keunggulan dari model example
non example yakni siswa dapat melihat langsung contoh gambar yang sudah
disediakan, siswa dapat mengungkapkan pendapat. Sedangkan kekurangan model
example non example yakni memakan waktu yang cukup lama, hal ini disebabkan
dalam proses pembelajaran terdapat diskusi kelompok.
4.1.2 Temuan Khusus
Adapun Temuan Khusus yang ditemukan oleh peneliti di lapangan pada
penerapan model example non example dalam menulis karangan deskripsi pada
siswa kelas IV SDN I Kabila Kab. Bone Bolango, yakni problem siswa dalam
menulis karangan deskripsi. Yang dimaksud peneliti disini adalah siswa tidak
menyukai menulis karena tidak tahu untuk apa dia menulis, merasa tidak berbakat
dalam menulis dan bagaimana harus menulis. Ketidaksukaan itu tidak terlepas
dari beberapa faktor yakni:
A. Faktor penghambat siswa malas menulis
1. Faktor Dari Dalam Diri Anak (Intrinsik).
Rasa malas untuk belajar yang timbul dari dalam diri anak dapat
disebabkan karena tidak adanya motivasi diri. Motivasi ini kemungkinan belum
tumbuh dikarenakan anak belum mengetahui manfaat dari belajar atau belum ada
sesuatu yang ingin dicapainya. Selain itu kelelahan dalam beraktivitas dapat
Media Belajar
Media merupakan alat
perantara dalam
3. Penggunaan huruf kapital 9 orang siswa atau 28,12 % mampu, 19 siswa atau
59,37% Kurang mampu, 4 siswa atau 12, 5% Tidak mampu.
4. Penggunaan Tanda baca, 8 orang siswa atau 25% mampu, 15 siswa atau
46,8% Kurang mampu, 10 siswa atau 31,25% Tidak mampu,
5. Kerapian tulisan 20 orang siswa atau 62,5% mampu, 10 siswa atau 31, 25%
Kurang mampu, 2 siswa atau 6,25% Tidak mampu.
PENUTUP
Simpulan
Berdasarkan hasil temuan penelitian diperoleh kesimpulan yakni:
1. Pada penerapan model Example non Example dalam menulis karangan
deskripsi pada siswa kelas IV SDN I Kabila Kab. Bone Bolango. Ternyata
siswa 24 orang siswa yang mampu menulis karangan deskripsi dengan
kategori nilai tuntas dan 8 orang siswa kurang mampu dengan kategori nilai
belum tuntas dari keseluruhan siswa yang berjumlah 32 orang siswa.