Anda di halaman 1dari 3

A COMMUBITY-BASED STUDY

OF ASTHENOPIA IN COMPUTOR OPERATORS


Tema : Critical

Abstrak
Konteks :
Ada semakin banyak bukti bahwa penggunaan komputer dapat mempengaruhi kesehatan
visual.Mengingat meningkatnya jumlah pengguna komputer di India, asthenopia akibat
pemakaian komputer dapat menjadi sebuah bentuk epidemi. Untuk itu, penelitian ini dilakukan
untuk mengetahui besarnya kejadian asthenopia pada operator komputer dan hubungannya
dengan berbagai faktor personal dan tempat kerja.
Tujuan:
Untuk mengetahui prevalensi asthenopia pada operator komputer dan hubungannya dengan
berbagai faktor epidemiologi.
Pengaturan dan Desain:
Studi cross-sectional berbasis komunitas dengan menggunakan 419 subyek yang bekerja
menggunakan komputer untuk berbagai periode waktu.
Bahan dan Metode:
440 Operator komputer yang bekerja pada lembaga yang berbeda dipilih secara acak. 21 orang
tidak berpartisipasi dalam penelitian ini, sehingga tingkat non respons sebesar 4,8%. Sisa dari
subyek (n = 419) diminta untuk mengisi kuesioner pretest, setelah mendapat persetujuan lisan
dari mereka. Informasi lain diperoleh dengan wawancara pribadi dan pemeriksaan workstation.
Analisis statistik digunakan:
Proporsi sederhana dan tes Chi-square.
Hasil:
Di antara 419 subyek yang diperiksa, 194 (46,3%) menderita asthenopia selama atau setelah
bekerja di komputer. Proporsi asthenopia sedikit lebih tinggi pada wanita dibandingkan dengan
pria.Terjadinya asthenopia secara signifikan berhubungan dengan usia mulai menggunakan
komputer, adanya refractive error, jarak pandang, tingkat layar komputer dengan mata,
penggunaan antiglare screen, pengaturan kontras dan kecerahan layar monitor.
Kesimpulan:
Prevalensi asthenopia tercatat cukup tinggi pada operator komputer, terutama pada mereka yang
mulai menggunakan pada usia dini. Prediksi kejadian asthenopia dapat dilihat melalui faktor
individu dan pekerjaan.
Keyword : Asthenopia, computer operators, epidemiological factors

Permasalahan
The number of computer users is rising exponentially worldwide and is expected to exceed 1
billion by 2010, up from around 670 million today, fueled primarily by new adopters in
developing nations such as China, Russia and India, according to analysts.1 However, working at

a computer terminal is not free from health hazards to eyes as it puts significant stress on visual
functions. There is growing body of evidence that use of computers can adversely affect visual
health.2-6 The adverse health effects on eyes include asthenopic symptoms such as eyestrain,
tired eyes, irritation, redness, blurred vision and double vision.
The problem is significant in countries like USA, with visual display terminal (VDT) workers
complaining of asthenopia one and a half times as often as patients who perform conventional
office work.5 Computer-related headache and eyestrain are reported during as many as 10 to
15% of routine eye examinations, and some state that nearly 50% of VDT workers experience
some eye discomfort. The yearly cost of diagnosing and treating these issues may approach $2
billion.5 In India, the major symptoms related to computer use reported by the ophthalmologists
were eyestrain, headache, tiredness and burning sensation, watering and redness.7
The estimated numbers of computers and net connections in India for 2005 were 15 million and
5 million respectively.8 Looking to the huge population at risk of developing asthenopia
associated with computer use, it may take an epidemic form in the near future. The aim of the
study was to estimate the prevalence of asthenopia among computer operators and its association
with various epidemiological factors.
Berdasarkan kutipan dari bagian pendahuluan di atas diketahui bahwa penggunaan komputer
mengalami peningkatan secara eksponansial di seluruh dunia, hal ini meningkatkan pula
populasi yang berisiko untuk terkena asthenopia. Angka estimasi penggunaan komputer dan
koneksi internet di India untuk tahun 2005 masing-masing sebesar 15 juta dan 5 juta. Melihat
makin besarnya populasi yang berisiko asthenopia terkait dengan penggunaan komputer, maka
bisa terjadi epidemi dalam waktu dekat. Fokus utama penelitian cukup jelas yaitu untuk
mengetahui prevalensi asthenopia pada operator komputer dan hubungannya dengan berbagai
faktor epidemiologi.

Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui prevalensi asthenopia pada operator komputer dan hubungannya dengan
berbagai faktor epidemiologi. Pada bagian tujuan tidak dijelaskan secara rinci mengenai faktorfaktor epidemiologi apa saja yang dimaksud.

Metode Penelitian
Four hundred forty computer operators working in different institutes were selected randomly.
Twenty-one did not participate in the study, making the nonresponse rate 4.8%. Rest of the
subjects (n = 419) were asked to fill a pre-tested questionnaire
- Penelitian ini dilakukan di Anand Taluka dan Petlad Taluka, Gujarat dari Mei 2004 sampai
Januari 2006. Sampel dalam penelitian ini dipilih secara acak (randomisasi) yang berasal dari
PS. Medical collage (semua staf dan dosen, serta mahasiswa tingkat akhir), perusahaan termasuk
bank, dan pusat pelatihan komputer. 440 subyek dipilih secara acak. 21 subyek tidak
berpartisipasi dalam penelitian ini, sehingga tingkat nonresponse sebesar 4,8%. Sisa dari subyek
(n = 419) diminta untuk mengisi kuesioner pretest, setelah mendapat persetujuan lisan mereka.
- Jadi kriteria pemilihan sampel dalam penelitian ini adalah mereka yang bekerja/ beraktivitas
menggunakan komputer untuk berbagai periode waktu, telah mendapat persetujuan Komite Etik
Human Research dari PS Medical College Karamsad dan ada persetujuan lisan dari mereka
sendiri (subjek penelitian).

- Dalam penentuan besar sampel, tidak dijelaskan berapa besar sampel yang diambil dari
masing-masing populasi penelitian (PS Medical Collage, perusahaan termasuk bank, dan pusat
pelatihan komputer).

Teknik Analisis
Settings and Design:
Community-based cross-sectional study of 419 subjects who work on computer for varying
period of time.
Desain penelitian yang digunakan adalah cross-sectional study berbasis komunitas dengan
menggunakan 419 subyek yang bekerja menggunakan komputer untuk berbagai periode waktu.
Instrumen yang digunanakan adalah kuesioner, daftar pedoman wawancara dan lembar
observasi pemeriksaan workstation. Berdasarkan tujuan dari penelitian dan informasi apa yang
ingin dikumpulkan menurut penelaah instrumen yang digunakan sudah sesuai.
Pengujian reliability dan validitas instrumen tidak dijelaskan dalam jurnal tersebut.

Hasil Analisis
Analisis statistik yang digunakan adalah proporsi sederhana dan tes Chi-square, tes Chi-square
tepat digunakan karena data yang berbentuk nominal dan jumlah sampel yang besar.
Penyajian tabel disertai dengan narasi yang jelas mengenai isi tabel
Table 1
Occurrence of asthenopia in relation to age and gender of the subject
Mean age of the subjects who participated in this study was 25.04 years, with a range of 18 to 55
years. Three-fourths of the subjects were young, with age of 15 to 25 years; and 279 (66.6%)
were male [Table 1].
Jumlah sampel yang berpartisipasi : dari 360 siswa SMA yang dipilih secara acak, terdapat
10 orang yang tidak berpartisipasi dalam penelitian ini, sehingga sisa dari subyek sebanyak 350
orang.
Hasil Penelitian : Diantara 350 subyek yang diwawancarai, 194 (46,3%) menderita
asthenopia selama atau setelah bekerja di komputer. Dalam penelitian ini, asthenopia dilaporkan
pada 194 (46,3%) subyek selama atau setelah bekerja di komputer, 51 (26,0%) mengalami
asthenopia berat, dimana setidaknya terdapat satu dari gejala asthenopia setiap hari, sementara
145 (74,0% ) mengalami gejala sesekali. 18 dari 33 subjek pada kelompok usia 36-55 tahun
dilaporkan asthenopia. Proporsi asthenopia tercatat sedikit lebih tinggi pada wanita dibandingkan
dengan pria. Asthenopia tidak ditemukan berasosiasi dengan usia atau jenis kelamin subjek,
kebiasaan istirahat dan durasi penggunaan komputer, baik dari segi tahun maupun jam per
minggu; sementara hubungan signifikan secara statistik (P <0,05) ditemukan antara terjadinya
asthenopia dengan usia awal penggunaan komputer, adanya refractive error, jarak mata dari layar
monitor dan pengaturan tingkat layar monitor, penggunaan antiglare screen dan penyesuaian
kontras dan kecerahan sesuai kebutuhan.

Anda mungkin juga menyukai