DAFTAR ISI................................................................................................................... i
Kata pengantar........................................................................................................... ii
BAB I........................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN........................................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang................................................................................................ 1
1.2. Rumusan Masalah........................................................................................... 1
1.3. Tujuan.............................................................................................................. 1
BAB II.......................................................................................................................... 2
PEMBAHASAN............................................................................................................. 2
2.1. Pengertian Dioda............................................................................................. 2
2.2. Konstruksi Dioda............................................................................................. 3
2.3. Prinsip Kerja Dioda.......................................................................................... 4
2.4. Karakteristik Dioda.......................................................................................... 7
2.5. Penerapan Dioda dalam Rangkaian Penyearah................................................8
BAB III....................................................................................................................... 13
PENUTUP.................................................................................................................. 13
3.1. Kesimpulan..................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................... 14
Kata pengantar
Assalamualaikum warohmatullahiwabarokatuh.
Bismillahirrohmanirrohim,
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Dioda. Tak
lupa sholawat dan salam penulis haturkan kepada nabi Muhammad SAW. Penulis megucapkan
terima kasih kepada dosen pengajar praktek elektronika analog 2 ibu Evelina, S.T., M.T. dan
kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselasaikan tepat pada
waktunya. Penulis sadar bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun dari para pembaca sangat penulis harapkan. Insya Allah dalam
kesempatan berikutnya penulis telah dapat melengkapi kekurangan tersebut.
Wassalam.
Penulis,
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui pengertian, prinsip kerja dan
karakteristik dioda secara umum.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Dioda
Dioda merupakan komponen semikonduktor yang paling sederhana. Kata dioda berasal dari
pendekatan kata yaitu dua elektroda yang mana (di berarti dua) mempunyai dua buah elektroda
yaitu anoda dan katoda.
Dioda adalah piranti elektronik yang hanya dapat melewatkan arus/tegangan dalam satu arah
saja, dimana dioda merupakan jenis vacuum tube yang memiliki dua buah elektroda (terminal).
Karena itu, dioda dapat dimanfaatkan sebagai penyearah arus listrik, yaitu piranti elektronik yang
mengubah arus atau tegangan bolak-balik (AC) menjadi arus atau tegangan searah (DC). Dioda
jenis vacuum tube pertama kali diciptakan oleh seorang ilmuwan dari Inggris yang bernama Sir
J.A. Fleming (1849-1945) pada tahun 1904.
Dioda terbentuk dari bahan semikonduktor tipe P dan N yang digabungkan. Dengan demikian
dioda sering disebut PN junction. Dioda adalah gabungan bahan semikonduktor tipe N yang
merupakan bahan dengan kelebihan elektron dan tipe P adalah kekurangan satu elektron
sehingga membentuk Hole. Hole dalam hal ini berfungsi sebagai pembawa muatan. Apabila
kutub P pada dioda (anoda) dihubungkan dengan kutub positif sumber maka akan terjadi
pengaliran arus listrik dimana elektron bebas pada sisi N (katoda) akan berpindah mengisi hole
sehingga terjadi pengaliran arus. Sebaliknya apabila sisi P dihubungkan dengan negatif
baterai/sumber, maka elektron akan berpindah ke arah terminal positif sumber. Didalam dioda
tidak akan terjadi perpindahan elektron.
kutub P pada dioda (anoda) dihubungkan dengan kutub positif sumber maka akan terjadi
pengaliran arus listrik dimana elektron bebas pada sisi N (katoda) akan berpindah mengisi hole
sehingga terjadi pengaliran arus. Sebaliknya apabila sisi P dihubungkan dengan negatif
baterai/sumber, maka elektron akan berpindah ke arah terminal positif sumber. Didalam dioda
tidak akan terjadi perpindahan elektron.
Konstruksi dioda daya sama dengan dioda-dioda sinyal sambungan PN. Bedanya adalah
dioda daya mempunyai kapasitas daya (arus dan tegangan) yang lebih tinggi dari dioda-dioda
sinyal biasa, namun kecepatan penyaklarannya lebih rendah.
Dioda daya merupakan komponen semikonduktor sambungan PN yang mempunyai dua
terminal sebagaimana dioda pada umumnya, yaitu terminal anoda (A) dan katoda (K).
Sisi Positif (P) disebut Anoda dan sisi Negatif (N) disebut Katoda. Lambang dioda seperti
anak panah yang arahnya dari sisi P ke sisi N. Karenanya ini mengingatkan kita pada arus
konvensional dimana arus mudah mengalir dari sisi P ke sisi N.
(pertemuan) dimana daerah semikonduktor type-p dan semi konduktor type-n bertemu. Pada
kondisi ini dioda dikatakan bahwa dioda dalam keadaan konduksi atau menghantar dan
mempunyai tahanan dalam dioda relative kecil. Sedangkan bila dioda diberi catu arah/bias
mundur (Reverse bias) maka dioda tidak bekerja dan pada kondisi ini dioda mempunyai tahanan
dalam yang tinggi sehingga arus sulit mengalir. Apabila dioda silicon dialiri arus AC, maka yang
mangalir hanya satu arah saja sehingga arus output dioda berupa arus DC. Dari kondisi tersebut
maka dioda hanya digunakan pada beberapa pemakaian saja antara lain sebagai penyearah
setengah gelombang (Half Wave Rectifier), penyearah gelombang penuh (Full Wave Rectifier),
rangkaian pemotong (Clipper), rangkaian penjepit (Clamper) maupun pengganda tegangan
(Voltage Multiplier).
Untuk dapat memahami bagaimana cara kerja dioda kita dapat meninjau 3 situasi sebagai
berikut ini yaitu :
1) Dioda Diberi Tegangan Nol
besarnya tegangan positif yang dikenakan pada plate. Semakin besar tegangan plate akan
semakin besar pula arus listrik yang akan mengalir.
Oleh karena sifat dioda yang seperti ini yaitu hanya dapat mengalirkan arus listrik pada situasi
tegangan tertentu saja, maka dioda dapat digunakan sebagai penyearah arus listrik (rectifier).
Pada kenyataannya memang dioda banyak digunakan sebagai penyearah tegangan AC menjadi
tegangan DC.
Dioda germanium
Dioda silikon
Dioda selenium
Dioda zener
Dioda cahaya (LED)
Dioda termasuk komponen elektronika yang terbuat dari bahan semikonduktor. Beranjak dari
penemuan dioda, para ahli menemukan juga komponen turunan lainnya yang unik. Dioda
memiliki fungsi yang unik yaitu hanya dapat mengalirkan arus satu arah saja. Struktur dioda
tidak lain adalah sambungan semikonduktor P dan N. Satu sisi adalah semikonduktor dengan tipe
P dan satu sisinya yang lain adalah tipe N. Dengan struktur demikian arus hanya akan dapat
mengalir dari sisi P menuju sisi N.
Karakteristik dasar dioda dikenal dengan karakteristik V-I. Karakterisik ini penting untuk
dipahami agar tidak terjadi kesalahan dalam aplikasi dioda. Dalam karakteristik ini dapat
diketahui keadaan-keadaan yang terjadi pada dioda ketika mendapat tegangan bias maju dan
tegangan bias mundur.
Jika kedua terminal dioda disambungkan ke sumber tegangan dimana tegangan anoda lebih
positif dibandingkan dengan tegangan katoda, maka dioda dikatakan dalam keadaan bias maju.
Sebaliknya, bila tegangan anoda lebih negatif dari katoda, dioda dikatakan dalam keadaan bias
mundur.
10
(a)
(b)
Gambar 2.9.
11
(a)
(b)
Gambar 2.11.
Oleh karena itu penyearah jembatan menghasilkan tegangan keluaran searah untuk satu
periode gelombang tegangan masukan yang diberikan padanya, maka penyearah jembatan
disebut juga penyearah gelombang penuh.
3. Prinsip Perataan Penyearah Gelombang Penuh
Tegangan searah yang dihasilkan oleh penyearah setengah gelombang maupun penyearah
jembatan (gelombang penuh) memiliki riak yang cukup besar (gelombang tegangan tidak rata).
Tegangan searah seperti ini tidak memenuhi syarat untuk diberikan kepada komponen-komponen
elektronika yang terdapat dalam radio, televisi dan komputer, yang membutuhkan tegangan
searah yang lebih rata. Secara sederhana tegangan searah dapat diratakan dengan memasang
sebuah kapasitor elektrolit kapasitas besar, paralel dengan beban R, seperti pada gambar
rangkaian sistem perataan di bawah ini.
12
(a)
(b)
Gambar 2.13.
(a) Bentuk sinyal input dan (b) Bentuk sinyal output penyearah berfilter
Rangkaian system perataan kapasitor ini disebut kapasitor perata atau kapasitor penyimpan
(reservoir circuit). Sewaktu tegangan pada ujung-ujung beban naik terhadap waktu antara A dan
B, kapasitor C dimuati sedemikian rupa sehingga polaritas pelat atasnya positif. Sesaat setelah
tegangan keluaran penyearah antara B dan C berkurang, kapasitas C membuang muatan
listriknya melalui beban R. sebagai hasilnya, tegangan pada ujung-ujung beban tidak pernah
mencapai nol, tetapi mengikuti lintasan garis tebal. Tampak bahwa riak gelombang tegangan
menjadi lebih kecil dan tegangan searah yang dihasilkan pada ujung-ujung beban adalah agak
lebih rata.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dalam penerapan dan pengaplikasiannya, dioda merupakan salah satu komponen yang sangat
penting di dalam sebuah peralatan elektronika, terutama yang menggunakan tegangan searah
sebagai catu dayanya, karena hampir semua peralatan elektronika menggunakan tegangan searah
yang mana untuk menyearahkan tegangan tersebut memerlukan diode sebuah dioda
sambungan PN hanya dapat mengalirkan arus listrik dalam satu arah, maka dioda
dapat dimanfaatkan sebagai penyearah untuk mengubah arus bolak-balik (AC)
menjadi arus searah (DC).
Ada dua jenis penyearah yang kita pelajari, yaitu penyearah setengahgelombang dan penyearah gelombang penuh . Oleh karena itu pemilihan dioda harus
benar sesuai dengan peralatan yang akan dibuat, apakah penyearah setengah gelombang atau
penyearah gelombang penuh.
13
DAFTAR PUSTAKA
http://ariefwahyupurwito.files.wordpress.com/2008/09/dioda11.pdf
http://cnt121.files.wordpress.com/2007/11/dioda.pdf
http://www.trensains.com/rectifier.htm
http://125.163.203.113/buku/TEKNIK%20PEMANFAATAN%20TENAGA%20LISTRIK
%202/BAB%204.2.pdf
http://tugashendra.blogspot.com
http://cnt121.wordpress.com/2007/11/04/dioda
14