Anda di halaman 1dari 16

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI................................................................................................................... i
Kata pengantar........................................................................................................... ii
BAB I........................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN........................................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang................................................................................................ 1
1.2. Rumusan Masalah........................................................................................... 1
1.3. Tujuan.............................................................................................................. 1
BAB II.......................................................................................................................... 2
PEMBAHASAN............................................................................................................. 2
2.1. Pengertian Dioda............................................................................................. 2
2.2. Konstruksi Dioda............................................................................................. 3
2.3. Prinsip Kerja Dioda.......................................................................................... 4
2.4. Karakteristik Dioda.......................................................................................... 7
2.5. Penerapan Dioda dalam Rangkaian Penyearah................................................8
BAB III....................................................................................................................... 13
PENUTUP.................................................................................................................. 13
3.1. Kesimpulan..................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................... 14

Kata pengantar

Assalamualaikum warohmatullahiwabarokatuh.
Bismillahirrohmanirrohim,
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Dioda. Tak
lupa sholawat dan salam penulis haturkan kepada nabi Muhammad SAW. Penulis megucapkan
terima kasih kepada dosen pengajar praktek elektronika analog 2 ibu Evelina, S.T., M.T. dan
kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselasaikan tepat pada
waktunya. Penulis sadar bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun dari para pembaca sangat penulis harapkan. Insya Allah dalam
kesempatan berikutnya penulis telah dapat melengkapi kekurangan tersebut.
Wassalam.

Palembang, 15 September 2014

Penulis,

ii

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Dioda pada umumnya merupakan komponen elektronika yang berfungsi sebagai penyearah
(rectifier) untuk mengubah tegangan bolak-balik (AC) menjadi tegangan searah (DC). Dioda
menjadi sangat penting karena hampir semua peralatan elektronika memerlukan sumber arus
searah (DC) oleh karena itu fungsi dioda sangat dibutuhkan dalam proses pengubahan arus AC
menjadi arus DC. Kata dioda berasal dari pendekatan kata yaitu dua elektroda yang mana (di
berarti dua) mempunyai dua buah elektroda yaitu anoda dan katoda. Anoda digunakan untuk
polaritas positif dan katoda untuk polaritas negatif.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan diatas maka kita
dapat mengambil beberapa perumusan masalah diantaranya :

Apa pengertian dari dioda ?

Bagaimana bentuk konstruksi dioda ?

Bagaimana prinsip kerja dioda ?

Bagaimana karakteristik dioda ?

Bagaimana penerapan diode dalam rangkaian penyearah?

1.3. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui pengertian, prinsip kerja dan
karakteristik dioda secara umum.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Dioda
Dioda merupakan komponen semikonduktor yang paling sederhana. Kata dioda berasal dari
pendekatan kata yaitu dua elektroda yang mana (di berarti dua) mempunyai dua buah elektroda
yaitu anoda dan katoda.
Dioda adalah piranti elektronik yang hanya dapat melewatkan arus/tegangan dalam satu arah
saja, dimana dioda merupakan jenis vacuum tube yang memiliki dua buah elektroda (terminal).
Karena itu, dioda dapat dimanfaatkan sebagai penyearah arus listrik, yaitu piranti elektronik yang
mengubah arus atau tegangan bolak-balik (AC) menjadi arus atau tegangan searah (DC). Dioda
jenis vacuum tube pertama kali diciptakan oleh seorang ilmuwan dari Inggris yang bernama Sir
J.A. Fleming (1849-1945) pada tahun 1904.
Dioda terbentuk dari bahan semikonduktor tipe P dan N yang digabungkan. Dengan demikian
dioda sering disebut PN junction. Dioda adalah gabungan bahan semikonduktor tipe N yang
merupakan bahan dengan kelebihan elektron dan tipe P adalah kekurangan satu elektron
sehingga membentuk Hole. Hole dalam hal ini berfungsi sebagai pembawa muatan. Apabila
kutub P pada dioda (anoda) dihubungkan dengan kutub positif sumber maka akan terjadi
pengaliran arus listrik dimana elektron bebas pada sisi N (katoda) akan berpindah mengisi hole
sehingga terjadi pengaliran arus. Sebaliknya apabila sisi P dihubungkan dengan negatif
baterai/sumber, maka elektron akan berpindah ke arah terminal positif sumber. Didalam dioda
tidak akan terjadi perpindahan elektron.

Gambar. 2.1 Simbol Dioda

Gambar. 2.2 Fisik Dioda


Sisi Positif (P) disebut Anoda dan sisi Negatif (N) disebut Katoda. Lambang dioda seperti
anak panah yang arahnya dari sisi P ke sisi N. Karenanya ini mengingatkan kita pada arus
konvensional dimana arus mudah mengalir dari sisi P ke sisi N.

2.2. Konstruksi Dioda


Dioda terbentuk dari bahan semikonduktor tipe P dan N yang digabungkan. Dengan
demikian dioda sering disebut PN junction. Dioda adalah gabungan bahan semikonduktor tipe N
yang merupakan bahan dengan kelebihan elektron dan tipe P adalah kekurangan satu elektron
sehingga membentuk Hole. Hole dalam hal ini berfungsi sebagai pembawa muatan. Apabila

kutub P pada dioda (anoda) dihubungkan dengan kutub positif sumber maka akan terjadi
pengaliran arus listrik dimana elektron bebas pada sisi N (katoda) akan berpindah mengisi hole
sehingga terjadi pengaliran arus. Sebaliknya apabila sisi P dihubungkan dengan negatif
baterai/sumber, maka elektron akan berpindah ke arah terminal positif sumber. Didalam dioda
tidak akan terjadi perpindahan elektron.
Konstruksi dioda daya sama dengan dioda-dioda sinyal sambungan PN. Bedanya adalah
dioda daya mempunyai kapasitas daya (arus dan tegangan) yang lebih tinggi dari dioda-dioda
sinyal biasa, namun kecepatan penyaklarannya lebih rendah.
Dioda daya merupakan komponen semikonduktor sambungan PN yang mempunyai dua
terminal sebagaimana dioda pada umumnya, yaitu terminal anoda (A) dan katoda (K).

Gambar. 2.3 Kontruksi Dioda

Sisi Positif (P) disebut Anoda dan sisi Negatif (N) disebut Katoda. Lambang dioda seperti
anak panah yang arahnya dari sisi P ke sisi N. Karenanya ini mengingatkan kita pada arus
konvensional dimana arus mudah mengalir dari sisi P ke sisi N.

2.3. Prinsip Kerja Dioda


Hampir semua peralatan elektronika memerlukan sumber arus searah. Penyearah digunakan
untuk mendapatkan arus searah dari suatu arus bolak-balik. Arus atau tegangan tersebut harus
benar-benar rata tidak boleh berdenyut-denyut agar tidak menimbulkan gangguan bagi peralatan
yang dicatu.
Dioda semikonduktor hanya dapat melewatkan arus pada satu arah saja, yaitu pada saat dioda
memperoleh catu arah/bias maju (forward bias). Karena di dalam dioda terdapat junction

(pertemuan) dimana daerah semikonduktor type-p dan semi konduktor type-n bertemu. Pada
kondisi ini dioda dikatakan bahwa dioda dalam keadaan konduksi atau menghantar dan
mempunyai tahanan dalam dioda relative kecil. Sedangkan bila dioda diberi catu arah/bias
mundur (Reverse bias) maka dioda tidak bekerja dan pada kondisi ini dioda mempunyai tahanan
dalam yang tinggi sehingga arus sulit mengalir. Apabila dioda silicon dialiri arus AC, maka yang
mangalir hanya satu arah saja sehingga arus output dioda berupa arus DC. Dari kondisi tersebut
maka dioda hanya digunakan pada beberapa pemakaian saja antara lain sebagai penyearah
setengah gelombang (Half Wave Rectifier), penyearah gelombang penuh (Full Wave Rectifier),
rangkaian pemotong (Clipper), rangkaian penjepit (Clamper) maupun pengganda tegangan
(Voltage Multiplier).
Untuk dapat memahami bagaimana cara kerja dioda kita dapat meninjau 3 situasi sebagai
berikut ini yaitu :
1) Dioda Diberi Tegangan Nol

Gambar. 2.4 Dioda Diberi Tegangan Nol


Ketika dioda diberi tegangan nol maka tidak ada medan listrik yang menarik elektron dari
katoda. Elektron yang mengalami pemanasan pada katoda hanya mampu melompat sampai pada
posisi yang tidak begitu jauh dari katoda dan membentuk muatan ruang (Space Charge). Tidak
mampunya elektron melompat menuju katoda disebabkan karena energi yang diberikan pada
elektron melalui pemanasan oleh heater belum cukup untuk menggerakkan elektron menjangkau
plate.

2) Dioda Diberi Tegangan Negatif (Reverse Bias)

Gambar. 2.5. Dioda Diberi Tegangan Negatif


Ketika dioda diberi tegangan negatif maka potensial negatif yang ada pada plate akan menolak
elektron yang sudah membentuk muatan ruang sehingga elektron tersebut tidak akan dapat
menjangkau plate sebaliknya akan terdorong kembali ke katoda, sehingga tidak akan ada arus
yang mengalir.
3) Dioda Diberi Tegangan Positif (Forward Bias)

Gambar. 2.6 Dioda Diberi Tegangan Positif


Ketika dioda diberi tegangan positif maka potensial positif yang ada pada plate akan menarik
elektron yang baru saja terlepas dari katoda oleh karena emisi thermionic, pada situasi inilah arus
listrik baru akan terjadi. Seberapa besar arus listrik yang akan mengalir tergantung daripada

besarnya tegangan positif yang dikenakan pada plate. Semakin besar tegangan plate akan
semakin besar pula arus listrik yang akan mengalir.
Oleh karena sifat dioda yang seperti ini yaitu hanya dapat mengalirkan arus listrik pada situasi
tegangan tertentu saja, maka dioda dapat digunakan sebagai penyearah arus listrik (rectifier).
Pada kenyataannya memang dioda banyak digunakan sebagai penyearah tegangan AC menjadi
tegangan DC.

2.4. Karakteristik Dioda


Dioda sebagai salah satu komponen aktif sangat popular digunakan dalam rangkaian
elektronika, karena bentuknya sederhana dan penggunaannya sangat luas. Ada beberapa macam
rangkaian dioda, diantaranya : penyearah setengah gelombang (Half-Wave Rectifier), penyearah
gelombang penuh (Full-Wave Rectifier), rangkaian pemotong (Clipper), rangkaian penjepit
(Clamper) maupun pengganda tegangan (Voltage Multiplier).
Dioda terbagi atas beberapa jenis antara lain :

Dioda germanium
Dioda silikon
Dioda selenium
Dioda zener
Dioda cahaya (LED)

Dioda termasuk komponen elektronika yang terbuat dari bahan semikonduktor. Beranjak dari
penemuan dioda, para ahli menemukan juga komponen turunan lainnya yang unik. Dioda
memiliki fungsi yang unik yaitu hanya dapat mengalirkan arus satu arah saja. Struktur dioda
tidak lain adalah sambungan semikonduktor P dan N. Satu sisi adalah semikonduktor dengan tipe
P dan satu sisinya yang lain adalah tipe N. Dengan struktur demikian arus hanya akan dapat
mengalir dari sisi P menuju sisi N.
Karakteristik dasar dioda dikenal dengan karakteristik V-I. Karakterisik ini penting untuk
dipahami agar tidak terjadi kesalahan dalam aplikasi dioda. Dalam karakteristik ini dapat
diketahui keadaan-keadaan yang terjadi pada dioda ketika mendapat tegangan bias maju dan
tegangan bias mundur.

Gambar. 2.7. Karakteristik dioda ( karakteristik V-I )

Jika kedua terminal dioda disambungkan ke sumber tegangan dimana tegangan anoda lebih
positif dibandingkan dengan tegangan katoda, maka dioda dikatakan dalam keadaan bias maju.
Sebaliknya, bila tegangan anoda lebih negatif dari katoda, dioda dikatakan dalam keadaan bias
mundur.

2.5. Penerapan Dioda dalam Rangkaian Penyearah


Karena sebuah dioda sambungan PN hanya dapat mengalirkan arus listrik dalam satu arah,
maka dioda dapat dimanfaatkan sebagai penyearah untuk mengubah arus bolak-balik (AC)
menjadi arus searah (DC). Ada dua jenis penyearah yang kita pelajari, yaitu penyearah setengahgelombang dan penyearah gelombang penuh.
1. Penyearah setengah gelombang
Rangkaian penyearah yang paling sederhana adalah penyearah setengah gelombang, terdiri
dari sebuah dioda yang dipasang pada sisi sekunder sebuah trafo dan diserikan dengan sebuah
beban R, seperti pada gambar penyearah setengah gelombang. Tegangan searah yang dibutuhkan
oleh beban, seperti lampu, relay, bateray, dll. Transformator mengubah tegangan bolak balik
tertentu menjadi tegangan sesuai untuk disearahkan.

Gambar 2.8. Rangkaian Penyearah setengah gelombang


Tegangan sisi sekunder trafo, merupakan tegangan masukan untuk rangkaian penyearah
setengah gelombang. Tegangan masukan ini adalah tegangan bolak balik yang berbentuk
sinusoida. Dalam satu periode, polaritas tegangan positif dan negatif berubah secara bergantian.
Kita hanya meninjau satu periode gelombang saja, yaitu setengah periode positif dan setengah
periode negatif. Dalam setengah periode positif, dioda diberi panjar maju (anoda (A)
berhubungan dengan polaritas positif dan katoda (K) berhubungan dengan polaritas negatif),
sehingga dioda akan mengalirkan arus melalui beban R. Untuk beban yang dianggap resistif
murni R, tegangan keluaran atau ujung-ujung beban sama dengan tegangan masukan. Karena itu,
bentuk teganga keluaran sama dengan setengah gelombang tegangan.
Dalam setengah periode negatif berikutnya, dioda diberi panjar mundur (anoda (A)
berhubungan dengan polaritas negatif dan katoda (K) berhubungan dengan polaritas positif),
sehingga dioda tidak akan mengalirkan arus melalui beban R. Ini mengakibatkan tegangan
keluaran antara ujung-ujung beban sama dengan nol, dan digambarkan dengan garis lurus
mendatar seperti pada gambar bawah.
Bentuk gelombang tegangan keluaran pada rangkaian penyearah setengah gelombang
ditunjukkan pada gambar bawah. Karena menghasilkan tegangan keluaran searah hanya dalam
setengah periode positif dari gelombang tegangan masukan, maka penyearah ini disebut
penyearah setengah gelombang.

10

(a)

(b)
Gambar 2.9.

(a) Bentuk sinyal input dan

(b) Bentuk sinyal output penyearah setengah gelombang

2. Penyearah Gelombang Penuh


Agar dapat mengalirkan arus dalam satu gelombang penuh sehingga tegangan keluaran
lebih mudah diratakan dan dapat menghasilkan nilai konstan, kita gunakan penyearah gelombang
penuh. Penyearah gelombang-penuh dapat menggunakan empat dioda yang dihubungkan seperti
jembatan wheatstone, disebut juga penyearah jembatan, seperti pada gambar rangkaian di bawah
ini.

Gambar 2.10. Rangkaian penyearah Gelombang Penuh


Penyearah jembatan selalu hanya sepasang dioda yang mengalirkan arus melalui beban R,
sedang sepasang dioda lainnya tidak. Dalam rangkaian ini, pasangan dioda adalah D1 dengan
D4, dan D2 dengan D3. (secara sederhana pasangan dioda ditunjukkan oleh dioda-dioda yang
arah panahnya sejajar).
Dalam setengah periode positif, pasangan dioda D2 dan D3 dipanjar maju, sedangkan
pasangan dioda D1 dan D4 dipanjar mundur. Arus listrik akan mengalir dari tegangan masukan
melalui pasangan dioda D2 dan D3 dan beban R dengan arah dari a ke b. Jadi, dalam periode ini,
tegangan keluaran sama dengan tegangan masukan.
Dalam setengah periode negatif, pasangan dioda D4 dan D1 dipanjar maju sedang
pasangan dioda D2 dan D3 dipanjar mundur. Arus listrik akan mengalir dari tegangan masukan
melalui pasangan dioda D1 dan D4 dan beban R, dengan arah yang sama dari a ke b, seperti pada
gambar. Dapat kita katakan bahwa tegangan masukan yang bernilai negatif dijadikan positif pada
keluaran. Selanjutnya, bentuk gelombang tegangan masukan dan tegangan keluaran ditunjukkan
pada gambar di bawah.

11

(a)

(b)
Gambar 2.11.

(a) Bentuk sinyal input dan

(b) Bentuk sinyal output penyearah gelombang penuh

Oleh karena itu penyearah jembatan menghasilkan tegangan keluaran searah untuk satu
periode gelombang tegangan masukan yang diberikan padanya, maka penyearah jembatan
disebut juga penyearah gelombang penuh.
3. Prinsip Perataan Penyearah Gelombang Penuh
Tegangan searah yang dihasilkan oleh penyearah setengah gelombang maupun penyearah
jembatan (gelombang penuh) memiliki riak yang cukup besar (gelombang tegangan tidak rata).
Tegangan searah seperti ini tidak memenuhi syarat untuk diberikan kepada komponen-komponen
elektronika yang terdapat dalam radio, televisi dan komputer, yang membutuhkan tegangan
searah yang lebih rata. Secara sederhana tegangan searah dapat diratakan dengan memasang
sebuah kapasitor elektrolit kapasitas besar, paralel dengan beban R, seperti pada gambar
rangkaian sistem perataan di bawah ini.

Gambar 2.12. Rangkaian Penyearah Gelombang Penuh berfilter

12

(a)

(b)
Gambar 2.13.

(a) Bentuk sinyal input dan (b) Bentuk sinyal output penyearah berfilter

Rangkaian system perataan kapasitor ini disebut kapasitor perata atau kapasitor penyimpan
(reservoir circuit). Sewaktu tegangan pada ujung-ujung beban naik terhadap waktu antara A dan
B, kapasitor C dimuati sedemikian rupa sehingga polaritas pelat atasnya positif. Sesaat setelah
tegangan keluaran penyearah antara B dan C berkurang, kapasitas C membuang muatan
listriknya melalui beban R. sebagai hasilnya, tegangan pada ujung-ujung beban tidak pernah
mencapai nol, tetapi mengikuti lintasan garis tebal. Tampak bahwa riak gelombang tegangan
menjadi lebih kecil dan tegangan searah yang dihasilkan pada ujung-ujung beban adalah agak
lebih rata.

BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Dalam penerapan dan pengaplikasiannya, dioda merupakan salah satu komponen yang sangat
penting di dalam sebuah peralatan elektronika, terutama yang menggunakan tegangan searah
sebagai catu dayanya, karena hampir semua peralatan elektronika menggunakan tegangan searah
yang mana untuk menyearahkan tegangan tersebut memerlukan diode sebuah dioda
sambungan PN hanya dapat mengalirkan arus listrik dalam satu arah, maka dioda
dapat dimanfaatkan sebagai penyearah untuk mengubah arus bolak-balik (AC)
menjadi arus searah (DC).
Ada dua jenis penyearah yang kita pelajari, yaitu penyearah setengahgelombang dan penyearah gelombang penuh . Oleh karena itu pemilihan dioda harus

benar sesuai dengan peralatan yang akan dibuat, apakah penyearah setengah gelombang atau
penyearah gelombang penuh.

13

DAFTAR PUSTAKA
http://ariefwahyupurwito.files.wordpress.com/2008/09/dioda11.pdf
http://cnt121.files.wordpress.com/2007/11/dioda.pdf
http://www.trensains.com/rectifier.htm
http://125.163.203.113/buku/TEKNIK%20PEMANFAATAN%20TENAGA%20LISTRIK
%202/BAB%204.2.pdf
http://tugashendra.blogspot.com
http://cnt121.wordpress.com/2007/11/04/dioda

14

Anda mungkin juga menyukai