Anda di halaman 1dari 7

BAB II

PROFIL PERUSAHAAN
2.1. Tentang PT Newmont Nusa Tenggara (PT NNT)
PT Newmont Nusa Tenggara (PT NNT) merupakan perusahaan
tambang yang berada dibawah Newmont Mining Corporation yang
merupakan sebuah perusahaan yang berbasis di Denver, Colorado,
Amerika Serikat. Newmont Mining Corporation didirikan pada tanggal 2
Mei 1921 di New berbasis di Denver, Colorado, Amerika Serikat.
Newmont Mining Corporation didirikan pada tanggal 2 Mei 1921 di New
York oleh Kolonel William Boyce Thompson dan saat ini memiliki 12
tambang besar yang terbesar di Afrika, Amerika Latin, Amerika Utara,
Asia Pasifik dan tentunya Indonesia. Nama Newmont dipilih oleh
pendirinya sebagai singkatan New York dan Montana, karena, sang pendiri
yaitu Kolonel William Boyce Thompson dibesarkan di Montana, dan
memperoleh keuntungan di New York.
PT Newmont Nusa Tenggara (PT NNT) merupakan perusahaan
patungan yang sahamnya dimiliki oleh Nusa Tenggara Partnership
(Newmont & Sumitomo) sebesra 49%, PT Multi Daerah Bersaing sebesar
24%, PT Pukuafu Indah (Indonesia) sebesar 17,8%, dan PT Indonesia
Masbaga Investama sebesar 2,2% serta 7% saham di miliki oleh
pemerintah Indonesia melalui Pusat Investasi Pemerintah (PIP). Newmont
dan Sumitomo bertindak sebagai operator PT NNT. PT NNT
menandatangani Kontrak Karya pada Tahun 1986dengan Pemerintah RI
untuk melekukan eksplorasidan eksploitasi di dalam wilayah Kontrak
Karya di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
PT NNT menemukan tambang tembaga profiri pada tahun 1990,
yang kemudian diberi nama Batu Hijau. Setelah penemuan tersebut,
dilakukanlah pengkajian teknis dan lingkungan selama enam tahun. Kajian
tersebut disetujui Pemerintah Indonesia pada 1996 dan menjadi dasar
simulainya pembangunan Proyek Tambang Batu Hijau, dengan total
7

investasi US$ 1,8 Miliar. Proyek pembanguna tambang, pabrik dan


prasarananya selesai padea 1999 dan mulai beroprasi secara penuh pada
Maret tahun 2000 serta rencana penutupan tambang pada akhir tahun
2020.
2.2. Visi dan Nilai PT. Newmont Nusa Tenggara
2.2.1. Visi
Menjadi perusahaan tambang yang paling dihargai dan dihormati
melalui pencapaian kinerja terdepan di industry tambang
2.2.2. Nilai
a. Bertindak atas dasar integritas, kepercayaan dan rasa hormat.
b. Menghargai kreatifitas, tekat untuk menjadi yang terbaik dan
komitment untuk bertindak.
c. Mewujudkan kepemimpinan di bidang keselamatan kerja,
perlindungan lingkungan dan tanggung jawab social
d. Mengembangkan karyawan untuk menjadi yang terbaik
e. Mengutamakan dan mewujudkan kerja tim serta komunikasi
yang jujur dan terbuka
f. Mendukung perubahan yang positif dnegan mendorong
inovasi dan menerapkan praktik yang telah di sepakati.
2.3. Misi dan Dasar Strategi PT. Newmont Nusa Tenggara
2.3.1. Misi
Membangun perusahaan tambang yang berkelanjutan, yang
mampu memberikan laba tertinggi kepada para pemegang saham
dan menjadi yang terdepan di bidang keselamatan kerja,
perlindungan lingkungan dan tanggung jawab social.
2.3.2. Dasar Strategi
a. Karyawan, Sumber Daya Kita Yang Paling Berharga
kita akan memebangun budaya kerja yang menghormati
keberagaman, melibatkan karyawan, menumbuhkan kerja

sama

dan

inovasi,

menghargai

kinerja

tinggi

dan

mengembangkan pemimpin besar.


b. Perencanaan dan Pelaksanna Operasional kita akan
menyusun rencana kerja yang wajardan secara konsisten
mencapai atu melampaui rencana yang di tetapkan.
c. Perencanaan dan Pelaksanaan Proyek kita akan
merampungkan proyek secara tepat waktu, sesuai anggaran
dan lingkup proyek.
d. Penigkatan Cadangan

dan

Produksi

kita

akan

meningkatkan cadangan dan produksi melalui perpaduan


antara eksplorasi, pengembangan cadangan dan akuisisi.
e. Pemanfaatan, lingkup dan skala kita akan memanfaatkan
keahlian

global

guna

memperluas

operasi

dengan

mengembangkan cebakan besar atau kecil secara efisien dan


efektif.
f. Kekuatan dan Fleksibelitas Fianansial kita akan
mempertahankan kekuatan dan fleksibilitas financial.
2.4. Lokasi
Tambang Batu Hijau terletak di sebelah barat daya pulau
Sumbawa, di Kecamatan Sekongkang, Kabupaten Sumbawa Barat,
Provinsi Nusa Tenggara Barat, Indonesia. Lokasi Batu Hijau yang
berjarak 81 km dari Mataram dapat di capai dengan menggunakan
pesawat ampibi (seaplane) perusahaan atau menggunakan transportasi
laut berupa ferry umum dari pelabuhan Kayangan di pulau Lombok.
2.5. Kegiatan Operasi
2.5.1. Geologi
Batu Hijau merupakan cebakan tembaga profiri dengan
sedikit kandungan emas dan perak. Logam berharga tidak secara
langsung dapat di peroleh karena bercampur dengan mineral lain
yang tidak memiliki nilai ekinomis. Cebakan profiri diketahui hanya
memiliki kadar yang rendah. Di batu Hijau, setiap ton bijih yang di
ola hanya menhasilkan 4,87 kilogram tembaga. Sedangkan rata-rata

hasil perolehan emas jauh lebih sedikit, yaitu hanya 0,37 gram dari
setiap ton bijih yang diolah. Hal ini menunjukan bahwa untuk
menghasilkan sejumlah kecil logam yang dapat dijual, diperlukan
kerja keras.
2.5.2. Penambangan
Gambar 2.1 Gambar lokasi tambang Batu Hijau.

Cebakan tembaga tipe profiri mempunyai dimensi besar dan kadar relatif
rendah sehingga atas pertimbangan keekonomiannya, pengembangannya
hanya dapat silakukan dengan cara tanbang terbuka (open pit mining).
Tambang Batu Hijau adalah operasi tambang terbuka di
mana semua mineral berharga ( tembaga, emas dan perak)
ditambang dari permukaan tanah dengan menggunakn berbagai
peralatan tambang seperti alat muat (shovel) dan truck pengangkut.
Penambangan di batu Hijau di awali dengan kegiatan
pengeboran dan peledakan untuk memudahkan pengambilan bijih.
Dengan peledakan, batuan terlepas dari tanah dengan diameter ratarata 25 cm. Dengan menggunakan beberapa shovel berukuran besar,
batuan di muat kedalam truck berkapasitas maksimal 240 ton dan
kemudian

diangkut

menuju

ke

dua buah

crusher

(mesin
10

penghancur). Di crusher, ukuran bijih batuan di perkecil hingga


berdiameter rata-rata 15 cm. Bijih kemudian diangkut ke pabrik
pemrosesan mineral, sedangkan batuan berkadar lebih randah
diangkut ke tempat penampungan, untuk menunggu giliran
pemrosesan pada waktu mendatang.

2.5.3. Pengolahan

Gambar 2.2. Lokasi Concentrator Proses

Dari crusher, bijih batuan di angkut dengan ban berjalan


sepanjang 5,6 kilometer ke pabrik pengolahan yang disebut konsentrator.
Di konsentrator, mineral berharga di pisahkan dari batuan pembawa
melalui proses penggerusan dan flotasi. Bijih batuan, setelah di campur
dengan air laut, kemudian digerus menggunakan dua penggerus yang
disebut semi Autogenous (SAG) mill dan empat buah ball mill. Setelah
keluar dari ball mill, partikel halus yang terkandung dalam slurry

11

kemudian di pompa ke seperangkat tangki cyclone untuk pemisahan akhir


partikel bijih.
Bubur bijih halus dari tangki cyclone di alirkan ke sejumlah
tangki untuk di ambil kandungan mineral berharganya. Tangki ini di sebut
sel flotasi. Proses flotasi ini tidak menggunakan bahan kimia secara
berlebihan sehingga aman dan membantu meminimalkan dampak
lingkungan. Secara fisika, proses ini memisahkan mineral berharga dari
batuan pembawa dengan menggunakan gelembung udara dan ragent
dalam jumlah kecil.
Tedapat dua jenis reagent yang di tambahkan dalam proses flotasi
di tangki. Jenis pertamam akan mengikat mineral berharga, sedangkan
jenis kedua berfungsi untuk menstabilkan gelembung yang terbentuk oleh
proses pengadukan.
Saat gelembung udara naik, mineral berharga atau konsentrat
akan ikut terangkat kepermukaan. Lapisan gelembung ini diselimuti oleh
mineral berharga yang berbentuk seperti pasir. Lapisan yang terapung
dipermukaan sel flotasi inilah yang disebut konsentrat.
Dari sel flotasi, konsentrat dikirim ke tangki penghilangan kadar
garam yang di sebut CCD (Counter-current decantation). Di dalam tangki
ini air laut dibuang dan konsentrat di kentalkan dengan cara mengalirkan
air tawar secara berlawanan arah. Air tawar menggantikan air laut dan
konsentrat mengendap di dasar tangki.
Konsentrat kemudian mengalir melalui pipa panjang 17,6 km
menuju ke fasilitas filtrasi atau penyaringan di Benete. Konsntrat cair ini di
tamping dalam tangki besar dan di aduk terus menerus untuk menghindari
terjadinya pengendapan. Konsentrat kemudian di saring, untuk membuang
kandungan air dalam konsentrat sampai dengan 91% menggunakan udara
bertekanan.
Setelah proses penyaringan, konsentrat akan berupa bubuk
batuan halus atau pasir dan di simpan

di gudang untuk menunggu

pengapalan. Pemuatan konsentrat ke kapal menggunakan fasilitas ban


berjalan. Konsentrat akhirnya di kapalkan ke sejumlah pabrik peleburan
12

dalam negri yakni ke PT Smelting di Gresik, Jawa Timur maupun ke luar


negri (Jepang, Korea Selatan, India, Eropa) untuk menjalani Proses
pemisahan dan pengambilan logam berharga, yaitu tembaga, emas dan
perak.

13

Anda mungkin juga menyukai