TINJAUAN PUSTAKA
3.1. GEOLOGI REGIONAL
3.1.1. Fisiografi Regional
Pulau Sumbawa terletak pada busur kepulauan Banda, yang
merupakan kelanjutan dari Zona Solo. Busur yang berarah timur
barat merupakan hasil tumbukan lempeng antara lempeng Indo
Pasifik dengan tepi benua dari lempeng Australia (Irianto,B dan
Clark,G, 1995)
Bagian baratdaya Pulau Sumbawa terbentuk oleh komplek produk
gunungapi plutonik yang berumur Tersier Awal, sedangkan bagian
utara pulau ini ditutupi oleh produk hasil letusan gunungapi Kuarter
maupun yang masih aktif hingga sekarang, yang menerus ke arah
timur dari Pulau Lombok, Sumbawa dan Flores. Pada bagian barat
pantai ditutupi oleh sedimen epiklastik (breksi laharik) dan endapan
aluvial yang terbentuk dari gundukan vulkanik.
3.1.2. Geomorfologi
Geomorfologi daerah Batu Hijau merupakan tubuh gunung api
purba yang telah mengalami proses eksogenik dan erupsi pada tingkat
lanjut, yang terletak pada pusat erupsi. Hal ini dicirikan dengan
terdapatnya zona hidrotermal, yang berpusat pada suatu tubuh batuan
terobosan berbentuk stock yang dikelilingi oleh batuan vulkanik yang
tersusun dari perselingan antara batuan pirokastik dan lava, dengan
pusat lubang erupsi yang sudah tidak diketahui lagi letaknya (tidak
teramati lagi)
Daerah Batu Hijau termasuk dalam Bentang Alam Vulkanik, yaitu
bentang alam yang proses pembentukannya dikontrol oleh proses
keluarnya magma dari dalam bumi. Bentang alam vulkanik biasanya
selalu dihubungkan dengan gerak gerak tektonik yang biasa terjadi
pada zona penunjaman.
Dari hasil pengamatan peta, pola aliran daerah Batu Hijau adalah
radial memancar yang dikontrol oleh kondisi litologi batuan beku, yaitu
berbentuk kerucut dengan struktur struktur patahan di sekitarnya.
Hulu sungai berada pada ketinggian 550 meter di atas permukaan laut,
dengan slope gradien besar, badan sungai berbentuk V dan pada
umumnya berstadium muda. Mayoritas sungai merupakan sungai tetap
dengan air selalu mengisi badan sungai sepanjang tahun, sementara
sebagian lagi merupakan sungai yang hanya terisi air setelah terjadi
hujan (ephemeral stream) yang biasanya terdapat pada alur alur
perbukitan.
16
batuan
setempat
terpropilitkan,
termineralkan
dan
18
19
3.2
batuan
yang
lolos
ayakan
sebesar
20%),
data
photo
diolah
dengan
menggunakan
dalam
pengolahan
data
fragmentasi
dengan
Scale Image
Langkah ini bertujuan untuk mengatur skala pada
gambar dalam satuan pixel berdasarkan obyek yang telah
diketahui ukurannya. Sebelum memilih menu Split, pilih Line
Selection/Scaling tool pada toolbar.
Akurasi ukuran output bergantung dari scaling yang
dilakukan.
21
mouse sampai ke ujung yang lain sampai muncul garis putusputus yang menandakan objek telah discaling.
Pilih menu Split kemudian Scale Image, hingga
muncul dialog box kemudian masukkan jarak obyek yang
telah diketahui (jarak acuan) beserta satuannya (diameter
scalling balls = 18 cm, dan panjang mistar = 32,5 cm) dan
klik get scale for bottom row untuk single object atau get
scale for higher object dan get scale for lower object
untuk dual object. Klik OK untuk scaling gambar.
23
24
garis
pada
partikel
yang
belum
terbagi
c. Mewarnai area fines partikel
2. Teknik-teknik editing binary images :
Editing binary image dilakukan dengan 2 langkah yaitu
perwarnaan dan editing tool.
Pewarnaan :
Untuk memilih warna yang akan digunakan pilih warna
pada display LUT (Look Up Table)
a. Abu-abu
warna
abu-abu
digunakan
untuk
25
a. Eraser :
Gunakan eraser dengan segala jenis warna abu-abu
untuk menghapus garis
mouse-clik
karena
kesalahan
tidak
bisa
diperbaiki .
26
Selain
memudahkan
tools
yang
telah
pengeditan
magnifying glass
dapat
disebutkan
digunakan
di
atas,
zoom
untuk
dengan
. Di
27
C.
Done editing
Setelah selesai editing pilih menu Split Done editing,
28
Binary
image
masih
dapat
diedit
apabila
terdapat
3. Compute sizes
Setelah
binary
image
telah
selesai
diedit,
proses
sama
harus
diproses
bersamaan.
Untuk
memproses
satu
adalah
satu-satunya
cara
memastikan
bahwa
hasil
Rammler
atau
Schumman
untuk
merepresentatifkan
30
b) Medium
c) High
31
4.
Pembuatan grafik
32
a.
33
Bila kita memilih best fit pada menu fines distribution maka
secara otomatis pilihan kombinasi data yang terbaik akan
Pada menu
34
35
a. Transfer data
Transfer data yang dilakukan diutamakan pada daerah
yang digali pada hari tersebut dan dibawa ke crusher. Setelah
grafik selesai dibuat akan diperoleh nilai P20, P50, P80, dan
topsize yang harus ditransfer ke suatu tabel dalam excel yang
terdapat pada suatu file di drive S.
Selengkapnya dapat dilihat pada keterangan di bawah:
Drive S
Operation
Deplovemant
Mine
Geologi
Coreshed
Fragmentasi
201 2
Boccast
data_2012
File
tersebut
diberi
nama
sesuai
dengan
tanggal
berdasarkan
tahun,
bulan,
tanggal.
Misalnya
density
merupakan
metode
pekerjaan
untuk
bulk
density,
yaitu
caliper
method,
water
diplacement
method.
Dimana
metode
SG
lebih
SG =
W1
(W 3W 2)
37
3. 3
batuan
terhadap
beban
tergantung
pada
38
39