Anda di halaman 1dari 7

PENGATURAN TANAH TERLANTAR

YUDISTIRA & CO. LAW FIRM


NIKEN ASTININGRUM, S.H.
20 NOVEMBER 2012

PP NO 11/2010
Terlantar : (Ps 2)
tanah tidak diusahakan,
Tidak dipergunakan, atau
Tidak dimanfaatkan sesuai keadaan atau sifat dan tujuan atau
dasar penguasaan
Pengecualian :
Hak Milik (Ps 3 a)
Hak Guna Bangunan (Ps 3a)
Dikuasai pemerintah (Ps 3b)

Identifikasi tanah terlantar (ps 6-7)


melakukan verifikasi data fisik dan data yuridis;
mengecek buku tanah dan/atau warkah dan dokumen lainnya untuk mengetahui

keberadaan pembebanan, termasuk data, rencana, dan tahapan penggunaan dan


pemanfaatan tanah pada saat pengajuan hak;
meminta keterangan dari Pemegang Hak dan pihak lain yang terkait, dan
Pemegang Hak dan pihak lain yang terkait tersebut harus memberi keterangan
atau menyampaikan data yang diperlukan;
melaksanakan pemeriksaan fisik;
melaksanakan ploting letak penggunaan dan pemanfaatan
tanah pada peta pertanahan;
membuat analisis penyebab terjadinya tanah terlantar;
menyusun laporan hasil identifikasi dan penelitian;
melaksanakan sidang Panitia; dan
membuat Berita Acara.

PEMBERITAHUAN (ps 8)
SP-1

SP-2

SP-3

PENETAPAN TANAH TERLANTAR (ps 9)


Ditetapkan oleh Ka BPN diusulkan oleh Ka Kanwil.
Menetapkan hapusnya hak atas tanah, juga
memutuskan hubungan hukum, dan dikuasai oleh
Negara

PORSI PENCABUTAN HAK


Ps 10(1) : keseluruhan hamparan, maka hak atas

tanahnya dihapuskan, diputus hub hukumnya dan


dikuasai langsung oleh Negara
Ps 10(2) : sebagian hamparan, hanya bagian yang
benar2 ditelantarkan

REVISI LUAS TANAH (ps 11)


Bila tanah yang ditelantarkan kurang atau sama

dengan 25%, pemegang hak dapat mengajukan


permohonan revisi luas tanah yang benar2
digunakan

PENGOSONGAN TANAH
Paling lama 1 (satu) bulan sejak keputusan Ka BPN

(Ps 13:1)
Bila tidak, semua benda diatasnya dikuasai langsung
oleh Negara (Ps 13:2)

Anda mungkin juga menyukai