Anda di halaman 1dari 3

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Pada abad informasi ini, barang-barang elektronik seperti komputer,
telepon genggam, tape recorder, VCD player, dan televisi bukanlah benda yang
asing lagi bagi kita. Barang-barang elektronik tersebut bukan hanya akrab di
kalangan penduduk kota, tetapi juga telah dikenal dengan baik oleh masyarakat
yang tinggal di pelosok desa sekali pun. Bahkan, bagi sebagian orang, barang
tersebut merupakan kebutuhan vital yang harus terpenuhi seperti layaknya
sembako. Kebutuhan akan layanan informasi dan pengolahan data telah
menempatkan barang-barang elektronik menjadi kebutuhan hidup sehari-hari.
Namun, seperti layaknya barang-barang lainnya, setelah masa tertentu,
produk-produk elektronik itu tentu saja menjadi benda yang tidak dipakai lagi
karena sudah ada penggantinya dalam versi terbaru atau karena rusak. Jika sudah
demikian, barang-barang tersebut menjadi rongsokan elektronik atau sampah yang
biasanya memenuhi sudut- sudut ruang kerja dan gudang di rumah atau kantorkantor. Kita kadang kala mengalami kesulitan untuk membuangnya karena tidak
semua tukang servis atau pemulung mau menerima rongsokan yang sudah
kedaluwarsa dan tidak ada lagi pasaranya.
Perkembangan teknologi elektronik di dunia saat ini telah jadi bagian dari
keseharian kita. Hampir semua aktivitas masyarakat butuh perangkat ini. Hal ini
memicu peningkatan volume sampah elektronik yang berdampak buruk terhadap
lingkungan hidup. Begitu pula dengan Indonesia, sebagai negara berkembang
tentunya kita juga mengikuti arus perputaran alat-alat elektronik dunia. Kemajuan
teknologi saat ini bisa dibilang terlalu maju dengan pikiran manusia sebelum
menemukan teknologi. Hp, komputer, peralatan elektronik, hingga kendaraan
bermotor nanti ketika 10-15 tahun ke depan tentunya tidak akan dipakai lagi dan
jadilah apa yang disebut sampah elektronik. Sebagian besar dari sampah tersebut
tidak dapat diterima oleh alam dan dapat mengganggu kehidupan manusia ke
1

depannya sendiri . Karena inilah diperlukan pengolahan e-waste menjadi sesuatu


yang berarti dan berharga sehingga akan mengurangi jumlah Alat-alat elektronik
yang di tinggalkan inilah yang akhirnya menjadi sampah elektronik (e-waste ewaste yang ada.
1.2 Rumusan Masalah
1.

Pengertian sampah elektronik?

2.

Faktor-faktor apakah yang menyebabkan Indonesia menjadi salah satu


sasaran sampah elektronik?

3.

Apa dampak yang ditimbulkan dalam bidang kesehatan, lingkungan, dan


ekonomi bagi Indonesia?

4.

Upaya-upaya yang bisa kita lakukan untuk mengatasi masalah sampah


elektronik?

5.

Apa saja contoh sampah elektronik yang bisa digunakan untuk dibuat emas?

6.

Alat dan bahan yang dibutuhkan dalam proses pengolahan sampah elektronik.

7.

Teori dasar pengolahan.

8.

bagaimana proses pembuatan limbah elektronik menjadi emas?

1.3 Tujuan
1.

Mencegah memumpuknya sampah elekronik

2.

Mencegah kerusakan lingkungan dan polusi.

3.

Mahasiswa dapat mengetahui logam-logam yang ada pada alat elektronik.

4.

Mahasiswa

dapat

mengolah e-waste untuk

logam berharga yang terdapat di dalamnya.

mendapatkan logam-

5.

Dapat membantu agar mahasiswa dapat membuka usaha dengan pengetahuan


IT Minim yang di dapatkan.

Anda mungkin juga menyukai