Anda di halaman 1dari 10

3.3.

Desain Uji Coba


Desain uji coba media MANK KIPLI yang dilakukan adalah validasi uji coba media untuk

mengukur tingkat kelayakan media pembelajaran yang dikembangkan. Validasi uji coba media dilakukan
oleh validator dengan mengisi angket validasi untuk menilai media MANK KIPLI yang sudah diproduksi,
agar
pengembang memperoleh informasi atau data secara kualitatif dan kuantitatif. Desain uji coba media
dilakukan dalam dua tahap, yaitu uji coba skala/kelompok kecil dan uji coba skala/kelompok besar atau
lapangan pada kelas IV SD.

3.3.2

Subjek Uji Coba

Subjek uji coba pengembangan media pembelajaran MANK KIPLI adalah subjek uji coba ahli, subjek
uji coba skala kecil, subjek uji coba lapang. Subjek uji coba ahli untuk pengembangan media pembelajaran
MANK KIPLI, yaitu terdiri dari dosen ahli media pembelajaran, dosen ahli pembelajaran tematik, dan guru
kelas IV SD. Penjelasan subjek pada uji coba ahli dapat dilihat pada
No.
1.

2.

Subjek Validasi
Ahli
media
pembelajaran

Ahli
materi
pembelajaran
Tematik
3.

Guru tematik kelas


IV

Tabel 3.1 subjek uji coba


Kriteria
Jabatan
Dosen
media
Lulus S2
Pengalaman
mengajar pembelajaran
menjadi dosen lebih dari 5
tahun
Dosen
Lulus S2
Pengalaman
mengajar Tematik
menjadi dosen lebih dari 5
tahun
Lulusan S1
Guru kelas 4

Ari Dwi
Haryono,
M.Pd
Drs Rohmad
Widodo, M.Si

Subjek uji coba skala kecil dengan jumlah 15 peserta didik dilakukan di SD Muhammadiyah 8 dan
subjek uji coba lapangan dilakukan pada dua kelas di SD
3.3.3

Jenis Data
Sesuai dengan tujuan penelitian ini data yang diambil dalam tahap validasi beberapa ahli meliputi

kelayakan isi, kebahasaan, penyajian dan kegrafikan dari seluruh isi media MANK KIPLI dengan bentuk
angket/kuisioner. Sedangkan untuk data yang berasal dari siswa meliputi dua komponen, yaitu observasi

interaksi dan pemahaman mereka mengenai materi melalui media MANK KIPLI dan ketertarikan mereka untuk
menggunakan media tersebut, dalam bentuk angket/kuisioner pula.
Data yang diperoleh dalam validasi media ini berupa data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif
diperoleh dari validator dan responden melalui angket validasi dan alokasi waktu siswa selama uji coba
sedangkan untuk data kualitatif diperoleh dari hasil kritik dan saran baik dari validator maupun dari siswa, dan
deskripsi pelaksanaan uji coba dan kesulitan belajar siswa, serta hasil wawancara sebelum uji coba
dilaksanakan.
Jenis data yang di buat adalah kuantitatif dan kualitatif. Jenis data kuantitatif digunakan

untuk

menghitung validasi dari validator dengan respon dari peserta didik. Sedangkan data kualitatif digunakan
untuk menjabarkan penjelasan saran atau masukan dari guru kelas, validator, dan peserta didik.

3.3.4

Instrumen Pengumpulan Data


Instrumen adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang

diamati atau diteliti, (Sugiyono, 2010: 148). Instrumen yang digunakan dalam pengembangan media adalah:
a. Lembar Observasi
Lembar ini diisi oleh peneliti pada saat obeservasi pertama, dan saat pelaksanaan uji coba tahap pertama
dan tahap kedua bersama guru kelas. Data yang diperoleh dari instrumen ini berupa kejadian-kejadian
yang dialami siswa sebelum uji coba dan pada saat pembelajaran berupa kesulitan-kesulitan siswa serta
waktu yang dibutuhkan siswa untuk memahami materi melalui media MANK KIPLI. Data tersebut akan
digunakan sebagai penyempurnaan produk sebagai tindak lanjut.
b. Daftar Pertanyaan
Daftar pertanyaan dalam penelitian ini berisi tentang beberapa pertanyaan yang digunakan dalam
wawancara mengenai analisis kebutuhan. Daftar pertanyaan ini diajukan kepada guru kelas yang
mengetahui informasi mendalam mengenai kebutuhan pembelajaran akan media pembelajaran dan
kerakteristik siswa. Dalam pelaksanaan wawancara, pertanyaan-pertanyaan tersebut akan dikembangkan
lebih lanjut sesuai dengan kondisinya, (Sukmadinata, 2007: 217).
c. Angket validasi
Selama uji coba diadakan pengamatan, wawancara dan penegedaran angket (Sukmadinata, 2007: 170).
Angket atau kuisioner (questionnaire) merupakan suatu teknik atau cara pengumpulan data secara tidak

langsung (peneliti tidak langsung tanya-jawab dengan responden. Instrument atau alat pengumpulan
datanya juga disebut angket berisi pertanyaan atau pernyataan yang harus dijawab atau direspon oleh
responden (Sukmadinata, 2007: 219). Angket validasi media MANK KIPLI memuat pertanyaan tertulis
kepada dosen ahli media dan dosen ahli materi tematik SD. Angket validasi ini bertujuan untuk
memperoleh penilaian dari tim ahli mengenai media yang sedang dikembangkan. Penilaian inilah yang
digunakan sebagai patokan, media tersebut sudah valid atau belum. Angket validasi dalam penelitian ini
disusun berdasarkan dengan Kriteria Penilaian kisi-kisi instrument materi dan media pembelajaran.
d. Angket respon siswa
Angket respon siswa digunakan untuk mengumpulkan beberapa pendapat mengenai respon siswa
terhadap media yang sedang dikembangkan. Angket ini diisi siswa pada akhir kegiatan uji coba. Angket
ini juga memuat tentang komentar siswa mengenai media yang sedang dikembangkan. Adapun aspek
yang ditanyakan dalam angket respon siswa mencakup pemahaman siswa terhadap materi, petunjuk, dan
model pembelajaran dengan media MANK KIPLI, bahasa yang digunakan, serta kemenarikan desain
media.
e. Alat dokumentasi
Alat dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini berupa kamera, guna mengambil gambar
mengenai proses uji coba produk.
3.4 Teknik Analisis Data
Setelah semua langkah-langkah pengumpulan data dilakukan dan semua data terkumpul langkah
selanjutnya adalah menganalisis data. Data yang telah terkumpul dari hasil pemantauan harus secepatnya diolah
dan dimaknai sehingga segera dapat diketahui apakah tujuan pelaksanaan penelitian tercapai atau tidak
(Arikunto, 2008: 126). Analisis data adalah pekerjaan yang harus dilakukan dengan kritis dan sistematis.
Berikut penjelasan teknik analisis data pada penelitian ini :
a. Analisis Hasil Wawancara dan Observasi
Data yang diperoleh dari hasil wawancara dianalisis secara deskriptif kualitatif. Wawancara dilakukan
secara mendalam dengan guru kelas IV hingga mendapatkan data-data yang diinginkan, seperti media
yang dibutuhkan dalam pembelajaran tematik dan karakteristik siswa. Data-data yang diperoleh
digunakan sebagai rujukan atau patokan dalam perancangan media MANK KIPLI ini.
b. Analisis Data Angket Validasi

Angket validasi berisi beberapa skala deskriptif yang berisi pertanyaan atau pernyataan yang
jawabannya berbentuk penerimaan atau penolakan dengan menggunakan angket tertutup. Sukmadinata
(2007: 219) mengungkapkan bahwa dalam angket tertutup, pertanyaan atau pernyataan telah memiliki
alternatif jawaban (option) yang tinggal dipilih oleh responden.
Berikutnya angket validasi dianalisis dengan skala Likert yang menggunakan skala 1 sampai 5 dengan
pedoman penilaian seperti pada tabel. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan
persepsi seseorang mengenai suatu fenomena (Sugiyono, 2010: 134). Adapun kategori skor dalam skala
Likert akan dikembangkan dan dijelaskan pada tabel 3.5 berikut.

Skala
1

4
5

Tabel 3.2. Pedoman Penilaian Angka Angket Validasi


Kriteria terhadap media
Sangat Kurang Setuju/ Sangat Kurang Baik/ Sangat Kurang Sesuai/ Sangat
Kurang Mudah/ Sangat Kurang Paham/ Sangat Kurang Menarik/ Sangat
Kurang Mengerti/ Sangat Kurang Layak/ Sangat Kurang Bermanfaat/ Sangat
Kurang Memotivasi.
Kurang Setuju/ Kurang Baik/ Kurang Sesuai/ Kurang Mudah/ Kurang Paham/
Kurang Menarik/ Kurang Mengerti/ Kurang Layak/ Kurang Bermanfaat/
Kurang Memotivasi.
Cukup Setuju/ Cukup Baik/ Cukup Sesuai/ Cukup Mudah/ Cukup Paham/
Cukup Menarik/ Cukup Mengerti/ Cukup Layak/ Cukup Bermanfaat/ Cukup
Memotivasi.
Setuju/Baik/ Sesuai/ Mudah/ Paham/ Menarik/ Mengerti/ Layak/ Bermanfaat/
Memotivasi.
Sangat Setuju/ Sangat Baik/ Sangat Sesuai/ Sangat Mudah/ Sangat Paham/
Sangat Menarik/ Sangat Mengerti/ Sangat Layak/ Sangat Bermanfaat/ Sangat
Memotivasi

(Sumber: Sugiyono, 2010: 134)


Perolehan data dari hasil penilaian validator dianalisis dengan rumus di bawah ini (Sugiyono, 2010 :
418) :

Persentase skor=

jumlah skor penilaian


skor penilaian maksimal

100%
Hasil analisis lembar validasi digunakan untuk mengetahui kelayakan media yang dikembangkan
dengan menggunakan interpretasi sebagai berikut:
No.
1.
2.

Tabel 3.3. Interprestasi Skor Angket Validasi Media


Tingkat Pencapaian
Kualifikasi
Keterangan
81 - 100%
Sangat baik
Sangat layak, tidak perlu direvisi
61 - 80%
Baik
Layak, tidak perlu revisi

3.
4.
5.

41 - 60%
21 - 40%
<20%

Cukup baik
Kurang baik
Sangat kurang baik

Kurang layak perlu direvisi


Tidak layak, perlu revisi
Sangat tidak layak, perlu revisi

(Sumber: Arikunto, 2010: 35)


Jika hasil validasi menunjukkan persentase kurang dari 61% maka produk tersebut dinyatakan belum
valid, maka perlu dilakukan revisi lebih mendalam terhadap produk yang sedang dikembangkan.
c. Analisis Data Respon Siswa
Data yang diperoleh dari angket respon siswa kemudian dianalisis untuk menguji kelayakan tentang
bahan ajar berupa media pembelajaran yang sedang dikembangkan. Angket respon siswa juga dianalisis
dengan skala Likert yang menggunakan skala 1 sampai 5 dengan pedoman penilaian seperti pada tabel.
Adapun kategori skor dalam skala Likert akan dikembangkan dan dijelaskan pada tabel 3.7 berikut.

Skala
1

4
5

Tabel 3.4.Pedoman Penilaian Angka Angket Respon Siswa


Kriteria terhadap media
Sangat Kurang Setuju/ Sangat Kurang Baik/ Sangat Kurang Sesuai/ Sangat
Kurang Mudah/ Sangat Kurang Paham/ Sangat Kurang Menarik/ Sangat
Kurang Mengerti/ Sangat Kurang Layak/ Sangat Kurang Bermanfaat/ Sangat
Kurang Memotivasi.
Kurang Setuju/ Kurang Baik/ Kurang Sesuai/ Kurang Mudah/ Kurang Paham/
Kurang Menarik/ Kurang Mengerti/ Kurang Layak/ Kurang Bermanfaat/
Kurang Memotivasi.
Cukup Setuju/ Cukup Baik/ Cukup Sesuai/ Cukup Mudah/ Cukup Paham/
Cukup Menarik/ Cukup Mengerti/ Cukup Layak/ Cukup Bermanfaat/ Cukup
Memotivasi.
Setuju/ Baik/ Sesuai/ Mudah/ Paham/ Menarik/ Mengerti/ Layak/ Bermanfaat/
Memotivasi.
Sangat setuju/ Sangat Baik/ Sangat Sesuai/ Sangat Mudah/ Sangat Paham/
Sangat Menarik/ Sangat Mengerti/ Sangat Layak/ Sangat Bermanfaat/ Sangat
Memotivasi

(Sumber: Sugiyono, 2010: 134)


Hasil perolehan angket respon siswa dianalisis dengan persentase menggunakan rumus di bawah
ini, (Sugiyono, 2010: 418):

Persentase skor=

jumlah skor penilaian


skor penilaian maksimal

100%
Hasil analisis angket respon siswa digunakan untuk mengetahui respon positif siswa terhadap
media yang sedang dikembangkan dengan menggunakan interpretasi skor sebagai berikut.

No
.
1.
2.
3.
4.
5.

Tabel 3.5. Interprestasi Skor Angket Respon Siswa


Tingkat Pencapaian
Kualifikasi
Keterangan
81 - 100%
61 - 80%
41 - 60%
21 - 40%
<20%

Sangat baik
Baik
Cukup baik
Kurang baik
Sangat kurang baik

Sangat layak, tidak perlu direvisi


Layak, tidak perlu revisi
Kurang layak perlu direvisi
Tidak layak, perlu revisi
Sangat tidak layak, perlu revisi

(Sumber: Arikunto, 2010: 35)


Jika hasil validasi menunjukkan persentase lebih dari 61% maka produk tersebut dinyatakan mendapat
respon positif dari siswa. Dengan demikian, produk yang dikembangkan dinyatakan layak untuk digunakan
sebagai media pembelajaran dalam mendukung proses pembelajaran.
1. Teknik Analisis Data
Setelah semua langkah-langkah pengumpulan data dilakukan dan semua data terkumpul langkah
selanjutnya adalah menganalisis data. Data yang telah terkumpul dari hasil pemantauan harus secepatnya diolah
dan dimaknai sehingga segera dapat diketahui apakah tujuan pelaksanaan penelitian tercapai atau tidak.
(Arikunto, 2008: 126). Analisis data merupakan pekerjaan yang amat kritis dalam proses penelitian. Peneliti
harus secara cermat menentukan model analisis bagi data penelitiannya. Penggunaan teknik analisis data dalam
penelitian hendaknya disesuaikan dengan rancangan penelitiannya. Tujuan peneliti melakukan analisis agar
dapat menginterpretasikan segala hasil penelitian dalam bertuk uraian kemudian diinformasikan ke masyarakat
luas. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik analisis data deskriptif kualitatif dan analisis kuantitatif.
a. Analisis Deskriptif Kualitatif
Tidak semua data yang didapat di lapangan berupa simbol-simbol yang bisa dikuantifikasi dan dihitung
secara sistematis. Data jenis ini dikelompokkan dalam data deskriptif kualitatif. Analisis data dalam penelitian
deskriptif kualitatif dilakukan sejak awal sebelum memasuki lapangan, saat di lapangan hingga setelah selesai
di lapangan. Analisis deskriptif kualitatif digunakan untuk mengelola hasil wawancara berstruktur dan angket
kritik dan saran dari responden. Dengan mengelompokkan informasi-informasi dari data kualitatif yang berupa
saran-saran, masukan dan kritik-kritik yang terdapat pada angket. Hasil analisis data dijadikan acuan untuk
perbaikan atau revisi media pembelajaran MANK KIPLI.

Dalam pelaksanaannya, analisis data kualitatif bertujuan pada proses penggalian makna, penggambaran,
penjelasan, dan penempatan data pada konteksnya masing-masing. Untuk itu, data yang diperoleh harus
diorganisir dalam struktur yang mudah dipahami dan diuraikan. Adapun proses analisis data, yaitu pengumpulan
data (data collection), reduksi data (data reduction), penyajian data (display data), dan penyimpulan
(conclusion drawing). Langkah-langkah teknik analisis data tersebut adalah sebagai berikut:
1) Pengumpulan Data (data collection)
Data ini diperoleh selama penelitian, yaitu berupa catatan lapangan peneliti saat melakukan observasi
berkenaan dengan penggunaan media pembelajaran MANK KIPLI serta aktivitas yang dilakukan oleh siswa,
baik faktor pendukung, penghambat, kesulitan saat proses pembelajaran berlangsung. Dalam penelitian ini data
diambil oleh peneliti selama proses penggunaan media pembelajaran MANK KIPLI oleh guru dan siswa.
2) Reduksi Data (data reduction)
Mereduksi data sama dengan merangkum, memilih hal-hal yang pokok, difokuskan pada hal-hal yang
penting. Data yang telah terkumpul dari hasil observasi kemudian dirangkum untuk menemukan pokok-pokok
atau fokus masalah.
3) Penyajian Data (display data)
Data disajikan dalam uraian singkat atau dalam bentuk tabel dan penjelasan yang bersifat deskriptif. Hal ini
untuk memudahkan dalam memahami apa yang terjadi dan untuk merencanakan kegiatan selanjutnya. Peneliti
menyajikan data deskriptif dari hasil observasi dan angket.
Sanafiah Faisal (dalam Arikunto, 2008: 165) menggambarkan proses analisis data kualitatif sebagai berikut:

b. Analisis Kuantitatif
Analisis kuantitatif akan didapat dari pengumpulan data angket. Data dari angket akan dianalisis untuk
mendapatkan gambaran tentang media pembelajaran yang digunakan. Analisis kuantitatif yang digunakan pada
penelitian ini ada dua, yaitu sebagai berikut:
1) Analisis Data Angket Validitas Ahli

Validitas adalah suatu derajat ketepatan instrumen (alat ukur), maksudnya apaka instrumen yang
digunakan betul-betul tepat untuk mengukur apa yang akan diukur. (Arifin, 2011: 245). Dalam pengembangan
media pembelajaran MANK KIPLI ini, validitas digunakan untuk menguji kelayakkan dan kesesuaian media
dengan SK/KD. Apakah media tersebut sesuai dan layak digunakan untuk pembelajaran, sehingga didapat
informasi mengenai tingkat kebenaran dan ketepatan penggunaan media pembelajaran tersebut.
Angket validitas ahli berisi kisi-kisi mengenai kriteria dari media pembelajaran yang dikembangkan.
Jawaban angket validitas ahli menggunakan skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat, dan persepsi seseorang mengenai suatu fenomena. (Sugiyono, 2010: 134). Dengan skala Likert, maka
variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel.
Menurut Sugiyono (2010: 134) adapun kategori skor dalam skala Likert akan dijelaskan pada tabel 3.4
berikut.
Tabel 3.4 Kategori Penilaian Pada Skala Likert
No.
1.

Skor
5

2.

3.

4.

5.

Keterangan
Sangat Baik/ Sangat Sesuai/ Sangat Mudah/ Sangat Paham/
Sangat Menarik/ Sangat Mengerti/ Sangat Layak/ Sangat
Bermanfaat/ Sangat Memotivasi.
Baik/ Sesuai/ Mudah/ Paham/ Menarik/ Mengerti/ Layak/
Bermanfaat/ Memotivasi.
Cukup Baik/ Cukup Sesuai/ Cukup Mudah/ Cukup Paham/
Cukup Menarik/ Cukup Mengerti/ Cukup Layak/ Cukup
Bermanfaat/ Cukup Memotivasi.
Kurang Baik/ Kurang Sesuai/ Kurang Mudah/ Kurang
Paham/ Kurang Menarik/ Kurang Mengerti/ Kurang Layak/
Kurang Bermanfaat/ Kurang Memotivasi.
Sangat Kurang Baik/ Sangat Kurang Sesuai/ Sangat Kurang
Mudah/ Sangat Kurang Paham/ Sangat Kurang Menarik/
Sangat Kurang Mengerti/ Sangat Kurang Layak/ Sangat
Kurang Bermanfaat/ Sangat Kurang Memotivasi.
(Sumber: Sugiyono, 2010: 134)

Uji angket validitas ahli pada media pembelajaran

MANK KIPLI

ini dapat dilakukan dengan

membandingkan jumlah skor yang diberikan oleh validator (R) dengan jumlah skor ideal yang telah
ditetapkan didalam angket validasi media pembelajaran (N). ( Arifin, 2010: 137). Adapun rumusnya sebagai
berikut:

P=

R x 100
N

Keterangan:
P

= Persentase skor yang dicari (hasil dibulatkan hingga mencapai bilangan bulat)

R = Jumlah jawaban yang diberikan oleh validator/ pilihan yang terpilih


N

= Jumlah skor maksimal atau ideal

Kriteria validasi atau tingkat ketercapaian yang digunakan dalam pengembangan media dijelaskan pada
tabel 3.5 sebagai berikut.
Tabel 3.5 Tingkat Pencapaian dan Kualifikasi
No.
1.
2.
3.
4.
5.

Tingkat Pencapaian
81 - 100%
61 - 80%
41 - 60%
21 - 40%
<20%

Kualifikasi
Keterangan
Sangat baik
Sangat layak, tidak perlu direvisi
Baik
Layak, tidak perlu revisi
Cukup baik
Kurang layak perlu direvisi
Kurang baik
Tidak layak, perlu revisi
Sangat kurang baik
Sangat tidak layak, perlu revisi
(Sumber: Arikunto, 2010: 35)

Pengembangan media pembelajaran dinilai valid dan sangat valid atau baik dan sangat baik oleh para
ahli dan guru jika memperoleh skor 80% dan 61%.
2) Analisis Data Angket Respon Siswa
Data dari hasil angket respon siswa dianalisis menggunakan data kuantitatif untuk memperoleh
informasi mengenai respon siswa dan kelayakan tentang media pembelajaran yang dikembangkan. Jawaban
angket respon siswa menggunakan skala Guttman. Skala pengukuran tipe Guttman, akan didapat jawaban yang
tegas, yaitu ya-tidak; benar-salah; pernah-tidak pernah; positif-negatif dan lain-lain. (Sugiyono, 2010:
139). Selain dapat dibuat dalam bentuk pilihan ganda, juga dapat dibuat dalam bentuk checklist (). Jawaban
dapat dibuat skor tertinggi satu dan terendah nol. Seperti yang dijelaskan pada tabel 3.6 sebagai berikut.
Tabel 3.6 Kategori Penilaian Skala Guttman
No.
1.

Skor
1

Keterangan
Ya

2.

Tidak
(Sumber: Sugiyono, 2010: 139)

Basmallah (2013: 154) mengatakan bahwa persentase rata-rata tiap komponen dihitung menggunakan
rumus:
P=

X
x 100
N

Keterangan :
P

= Persentase respon siswa

= Jumlah skor setiap kriteria yang dipilih siswa (ya atau tidak)

= Jumlah skor ideal

Media pembebalajaran yang sedang dikembangkan mendapat respon positif dari siswa apabila
persentase yang diperoleh dari angket respon siswa mencapai skor 61%.

Anda mungkin juga menyukai