Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny, K DENGAN POST PARTUM VACUM

EKSTRAKSI HARI KE 3+PEM


DI RUANG OBSTETRI RSUP. DR. KARIADI SEMARANG

I.

Tanggal masuk

: 20 -05- 2014

Jam masuk

: 14.00 WIB

Ruang

Kamar No.

: 28

Tanggal pengkajian

:26-05- 2014

No.CM

: C478905

Jam pengkajian

: 08.00 WIB

PENGKAJIAN
A. BIODATA
1. Biodata Pasien
a. Nama
b. Umur
c. Alamat
d. Jenis kelamin
e. Agama
f. Pendidikan
g. Pekerjaan
h. Tanggal masuk/jam masuk
i. Diagnosa medis
j. Tanggal/jam pengkajian
k. Nomor RM
l. Cara masuk

: Ny.K
: 45 th
: Jatisari Rt006 Rw0055
: Perempuan
: Islam
:: Swasta
: 20 -05- 2014/14.00 WIB
: Post partum vacum ekstraksi har ke
3+PEB
: 26 -05- 2014/ 08.00 WIB
: C478905
: Pasien datang ke rumah sakit
diantar keluarga

2. Biodata Penanggung Jawab


a.
b.
c.
d.
e.
f.

Nama
Umur
Alamat
Pendidikan
Pekerjaan
Hubungan dengan klien

:Tn. n
: 34th
:: SMA
: Swasta
: Suami

B. KELUHAN UTAMA
Pasien mengatakan kepalanya pusing

C. RIWAYAT KEPERAWATAN
Rujukan puskesmas Mijen dengan hamil +PEB setelah melahirkan anak ke- 1
spontan di RSUD Tugurejo di diagnosis sakit jantung, tetepi tidak mau kontrol. Saat

hamil ke-2 usia 8 bulan, penderita kontrol ke bidan, di rujuk ke RSUD Tugurejo, dan
dirujuk ke RSDK Semarang, Meret 2014 di diagnosis hamil 27 minggu dengan PEB
1. Riwayat kehamilan da prsalinanyang lalu

2.

No
.
1

Tahun

Jenis
persalinan

Penolong

2006

Spontan

Bidan

Jenis
Kelamin
Laki
laki

Keadaan
Bayi
Waktu lahir

Sehat

Masalah
kehamilan
PEB

Kehamilan, persalinan, dan nifas sekarang


P2A0
TM I : Ibu tidak pernah memeriksakan kehamilannya kebidan maupun dokter.
TM II : ANC 1 x di bidan
Dari hasil pemeriksaan didapati bahwa pasien mengalami tekanan darah tinggi
dengan TD: 160/100 mmHg
TM III : ibu tidak pernah memeriksakan kehamilannya namun pada saat akan
bersalin, ibu datang ke bidan, dan oleh bidan dirujuk ke RSUD kudus, karena TD
210/110 mmHg, protein urine + 2, kaki tidak oedema, kepala pusing.

3. Riwayat Obstetri
Riwayat menstruasi
1. menarche pada usia 12 tahun
2. siklus teratur, lamanya 7 hari dan tidak ada keluhan
4. Riwayat perkawinan
Pasienmenikah 1 kali dengansuami, sekarangusiaperkawinan
4tahundanbarumempunyaianak 2
5. Riwayat KB
Pasien mengatakan belum pernah KB
D. KEBUTUHAN DASAR KHUSUS
1. Manajemen Kesehatan
Tindakan yang dilakukan oleh pasien atau keluarga untuk mempertahankan kesehatan
dengan mengatur pola makan, olahraga dan banyak istirahat. Pasien dan kelurga tidak
melakukan program pemeriksaan kesehatan secara rutin. Jika ada anggota keluarga
yang sakit, fasilitas pelayanan kesehatan yang diguanakan yaitu dengan berobat ke

puskesmas. Tidak ada masalah budaya/agama yang berpengaruh terhadap manajemen


kesehatan.
2. Pemenuhan Kebutuhan Oksigenasi
Pasien mengalami kesulitan bernafas
Observasi :
Pola nafas : teratur
Kedalaman: dalam
Tidak ada tanda kekurangan oksigen
RR : 28x/menit
3. Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi dan Cairan
a. Sebelun hamil
Frekuensi makan pasien 3 kali sehari dan minum 6 gelas perhari. Pola makan pasien
teratur . Jenis makanan yang dikonsumsi pasien selalu mengandung karbohidrat,
protein dan jarang lemak. Makanan yang di makan pasien tidak tentu. Pasien tidak
terbiasa makan sayur. Jenis minuman yang sering diminum mengandung gula.
Pasien memiliki BB: 65kg dan TB: 168cm.
b. Saat dikaji
Pasien tidak nafsu makan karena sesak nafas, pasien makan dari menu yang sudah
disediakan. Menu yang disediakan tidak selalu dihabiskan karena tidak nafsu
makan. Menu yang disedikan oleh RS tidak ada yang di pantang oleh pasien
Observasi:
A

: BB =65 kg, TB = 168 cm, LILA = 22 cm


BMI = (BB) / (TB) * (TB)
BMI = (65) / (1,68) * (1,68)= 23,049

: Hb = 9,0 g/dL, Albumin = 4,0 g/dL

: Kulit waarna sawo matang, turgor kembali dalam


waktu 2 detik setelah dicubit, tidak ada edema di
bagian abdomen,terdapat masa dalam abdommen
rambut ikal warna hitam, membran mukosa baik.

: pasien makan 3 x 1/2 porsi,. Pasien


. Pasien minum dalam 1 hari hanya 630 ml

4. Pemenuhan Kebutuhan Eliminasi


a. Sebelum hamil
Klien mengatakan BAB 1 kali setiap hari.Tidak ada kesulitan dalam BAB , yang
dilakukan pasien jika terjadi gangguan BAB biasanya membeli obat di apotek
Fecal:
Warna
: kecoklatan
Bau
: khas
Konsistensi : lunak agak cair, lembek
b. Saat dikaji
Klien mengatakan tidak ada kesulitan BAB. BAK lebih dari 5 x/hari dan BAK
yang keluar sedikit-sedikit (miksi) disebabkan karena adanya penekanan pada
vesika urinaria
Fecal:

Warna
: kuning kecoklatan
Bau
: khas
Konsistensi : lunak agak cair

5. Pemenuhan Kebutuhan Rasa Nyaman dan Aman


Suasana rumah sakit membuat pasien tidak nyaman. Kondisi perut yang membesar
membuat pasien tidak nyaman
6. Pemenuhan Kebutuhan Aktivitas dan Latihan
a. Sebelum hamil
Aktivitas sehari-hari yang sering dilakukan pasien duduk dikorsi, bekerja. Aktivitas
yang dilakukan tidak berat. Pasien jarang berolahraga
b. Saat dikaji
Pasien pada wakit sakit dan dirawat inap tidak melakukan aktivitas karena perut
yang semakin membesar. Sebelum dirawat inap di rumah sakit pasien masih
beraktivitas seperti biasa.
7. Pemenuhan Kebutuhan Istirahat dan Tidur
a. Sebelum hamil
Sebelum masuk rumah sakit, pasien tidur pada malam hari pukul 21.00 05.00
WIB, sedangkan untuk tidur siang pasien membutuhkan waktu tidur 1 jam.
Sehingga total seluruh jam tidur pasien adalah 9 jam. Dengan kualitas nyenyak, dan
tidak memiliki kebiasaan sebelum tidur.
b. Saat dikaji

Selama dirawat di rumah sakit, tidur pasien terganggu karena nyeri pada perut
bagian bawah. Total jam tidur pasien saat di rumah sakit hanya 3 jam. Dengan
kualitas tidak nyenyak dan lemas.
8. Pemenuhan Kebutuhan Seksualitas
Psien memiliki 2 anak. seksualitas terganggu, karena penyakit yang dideritanya.
Sebelun sakit pasien biasanya melakukan hubungan seksual 2x dalam seminggu dan
mengalami gangguan seksual. Pada waktu sakit pasien tidak pernah melakukan
hubungan seksual, karena keadaan yang tidak memungkinkan.
9. Sensori dan Kognitif
Kemampuan untuk merasakan suatu rasa makanan masih dapat membedakan rasa
manis, asin, asam dan pahit. Perabaan, audio visual, penciuman serta penglihatan
masih normal. Pasien masih mampu mengingat kejadian 1 tahun yang lalu. Pasien juga
dapat berkomunikasi dengan baik
Tiigkat nyeri
P : Adanya gangguan perfusi jaringan otak
Q : nyerinya seperti
ditusuk-tusuk
R : kepala bagian depan
S : Skala nyeri 6
T : Hilang timbul pada
saat beraktivitas
yang berat selama
3-5 mnt
10. Stress dan Adaptasi
Pasien merasa stress dengan keadan sekarang. Yang dilakukan untuk mengurangi rasa
stress itu dengan mengalihkan perasaan. Keluarga memberi support untuk kesembuhan
pasien.

11. Konsep Diri


Body image
Identitas diri
Harga diri
Peran diri
Ideal diri

: Pasien tetap percaya diri dengan


Keadaannya saat ini.
:Pasien mengetahui siapa dan
bagaimana keadaan dirinya saat ini.
: Pasien tetap menjaga harga dirinya.
: Ny. M adalah anak dari 2
Bersaudara. Hubungan dengan
keluarga baik- baik saja.
: Pasien percaya bahwa kondisinya

akan membaik dan sehat seperti


semula
12. Pemenuhan Kebutuhan Spiritual
Pasien beragama islam, pasien taat beribadah. Selama sakit pasien terganggu untuk
memenuhi kebutuha spiritual. Karena sakit nyeri pada anusnya pasien tahu cara ritual
beribadah saat sakit

E. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan umum ibu baik

Kesadaran

: CM:15 (4-5-6 )

b. TD : 160/110mmHg

Nadi

: 84 x/mnt

c. RR : 24 x/mnt

Suhu

: 370 C

d. BB : 60 kg

TB

: 160 cm

Head To Toe
1. Kepala, rambut dan wajah
Inspeksi:

Bentuk kepala bronchiocepalus,Rambut warna


hitam,Rambutlurus.wajah terlihat pucat, wajah klien terlihat meringis
Tidak ada oedema pada wajah, ada bercak-barcak putih

Palpasi:

(teniapersikolor) pada wajah klien.


Tidak teraba adanya benjolan/massa,Tidak ada nyeri tekan. Tidakada
oedema

1. Mata
Inspeksi:

Kedua mata simetris kiri kanan,Konjungtiva tidak anemis, skleratidak


ikterus, reaksi pupil terhadap cahaya isokor, pelebaran pupil simetris
kiri kanan, Mata tidak cekung, Tidak ada tanda-tanda peradangan pada
konjungtiva

Palpasi:

Tidak teraba adanya benjolan/massa, Tekanan bola mata seimbang


kirikanan fungsi penglihatan baik, lapang pandang normal.

2. Hidung
Inspeksi:

Bentuk lubang hidung simetris kiri kanan, Tampak ada

pengeluaran cairan dari hidung, Mukosa hidung hiperemis, Tidak ada


pernapasan kuping hidung, tidak ada deformitas pada tulang hidung.
Palpasi:

Tidak teraba adanya benjolan/massa. Tidak ada nyeri tekan padaSinus


maksilaris, sinus edmodalis dan sinus frontalis, fungsi penciuman baik

3. Telinga
Inspeksi:

Tidak ada pengeluaran cairan dari telinga,Tidak ada tandatanda radang pada telinga,Keadaan telinga luar bersih, serumen tidak
ada, Membran tympani utuh.

Palpasi:

Tidak teraba adanya benjolan/massa. Tidak ada nyeri tekan pada tulang
mostoideus fungsi pendengaran baik

4. Mulut/Tenggorokan
Inspeksi:

Selaput mukosa mulut Nampak kering, Lidah tidak kotor, Fungsi


mengecap dan mengunyah baik,Tonsil tidak meradang, mukosa bibir
lembab

Palpasi:

Tidak ada massa dan nyeri tekan.

5. Pernafasan (dada)
Inspeksi:

Bentuk dada simetris kiri kanan,Pengembangan dada seimbang


mengikuti alur nafas, Frekuensi pernafasan 28 x/menit, Jenis
pernafasan dada, tidak ada retraksi dinding dada.

Palpasi:

Tidak ada nyeri tekan,Tidak ada masa pada dinding dada.

Perkusi:

Terdengar bunyi sonor pada area paru-paru

Auskultasi:

Bunyi nafas normal(vasikuer), tidak ada bunyi nafas


tambahan.

6. Thorak
a. Paru
Inspeksi

:Bentuk simetris, tidak terdapat lesi atau tumor

Palpasi

:Tidak terdapat nyeri tekan, taktil fremitus sama


kanan kiri

Perkusi

:Terdengan sonor pada semua lapang paru

Auskultasi

: Ada akumulasi cairan di rongga thorax sebelah kiri,


ada ronchi

b. Jantung
Inspeksi

: Ictus cordis tak tampak

Palpasi

: Ictus cordis teraba linea mid clavicula sinistra


interkosta V2 cm agak medial, tidak ada nyeri
tekan, tidak ada pembesaran

Perkusi

: Pekak pada area jantung

Auskultasi

:Terdengar suara jantung I dan II murni, tidak ada


suara tambahan

7. Abdomen
Inspeksi:

tdak ada luka. Perut tampak buncit

Perkusi:

Terdengar suara pekat abdomen bawah

Palpasi:

Terdapat nyeri tekan abdomen bagian bawah, Turgor kulit

elastis ,Tidak teraba adanya pembesaran limpa, teraba


adanya massa.
Auskultasi:

Peristaltik usus 24 x/menit, Bising usus (+).

8. Eliminasi (bowel)
Pasien buang air besar Di rumah 1 x / hari , Konsistensi feses kuning lembek. Pada
waktu di rumah sakit 2 x/ hari. Feses pasien berbau khas. Pemakaian obat
pencahar tidak ada

9. Muskuloskeletal dan Integumen


Kemampuan pergerakan sendi lengan dan tungkai (ROM) Bebas, tidak ada fraktur,
kulit ikterik, akral hangat., turgor baik dan oedema tidak ada
10. Genitalia (Reproduksi)
Inspeksi:

tanpak adanya kemerahan, bentuk alat kelamin normal dan

terdapat flek pervaginam


11. Ekstremitas
Ekstremitas Atas
Inspeksi:
Tangan kiri dapat digerakan dengan bebas.
, Jari-jari kedua tangan lengkap kuku bersih tidak ada oedema dan
tidak tanda sianosis,Lengan reflex bisep baik, trisep baik.

Tonus otot :
5

Ekstremitas Bawah:
Inspeksi:

Kedua kaki dapat digerakan dengan bebas,Jari-jari kedua kaki


lengkap,Tidak ada sianosis,Tidak ada oedema maupun benjolan.

Palpasi:
Tonus otot

Reflex KPR baik, aciles baik.


:

F. PEMERIKSAAN LAB :
Senin, 26 Mei 2014
Pemeriksaan
Hemoglobin
Hematokrit
Eritrosit
Leukosit
Trombosit
MCH
MCHC

Hasil
9,0
28,4
4,7
9.5
420
61.0
31.6

Satuan
g/dl
g/dl
10^6/ul
10^3/ul
10^3/ul
g/dl
g/dl

Nilai rujukan
12.00-15.0
35-47
4,4-5,9

Glukossa
sewaktu
SGOT
SGPT
Albumin
Ureum
kreatinin

95

mg/dl

80-140

14
24
4.0
14
0.64

U/L
U/L
g/dl
mg/dl
mg/dl

15-34
15-60
3.4-5.0
15-39
0.60-1.30

keterangan

150-400
76-96
29.00-36.00

G. PROGRAM TERAPI :
a. Diit 1750 Kkal/ 24 jam
b. Injeksi Ceftriaxon 1gram/ 12 jam IV
c. Injeksi Ketorolac 30 gram/ 8 jam IV
d. Captopril 12,5 mg / 8 jam Per Oral

DAFTAR MASALAH
TGL/JAM

DATA

ETIOLOGI

Senin, 26 mei 2014 DS


, DS: Klien mengatakan Penurunan COP
kepalanya terasa nyeri
jam 08.00 WIB
dan
pusing
serta
penglihatannya
kunang kunang dan
kabur

MASALAH
KEPERAWATAN
Gangguan perfusi
jaringan otak

DO :
Tiigkat nyeri
P : Adanya
gangguan perfusi
jaringan otak
Q : nyerinya
seperti
ditusuk-tusuk
R : kepala bagian
depan
S : Skala nyeri 6
T : Hilang timbul
pada
saat beraktivitas
yang berat
selama 3-5 mnt
1. TD : 160/110 mmHg
1. Klien lemaH,
2. Penglihatan
berkunang
kunang dan kabur,
3. Pasien sering
memegang
kepalanya,
4. Udem di
ekstremitas atas
dan bawah
Senin, 26 mei 2014,
jam 08.00 WIB

DS:
Klien mengeluh
sering BAK lebih dari
5x dalam sehari dan
BAKnya yang keluar
sedikit-sedikit
DO:
1. BAK : 5
x/haridan
BAK yang
keluar sedikitsedikit (miksi)
disebabkan
karena adanya
penekanan
pada vesika

trauma
lanjut

dan

edema Retensi urine


sekunder

terhadap kelahiran.

urinaria
2. Pada saat
dipalpasi perut
buncit
berdiameter 5
cm

II.

DIAGNOSA POSTPARTUM DENGAN EKSTRAKSI VAKUM :


1.

Gangguan perfusi jaringan otak b/d penurunan COP

2.

Retensi urine b/d trauma dan edema lanjut sekunder terhadap


kelahiran.

III.

RENCANA KEPERAWATAN
No No.
Hari/
Tujuam dan kriteria
Dx
tanggal hasil
1. 01
26-05Setelah
dilakukan
2014
tindakan
keperawatan 3x24
jam
diharapkan
Perfusi jaringan otak
dapat adekuat dan
tercapai
secara
optimal.
Dengan
kriteria hasil :
1. Kepala pasien tidak
terasa pusing dan
nyeri lagi
2. Fungsi penglihatan
baik
(
tidak
berkunang - kunang
dan rabun )

Intervensi
1. Awasi TTV pasien
2. Monitor perubaha
n tiba tiba pada
pasien
3. Observasi adanya
pucat,
sianosis,
kulit
dingin/lembab dan
catat
kekuatan
nadi perifer
4. Pantau pernafasan
5. Kaji tingkat nyeri
6. kolaborasi
dengan SpOG
e. Injeksi
Ceftriaxon
1gram/ 12 jam
IV
f. Injeksi

Rasional
1. Mengetahui
kegawatan
pasien
2. Cemas
dan
binggung
dapat
mempengaru
hi darah
3. Mengetahui
perjalanan dar
ah
4. Mengetahui
fungsi
pernafasan
pasien
5. Mengetahui
tingkat nyeri
6. Dapat terapi
sesuai
indikasi

Ketorolac 30
gram/ 8 jam
IV
g. Captopril 12,5
mg / 8 jam Per
Oral
2
.

02

26-052014

Selama dilakukan
tindakan
keperawatan 3x24
jam BAK kembali
normal

1.

2.

Kriteria hasil :
1.
Klien
dapat mengoson
gkan kandung
kemih secara
adequat sesuai
kebutuhan
individu
2.
Klien dapat
berkemih secara
maksimal
IV.

Lakukan palpasi
terhadap adanya
distensi kandung
kemih
Beri stimulus
terhadap
pengosongan urine
dengan
mengalirkan air,
letakkan air hangat
dan dingin secara
bergantian pada
daerah supra
pubika

1.Dapat
menandakan
adanya retensi urine
2.Meningkatkan
proses perkemihan
dan merelaksasikan
spinkter urine

IMPLEMENTASI
No
Diagnosa
1

HARI 1
Tgl/jam
26-05-2014
08.00WIB

10.00 WIB

Implementasi

Respon

1. mengawasi TTV pasien


1. TD:
2. Memonitor perubahan
160/110mmHg N:
tiba tiba pada pasien
80x/m
3. mengobservasi adanya
T:37OC
pucat, sianosis, kulit
RR :20x/m
dingin/lembab dan catat
kekuatan nadi perife
2. Pasien Cems dan
4. Pantau pernapasan
binggung
5. Kaji nyeri
6. Berkolaborasi dengan kondisi kulit baik
SpOG
4.fungsi pernafasan pasien
kurang baik HR 30x/menit

Ttd

5. Tiigkat nyeri
P : Adanya gangguan
perfussi jaringan ottak
Q : nyerinya seperti
ditusuk-tusuk
R : kepala bagian
depan
S : Skala nyeri 6
T : Hilang timbul
pada saat
beraktivitas
yang berat selama
3.5 mnt
6.keluhan
berkurang
2

Selasa 26 mei
2014
12.00WIB

1.

2.

Lakukan palpasi
terhadap adanya distensi
kandung kemih
Beri stimulus terhadap
pengosongan urine
dengan mengalirkan air,
letakkan air hangat dan
dingin secara bergantian
pada daerah supra
pubika

utama

1. Teraba adanya masa


pada kandung kemih
2. Pasien masih kesulitan
BAK

HARI 2
No.
Diagnosa
1

Tgl/Jam
Selasa 27 Mei
2014
8.0 WIB

Implementasi

respon

1. mengawasi TTV pasien


1. TD
:
2. Memonitor perubahan
140/80mmHg
tiba tiba pada pasieN
N: 80x/m
3. mengobservasi
adanya
T:37OC
pucat, sianosis, kulit
RR: 20x/m
dingin/lembab dan catat
kekuatan nadi perifer
4. Pantau pernapasan
3. Pasien Cems
5. Kaji nyeri
dan
6. Berkolaborasi
dengan
binggung
SpOG
kondisi
kulit

Ttd

baik
4.fungsi
pernafasan pasien
kurang baik HR
30x/menit
5. Tiigkat nyeri
P : Adanya
gangguan
perfusi
jaringan
Q : nyerinya
seperti
ditusuk-tusuk
R : kepala
bagian depan
S : Skala
nyeri 6
T : Hilang
timbul pada
saat
beraktivitas
yang berat
selama 3-5
mnt
6.keluhan utama
berkurang

Selasa 27 Mei
2014
12.1 IB

1.

2.

HARI 3
No.
Diagnosa
1

Tgl/Jam
Rabu 28
Mei 2014

Lakukan palpasi terhadap


adanya distensi kandung
kemih
Beri stimulus terhadap
pengosongan urine dengan
mengalirkan air, letakkan air
hangat dan dingin secara
bergantian pada daerah supra
pubika

Implementasi
1. mengawasi

1. Teraba adanya
masa pada
kandung
kemih
2. Pasien masih
kesulitan
BAK

respon
TTV 1. TD

Ttd
:

08.00 WIB
2.

3.

4.
5.

pasien
120/80mm
Memonitor perubaha
Hg N:
n tiba tiba pada
80x/m
pasieN
T:37C
mengobservasi
RR:
adanya
pucat,
20x/m
sianosis,
kulit
dingin/lembab
dan 2. Pasien
catat kekuatan nadi
Cems
perife
dan
Pantau pernapasan
binggung
Kaji nyeri
kondisi kulit
Baik
4.fungsi
pernafasan
pasien
baik
HR 24x/menit
5.Tiigkat nyeri
P : Adanya
gangguan
perfusi
jringan
Q:
nyerinya
seperti
ditusuktusuk
R : kepala
bagian
depan
S : Skala
nyeri 6
T : Hilang
timbul
pada
saat
beraktivitas
yang berat
selama 3-5
mnt

Rabu 28
Mei 2014
10.0 IB

1.

2.

V.

Lakukan palpasi
3. Tidak
terhadap adanya
Teraba
distensi kandung
adanya
kemih
masa pada
Beri stimulus
kandung
terhadap pengosongan
kemih
urine dengan
4. Pasien
mengalirkan air,
tidak
letakkan air hangat
ksulitan
dan dingin secara
BAK
bergantian pada
daerah supra pubika

EVALUASI

HARI 1
No
Diagnosa
1

Tgl/Jam

Evaluasi

Senin 26 Mei
2014
14.00WIB

DS:
Klien mengatakan kepalanya terasa nyeri dan
pusing serta penglihatannyaberkunang kunang
dan kabur
DO :
TD : 160/110 mmHg
Klien lemah
Penglihatan berkunang kunang dan kabur
Pasien sering memegang kepalanya
Udem di ekstremitas atas dan bawah
Tiigkat nyeri
P : Adanya gangguan perfusi jaringan otak
Q : nyerinya seperti
ditusuk-tusuk
R : kepala bagian depan
S : Skala nyeri 6
T : Hilang timbul pada
saat beraktivitas
yang berat selama
3-5 mnt

1.
2.
3.
4.
5.

A : Masalah belum teratasi


P : Intervensi dilanjutkan
1. mengawasi TTV pasien
2. Memonitor perubahan tiba tiba pada
pasieN

Ttd

3. mengobservasi adanya pucat, sianosis, kulit


dingin/lembab dan catat kekuatan nadi
perifer
4. Pantau pernapasan
5. Berkolaborasi dengan SpOG

HARI 2
No.
Diagnosa
1

Senin 26 Mei
2014
14.00WIB

S : pasien mengatakan masih kesulitan dan sakit


saat BAK
O : Teraba adanya masa pada kandung kemih
A: Masalah belum teratasi
P : Lanjutan ntervensi
1
Lakukan palpasi terhadap adanya distensi
kandung kemih
2
Beri stimulus terhadap pengosongan urine
dengan mengalirkan air, letakkan air hangat
dan dingin secara bergantian pada daerah
supra pubika

Tgl/Jam

Evaluasi

Selasa 27 Mei
2014
14.00 WIB

DS:
Klien mengatakan kepalanya terasa nyeri dan
pusing serta penglihatannyaberkunang kunang
dan kabur
DO :
TD : 160/110 mmHg
Klien lemah
Penglihatan berkunang kunang dan kabur
Pasien sering memegang kepalanya
Udem di ekstremitas atas dan bawah
Tiigkat nyeri
P : Adanya gangguan perfusi jaringan otak
Q : nyerinya seperti
ditusuk-tusuk
R : kepala bagian depan
S : Skala nyeri 4
T : Hilang timbul pada
saat beraktivitas
yang berat selama
3-5 mnt

1.
2.
3.
4.
5.

Ttd

A : Masalah belum teratasi


P : Intervensi dilanjutkan
1. mengawasi TTV pasien
2. Memonitor perubahan tiba tiba pada
pasieN
3. mengobservasi adanya pucat, sianosis, kulit
dingin/lembab dan catat kekuatan nadi
perifer
4. Pantau pernapasan
5. Berkolaborasi dengan SpOG
2

HARI 3
No.Diagnos
a
1

Rabu 28 Mei
2014
14.00 WIB

Tgl /jam
Rabu 28 Mei
2014
14.00 WIB

S : pasien mengatakan masih kesulitan dan sakit


saat BAK
O : Teraba adanya masa pada kandung kemih
A: Masalah belum teratasi
P : Lanjutan ntervensi
1
Lakukan palpasi terhadap adanya distensi
kandung kemih
2
Beri stimulus terhadap pengosongan urine
dengan mengalirkan air, letakkan air hangat
dan dingin secara bergantian pada daerah
supra pubika

Evaluasi
DS:
Klien mengatakan tidak pusing lagi
DO :
1. TD : 120/80 mmHg
Tiigkat nyeri
P:Q:R:ST :-

A : Masalah teratasi
P : Hentikan intevensi
2

Rabu, 28 Mei
2014

S : pasien mengatakan BAK lancar


O : tidak Teraba adanya masa pada kandung

Ttd

14.00 WIB

kemih
A: Masalah teratasi
P : Hentikan ntervensi

Anda mungkin juga menyukai