Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan
rahmat
dan
karunianya
kepada
penulis
sehinga
dapat
Padangsidimpuan..2008
Hormat penulis
Putri Mujahidah
Nim. 200701033
BAB I
PENDAHULUAN
Kesempitan panggul bukan faktor satu-satunya yang menentukan apakah
persalinan pervagina demikian berlangsung dengan aman atau tidak untuk ibu.
walaupun demikian, mengetahui tentang ukuran dan bentuk panggul sangat
membantu dalam proses jalannya persalinan pada wanita yang bersangkutan.
A. LATAR BELAKANG
1. Untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal sangat diperlukan pelayanan
kesehatan yang benar-benar mengarah pada tujuan yang diharapkan sesuai
dengan cita-cita dalam pembangunan bangsa dalam memberikan pelayanan
kesehatan tersebut tidak terlepas dari pengetahuan dan keterampilan dari
tenaga kesehatan yang melakukannya.
2. Bidan juga berperan dalam memenuhi kebutuhan dasar menusia terutama
pada pasien dengan Sectio caesare panggul sempit dan gangguan aktivitas
sehari-hari dan ketidak tahuan bidan selanjutnya.
B. TUJUAN PENULIS
1. Untuk dapat mengelola asuhan kebidanan pada pasien section caesare
diruangan kebidanan di RSUD Sipirok.
2. Dapat menggambarkan asuhan kebidanan pada pasien section caesare.
3. Dapat menggambarkan perencanaan asuhan kebidanan pada pasien cectio
caesare.
4. Dapat menggambarkan evaluasi pada cectio caesare.
C. RUANG LINGKUP
Agar tidak menimbulkan ganda terhadap masalah yang diprioritaskan
dalam laporan kasus ini. Penulis membatasi ruang lingkup masalah pada satu
kasus saja yaitu mengenai asuhan kebidanan pasien sectio caesare diruangan
kebidanan RSUD Sipirok.
D. METODE PENULISAN
Adapun metode penulisan dalam menyusun laporan kasus ini adalah
dengan menggunakan;
1. Studi Khusus
Dalam hal ini termasuk pengalaman penulis selama praktek lapangan serta
konsultasi dengan petugas kesehatan di RSUD Sipirok.
2. Studi Kepustakaan
Dengan cara mempelajari/membaca mengumpulkan bahan dari buku
perpustakaan serta bimbingan dan petunjuk pembimbing.
3. Studi Dokumentasi
Dengan mempelajari catatan status pasien yang tinggal di RSUD Sipirok
sebagai hasil buku pengobatan dan perawatan pasien.
4. Studi Diskusi
Dengan mengadakan diskusi dengan teman-teman melalui studi laporan
kasus.
5. Mengadakan konsultasi dengan guru pembimbing.
BAB II
LANDASAN TEORI
1. LANDASAN TEORI MEDIS
A. Definisi
Section caesare adalah ungkapan untuk melahirkan bayi perabdomen atau
pervaginam dengan membuka dinding uterus.
ANATOMI PANGGUL
1. Tulang panggul
1.1. Os Coxae
-
Os Ilium
Crista Iliaca
Spina i.a.s
Spina i.a.i
Spina i.p.i
Spina i.p.s
Os Ischium
Tuber Ischii
Spina Ischiadica
Os pubis
Simpisis Pubis
Arcus Pubis
1.2. Os Sacrum
- promontorium
1.3. Os Coccygis
2. Artikulasi
2.1. Simpisis Pubis, didepan pertemuan os pubis
2.2. Artikulasi sakro iliaka yang menghubungkan os sacrum dan os ilium
2.3. Artikulasi sakro coksigium yang menghubungkan os sacrum dan os
koksigius.
4. Pintu panggul
4.1. Pintu atas panggul (PAP) inict dibatasi oleh linea terminalis (linea
innominata).
4.2. Ruang tengah panggul (RTP) kira-kira pada spina ischiadika disebut
midled.
4.3. Pintu Bawah Panggul (RPB) dibatasi simpisis dan arcus pubis, disebut
oudled.
4.4. Ruang panggul yang sebenarnya (pelvis cavity) berada antara iniet dan
oudled.
C. GEJALA/TANDA
Panggul dianggap sempit apabila conjungata vera kurang dari 10 cm atau
diameter tranvera +
D. PENYEBAB
Bisa disebabkan oleh:
a. Kongenital (dibawah lahir)
-
Panggul asilisasi
Rachitis
Osteomasia
TBC Tulang
Lordosis
Skoliosis
Spondilolistesis
E. Therapi
Sebenarnya panggul hanya merupakan salah satu faktor yang menentukan
apakah anak dapat lahir spontan atau tidak, disamping banyak faktor lain yang
memegang peranan dalam proknosa persalinan.
Conjungata vera
1/2
1. Pengkajian
Pengkajian merupakan tahap awal dari proses kebidanan dimana
dilakukan pendekatan yang sistemis untuk mengenal dan memperoleh data
tentang masalah pasien. Guna pengkajian adalah memberikan arahan kepada
kebidanan dalam tahap pengkajian.
a. Pengumpulan Data Meliputi:
1. Data subjektif
Merupakan peryataan yang disampaikan oleh pasien dann dicatat sebagai
kutipan langsung.
2. Data objektif
Merupakan data yang sesungguhnya dapat diobserpasi dan dilihat oleh
bidan. Cara mengumpulkan data :
- Wawancara
- Obserpasi
- Pemeriksaan
b. Pengelompokan Data
Menurut Abraham Maslow kebutuhan pokok manusia terdiri dari 4 tingkat yaitu:
1. Kebutuhan fisik
2. Kebutuhan rasa aman dan nyaman
3. Kebutuhan mencintai dan dicintai
4. kebutuhan hargadiri
5. Kebutuhan terwujud diri
2. Diagnosa kebidanan
Berdasarkan pengumpulan data yang telah dikumpulkan maka dirumuskan
kebidanan merupakan pernyataan dari masalah pasien yang nyata atau
membutuhkan tindakan kebidanan sehingga masalah dapat ditanggulangi dan
mempunyai tujuan.
10
3. Perencanaan
Perencanaan adalah penyusunan rencana dan tindakan kebidanan yang
akan dilaksanakan, menanggulangi sesuai dengan tujuan terpenuhinya kebutuhan
pada pasien.
4. Pelaksanaan
Pelaksanaan merupakan kegiatan atau tindakan yang diberikan kepada
pasien. Pada tahap ini bidan mengharapkan pengetahuan dan keterampilannya.
Berdasarkan ilmu kebidanan dan ilmu yang terkait secara terintegrasi.
11
BAB III
LAPORAN KASUS
A. Pengkajian
a. Pengumpulan data
Nama
: Ny. J
Umur
: 25 Tahun
Alamat
: Pasar Sipirok
Agama
: Islam
Suku/Bangsa
: Batak/Indonesia
Pendidikan
: SMA
Pekerjaan
: IRT
Tanggal masuk
: 23 September 2008
Ruangan
: Kebidanan
Berat badan
: 58 kg
Tinggi badan
: 160 Cm
Diagnosa medis
: Sectio caesar
: Tn. A
Umur
: 28 Tahun
Pekerjaan
: PNS
12
Hubungan keluarga
: Suami
Alamat
: Pasar Sipirok
b. Aspek Kesehatan
-
: Ada
Pening
: Ada
Mual
: Ada
Muntah
: Ada
13
:Ada
Mual
: Ada
Muntah
: Ada
Nafsu tidur
: Kurang tidur/gelisah
Nafsu makan
: Kurang
Milisi
: Ada
Defekasi
: Ada
: Tidak ada
Merokok
: Tidak ada
: 14 Thn
Haid
: 16 Thn
Siklus
: 20-28 Hari
Lamanya
: 5-7 Hari
Disminorhoe
:Ada
HP
HT
TTP
P1
Umur kehamilan
A: 9 Bulan
14
ANC
Tempat persalinan
: Rumah sakit
Cara persalinan
: Sectio Caesare
Ditolong Oleh
: Dokter
Keadaan anak
JK
: Perempuan ()
BB
: 3.000 Gram
Umur
: 1 Hari
Ket
: Hidup
: 2 Bulan
:3 bulan
Dimana
:Rumah
Imunisasi
: Ada
: Baik
Keadaan gizi
: Baik
Dyspnoe
: CM
15
Cyanosis
:-
Animea
:-
Nadi
: 78 / m
Suhu
: 37 oC
RR
: 16 x / m
TD
: 120 / 80 mmHg
Oedema
:-
TB
: 160 cm
Refleks
: Baik
Golongan darah
;O
d. Aspek Psikologi
Pasien tampak gelisah dan aktifitasnya sehari-hari sangat tergantung pada
keluarganya. Pasien merasa bosan hanya berbaring ditempat tidur dan pasien
mengaharapkan bekas oprasi sembuh dan dapat melaksanakan aktifitas
sehari-hari.
e. Aspek Sosial
Pasien mendambakan agar cepat sembuh dan pasien ingin cepat bekerjan dan
ingin melangsungkan aktifitas sehari-hari. Pasien memeluk agama Islam.
Pasien juga merasa memeberikan beban kepada keluarganya.
16
f. Aspek Spritual
Pasien sangat mengharapkan agar cepat sembuh dan ingin cepat melakukan
aktifitas sehari-hari.
g. Diet
Hari pertama sampai hari kedua, pasien puasa karena belum buang angin dan
hari ketiga diberi diet teh dan dilanjutkan dengan M I, hari ke empat M II dan
sampai pasien pulang,
Analisa data
Dari hasil pengumpulan data tersebut kemudian dilakukan analisa data yaitu:
Data objektif
a. Pasien dalam keadaan bedrest
b. Pasien merasa gelisah dan cemas
c. Sering terbangun pada malam hari
d. Muntah setelah oprasi
e. Ekspresi wajah pasien tampak pucat dan lemah.
Data subjektif
a. Rasa nyeri
b. Adanya rasa cemas dengan bekas operasi
17
B. Diagnosa Kebidanan
1. Badan terasa nyeri sehubungan dengan bekas oprasi ditandai dengan
meringis kesakitan.
2. Rasa cemas sehubungan dengan penyakitnya ditandai dengan penyakit
gelisah dan khawatir.
3. Bagian pemenuhan nutrisi sehubungan dengan pasien tidak dapat makan
ditandai dengan porsi yang disajikan tidak habis.
4. Bagian aktifitas sehubungan dengan lemas ditandai dengan pasien tidak
mampu turun dari tempat tidur dan terpasang infus.
C. Perencanaan
1. Bagian keseimbangan cairan dan elektrolid sehubungan dengan keluarnya
darah dari vagina ditandai dengan pasien lemas dan lemah.
2. Bagian pola nutrisi berhubungan dengan pasien tidak selera makan
ditandai dengan tidak ada selera makan, makanan yang disajikan tidak
habis.
3. Bagian personal hygiene berhubungan dengan pasien tidak bisa bangkit
dari tempat tidur ditandai dengan kotor.
4. Bagian rasa nyaman berhubungan dengan pasien merasa gelisah ditandai
dengan pasien tidak bisa tidur
18
D. Pelaksanaan
Setelah asuhan kebidanan direncanakan, dilaksanakan sesuai dengan
rencana tindakan sebagai berikut:
1. Bagian keseimbangan cairan dan elektrolid serhubungan keluarnya darah
ditandai dengan pasien lemas dan lemah.
Implementasi:
-
3. Bagain personal hygiene berhubungan dengan pasien tidak bisa bangkit dari
tempat tidur.
Implementasi:
-
E. Evaluasi
1. Diagnosa : Bagian pola nutrisi sehubungan dengan selera makan
berkurang
Evaluasi :
19
20
BAB IV
PEMBAHASAN
Selama melakukan asuhan kebidanan pada Ny J dengan post oprasi
section caesare diruangan kebidanan di RSUD Sipirok, penulis mengemukakan
hal-hal yang mendukung ataupun yang menghambat penerapan masalah agar
penulis karya tulis ini tercapai. Yang dilakukan bidan dalam pembahasan ini
penulis menguraikan kesenjangan tersebut melalui tahap pengkajian sampai
evaluasi.
A. TAHAP PENGKAJIAN
Pada tahap pengkajian ini penulis akan menguraikan pengumpulan data
yang meliputi riwayat kersejahteraan keluarga psiko sosial, pemeriksaan fisik dan
sosial pada tahap ini penulis juga mendapat banyak bantuan dari keluarga dimana
pasien dalan keadaan lemah, tetapi pasien dapat diajak bekerja sama dan begitu
juga dengan keluarga sehingga masalah pasien dapat digolongkan dan
dikumpulkan secara keseluruhan yang mencakup masalah biopsikososial dan
psiritual dan juga kerjasama yang baik antara penulis dengan bidan diruangan
dokter yang melakukan tharaphy, kita mengetahui bahwa keberhasilan proses
kebidanan tergantung pada kecermatan dan juga ketelitian selama pengumpulan
data
21
B. TAHAP PERENCANAAN
Dalam tahap ini, penulis dapat bekerja sama antara bidan, dokter, pasien
atau keluarga pasien. Hal ini mungkin desebabkan dalam perencanaan suatu
tindakan yang akan dilakukan pada keluarga terutama pada pasien menunjukan
rasa percaya dan memberikan konsep yang baik terhadap asuhan kebidanan.
Dalam tahap perencanaan ini diberikan selama tahap pengkajian,
perumusan, diagnosa kebidanan dimana penulis memprioritaskan masalah secara
kebutuhan pasien. Pasien diperencanaan tujuan serta kriteria hasil untuk
penilaian, tujuan dan penyusunan rencana, tindakan kebidanan disesuaikan
dengan situasi dan kondisi pasien. Dalam memberikan pernyataan pasien yang
berhubungan dengan perawatan dan pengobatan pasien dirawat selama lebih dari
tiga hari.
C. TAHAP PELAKSANAAN
Dalam tahap ini, penulis menemukan hambatan yang berarti bekerja sama
dengan teori kesehatan lainya seperti dokter dalam kolaborasi pemberian obatobatan dan bidan diruangan dalam melanjutkan rencana kebidanan. Penulis
melakukan tindakan kebidanan karena tidak selalu disamping pasien 24 jam
sehingga asuhan kebidanan dimana pasien dan keluarga pasien berpartisipasi
dalam pelaksanaan tersebut.
22
D. TAHAP EVALUASI
Pada tahap ini, penulis tidak menemukan hambatan yang berarti karena
hasil yang diharapkan dapat diamati secara jelas. Karena keterlambatan waktu
dan tenaga dari penulis, maka dapat mengganti, mengamati dari semua
perkembangan dan dievaluasi.
Namun, penulis dapat membuat catatan perkembangan sehingga kemajuan
pasien dapat didefenisikan secara keseluruhan dimana semua permasalahan yang
ada dapat ditanggulangi melalui peroses kebidanan, semuanya dapat berhasil
dengan baik dan tidak ada masalah pasien yang ditangani mengalami kegagalan
atau mengalami komplikasi.
23
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Setelah penulis menggunakan asuhan kebidanan pada pasien post operasi
partus tidak maju-maju sectio caesare diruangan kebidanan RSUD Sipirok
penulis dapat menggambil kesimpulan:
1. Asuhan kebidanan yang dilakukan pada pasien post operasi in partus tak
maju-maju sudah berjalan dengan baik setelah penulis tidak menemukan
adanya komplikasi lain pada luka.
2. Penulis mampu melakukan pekerjaan pada pasien membuat rincian tindakan
yang telah disusun dalam bentuk tindakan pelaksanaan tindakan yang telah
disusun dalam bentuk pelaksanaan tindakan kebidanan mengevaluasi.
3. Partus tak maju-maju adalah kelahiran yang sudah tepat bulannya tetapi tidak
menandakan akan lahir. Satu-satunya jalan pengobatannya adalah tindakan
operasi (section cosore).
B. SARAN-SARAN
Adapun yang menjadi saran-saran penulis dalam memberikan asuhan
kebidanan kepada pasien pos operasi partus tak maju-maju adalah:
24
secara
sistematis
dan tertulis
sesuai
dengan
2. Kepada Bidan
-
25
DAFTAR PUSTAKA
1. Junaidi Purnaman Kapita selekta kedokteran Penerbit EGC. Jakarta
2. Pearce Epelin Anatomi dan fisiaoli untuk paramedis Penerbit PT. Gramedia
Jakarta. 1991
3. Mochtar Rustam, MPH. Prof. Dr. Sinopsis Obstetri. Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
26