Anda di halaman 1dari 3

MENGENDALIKAN PENYAKIT KRESEK/ HAWAR DAUN BAKTERI PADA

TANAMAN PADI DENGAN TEMBAGA HIDROKSIDA?

Salah satu penyakit penting pada tanaman padi yang menjadi momok petani kita adalah
penyakit kresek atau hawar daun bekteri. Banyak petani yang belum mengetahui
bagaimana cara mengendalikan penyakit ini. Kebanyakan petani menganggap kresek
sebagai penyakit yang disebabkan oleh jamur sehingga mereka mengendalikannya
dengan fungisida. Bahkan ada yang lebih parah lagi menganggap penyakit ini berasal
dari serangan hama sehingga mereka mengendalikannya dengan insektisida. Menurut
para pakar hama dan penyakit tanaman, penyakit kresek ini bisa diantisipasi dengan
budidaya tanaman secara sehat. Beberapa perlakuan yang dapat dilakukan antara lain
adalah:
1. Menggunakan benih unggul dengan varietas tahan penyakit hawar daun bakteri
seperti inpari, conde dan mekongga. Sedangkan padi hibrida masih tergolong
tanaman yang kurang tahan terhadap penyakit kresek.
2. Jarak tanam yang tidak terlalu rapat sehingga mengurangi kelembaban
lingkungan sekitar tanaman
3. Pengurangan penggunaan pupuk urea hal ini dimaksudkan agar tanaman tidak
sukulen sehingga batang dan daun menjadi lunak yang menjadikannya mudah
terserang penyakit ini
4. Mengaplikasi tanaman padi dengan corine bacterium. Telah diketahui bahwa
corine bakaterium adalah musuh utama dan pemangsa bakteri Xanthomonas
oryzae sebagai penyebab hawar daun bakteri pada tanaman padi. Kendalanya
bakteri corine ini belum beredar dipasaran sehingga petani kesulitan untuk
mendapatkannya
Menurut pengalaman fungisida kontak dengan bahan aktif tembaga hidroksida mampu
mencegah penyakit kresek atau hawar daun bakteri. Sudah ada beberapa petani yang
mencoba dan hasilnya lumayan signifikan. Cuma sayangnya fungisida ini belum
direkomendasikan untuk tanaman padi. Fungisida ini sebagian besar direkomendasikan
untuk mengendalikan penyakit patek pada tanaman cabe. Beberapa merek dagang
Fungisida dengan bahan aktif tembaga hidroksida antara lain : Kocide dan Nordox.

Salam Tani
-maspary-

Terimakasih telah berkunjung ke Gerbangpertanian.com, jika ingin melengkapi artikel ini


silahkan tulis di kolom komentar. Jika anda menyukai artikel ini bagikan ke rekan-rekan
anda dengan mengklik tombol suka dibawah ini..
12 komentar:

fildzah jamalina mengatakan...


ditunggu informasinya lagi,,,,
apakah ada dampak dari hidroksida tersebut,,,,???
21 Juni 2010 08.47
maeniwati rachmah mengatakan...
Artikel ini semoga bermanfaat dan semoga mengendalikan penyakit dengan
menggunakan tembaga hidroksida tidak menimbulkan pencemaran lingkungan dan
resisitensi.
21 Juni 2010 11.30
agus mengatakan...
saya sudah mencoba untuk tanaman padi hibrida SL8 SHS, hasilnya sangat bagus.
diaplikasi dengan pupuk daun KNO3. Gejala kresek langsung berhenti.
11 Juli 2010 22.36
GERBANG PERTANIAN mengatakan...
Dalam penggunaan bahan kimia seperti tembaga hidroksida jelas mencemarkan
lingkungan. Itu hanyalah sebagai alternatif terakhir. Ada alternatif yang lebih aman yaitu
menggunakan bekteri corin. Unsur Kalium dalam KNO3 juga bisa berfungsi
mengeraskan jaringan sehingga bisa sebagai antibody tanaman terhadap serangan hama
maupun penyakit.
13 Juli 2010 15.36
YAQIN mengatakan...
salam, kenal. nama sy yaqin seseorang yg br bljar didunia pertanian. oh ya pak, di situkan
ada no HP, tp alamat nya dimana ? kalau blh tau kpn2 sy mau maen mau minta konsltsi
tentang pertanian, ini email sy (qinya95@yahoo.com)
30 Januari 2011 11.30
GERBANG PERTANIAN mengatakan...
@Yakin: Saya bukan ahli pertanian mas apalagi peneliti. Saya hanya penggemar
pertanian saja. Jika ingin kontak kami melalui telfon aja di 08122630297, SMS juga
boleh kok.
Trims, atas kunjungannya.
31 Januari 2011 22.52
rukun mengatakan...
Salam kenal,saya mau tanya cara aplikasi KNO3 untuk padi,mohon penjelasannya.terima
kasih sebelumnya.
15 Februari 2011 12.59
GERBANG PERTANIAN mengatakan...
Aplikasi KNO3 pada tanaman padi bisa dilakukan dua cara:
1. Dengan cara ditaburkan ke tanah (sebaiknya gunakan KNO3 granule). Lakukan
penaburan KNO3 disaat tanaman padi telah berumur lebih dari 40 hst. Hal ini berfungsi

untuk membantu pengisian bulir dan pengerasan batang.


2. Bisa disemprotkan ke daun dan batang tanaman (KNO3 kristal), lakukan saat tanaman
padi berumur 20, 30, 40,50 dan 60 hst. Bisa juga lakukan pencampuran KNO3 setiap
anda melakukan penyemprotan pestisida.
27 Februari 2011 19.01
Anonim mengatakan...
terimakasih atas infonya,, saya sedang menanam jagug manis dan ada serangan hawar
daun. apakah aplikasi bakteri corine bisa untuk jagung manis? trims Ginanjar
24 Juni 2011 11.40
RUKUN TANI mengatakan...
Mohon pencerahan..
apakah aplikasi fungisida tembaga hidroksida dapat dicampur/mix dengan pupuk cair
atau insektisida lain?
terimakasih sebelumnya.
5 Oktober 2011 19.37
RUKUN TANI mengatakan...
Mohon Pencerahan; Apakah aplikasi fungi tembaga hidroksida dapat dicampur dengan
pupuk cair atau jenis insek lain?
Terimakasih sebelumnya
5 Oktober 2011 19.39
Anonim mengatakan...
Maaf mas mau tanya,kalo KNO3 di mix dg hormon asam giberelat bisa ga mas?trus
Aplikasi Bakteri gimana dilapangan mas?

Anda mungkin juga menyukai