Mengendalikan Penyakit Kresek
Mengendalikan Penyakit Kresek
Salah satu penyakit penting pada tanaman padi yang menjadi momok petani kita adalah
penyakit kresek atau hawar daun bekteri. Banyak petani yang belum mengetahui
bagaimana cara mengendalikan penyakit ini. Kebanyakan petani menganggap kresek
sebagai penyakit yang disebabkan oleh jamur sehingga mereka mengendalikannya
dengan fungisida. Bahkan ada yang lebih parah lagi menganggap penyakit ini berasal
dari serangan hama sehingga mereka mengendalikannya dengan insektisida. Menurut
para pakar hama dan penyakit tanaman, penyakit kresek ini bisa diantisipasi dengan
budidaya tanaman secara sehat. Beberapa perlakuan yang dapat dilakukan antara lain
adalah:
1. Menggunakan benih unggul dengan varietas tahan penyakit hawar daun bakteri
seperti inpari, conde dan mekongga. Sedangkan padi hibrida masih tergolong
tanaman yang kurang tahan terhadap penyakit kresek.
2. Jarak tanam yang tidak terlalu rapat sehingga mengurangi kelembaban
lingkungan sekitar tanaman
3. Pengurangan penggunaan pupuk urea hal ini dimaksudkan agar tanaman tidak
sukulen sehingga batang dan daun menjadi lunak yang menjadikannya mudah
terserang penyakit ini
4. Mengaplikasi tanaman padi dengan corine bacterium. Telah diketahui bahwa
corine bakaterium adalah musuh utama dan pemangsa bakteri Xanthomonas
oryzae sebagai penyebab hawar daun bakteri pada tanaman padi. Kendalanya
bakteri corine ini belum beredar dipasaran sehingga petani kesulitan untuk
mendapatkannya
Menurut pengalaman fungisida kontak dengan bahan aktif tembaga hidroksida mampu
mencegah penyakit kresek atau hawar daun bakteri. Sudah ada beberapa petani yang
mencoba dan hasilnya lumayan signifikan. Cuma sayangnya fungisida ini belum
direkomendasikan untuk tanaman padi. Fungisida ini sebagian besar direkomendasikan
untuk mengendalikan penyakit patek pada tanaman cabe. Beberapa merek dagang
Fungisida dengan bahan aktif tembaga hidroksida antara lain : Kocide dan Nordox.
Salam Tani
-maspary-