Mahalah Korelasional
Mahalah Korelasional
DAFTAR ISI
Halaman Cover
Daftar Isi .
1
Pendahuluan ...
2
Pembahasan
A. Pengertian ..
6
B. Arah, Peta dan Angka Korelasi ...
13
C. Proses Dasar Penelitian Korelasional .
21
D.Aplikasi Teknik Analisa Korelasional
27
Penutup ..
40
Daftar Pustaka
41
1
PENELITIAN KORELASIONAL
DTEP 100121607760
PENDAHULUAN
Penelitian pada dasarnya adalah suatu kegiatan atau
proses sistematis untuk memecahkan masalah yang
dilakukan dengan menerapkan metode ilmiah (scientific
methods). Usaha ilmiah adalah untuk menjelaskan,
memprediksikan, dan atau mengontrol fenomena. Tujuan
ini didasarkan pada asumsi bahwa semua perilaku dan
kejadian adalah beraturan dan bahwa semua akibat
mempunyai penyebab yang dapat diketahui, (creswell,
1998).
Kemajuan kearah ini berhubungan dengan
pemerolehan pengetahuan dan pengembangan serta
pengujian teori-teori. Eksistensi dari suatu teori yang
dapat hidup sangat mempermudah kemajuan ilmu
pengetahuan yang secara simultan menjelaskan banyak
fenomena. Dibandingkan dengan sumber pengetahuan
yang lain, seperti pengalaman,
otoritas,penalaaran
induktif, dan penalaran deduktif, penerapan metode
ilmiah tidak diragukan, paling efesien, dan paling
terpercaya.
Banyak masalah diasosiasikan dengan pengalaman
dan otoritas sebagai sumber pengetahuan yang secara
grafis diilustrasikan oleh sebuah cerita tentang
Aristoteles. Menurut cerita suatu hari Aristotels
menangkap seekor lalat dan secara hati-hati menghitung
dan
menghitung
kembali
kakinya.
Kemudia
ia
mengumumkan bahwa alalt mempunyai lima kaki. Tidak
seorangpun meragukan kata-kata Aristotels. Untuk
2
PENELITIAN KORELASIONAL
DTEP 100121607760
Review Informasi
3
PENELITIAN KORELASIONAL
DTEP 100121607760
tumpang
mungkin
Pengumpulan
Analisis
Data
Data
tindih.
Sebagai
Analisi
s data
Merangkum
Hasil
Menggamb
arkan
IMAM AZHAR NIM
kesimpulan
dari
implikasi
Teori yang
berhubungan
Pengetahuan Baru
Tuntutan
Strategi
Metode
5
PENELITIAN KORELASIONAL
DTEP 100121607760
an
pengetahuan penelitian
penelitian
Kuantitati Asumsi
Desain
f
Postpositivist eksperimenta
ime
l
dan
noneksperim
ental
Kualitatif Asumsi
Desain
Konstruktivis Etnografis,
me
Naratif,
fenomenologi
s, Grounded
theory, studi
kasus
Metode
Asumsi
Sekuensial
Gabunga Pragmatis
Concurrent
n
transformatif
Gabunga
n
Pengukur
an sikap,
tingkatan
(rating)
perilaku
Wawanca
ra
terbuka
Pengukur
an
tertutup,
observasi
terbuka
Multivarite Correlation: X
Y
Y
Y
Studi
korelasional
melengkapi
penaksiran
seberapa tepat hubungan dua variabel. Jika dua
variabel mempunyai hubungan yang tinggi, koefesien
korelasi mendekati +1,00 (atau -1,00) akan diperoleh;
jika dua variable tidak mempunyai hubungan, maka
suatu koefesien mendekat 0,00 akan ditemukan.
Semakin tinggi hubungan dua variabel, semakin
akurat prediksi yang didasarkan pada hubungan
tersebut. Sementara untuk hubungan yang agak
sempurna, sejumlah variabel cukup memadai untuk
membolehkan prediksi yang bermanfaat (Gay,
1981:184)
Dalam penelitian korelasional harus dikumpulkan
dua atau lebih perangkat nilai dari sebuah sampel
peserta, lalu dihitung hubungan antara perangkatperangkat tersebut. Misalnya, seorang peneliti hendak
menguji
hepotesis
tentang
hubungan
antara
kreativitas dan kemampuan mental antara sampel
mahasiswa, kemudian nilai dari dua variabel tersebut
dikumpulkan, lalu dihitung korelasi koefesien antara
dua perangkat itu.
Berkaitan dengan hal tersebut, Sevilla at,al.
(2006) menyatakan bahwa untuk penelitian hipotesis
seperti itu dapat digunakan teknik korelasi. Caranya
dengan mengukur sejumlah variabel dan kemudian
menghitung koefesien korelasi di antara variabel
tersebut untuk menentukan variabel mana yang
mempunyai hubungan. Tujuan umum penelitian
semacam ini adalah untuk menjelajahi variabelvariabel yang mempunyai hubungan yang dapat
diidentifikasikan.
Dalam penelitian dengan uji-hipotesis, seseorang
haruslah telah mempunyai dasar harapan bahwa
mereka dapat mengamati hubungan antara variabelvariabel yang diselidiki. Variabel yang dipilih didasari
10
PENELITIAN KORELASIONAL
DTEP 100121607760
Pendekata
Tujuan penelitian
n dalam
Statistik
Menguji
Menguji
inferensial
Hubungan
Perbedaan
12
PENELITIAN KORELASIONAL
DTEP 100121607760
Statistik
Korelasi product Uji-t students
parametric moment
Korelasi parsial
ANAVA
Regresi
ANAKOVA
Analisis Faktor
MANOVA
Korelasi
tata Tes
jenjang Kendall Kolmogorovmirnov
Korelasi biserial
Korelasi
Biserial
Tes McNemar
Korelasi
tetrachoric
Tes
U
Whitney
Mann-
Korelasi
Kontingency
Tes
Wolffowitz
Koefesien Phi
Tes Q Cohran
Wald
13
PENELITIAN KORELASIONAL
DTEP 100121607760
Koefesien
Cramer
ANAVA Friedman
Kruskal Walls
Tabel 2. Diadopsi dari Tuckman, B.W. 1978. Conducting
Educational Research.
B.
Korelasi Negatif
VX VY VX VY
VX VY VX VY
2.Peta Korelasi
Arah hubungan variabel yang dicari korelasinya,
dapat diamati melalui sebuah peta atau diagram
yang dikenal dengan istilah Peta Korelasi. Dalam peta
korelasi itu dapat dilihat pencaran titik atau moment
dari variabel yang sedang dicari korelasinya. Karena
15
PENELITIAN KORELASIONAL
DTEP 100121607760
disebut
Scatter
Diagram
Diagram 3:
17
PENELITIAN KORELASIONAL
DTEP 100121607760
d. Jika korelasi
antara
variabel
X
dan variabel
Y termasuk
korelasi
negatif yang
tinggi atau
kuat, maka
ada
peta
korelasi
pencaran
1
titiknya
1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 X
sedikit mulai
menjauh garis linier, yaitu titik tersebut terpencar
atau berada di sekitar garis lurus tersebut, dengan
kecondongan kearah kiri, seperti dalam diagram 4
berikut:
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
Diagram 4:
Korelasi Negatif Tinggi
1
Y 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
10
9
18
PENELITIAN KORELASIONAL
DTEP 100121607760
8
7
6
5
4
3
2
1
0
1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 X
e. Jika korelasi antara variabel X dan variabel Y
termasuk korelasi positif maupun negatif dikatakan
sebagai korelasi yang cukup atau sedang dan
korelasi rendah atau lemah, maka pencaran titik
pada
peta
korelasi
itu
semakin
jauh
tersebar/menjauhi
garis
linier,
sebagaimana
diagram berikut:
Diagram 5:
Korelasi Positif Lemah
1
Y 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
10
19
PENELITIAN KORELASIONAL
DTEP 100121607760
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 X
Diagram 6:
Korelasi Negatif Lemah
1
Y 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 X
3.Angka Korelasi
20
PENELITIAN KORELASIONAL
DTEP 100121607760
Korelasi biserial
Korelasi Kanonikal
Koefesien
Korelasi Rasio
Pengembangan oleh penulis dari Tuckman, B.W.
1978. Conducting Educational Research. New York:
Harcout Brace Jovanovich, Publisher
Teknik korelasi parsial digunakan untuk
mengetahui hubungan antara dua variabel,
sedangkan efek variabel ketiga ditekan. Teknik
korelasi ganda digunakan untuk menentukan
hubungan antara satu variabel bebas dengan
beberapa variabel bebas yang telah digabung.
Teknik korelasi kanonikal digunakan apabila
variabel terikatnya terdiri atas sub-sub variabel.
Teknik
analisis
factor
digunakan
untuk
mengelompokkan
sejumlah
variabel
menjadi
beberapa kelompok atau variabel baru (Suryabrata,
1998) dan Sudijono (2003).
5.Proses Analisis Data dan Interpretasi
Bila dua variabel dikorelasikan hasilnya adalah
koefesien
korelasi.
Suatu
koefesien
korelasi
disimbolkan dengan angka decimal, antara 0,00 dan
+1,00, atau 0,00 dan 1,00, yang mengindikasikan
26
PENELITIAN KORELASIONAL
DTEP 100121607760
hubungan
sebab
akibat
(Causal
Correlation).
Koefesien
korelasi
yang
signifikan
mungkin
menyarankan hubungan sebab akibat tetapi tidak
menetapkannya. Hanya ada satu cara untuk
menetapkan
hubungan
sebab
akibat,
yaitu
eksperimen. Bila seseorang menemukan hubungan
yang dekat antara dua variabel, hal itu sering
menjadi pemicu untuk menyimpulkan bahwa satu
menyebabkan yang lain. Dalam kenyataannya, itu hal
itu mungkin tidak saling mempengaruhi; mungkin
terdapat variabel ketiga yang mempengaruhi kedua
variabel tersebut. (Emzir,2010:46).
D.
KORELASIONAL
APLIKASI
TEKNIK
ANALISA
0,20 0,40
0,40 0,70
Interpretasi
PENELITIAN KORELASIONAL
DTEP 100121607760
0,70 0,90
0,90 1,00
df.
(degrees of
freedom)
Atau
db (derajat
bebas)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
1,000
0,990
0,950
0,917
0,874
0,834
0,798
0,765
0,735
0,708
0,684
0,661
0,641
0,623
0,606
0,590
0,575
0,561
0,549
31
PENELITIAN KORELASIONAL
DTEP 100121607760
20
0,423
0,537
kepalsuan
dari
Tujuannya
untuk
mengetahui
kebenaran
apakah Ha atau Ho dengan jalan membandingkan
besarnya r yang telah diperoleh dalam proses
perhitungan atau r observasi (ro) dengan
besarnya r yang tercantum dalam table Nilai r
Product Moment (rt), dengan terlebih dahulu
mencari derajat bebasnya (db) atau degrees of
freedomnya 9df) yang rumusnya adalah:
df = N nr
df = degrees of freedom
N = Number of class
nr = banyaknya variabel yang dikorelasikan
Dengan diperolehnya db atau df maka dapat
dicari besarnya r yang tercantum dalam table
nilai r Product Moment, baik pada taraf
32
PENELITIAN KORELASIONAL
DTEP 100121607760
b. Langkah-langkah
1)Menyiapkan
table
kerja
atau
table
perhitungan, yang terdiri dari delapan kolom.
Pada kolom 1 dimuat Subjek Penelitian; kolom
2 memuat skor variabel X; kolom 3 memuat
skor Y; kolom 4 memuat deviasi sekor variabel
X terhadap Mean Groupnya (Mx); Kolom 5
memuat deviasi skor variabel Y terhadap
Mean Groupnya (My); kolom 6 memuat hasil
perkalian antara deviasi x (yaitu x2) dan kolom
8 memuat hasil pengkuaadratan deviasi y
(yaitu y2).
33
PENELITIAN KORELASIONAL
DTEP 100121607760
X
N
y
N
X2
N
Y 2
N
XY
N . SDx . SDy
1)Rumus 1
rxy =
X X (Y Y )
1
N
2)Rumus 2
rxy=
x2
Y2
()
XY
3)Rumus 3
X
Y
rxy =
X
2
Y
2
2
Y
N
X 2
N
XY
N
35
PENELITIAN KORELASIONAL
DTEP 100121607760
Rho xy = 1 -
6 D
2
N (N 1)
Artinya :
Rho xy = koefesien korelasi tata jenjang
D
= Difference. Sering digunakan juga B
singkatan
dari Beda. D adalah beda antara jenjang
setiap
subjek
N
= Banyaknya subjek
3.Point Bisereal Correlation
Point Bisereal Correlation atau korelasi point
biserial digunakan apabila kita hendak mengetahui
korelasi antara dua variabel, yang satu berbentuk
variabel kontinu, sedang yang lain variabel diskrit
murni. Misalnya ingin mengetahui hubungan antara
jenis kelamin dengan inteligensi, kemampuan
berpidato atau prestasi belajar.
Hasil perhitungan dengan korelasi point biserial
dapat dikonsultasikan ke table r hasil korelasi
product Moment. Rumusnya adalah sebagai berikut:
36
PENELITIAN KORELASIONAL
DTEP 100121607760
rpbis =
M p M
St
P
Q
E.CONTOH
Sekali lagi untuk memberikan ganbaran yang
utuh tentang pembahasan penelitian korelasional,
maka penulis sengaja melengkapinya dengan 2 (dua)
contoh hasil penelitian disertasi. Contoh penelitian
disertasi diambil rangkum dari hasil karya Rusmini
(2003) dan Tjut Afrida (2006)
Contoh 1:
1. Judul Penelitian
Kualitas Pelayanan Karyawan administrasi akademik
Di Perguruan Tinggi A.
2. Masalah Penelitian
a) Apakah
terdapat
hubungan
pengetahuan
administrasi
akademik
dengan
kualitas
pelayanan karyawan?
b)Apakah
terdapat
hubungan
komunikasi
interpersonal
dengan
kualitas
pelayanan
karyawan?
37
PENELITIAN KORELASIONAL
DTEP 100121607760
39
PENELITIAN KORELASIONAL
DTEP 100121607760
Efektifitas
Kerja (X4)
Kemampuan
manajeria (X2)
c. H0
H1
d. H0
H1
e. H0
H1
:
:
:
:
:
:
42
42
32
32
43
43
=
>
=
>
=
>
0
0
0
0
0
0
6. Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini menunjukkan hal-hal sebagai
berikut:
a. Kecerdasan
emosional
(X1)
berpengaruh
langsung terhadap efektifitas kerja kepala
sekolah (X4) sebesar 2, 28% dengan nilai
koefesien jalur 0,1511.
b. Kecerdasan
emosional
(X1)
berpengaruh
langsung terhadap kepemimpinan (X3) sebesar
30,36% dengan nilai koefesien jalur 0,2730.
c. Kemampuan
manajerial
(X2)
berpengaruh
langsung terhadap efektifitas kerja kepala
sekolah (X4) sebesar 1,59% dengan nilai
koefesien 0,1260.
d. Kemampuan
manajerial
(X2)
berpengaruh
langsung terhadap kepemimpinan (X3) sebesar
7,5% dengan nilai koefesien jalur sebesar
0,2730.
e. Kepemimpinan (X3) berpengaruh langsung
terhadap efektifitas kerja kepala sekolah (X4)
sebesar 1,80% dengan nilai koefesien jalur
sebesar 0,1343
Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti menyatakan
bahwa variabel eksogenus kecerdasan emosional dan
kemampuan
manjerial
berpengaruh
langsung
terhadap variabel kepemimpinan sebagai variabel
endogenus pertama dan menjadi variabel eksogenus
43
PENELITIAN KORELASIONAL
DTEP 100121607760
KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan tersebut di atas maka penulis
dapat menarik kesimpulan, sebagai berikut:
44
PENELITIAN KORELASIONAL
DTEP 100121607760
1. Penelitian
korelasional
adalah
penelitian
yang
dirancang untuk menentukan tingkat hubungan
variabel-variabel yang berbeda dalam suatu populasi.
2. Hubungan antar variabel itu jika ditilik dari segi
arahnya, dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
hubungan yang sifatnya satu arah, dan hubungan yang
sifatnya berlawanan arah. Hubungan yang bersifat
searah diberi nama korelasi positif, sedangan
hubungan yang sifatnya berlawanan arah disebut
korelasi negative. Arah hubungan variabel yang
dicari korelasinya, dapat diamati melalui sebuah peta
atau diagram yang dikenal dengan istilah Peta Korelasi.
Dalam peta korelasi itu dapat dilihat pencaran titik
atau moment dari variabel yang sedang dicari
korelasinya. Karena itu peta korelasi juga disebut
Scatter Diagram (Diagram Pencaran Titik). Jadi Angka
Indeks Korelasi adalah sebuah angka yang dapat
dijadikan petunjuk untuk mengetahui seberapa besar
kekuatan korelasi di antara variabel yang sedang
diselidiki korelasinya.
3. Prosedur dasar penelitian korelasional meliputi:
Pemilihan Masalah, sampel dan pemilihan instrument,
desain dan prosedur, dan teknik analisa data serta
interpretasi.
4. Macam-macam penelitian korelasional terbagi menjadi
dua golongan, yaitu Teknik Analisa Korelasional
Bivariat dan Teknik Analisa Multivariat.
DAFTAR PUSTAKA
Afrida, Tjut. 2006. Pengaruh Kecerdsasan Emosional,
Kemampuan
Manajerial,
dan
Kepemimpinan
45
PENELITIAN KORELASIONAL
DTEP 100121607760
46
PENELITIAN KORELASIONAL
DTEP 100121607760
47
PENELITIAN KORELASIONAL
DTEP 100121607760