Anda di halaman 1dari 1

Choccocino Latte 1

Yang harus kau tau bahwa Aku sayang kamu, titik!


Panji :
aku tidak pernah membayangkan bagaimana aku bisa terlahir untuk menikmati
kisah cinta serumit ini. seperti choccocino hangat yang saat ini menemani
minggu pagiku. Rasa coklat dengan creme yang rasanya agak sedikit aneh
dilidah.
Yank, aku gak suka coklat. Rasanya aneh! ujarku ketika kami mengobrol di line
telpon.
Koq, gak suka? timpalnya heran.
Rasanya aneh aja. Panji sukanya kopi susu. Sengaja kubuat dengan nada
manja.
Yaudah!
tut.... tut... tut... telpon ditutup...
Begitulah Bie, sifatnya masih gak jauh beda dengan adik perempuanku yang
masih TK. Yups, bagiku dia masih anak anak. Manja, moody, gampang
ngambek, dan masih banyak lagi sifat jeleknya yang kadang kadang bikin
kesel. Salah satunya ya sifat gengsinya itu lho, naudzubillah gak ketulungan. Gak
pernah mau jujur sama perasaannya sendiri. gak pernah mau ngaku bilang suka
ataupun gak suka.
Bayangin aja...
Aku harus membolak balik kamus bahasa perempuan agar bisa menerjemah apa
yang dia pengenin. Seperti waktu itu, kalo dia bilang gak ada apa apa, itu
tandanya ada apa apa. Kalo dia bilang udah, itu artinya belom. Yup, semuanya
serba berkebalikan. susah
Aku sempat pengen menyerah, melihat respon Biru ya biasa biasa aja. Masih
dingin dan kaku. Untuk ukuran perempuan normal harusnya dia dari awal udah
sadar kalo ada yang mulai menaruh hati. Tapi nyatanya selama sembilan bulan
kedekatan kami dia masih biasa biasa aja. Aku sempat berpikir apa waktu itu
dia udah ada yang ngedeketin dia duluan, mungkin!

Anda mungkin juga menyukai