Anda di halaman 1dari 23

Assalamualaikum Wr Wb

Maskot Flora dan Fauna di


Kalbar, Kalteng, dan Kaltim

By :
Kelompok Kura Kura
Diah Rachmawati
Nadia Livia Arsy
Novi Rizky Amelia
Yusrina Foury

Geografi
2014
-2015

Maskot Flora dan Fauna Kalbar


Flora

Taksonomi Tengkawang Tungkul


Kerajaan
: Plantae
(tidak termasuk) Eudicots
(tidak termasuk) Rosids
Ordo
: Malvales
Famili
: Dipterocarpaceae
Genus
: Shorea
Spesies
: S. macrophylla
Nama binomial Shorea
macrophylla

Tengkawang Tungkul
Tengkawang tungkul atau biasa disebut
meranti merah' merupakan flora khas provinsi
Kalimantan Barat. Tumbuhan ini sudah lama
akrab dengan masyarakat Kalimantan Barat
karena sejarah pemanfaatannya panjang.
Tengkawang jenis ini banyak tumbuh di tanah
aluvial di hutan hujan tropis dan wilayah dataran
rendah sekitar 600 meter di atas permukaan laut
Penanaman Tengkawang Tungkul oleh rakyat di
Kalimantan Barat dilakukan dengan biji dan
setelah berumur 8/9 tahun baru nampak
berbunga serta berbuah. Produksi buah bagus
pada umur pohon sekitar 12 tahun lebih

Morfologi dan Manfaat


Tinggi pohon Tengkawang tungkul dapat
mencapai 30 m dengan garis tengah sekitar 60
cm, batangnya tegak, lurus, tidak berbanir,
permukaan batangnya berwarna abu-abu serta
berbercak-bercak. Daun tengkawang tungkul
tunggal, tebal, kaku, besar, bulat panjang.
Buahnya bundar telur, berbulu tebal, bersayap.
Menghasilkan kayu ringan,biasanya kayunya
dimanfaatkan untuk konstruksi ringan, yaitu
kayu lapis, perabot rumah tangga, dinding
rumah, dan bahan kertas. Selain kayu, bijinya
juga dapat dipakai sebagai sumber penghasil
minyak nabati. minyak tersebut digunakan untuk
pengolahan makanan (cokelat), kosmetik, dan
lilin.

Enggang Gading

Taksonomi Enggang Gading


Kerajaan : Animalia
Filum
: Chordata
Kelas
: Aves
Ordo
: Bucerotiformes
Famili
: Bucerotidae
Rafinesque, 1815
Burung enggang gading atau yang disebut
burung rangkong ini adalah fauna yang menjadi
ciri khas dan maskot Provinsi Kalimantan Barat.
Sembilan spesies daripadanya berasal endemik
di bagian selatan Afrika.Dan di antara enggang,
jenis enggang gading adalah yang terbesar
ukurannya, baik kepala, paruh dan tanduknya
yang menutupi bagian dahinya.

Warna tanduknya merah pada bagian yang dekat


dengan kepala, kuning gading pada sisanya. Ciri
ini yang memberikan namanya. Ekor sangat
panjang sampai dua kali panjang tubuhnya,
terbangnya kuat dengan mengeluarkan bunyi
hempasan sayap. Bertengger di pohon yang
tinggi, burung ini sering menimbulkan suara yang
ramai di tengah hutan.
Makanannya
buah-buahan
terutama
buah
beringin dan palem, tapi tidak jarang juga makan
serangga, tikus, kadal bahkan burung kecil.
Pelestarian
Enggang
Gading
menuntut
pelestarian hutan tropika, di Kalimantan Barat
tidaklah sulit menemukan habitat burung ini.

Maskot Flora dan Fauna Kalteng


Flora

Tenggaring
Tenggaring
atau
kapulasan
(Nephelium
ramboutan-ake)
adalah
flora
identitas
provinsi
Kalimantan Tengah. Tenggaring atau kapulasan ini mirip
dengan rambutan (Nephelium lappaceum) karena
memang masih berkerabat dekat. Dan tenggaring
memang merupakan jenis rambutan hutan yang banyak
tumbuh alami di hutan Kalimantan Tengah.
Di Indonesia tumbuhan ini dikenal juga sebagai
kapulasan, pulasan (Sunda), tenggaring (Kalimantan
Tengah), tukou biawak (Kubu), Molaitomo (Gorontalo),
mulitan (Toli-toli). Selain sering juga disebut sebagai
rambutan kafri dan rambutan paroh.
Tumbuhan khas Kalimantan Tengah ini tumbuh tersebar
di berbagai wilayah di Indonesia mulai Sumatera,
Kalimantan, Jawa, hingga Sulawesi. Selain di Indonesia
pohon kapulasan juga dapat dijumpai di Malaysia,
Thailand, dan Filipina.

Morfologi dan Manfaatnya


Pada umumnya tumbuhan ini morfologinya sama
dengan rambutan karena dalam 1 marga. Buahnya
tebal, bulunnya keras, tegak, pendek dan tumpul
berwarna kuning sampai merah tua
Habitat yang disukai tumbuhan ini adalah daerah subur
dan cenderung lembab pada daerah berketinggian
antara 100 500 meter dpl.
dimanfaatkan buahnya untuk dimakan langsung. Selain
buahnya, kayunya cukup keras oleh masyarakat
setempat sering dipakai untuk peralatan rumah
tangga. Biji tenggaring mengandung minyak nabati
lebih banyak dari pada biji rambutan lantaran itu biji ini
dapat diproses untuk menghasilkan minyak yang dapat
digunakan dalam proses pembuatan lilin dan sabun.

Fauna
Kuau Kerdil

Taksonomi
Kerajaan : Animalia
Filum
: Chordata
Kelas
: Aves
Ordo
: Galliformes
Famili
: Phasianidae
Genus
: Polyplectron
Spesies
: P. schleiermacheri
Nama binomial Polyplectron
schleiermacheri

Kuau Kerdil
Kuau-kerdil Kalimantan yang bernama latin
Polyplectron schleiermacheri, adalah jenis kuaukerdil berukuran sedang yang berhabitat di
hutan hujan dataran rendah Pulau Kalimantan.
Kuau masuk dalam daftar apendiks cites,
namun masih juga banyak diburu karena
rusaknya habitat hutan. Kuau ini adalah jenis
kuau merak yang paling langka dan sudah
jarang ditemui.
Cirinya adalah ukuran tubuhnya yang maksimal
dapat tumbuh sampai 50 cm dengan bintikbintik pada tubuhnya.

Maskot Flora dan Fauna Kaltim


Flora

Taksonomi
Kerajaan : Plantae
Divisi
: Magnoliophyta
Kelas
: Liliopsida
Ordo
: Asparagales
Famili : Orchidaceae
Genus : Coelogyne
Spesies: C. pandurata
Nama binomial Coelogyne
pandurata

Anggrek Hitam

Anggrek hitam (Coelogyne pandurata) adalah spesies


anggrek yang hanya tumbuh di pulau Kalimantan.
Anggrek hitam adalah maskot flora provinsi Kalimantan
Timur. Saat ini, habitat asli anggrek hitam mengalami
penurunan jumlah yang cukup besar karena semakin
menyusutnya luas hutan di Kalimantan .Salah satu
habitatnya berada di Cagar Alam Padang Luway secara
administrasi terletak di 3 kec. Kec Sekolaq Darat, Kec
Melak, Kec Damai, Kab Kutai Barat, Kaltim.
Biasanya anggrek hitam mekar pada bulan Maret
sampai Juni. Meskipun habitat anggrek hitam identik
dengan hutan di Pulau Kalimantan, jenis anggrek ini
juga tumbuh liar di Sumatera, Semenanjung Malaya
dan Mindanao, Pulau Luzon dan Pulau Samar Filipina.

Kebanyakan orang mengira bahwa bunga


anggrek hitam
bewarna hitam
secara
keseluruhan. Tetapi kenyataannya tidaklah
demikian. Bunga anggrek hitam berbentuk
tangkai dengan jumlah kuntum bungan antara
5-10 kuntum pertangkai. Warna bunganya
didominasi oleh warna kuning kehijauan pada
mahkotanya sedangkan bagian bibir bunga
terdapat bintik bintik warna hitam.
Menurut kepercayaan setempat, anggrek
hitam memiliki daya mistis. Masyarakat daya
sangat
menghormati
anggrek
hitam,
mencurinya berarti merupakan pelanggaran
terhadap hukum adat yang sulit terampuni.

Fauna
Pesut Mahakam

Taksonomi

Kingdom : Animalia
Filum (Phylum) : Chordata
Klas (Class) : Mamalia
Ordo (Order) : Cetacea
Famili (Family) : Delphinidae
Genus (Genus) : Orcaella
Spesies (Species) : O. brevirostris

Pesut Mahakam bisa jadi merupakan mamalia air


paling langka di Indonesia. Populasi pesut mahakam
diperkirakan tidak lebih dari 70 ekor. Pesut Mahakam
yang merupakan sub populasi Orcaella brevirostris
hanya bisa ditemukan di Sungai Mahakam,
Kalimantan Timur. Selain itu bisa ditemukan di hulu
Sungai Irawadi (Myanmar) dan Sungai Mekong
(Vietnam).
Berbeda dengan lumba lumba dan ikan paus pesut
hidup di air tawar yang terdapat di sungai sungai
dan danau di daerah tropis dan subtropis
Habitat dan Populasi Pesut Mahakam berada di
Sungai Mahakam pada daerah sekitar 180 km dari
muara sungai hingga 600 km dari daerah hulu. Lokais
yang diduga didiami mamalia air tawar ini antara lain
Kedang Kepala, Kedang Rantau, Belayan dan Kedang
Pahu (Kreb 1999,2004)

Wassalamualaikum Wr
Wb

Anda mungkin juga menyukai