Anda di halaman 1dari 43

Kontak Berdarah

Group IV

The crew

Asma Triasih
Bunga Cinta Utari
Frianto Ismail
Irma Julianti
Joseph Irwanto
Sentosa Sinaga
Sunaryo
Tika Puspa Dewi
Yocki Verinico

Skenario
Kontak Berdarah
Ny. Serpi berusia 45 tahun seoran gibu rumah tangga,
datang dengan keluhan keluar darah dari jalan lahir
sedikit-sedikit
yang
dialami
terutama
setelah
berhubungan dengan suami. Sebelumnya penderita
sering mengalami keputihan yang berbau. Perdarahan
vagina abnormal. Perdarahan postcoital, serviks teraba
kaku dan membesar. Dokter menganjurkan untuk
dilakukan pemeriksaan pap smear dan pemeriksaan
penunjang lainnya jika dianggap perlu.
Bagaimana anda menjelaskan keadaan yang dialami Ny.
Serpi
hingga
ke
penatalaksanaannya
secara
komprehensif.

Kata Sulit
Vaginal discharge
Pemeriksaan papsmear

Kata Kunci
Wanita 45 tahun
Keluhan :
Keluar darah dari jalan lahir sedikit2 terutama postcoital
Keputihan berbau

Sering berganti-ganti pasangan


Pemfis :
Vaginal discharge yang berbau
Perdarahan vagina abnormal
Serviks teraba kaku dan membesar

Pemeriksaan penunjang :
papsmear

Pertanyaan
1. bagaimana anatomi organ genitalia wanita?
2. Bagaimna histologi organ genitalia wanita?
3. Bagaimana patomekanisme perdarahan jalan lahir dalam kasus ini?
4. Bagaimana patomekanisme keputihan yang berbau?
5. Bagaimana hubungan multipara dengan keluhan ny. Serpi?
6. Bagaimana hubungan berganti-ganti pasangan dengan keluhan ny. Serpi?
7. Bagaimana mekanisme serviks teraba kaku dan membesar?
8. Bagaimana proses pemeriksaan papsmear?
9. Bagaimana indikasi dan kontraindikasi untuk pemeriksaan papsmear?
10.Bagaimna interpretasi hasil pemeriksaan papsmear?
11.Bagaimana pemeriksaan penunjang yang dibutuhkan?
12.Bagaimana diagnosis banding?
13.Bagaimana epidemiologi dari masing2 DD?
14.Bagaimana etiologi dari masing2 DD?
15.Bagaimana penegakan diagnosis dari masing2 DD?
16.Bagaimana manifestasi klinis dari masing2 DD?
17.Bagaimana penatalaksanaandari masing2 DD?
18.Bagaimana komplikasi dari masing2 DD?
19.Bagaimana prognosis dari masing2 DD?

Tujuan pembelajaran
Mahasiswa mengerti dan mampu
menjelaskan tentang perdarahan
postcoital

Sasaran pembelajaran
Mahasiswa mengerti dan mampu menjelaskan tentang:
1. Anatomi organ genitalia wanita
2. Histologi organ genitalia wanita
3. Perdarah postcoital
4. Flour albus abnormal
5. Ca. Serviks
6. Penegakan diagnosis
7. Pemeriksaan papsmear
8. Diagnosis banding
9. Epidemiology
10.Etiology
11.Patomekanisme
12.Manifestasi klnis
13.Penatalaksanaan
14.Komplikasi
15.Prognosis
16.Faktor resiko
17.Pencegahan
18.stadium

Epidemiologi
Etiologi
Faktor resiko
Pemeriksaan
Manifestasi
klinis
Penatalaksana
an
Patomekanis
me
Komplikasi
Prognosis
pencegahan

mindmap

anamnesis
Pemeriksaa
n fisik

Diagnosis
banding

Penegakan
diagnosis

patofisiolog
i

Perdaraha
n
postcoital
Basic
science

Anatomi

Pemeriksaa
n
penunjang

Histologi

Anatomi organ reproduksi wanita


Eksterna

Anatomi organ reproduksi wanita


Interna

SERVIKS

Post coital bleeding


Sel-sel
neoplasma

Mitosis tinggi
( faktor penghambat
mutasi )

Pembuluh
darah
terbuka
Mudah
pecah

Sel-sel
muda
imatur

Maturasi
terganggu

Sel sel
rapuh

Sel muda
masih
rapuh

Gesekan dengan
penis sewaktu
coitus

keputihan
Sel
neoplasma

Butuh
nutrisi

angiogene
sis

Angiogenesis
tidak sempurna
Jaringan lepas bersama
lendir dan menimbulkan
bau busuk
Jaringan
nekrosis

Terdapat jaringan yang


tidak mendapat suplai
pembuluh darah

Penegakan Diagnosis
anamnesis
Nyeri ginekologis
Disfungsi : kehamilan atau
Identitas pasien
kemandulan
Umur pada waktu
Amenore sekunder :
terjadinya menarke
kehamilan, kelainan
Keteraturan haid
endokrin (tiroid, adrenal,
hipofisis, ovarium)
Lamanya haid dan interval
diantara haid
Amenore primer : penyakit
di salah satu bagian sumbu
Jumlah darah haid
hipotalamus-hipofisisAda/tidak adanya kram
ovarium-uterus.
dan polanya dismenore
Perdarahan antar periode
Riwayat partus
haid
Jenis pencegahan
Perdarahan post coital :
kehamilan yang dipakai
lesi serviks servisitis
alat kontrasepsi
kronis dan kanker serviks.
Usia berenti haid
Pengeluaran sekret dan
bau busuk

Pemeriksaan Fisik
Inspeksi
Genitalia eksterna :
Rambut pubis,
Perineum, Labia dan
introitus
Pemeriksaan spekulum
Perhatikan adanya
iritasi, ulkus atau
pembesaran,
peradangan,
pengeluaran cairan
sekret.
Palpasi
Raba kelenjar bartolini :
sering infeksi dan
terjadi kista retensi
Tubulus skene
Sisa-sisa himen

Ovarium
Ukuran dan
konsistensi seperti
tiram kecil dan
cenderung
tergelincir diantara
jari-jari tangan.
Tuba falopii
Biasanya tidak
teraba
Perhatikan : ukuran,
tekstur, fiksasi, massa
dan nyeri tekan
Jika terdapat massa,
perhatikan apakah
massa terfiksasi atau
mobil, keras atau
berfluktuasi.
Palpasi rektovaginal :
periksa kantung

Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan laboratorium
Hapusan papanicolaou,
Pemeriksaan preparat KOH, pewarnaan
Gram dan sediaan basah

USG dan CT-Scan

Pemeriksaan penunjang
PAP SMEAR

Definisi
Pap smear adalah pemeriksaan sitologi
eksfloliative dengan memeriksa sel epitel
servix yang lepas.
Tujuan
Menemukan sel-sel abnormal dan sel-sel yang
dapat berkembang menjadi kanker.
Persiapan
Tidak sedang menstruasi, tidak coitus 1-3 hr
sebelum pemeriksaan, tidak menggunakan
obat untuk vagina.

Bahan dan alat yg digunakan


- vaginal smear
- speculum steril
- objek glass
- alkohol / metanol
- mikroskop
Prosedur pemeriksaan
- pasien baring posisi litotomi
- masukkan speculum ke dalam vagina
- ambil cairan menggunakan endoservical brush
- buat hapusan tipis pd objek glass
- fiksasi dg alkohol / metanol

Hasil berdasarkan kelompok


- negatif for intraepitelial lesion or
maligna
- epitelial cell abnormal
- atypical glandular

CA CERVIX

www.similima.com

22

Karsinoma seviks :
Merupakan penyebab utama kematian pd wanita di
Indonesia
Di Amerika menduduki peringkat ke 7, karena deteksi dini
berupa:
Pemeriksaan Pap smear
Pemeriksaan kolposkopi
Biopsi

Insiden :

Diagnosa tlh dpt ditegakkan pd usia muda


CIN dijumpai pd usia muda puncak pd 30 thn
Karsinoma invasif : usia puncak 40 thn
CIN invasif memerlukan waktu 10 15 thn

Faktor resiko karsinoma serviks :


Senggama pertama pd usia muda
Pasangan sexual yg banyak
Pasangan sexual pria yg beresiko tinggi :
- yg bersenggama dgn siapa saja
- sebelumnya mempunyai istri mederita karsinoma serviks atau
ada riwayat kondiloma
Sosio ekonomi rendah
Wts

Etiologi & Patogenesis :


HSV II & HPV tipe 16 dan 18 ditularkan melalui
hub. Kelamin
Perubahan dimulai dgn Displasia ringan (CIN
I) displasia sedang (CIN II) displasia berat
(CIN III) Ca in situ Ca invasif
Perubahan dimulai pd zona transformasi
( squamo-columnar junction )

Displasia cervix

Staging
Karsinoma seviks

Keadaan Klinik :

Stadium Klinik:
Stadium 0 : Ca in situ
Stadium 1 : terbatas
pd serviks
Stadium 2 : 1/3 bgn
atas vagina
Stadium 3 : 1/3
bawah vagina &
pelvis
Stadium 4 : keluar
pelvis ( buli2 &
rectum )

Pada stadium dini tdk ada


gejala, bila ada berupa
keputihan
Pada karsinoma invasif :
- perdarahan tdk
teratur( Contact bleeding)
- keputihan
- nyeri waktu
senggama
- disuria
Kelangsungan hidup
selama 5 thn :
- stadium 0 100 %
- stadium 1 85 95 %
- stadium 2 70 85 %
- stadium 3 35 %
- stadium 4 10 %

Dianosa :

Keluhan klinik
Pap smear sitologi
Schiller test makroskopis
Kolposkopi makroskopis
Biopsi histopatologi

Penatalaksanaan
o Pengobatan pada Lesi Pre kanker
1.Krio surgery(pembekuan)
2.Kauterisasi
3.Pembedahan Laser
4.Leep(Loop Elektrosugical excision
procedure)

Pengobatan kanker

Pembedahan
terapi penyinaran
Kemoterapi
Terpi biologis(gen Therapy)

Cara Mencegah Kanker Serviks


Tidak berhubungan intim dengan
pasangan yang berganti-ganti.
Rajin melakukan pap smear setiap
dua tahun sekali bagi yang sudah
aktif secara seksual.
Melakukan vaksinasi HPV bagi yang
belum pernah melakukan kontak
secara seksual.
Memelihara kesehatan tubuh.

KARSINOMA VAGINA

KARSINOMA VAGINA
Karsinoma vagina primer tidak
mlibatkan serviks atau vulva
biasanya kanker sel skuamosa.
Tumor vagina sekunder yang timbul
akibat prluasan secara
langsung/metastasis dari
serviks/rectum.

DIAGNOSIS DAN GAMBARAN KLINIS


Diagnosis dini : Papsmear : lesi pramaligna berupa
prubahan epitel/mukosa vagina yang displastik.
Dispareunia & brdarah.
Pada tingkat Lanjut : Fluor, albus & foetor (berbau
busuk).
Pemeriksaan : inspeksi, palpasi, biopsi, in spekulo
(ditemukan ulkus dengan tepi induratif atau
pertumbuhan tumor eksofitik seperti bunga
kol/cauliflower yg mudah berdarah pada sentuhan),
histologik, foto toraks, keadaan biokimia, CT Scan
abdomen & pelvis, barium enema, sistoskopi,
prostoskopi.

EPIDEMIOLOGI
1. Jarang. 0,3% dr semua kganasn
ginekologik.
2. Usia >50 thn.
3. 1:100.000 kasus per tahun

FAKTOR RESIKO
1. Riwayat infeksi HPV
2. Histerektomi sebelum menopause
3. Rwyt pulasan Pap abnormal
4. Radiasi sebelumnya untuk
karsinoma lainnya (prkembangn
dalam 7-20 tahun)

PATOLOGI
Hampir 99% merupakan squamous cell
carcinoma.
Biasanya lesi ulseratif dengan tepi induratif
yang mudah berdarah pada sentuhan
Kemudian melibatkan muncul pd bagaian
proksimal dinding belakang vagina septum
rektovaginal.
Sebelum menjadi invasif, lesi melalui tingkat
pra-maligna selama beberapa tahun &
dideteksi awal melalui Papsmear

Servisitis

Definisi
Servisitis : Radang pada servik uteri

Etiologi
Mikroba (Bakteri, Virus, Jamur)
Bahan Kimia iritan
Pemakaian alat kontrasepsi (Kondom, Pessarium,dll)

Faktor Resiko

Perilaku seksual bebas


Riwayat IMS
Memiliki pasangan seksual lebih dari satu
Aktivitas seksual pada usia dini
Pasangan seksual dengan kemungkinan menderita IMS

Gejala

Perdarahan Uterus Abnormal:


Pasca sanggama
Pasca menopause
Diantara haid
Keputihan berlebihan:
Berlangsung lama
Warna : putih keabuabuan atau kuning
Kadang berbau
Nyeri saat sanggama (Dispareunia)
Rasa berat di panggul

Tanda & Pemeriksaan


Pemeriksaan panggul dalam dapat memperlihatkan adanya :

Keputihan

Servik kemerahan

Edema (inflamasi) dinding vagina


Pemeriksaan:

Inspeksi keputihan dengan mikroskop (dapat terlihat candidiasis,


trichomoniasis, atau bacterial vaginosis)
Pap smear
Tes gonorrhea atau chlamydia
Kadang kadang diperlukan pemeriksaan colposcopy dan biopsy cervix.

Terapi & Prognosis


Terapi
Untuk infeksi bakteri ( Chlamydia, Gonorrhoea ) diberikan antibiotika.
Pada infeksi herpes diberilkan antiviral
Terapi hormonal (dengan estrogen atau progesterone) diberikan pada
pasien menopause. .
Bila terapi tak memberi respon atau servisitis berlangsung lama
maka dapat dilakukan terapi :
Kriosurgeri (freezing)
Electrocauterization
Terapi lazer
Prognosis
Servisitis ringan dengan etiologi jelas biasanya memberi respon
baik terhadap terapi

Komplikasi & Pencegahan


Komplikasi
Servisitis dapat berlangsung berbulan-bulan (atau bahkan bertahuntahun) dan dapat menyebabkan nyeri saat sanggama (dyspareunia).
PID dan Salpingitis
Pencegahan
Cara menghindari resiko servisitis :
Hindari bahan kimia iritan seperti sabun intravaginal atau tampon
dengan deodoran
Pastikan bahwa benda asing yang dimasukkan kedalam vagina
(seperti pembalut wanita khusus) digunakan secara tepat dengan
mengikuti petunjuk pemakaian
Abstinensia sanggama untuk mencegah IMS atau sanggama tidak
dengan sembarangan orang.
Gunakan pengaman (kondom) setiap melakukan aktivitas seksual
bebas.

Anda mungkin juga menyukai