PENAMAAN MINERAL
3.1. Penamaan Mineral Kelompok Silika
Mineral kelompok silika ini pada umumnya mempunyai kenampakkan warna
yang colourless bila diamati dengan paralel nikol dan bila diamati pada cross
nikol akan menunjukkan warna interferensi. Kelompok silika ini ada beberapa
yaitu Kwarsa, opal, Tridymit, Cristobalit, Lechatelierit, Coesit, Stishovit
1. Kwarsa (SiO2), sistem kristal hexagonal
III-2
OJI_012
MUHAMMAD
III-3
OJI_012
MUHAMMAD
III-4
OJI_012
MUHAMMAD
III-5
OJI_012
Mineral ini pada saat paralel nikol memberikan warna hijau kekuningan
dengan belahan satu arah bila di sayat tegak lurus sumbu C dan miring sumbu C,
dan sejajar sumbu C, pleokroik dikroik kuat, dan pada saat pengamatan cross
nikol mineral ini memberikan warna interferensi yaitu kuning kehijauan mineral
ini juga tidak mempunyai kembaran dengan pemadaman miring. mineral
Hornblende ini memiliki Pleokroik yang lebih kuat dari pleokroik piroksen.
3.5. Penamaan Mineral Kelompok Piroksen
Kelompok piroksen ini dibagi menjadi Kelompok orthopiroksen yang
terdiri dari Enstatite, Hypersthene dan kelompok Clinopyroksen yang terdiri dari
Diopside, Augite, Pigeonite, Hedenbergite, Aegirine-Augite, Aegirine, Jadeite,
Spodumen, Wollastonite. Mineral kelompok ini merupakan mineral mafik
sehingga pada saat pengamatan dibawah mikroskop memberikan warna
interferensi.
1. Clinopiroksen (Ca(Mg,Fe) Si2O6), sistem kristal monoklin
MUHAMMAD
III-6
OJI_012
pemadaman ini dapat dijadikan sebagai penentu nama mineral yaitu dengan
mengetahui berapa derajat pemadamannya maka akan diketahui nama mineralnya.
Contohnya Clinopiroksen dengan pemadaman 26 sampai dengan 32 mempunyai
nama Clinopiroksen (Spodumen).
2. Orthopiroksen ((Mg,Fe)2 Si2O6), sistem kristal orthorombik
Mineral ini terdiri dari Enstatite, Hiperstatite. Pada saat pengamatan paralel
nikol memberikan warna abu-abu kekuningan, memiliki belahan, Pleokroisme
MUHAMMAD
III-7
OJI_012
dikroik. Mineral ini memiliki pemadaman yang sejajar dengan sumbu optik
biaxial dan tanda optik Positif.
3.6. Penamaan Mineral Kelompok Olivin
kelompok mineral olivin terdiri dari Monticellite, Forsterite, Olivin dan
Fayalite. Mineral ini merupakan kelompok mineral mafik sehingga pada saat
pengamatan mineral dibawah mikroskop mineral ini memiliki warna interferensi.
1. Olivin ((Mg,Fe)2 SiO4), sistem kristal orthorombic
Mineral ini pada saat paralel nikol mempunyai warna abu-abu dan dengan
bias rangkap extrim mineral ini tidak memiliki belahan hanya terlihat pecahannya
MUHAMMAD
III-8
OJI_012
saja dengan pleokroik nokroik. Pada saat pengamatan cross nikol mineral ini
memberikan warna interferensi yaitu kuning kehijauan. Mineral ini juga tidak
memiliki kembaran dengan pemadaman sejajar.
3.7. Mineral Ubahan
Mineral ubahan ini terdiri dari Adularia, Serpentin, Karbonat yang terdiri dari
Kalsit dan Dolomit, Zeolit, Klorit, Epidot, Prehnit, Clay Mineral, Albit, Wairakit,
Anhidrit, dan Actinolit.
1. Adularia (KAlSi3O8), sistem kristal monoklin
Mineral ubahan ini pada saat paralel nikol memberikan warna yang
colourless dan pada saat pengamatan cross nikol memberikan warna yang ekstrim
tidak memiliki belahan dan tidak memiliki pleokroik mineral ini juga tidak
memiliki kembaran. Mineral ini ditunjukkan dengan struktur seperti zoning.
2. Serpentin ((Mg,Fe,Ni) Si O ), sistem kristal monoklin
3
Mineral ini pada saat paralel nikol memberikan warna kuning muda dan tidak
memiliki belahan dan pada saat pengamatan cross nikol memberikan warna abuMUHAMMAD
III-9
OJI_012
abu dengan memiliki struktur mesh yaitu struktur seperti jala dan struktur bastit
dengan pemadaman bergelombang. Bila mineral tersebut memiliki struktur mesh
maka mineral tersebut hasil ubahan dari olivin, sedangkan untuk struktur bastit
maka mineal tersebut merupakan ubahan dari piroksen. Mineral tersebut biasanya
merupakan proses hidrotermal.
3. Karbonat
Mineral karbonat ini terdiri dari Kalsit, Dolomit, magnesit, siderit. Mineral
ubahan ini dibawah mikroskop memberikan warna interferensi yang ekstrim.
Penampakkan mineral ini pada saat paralel nikol memberikan warna coklat keabuabuan dengan bentuk anhedral. Mineral ini tidak memiliki belahan dengan
pleokroik dikroik lemah. Mineral ini juga tidak memiliki kembaran dan
peemadamannya bergelombang, sumbu optik uniaxial dan tanda optik negatif.
4. Zeolit
MUHAMMAD
III-10
OJI_012
Klorit
10
sistem
kristal
monoklin
Mineral ini pada saat paralel nikol memberikan warna Hijau kekuningan
dengan bentuk euhedral dan memiliki belahan satu arah baik, pleokroik dikroik
lemah, relief kuat. Sedangkan pada saat pengamatan cross nikol memberikan
warna interferensi dengan bias rangkap ekstrim, tidak memiliki kembaran,
pemadaman sejajar, sumbu optik biaxial dan tanda optik positif.
6. Epidot
MUHAMMAD
III-11
OJI_012
Mineral ini pada saat pengamatan paralel nikol mempunyai warna kehijauan,
tidak mempunyai belahan dan mempunyai pleokroik yang nokroik. Saat
pengamatan cross nikol memberikan warna interferensi yg ekstrim dengan
pemadaman sejajar.
7. Prehnit (Ca Al Si O (OH) ), sistem kristal orthorombik
2
10
III-12
OJI_012
MUHAMMAD
III-13
OJI_012