Anda di halaman 1dari 6

UJI AKTIVITAS ANTIJAMUR

Tujuan

: - Mengetahui aktivitas antijamur ekstrak katuk terhadap jamur A. Niger


dan mucor
-Mengetahui ekstrak yang mempunyai aktivitas antijamur tertinggi.

Prinsip

: Zat antibakteri berdifusi pada lempeng agar yang telah diinokulasikan


mikroba uji,potensi anti jamur ditetapkan dengan cara mengukur diameter
zona hambatan disekitar lingkaran dari alat uji yang digunakan.

Tinjauan Pustaka

Katuk merupakan tanaman obat-obatan tradisional yang mempunyai kandungan zat


gizi tinggi dan mengandung beta karoten sebagai zat aktif warna karkas. Kandungan daun
katuk

senyawa fitokimia seperti : saponin,flavonoid,dan tanin,isoflavonoid yang

menyerupai estrogen dan mampu memperlambat berkurangnya massa tulang (osteomalasia)


sedangkan saponin terbukti berkhasiat sebagai antikanker,antibakteri,dan meningkatkan
sistem imun dalam tubuh.
Antijamur merupakan zat berkhasiat yang digunakan untuk penanganan penyakit
jamur. Umumnya suatu senyawa dikatakan sebagai zat antijamur apabila senyawa tersebut
mampu menghambat pertumbuhan jamur .Zat antijamur bekerja menurut salah satu dari
berbagai cara, antara lain menyebabkan kerusakan dinding sel, perubahan permeabilitas sel,
perubahan molekul protein dan asam nukleat, penghambatan kerja enzim, atau
penghambatan sintesis asam nukleat dan protein. Kerusakan pada salah satu situs ini dapat
mengawali terjadinya perubahan-perubahan yang menuju pada matinya sel tersebut .

Jamur uji yang digunakan dalam praktikum ini adalah :


a. Aspergillus niger
Klasifikasi jamur A.niger adalah sebagai berikut:
Divisio

: Eumycophyta

Kelas

: Ascomycetes

Ordo

: Aspergillales

Familia

: Aspergillaceae

Genus

: Aspergillus

Spesies

: Aspergillus niger

A. niger atau Black Aspergilli merupakan jamur yang umum disebut sebagai jamur hitam.
A. niger biasanya ditemukan dalam paru-paru burung, tetapi juga dapat ditemukan pada
lembu, domba, dan kuda, namun jarang ditemukan pada manusia. A. niger juga dapat
menyebabkan infeksi yang serius pada telinga. Pada umumnya A. niger ditemukan pada
makanan yang dibiarkan terbuka. A.niger menyebabkan pembusukan dan kontaminan
umum pada laboratorium bakteri dan mikrobiologi . A. niger digunakan untuk
memproduksi asam oksalat dan asam nitrat. Jamur ini memiliki koloni seperti kapas,
berwarna putih, penyebab aspergilosis .
b. Mucor
Klasifikasi jamur Mucoradalah sebagai berikut:
Divisio:
Kelas

: Zygomycotes

Ordo

: Mucorales

Spesies

: Mucor sp
Mucor adalah kapang bersifat mesofilik,yaitu tumbuh baik pada suhu kamar sekitar

25-300 C. Kapang ini bersifat aerobik membutuhkan oksigen untuk pertumbuhannya.


Kebanyakan mucor dapat tumbuh pada kisaran pH yang luas yaitu 2-8,5 tapi biasanya
pertumbuhannya akan lebih pada kondisi pH asam rendah.
Kapang ini termasuk fungi multiselular yang mempunyai filament,yang
pertumbuhannya pada makanan mudah dilihat karena penampakannya yang berserabut

seperti kapas. Pertumbuhannya mula-mula akan berwarna putih,tetapi jika spora telah
timbul akan terbentuk warna hitam.
Mucor sering menyebabkan kerusakan makanan tetapi sebaliknya beberapa spesies
juga digunakan dalam fermentasi makanan.
Percobaan

Tempat

: Laboratorium Mikrobiologi dan Bioassay

Waktu

: Selasa ,

Bahan dan Alat

Sampel daun katuk


Jamur muccor dan jamur A.Niger
Media Nutrien Agar
Cawan Petri
Pipet mikro
Pinset
Spirtus
inkubator
Metode Percobaan :
Tahap Penetapan Aktivitas Antijamur
1.

Tuangkan kurang lebih 20 mL media Saboraud Dextrose Agar steril yang


masih hangat (400C ) ke dalam cawan petri dan biarkan hingga media agar
memadat (sebagai lapisan dasar)
Disediakan 4 cawan petri untuk jamur muccor dan A.Niger(Duplo)

2.

Dipipet 0,1 mL suspensi jamur (muccor atau A.niger) dan diinokulasikan


pada media pembenihan dalam cawan petri dilakukan secara aseptik

3.

Kemudian cawan petri diberi label berupa kode contoh untuk anti jamur
muccor atau A.Niger

4.

Dengan menggunakan pinset yang steril,kertas cakram yang telah


disterilkan dicelupkan kedalam larutan contoh (katuk)

5.

Setelah diangkat,sisa tetesan larutan yang berlebihan pada kertas cakram


diulaskan pada dinding wadah contoh

6.

setelah tidak ada tetesan, kertas cakram diletakkan pada permukaan media
pembenihan dengan menggunakan pinset secara aseptik

7.

Kertas cakram ditekan (dengan pinset)agar kertas cakram benar-benar


menempel pada media

8.

Media yang telah berisi contoh dan bakteri uji di inkubasi pada inkubator
bersuhu 370C selama 2x24 jam

9.

setelah waktu inkubasi selesai,zona hambat yang terbentuk diamati dan


kemudian diukur diameternya dalam mm.

Hasil Data

Data Pengamatan Aktivitas Antijamur


Konsentrasi

Ulangan

Contoh
Sampel

ke1
2
1
2

Standar

A.niger
DK
13,0
11,0

DC
6,0
6,0

DH
7,0
5,0

Mucor
DK
-

DC
-

DH
-

Catatan :
DK = Diameter Keseluruhan (mm)
DC = Diameter Kertas Cakram (mm)
DH= Zona Hambat (mm)
Pembahasan :
Pada praktikum uji anti jamur digunakan Metode Cakram Kertas dimana zat yang
akan diuji yaitu sampel katuk diserapkan ke dalam cakram kertas dengan cara kertas
cakram dicelupkan kedalam larutan contoh katuk kemudian kertas cakram diletakkan di
atas permukaan agar padat yang telah dituangkan jamur sebelumnya. Cawan petri
diinkubasi pada selama 2x24 jam. Aktivitas antijamur dapat dilihat dari daerah hambat di
sekeliling cakram kertas. Prinsip umum dalam menentukan aktivitas antijamur adalah
dengan melihat adanya hambatan pertumbuhan jamur.
Dari hasil praktikum,ekstrak katuk tidak mempunyai aktivitas antijamur terhadap A. Niger
dan mucor hal ini sesuai dengan literatur bahwa memang daun katuk tidak memiliki
aktivitas antijamur. Adapun kandungan dari daun katuk itu sendiri yaitu beta karoten
sebagai zat aktif warna karkas. saponin,flavonoid,dan tanin,isoflavonoid yang menyerupai
estrogen untuk memperlambat berkurangnya massa tulang (osteomalasia) sedangkan
saponin sebagai antikanker,antibakteri,dan meningkatkan sistem imun dalam tubuh.

Simpulan

Dari hasil praktikum ekstrak katuk tidak mempunyai aktivitas antijamur terhadap A. Niger
dan mucor .

Daftar Pustaka
Wiryosoedjojo dan Harti,2007,pedoman dan Lembar Kerja Praktikum Mikologi,Fakultas
Biologi,USB
Waluyo,Lud,2004, Mikrobiologi Umum. UMM Pres, Malang.

Anda mungkin juga menyukai