Anda di halaman 1dari 4

CITA ADININGRUM

06/193892/TK/31692
TUGAS TEKNIK PENULISAN DAN PRESENTASI

FENOMENA BAMBU, DAHULU DAN MASA


KINI
Bambu merupakan tanaman yang tak asing lagi di telinga kita.
Tanaman ini merupakan jenis rumput-rumputan yang mempunyai batang
berongga dan beruas-ruas, banyak sekali jenisnya dan banyak juga
memberikan manfaat pada manusia. Bambu juga bukan tanaman yang
susah hidup dan membutuhkan perawatan intensif. Bahkan harga bambu
dipasaran jauh lebih murah daripada harga berbagai jenis kayu, kayu jati
misalnya.
Dari sekitar 1.250 jenis bambu di dunia, 140 jenis atau 11% nya
adalah spesies asli Indonesia. Orang Indonesia sudah lama memanfaatkan
bambu untuk bangunan rumah, perabotan, alat pertanian, kerajinan, alat
musik,

dan

makanan.

Namun,

bambu

belum

menjadi

prioritas

pengembangan dan masih dilihat sebagai "bahan milik kaum miskin yang
cepat rusak". Dan saya pun setuju bahwa sebagian besar yang
menggunakan atau memanfaatkan bambu adalah orang-orang di desa,
khususnya orang desa yang tidak mampu membeli kayu yang harganya
tengah

melambung

di

pasaran.

Argumen

tersebut

lama-kelamaan

memudar di benak saya setelah saya melanjutkan pendidikan di Teknik


Sipil dan Lingkungan UGM, tepatnya setelah saya mengambil mata kuliah
Struktur Kayu dan Bambu. di sinilah main set saya mulai berubah. Yang
tadinya saya meremehkan dan sangsi terhadap kemampuan bambu
dalam

mendukung

beban

struktur

jika

digunakan

sebagai

rangka

konstruksi, menjadi berdecak kagum tentang kehebatan terpendam yang


dimiliki bambu.
Hal tersebut tentunya tidak dapat diwujudkan dengan proses yang
instant. Diperlukan teknik-teknik tertentu untuk menghasilkan produk

bambu berkualitas yang indah (estetik), kuat, dan tahan lama. Bambu
yang dipanen dengan benar dan diawetkan merupakan bahan yang kuat,
fleksibel, dan murah, yang dapat dijadikan bahan alternatif pengganti
kayu yang kian langka dan mahal. Dan mengingat bambu merupakan
sumber bahan bangunan yang dapat diperbaharui serta banyak tersedia
di Indonesia, maka kesempatan bambu untuk berkembang ke depannya
semakin besar.
Telah dikemukakan sebelumnya bahwa bambu harus di treatment
terlebih dahulu sebelum digunakan untuk bahan konstruksi. Beberapa
tahapan yang harus dilewati adalah sebagai berikut.
Pengawetan Bambu / Bamboo Preservation
Pengembangan bambu selalu terganjal oleh ketahanan material bambu.
Hal ini dikarenakan bambu cepat rusak dimakan kumbang bubuk. Teknik
pengawetan bambu yaitu dengan metode Vertical Soak Diffusion (VSD),
menggunakan

larutan

borate

yang

telah

teruji

keampuhannya

memperpanjang umur bambu hingga puluhan tahun. pengembangan


metode pengawetan yang diterapkan juga harus efisien, murah dan
ramah lingkungan.
Konservasi Bambu / Bamboo Conservation
Pemanfaatan
pengelolaan

bambu
yang

harus

ramah

didukung

lingkungan.

oleh

upaya

Diupayakan

reboisasi
untuk

dan

menjaga

ketersediaan bambu, tidak hanya semata-mata untuk kebutuhan produksi


(konstruksi) saja, juga untuk kualitas lingkungan. Bambu menghasilkan
biomassa tujuh kali lipat dibanding hutan pepohonan. Selain itu rumpun
bambu berperan dalam mencegah erosi karena dapat memperkuat ikatan
partikel dan menahan pengikisan tanah. Karenanya, pemanfaatan bambu
harus diintegrasikan dengan upaya pelestarian agar bambu tetap tersedia
dalam jumlah yang cukup dan kualitas yang baik.
Konstruksi Bambu / Bamboo Construction

Bambu memiliki kekuatan yang dapat dipersaingkan dengan baja. Karena


kelenturan dan kekuatannya yang tinggi, struktur bambu juga merupakan
bangunan tahan gempa. Namun perlu juga diperhatikan tentang teknik
sambungan struktur bambu yang harus kuat dan mampu mendukung
struktur secara keseluruhan.
Dosen saya sekaligus pengampu mata kuliah Struktur Kayu dan
Bambu, Prof. Ir. Morisco, Ph. D mengaplikasikan konstruksi dengan teknik
sambungan yang telah teruji kekuatannya di laboratorium dan di
lapangan. Beliau dikenal sebagai ahli bambu dan telah menghasilkan
karya-karya

yang

fenomenal.

Berbagai

karyanya

bersama

dengan

Sahabat Bambu seperti bangunan sekolah, rumah tinggal, gazebo, dan


gudang telah didirikan. Paduan antara kekuatan, kejelian arsitek, dan
keampuhan bahan pengawet menghasilkan konstruksi yang kuat, tahan
gempa, indah, dan awet hingga puluhan tahun.
Terobosan tentang bambu ini merupakan sebuah langkah baru yang
brilliant dan kreatif dalam rangka pengalokasian sumber daya alam yang
semakin langka dan kini, bambu dilihat sebagai alternatif bahan desain
bangunan dan mebel yang artistik, inovatif, fungsional, dan tentunya
sangat ekonomis.

Berikut ini beberapa gambar desain konstruksi bambu :

Meeting Room bamboo

Rumah Tipe 21

Pendopo Bamboo

Gudang Wulung

Anda mungkin juga menyukai