Anda di halaman 1dari 12

TUGAS PRA EAS MANAJEMEN STRATEGI RENCANA PITA LEBAR

RENCANA STRATEGIS
PENERAPAN
PERATURAN PRESIDEN NOMOR 96 TAHUN 2014
TENTANG RENCANA PITA LEBAR
PADA KABUPATEN LUWU TIMUR

Nama : Salman Akbar


Nrp
: 2214206711
Jurusan
: Teknik Elektro
Telematika-CIO 2014

I.

VISI
Halaman

TUGAS PRA EAS MANAJEMEN STRATEGI RENCANA PITA LEBAR

Pendefinisian Visi
Visi adalah gambaran yang jelas dan menantang tentang masa depan
yang dipercaya dapat dan harus dicapai. (Malphurs) Berdasarkan defenisi
ini, visi mengandung 6 elemen, yaitu : Jelas, Menantang, Gambaran, Masa
depan, Dapat

dicapai, Harus

dicapai. Bryson

mengatakan

bahwa

organisasi pemerintahan harus membentuk suatu visi untuk sukses


(Byrson, 1995).
Hal ini menjelaskan bahwa organisasi menetapkan gambaran yang jelas
tentang bagaimana organisasi tersebut berhasil menerapkan rencana
strategis dan mencapai hasil yang diinginkan Visi menggambarkan ingin
menjadi apakah kita?. Visi adalah apa yang kita yakini dapat menuntun
kita dalam memilih jalan yang akan kita ambil. Pernyataan visi harus
mewajibkan setiap anggota organisasi untuk meningkatkan harapan,
aspirasi dan kinerja mereka. Kriteria pernyataan visi adalah : dapat
diverifikasi, dapat dicapai, menginspirasi, ringkas, menyeimbangkan unsur
eksternal

dan

internal,

menarik

perhatian

pemangku

kepentingan,

konsisten dengan misi dan nilai organisasi.


Menurut Kotter (1996) tools yang dapat dipakai untuk analisis Visi
adalah :

Graphic: visi Penerapan Perpres 96 Tahun 2014 tentang Rencana


Pita Lebar Pada Kabupaten Luwu Timur melukiskan suatu gambaran
yang Pelayanan Publik yang akan memberikan pelayanan yang

handal dan berkualitas.


Directional: arah strategis ke masa depan yakni terbaik di Indonesia
Focused: spesifik dalam cakupan wilayahnya yaitu pada tahap awal
di Kabupaten Luwu Timur dan Selanjutnya dapat mendukung

Rencana Pita Lebar di Indonesia.


Flexible: bukan pernyataan sekali seumur hidup, visi ini mulai
berlaku

tahun

2014

dan

dapat

dirubah

menyesuaikan

perkembangan institusi dan lingkungan Nasional dan Internasional


Feasible: Feasible dapat juga diartikan sebagai realistis dan dapat
dicapai. Visi ini tidak memuat hal-hal yang mustahil. Akan tetapi bila
Halaman

TUGAS PRA EAS MANAJEMEN STRATEGI RENCANA PITA LEBAR

yang dimaksud terbaik dalam hal Pelayanan dan Infrastruktur,

dalam waktu dekat tidak dapat dicapai.


Desirable: melayani kepentingan jangka

kepentingan.
Easy to Communicate: visi ini sangat sederhana dan mudah diingat,

panjang

pemangku

yang dapat dijelaskan dalam 5-10 menit.

Berdasarkan deskripsi diatas dapat didefinisikan bahwa Visi Intelligent


Transportation System (ITS) adalah :

Meningkatkan

Kualitas

Penyelenggaran

Pelayanan

Publik

Dengan Profesionalisme Kualitas Penyelenggaraan Pemerintahan


Yang

Transparan,

Efisien

Dan

Efektif

Melalui

Pemanfaatan

Teknologi Informasi dan Komunikasi Menuju Masyarakat Informasi


Indonesia

II. MISI
Pendefinisian Misi
Secara

umum

misi

adalah

penjelas

dari

visi

yang

telah

ada.

beberapa ilmuwan mengemukakan pendapatnya mengenai visi seperti :

Fred R. David
"pernyataan tujuan jangka pandang yang membedakan satu organisasi
dengan organisasi sejenis lainnya. misi menjawab pertanyaan : apa bisnis
(organisasi) kita?. siapa pelanggan (pasar) kita ?, nilai apa yang kita
berikan kepada mereka ?. jawaban-jawaban itulah yang nantinya akan
membedakan organisasi satu dengan yang lain".
Menurut Fred R. David ada beberapa tools yang dapat digunakan untuk
analisis Misi antara lain :
Halaman

TUGAS PRA EAS MANAJEMEN STRATEGI RENCANA PITA LEBAR

Konsumen

Masyarakat, Pengusaha, Pemerintah

Produk atau jasa

Pelayanan Publik dan Penyelenggaraan


Pemerintahan

Pasar

Memberi

keuntungan

yang

maksimal

bagi stakeholder
Teknologi

Teknologi

Informasi

dan

Komunikasi

(Infrastruktur Fiber Optic, Software dan


Hardware IT)
Fokus pada kelangsungan

Berorientasi pada kebutuhan masyarakat

hidup,pertumbuhan dan

informasi dan pelayanan publik serta

profitabilitas

penyelenggaraan

pemerintahan

yang

memenuhi aspek handal dan berkualitas


dengan target

Pelayanan Terjangkau,

Nyaman, Aman, Efisien, dan Efektif.


Filosofi

Berorientasi

pada

Pelayanan

dan

kebutuhan masyarakat melalui Dukungan


Teknologi Informasi dan Komunikasi.
Konsep diri

Mengembangkan, Mengintegrasikan dan


Menerapkan
Eksternal

ICT

secara

Internal

dan

di Lingkup Pemerintah Kab.

Luwu Timur.
Fokus pada citra publik

Berorientasi pada kebutuhan masyarakat


akan Informasi dan transparansi publik
yang

memenuhi

aspek

handal

berkualitas dengan target

dan

Pelayanan

Terjangkau, Nyaman, Aman, Efisien, dan


Efektif.
Fokus pada SDM

Mengembangkan sumber daya manusia


pengelola yang professional

Berdasarkan deskripsi diatas Misi Penerapan Perpres 96 Tahun 2014


tentang

Rencana

Pita

Lebar

Pada

Kabupaten

Luwu

Timur

dapat

didefinisikan menjadi :
Halaman

TUGAS PRA EAS MANAJEMEN STRATEGI RENCANA PITA LEBAR

Misi:

Berorientasi pada Metode Pelayanan Publik dan Penyelenggaraan


Pemerintahan

melalui

pemanfaatan

Teknologi

Informasi

yang

memenuhi aspek handal dan berkualitas dengan target Pelayanan

Terjangkau, Nyaman, Aman, Efisien, dan Efektif.


Mengembangkan, Mengintegrasikan dan Menerapkan Teknologi
Informasi dan komunikasi pada Seluruh Stakeholder terkait lingkup

Pemerintah Kabupaten Luwu Timur secara internal dan eksternal.


Menyediakan Infrstruktur Sarana dan Prasarana pendukung

Teknologi Informasi dan Komunikasi sampai ketingkat perdesaan.


Mengembangkan
sumber
daya
manusia
pengelola
yang

professional.
Memberi keuntungan yang maksimal bagi stakeholder

III. ANALISA

SWOT

DENGAN

MELIHAT

PENGARUH

EKSTERNAL

(EXTERNAL AUDIT)
STRENGTH
Dengan adanya regulasi Perpres 96 Tahun 2014 Pemerintah
daerah secara langsung telah mendapat dukungan yang kuat
dari Pemerintah Pusat dalam penerapan Rencana Pita Lebar di

daerah.
Meningkatkan investasi dibidang Teknologi Informasi dan

komunikasi
Meningkatkan Taraf hidup masyarakat
Meningkatkan
Kualitas
penyebaran

masyarakat.
Meningkatkan

pemerintahan.
Meningkatkan komunikasi dua arah antara masyarakat dan

kualitas

Transparansi

informasi

kepada

penyelenggaraan

pemerintah.

WEAKNESS
Belum ada revisi Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007
Tentang Pembagian Kewenangan dan Urusan Pemerintah
Pusat, Provinsi dan Daerah, dimana pada regulasi tersebut
tidak

terdapat

kewenangan

pemerintah

Halaman

TUGAS PRA EAS MANAJEMEN STRATEGI RENCANA PITA LEBAR

kabupaten/kota/provinsi untuk mengurusi teknologi informasi

dan komunikasi.
Bidang Komunikasi dan Informatika yang notabene adalah
pengelola Teknologi Informasi dan Komunikasi di daerah pada
realitanya

hanya

dianggap

organisasi

pelengkap

dalam

pemahaman sebagai bidang penerangan dan tidak ada


kebijakan untuk mendukung penguatan bidang tersebut untuk
mengelelola TIK didaerah, ini dibuktikan dengan melihat
struktur bidang tersebut digabungkan atau dilebur dengan
Dinas Perhubungan yang sama sekali tidak memiliki kaitan
secara teknis pekerjaan, hal ini disebabkan regulasi yang tidak
mendukung

penguatan bidang

tersebut

Pemerintah

Nomor

2007

Perangkat

Daerah.

Sementara

revisinya

Bidang

Komunikasi

dan

mewajibkan

41

tahun

yakni

Peraturan

tentang

Organisasi

pun

belum

Informatika

untuk

menjadi urusan Prioritas di lingkup pemerintahan daerah.


Kondisi ini terjadi di hampir 90% kabupaten/kota dan propinsi
di Indonesia.

Kurangnya

kualitas

dan

didaerah,dikarenakan

Tidak

untuk

Ini

SDM

kompetensi

Bidang
non

teknis

kuantitas

terdapat

sehingga
dapat

SDM

standar
SDM

kompetensi

yang

menduduki

TIK

memiliki

jabatan

atau

pekerjaan pada bidang ini, Recruitment yang dilakukan tidak

menitik beratkan ke kualifikasi teknis SDM.


Kualifikasi Jabatan Fungsional
pada bidang TIK (pranata
komputer) diatur oleh Badan Pusat Statistik dimana Instansi
tersebut adalah Instansi yang tidak langsung membawahi
Pemerintah
kompetensi
tersebut

Daerah
teknis

dan
bagi

tidak

Jabatan

mengakibatkan

memiliki
Pranata

kesenjangan

standarisasi

Komputer.

komunikasi

hal

antar

instansi Pemerintah daerah dan BPS berefek pada tidak


adanya

angka

kredit

bagi

jabatan

fungsional

Pranata

Komputer didaerah. Sementara Kementerian Teknis yang


Halaman

TUGAS PRA EAS MANAJEMEN STRATEGI RENCANA PITA LEBAR

membidang

Teknis

TIK

Kementerian

Komunikasi

dan

Informatika hanya mengatur Jabatan Fungsional Pranata


Humas.

OPPORTUNITIES
Pada Wilayah Kabupaten Luwu Timur Terdapat beberapa
Operator Telekomunikasi yang telah berinvestasi dan dapat
dilakukan

kolaborasi dengan pihak-pihak

tersebut untuk

dukungan Infrastruktur.
Otonomi daerah memberikan kewenangan bagi pemerintah
daerah untuk membuat regulasi untuk mendukung Penerapan
Rencana Pita Lebar.

THREAT
Kurangnya koordinasi dan komunikasi serta Egosektoral di
lingkup kementerian akan menghambat penerapan kebijakan
Prepress Pita Lebar, hal ini dapat dilihat dengan terdapat 3
Platform

Sistem

yang

berbeda

dalam

penerapan

e-

procurement pada 3 (tiga) Instansi Pemerintah Pusat yakni


LPSE pada LKPP, e-Procurement Kementerian Pekerjaan Umum
dan e-Procurement Kementerian Kominfo kondisi ini telah
terjadi

sejak

2008

dan

baru

kementerian/lembaga/pemerintah

tahun
pusat

2014

semua

dan

daerah

menggunakan LPSE secara Nasional.


Pada Perpres 96 Tahun 2014 Tentang rencana Pita Lebar
belum

terdapat

penerapan,
berpotensi

blueprint

Platform
terjadi

standarisasi

Teknologi

pengembangan

dan

atau

roadmap

sistem

sehingga

secara

sepihak

oleh

pemerintah daerah dengan menggunakan platform Teknologi


yang berbeda-beda sehingga data pemerintah terkotak-kotak

dan tidak terintegrasi sesuai dengan kondisi saat ini.


Pemerintah Pusat dalam membuat regulasi belum sepenuhnya
memiliki data yang akurat terkait data sektor TIK dan kondisi
real di daerah sehingga perpress 96 Tahun 2014 masih
terkesan sebatas konsep, dan ditakutkan regulasi ini berakhir
seperti Inpres nomor 3 Tahun 2003 tentang kebijakan
Halaman

TUGAS PRA EAS MANAJEMEN STRATEGI RENCANA PITA LEBAR

pengembangan e-government di Indonesia yang outputnya

tidak maksimal hingga saat ini.


Pemerintah Pusat hanya menyediakan
sebesar

10%

dari

total

278

Trilyun

dukungan

Rupiah

dana

kebutuhan

penerpan Rencan Pita Lebar dan kerjasama dengan pihak


swasta dalam penganggaran dan dukungan dana untuk
Perpres 96 Tahun 2014, sehingga daerah wajib mendukung
secara finansial melalui APBD dimana kemampuan setiap
daerah berbeda-beda, hal ini dapat menjadi kendala dalam
penerapan perpress tersebut.

IV.

ANALISA

SWOT

DENGAN

MELIHAT

PENGARUH

INTERNAL

(INTERNAL AUDIT)
STRENGTH
Pemerintah Kabupaten Luwu Timur secara finansial memiliki

anggaran yang cukup dalam penerapan Rencana Pita Lebar.


Terdapat regulasi pada pemerintah Kab. Luwu Timur yang
dapat mendukung penerapan Perpres 96 Tahun 2014 yaitu
Peraturan Bupati Luwu Timur Nomor 15 Tahun 2013 Tentang
Pemanfaatan TIK dalam pengembangan e-Government di

lingkup Pemerintah Kabupaten Luwu Timur.


WEAKNESS
Butuh waktu dan biaya untuk melakukan sosialisasi kepada
masyarakat

aparatur

pemerintah

dalam

penerapan

rencana pita lebar.


Kurangnya
pemahaman

Pemangku

pentingnya TIK di daerah.


Kurangnya Kuantitas dan

Kualitas

pemerintah daerah.
Infrastruktur yang belum

mencakup

kecamatan di kab. Luwu Timur.


Belum terdapat Organisasi Perangkat Daerah yang khusus
menangani

dan

Pemanfaatan

Kepentingan
Teknis

Teknologi

SDM

seluruh

akan

aparatur

desa

Informasi

dan

dokumentasi.
OPPORTUNITIES
Halaman

dan

TUGAS PRA EAS MANAJEMEN STRATEGI RENCANA PITA LEBAR

Tersedianya dukungan dana APBD yang mumpuni dalam

penerapan Rencana Pita Lebar.


Daerah Wilayah Kabupaten Luwu Timur telah terjangkau
Infrastruktur Fiber Optic (Palapa Ring) yang akan mendukung
percepatan penerapan rencana pita lebar.

THREAT
Kebijakan Politik yang tidak mengarah kepada kebijakan TIK di
lingkup DPRD yang notabene memiliki kewenangan dalam

peletakan anggaran daerah.


Kurangnya
pemahaman
Pemangku

pentingnya TIK di daerah.


Ego Sektoral SKPD lingkup
melaksanakan
masing

penerapan

mengakibatkan

Kepentingan

pemerintah

e-Government
tidak

akan

daerah
secara

terintegrasinya

yang

masing-

data

dan

teknologi yang berbeda-beda.


V. TUJUAN DAN SASARAN JANGKA PANJANG DARI SISTEM (ESTABLISH
LONG TERM OBJECTIVE) DENGAN BESARAN-BESARAN YANG
TERUKUR.

Tujuan Dan Sasaran Jangka Panjang


o Ketersediaan Akses Telekomunikasi dan Internet pada seluruh
Desa di Kabupaten Luwu Timur:
o Pemanfaatan Teknologi pada

Seluruh

level

Organisasi

Pemerintah Daerah.
o Tersedianya SDM TIK aparatur Pemerintah Daerah.
o Terintegrasinya seluruh Data SKPD Lingkup Pemerintah
Kabupaten Luwu Timur, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah
Pusat.
ROAD MAP
Jangka
Panjang

2024
2025
2026
2027
2028
2029

2023

2022

2021

Jangka
Menengah

2020

2017
2018
2019

2016

Bidang Pokok Pengembangan

Jangka
Pendek

2015

VI.

Halaman

TUGAS PRA EAS MANAJEMEN STRATEGI RENCANA PITA LEBAR

1
.

Kebijakan

1.1
.

2
.

ORGANISASI dan TATA


KERJA

2.1
.

3
.

Pembentukan Dinas
Komunikasi dan
Informatika

SUMBERDAYA MANUSIA

3.1
.

4
.

Pengembangan regulasi
dan kebijakan di bidang
pengelolaan TIK
khususnya pitalebar.

Peningkatan kuantitas
dan kualitas sumberdaya
manusia SKPD dalam
pengelolaan dan
pemanfaatan TIK
khususnya pitalebar.

INFRASTRUKTUR

4.1
.

Pengembangan
Infrastruktur Komunikasi
dan Informasi untuk
melayani kebutuhan
penyelenggaraan
pemerintahan dan
pemberdayaan SDM di
tingkat SKPD dan untuk
memenuhi kebtuhan TIK
masyarakat di seluruh
desa.

Halaman

10

TUGAS PRA EAS MANAJEMEN STRATEGI RENCANA PITA LEBAR

5
.

INTEGRASI TEKNOLOGI

5.1

6
.

IMPLEMENTASI & EVALUASI

6.1

VII.

Pengembangan
perangkat lunak yang
terintegrasi pada seluruh
SKPD sehingga
membetuk satu
pangkalan data daerah.

Implementasi dan
evaluasi terhadap
penerapan rencana pita
lebar

STRATEGI DASAR PELAKSANAAN

Peraturan Presiden Nomor 96 Tahun 2014 tentang Rencana Pita


lebar adalah kebijakan perencanaan penerapan teknologi informasi
dan komunikasi pada seluruh stakeholder dan berskala nasional,
dan kebijakan tersebut masih berada pada level Top Down
(pemerintah Pusat) belum terdapat mekanisme pelaksanaan pada
level pemerintahan daerah. Namun demikian jika dibutuhkan
strategi

untuk

menyukseskan

penerapan

rencana

pita

lebar,

berdasarkan kondisi real pada pemerintah daerah Kabupaten Luwu


Timur, maka tahapan strategi tersebut pelaksanaannya dapat
disimpulkan serta digambarkan pada flowchart berikut.

Halaman

11

TUGAS PRA EAS MANAJEMEN STRATEGI RENCANA PITA LEBAR

Halaman

12

Anda mungkin juga menyukai