RENCANA STRATEGIS
PENERAPAN
PERATURAN PRESIDEN NOMOR 96 TAHUN 2014
TENTANG RENCANA PITA LEBAR
PADA KABUPATEN LUWU TIMUR
I.
VISI
Halaman
Pendefinisian Visi
Visi adalah gambaran yang jelas dan menantang tentang masa depan
yang dipercaya dapat dan harus dicapai. (Malphurs) Berdasarkan defenisi
ini, visi mengandung 6 elemen, yaitu : Jelas, Menantang, Gambaran, Masa
depan, Dapat
dicapai, Harus
dicapai. Bryson
mengatakan
bahwa
dan
internal,
menarik
perhatian
pemangku
kepentingan,
tahun
2014
dan
dapat
dirubah
menyesuaikan
kepentingan.
Easy to Communicate: visi ini sangat sederhana dan mudah diingat,
panjang
pemangku
Meningkatkan
Kualitas
Penyelenggaran
Pelayanan
Publik
Transparan,
Efisien
Dan
Efektif
Melalui
Pemanfaatan
II. MISI
Pendefinisian Misi
Secara
umum
misi
adalah
penjelas
dari
visi
yang
telah
ada.
Fred R. David
"pernyataan tujuan jangka pandang yang membedakan satu organisasi
dengan organisasi sejenis lainnya. misi menjawab pertanyaan : apa bisnis
(organisasi) kita?. siapa pelanggan (pasar) kita ?, nilai apa yang kita
berikan kepada mereka ?. jawaban-jawaban itulah yang nantinya akan
membedakan organisasi satu dengan yang lain".
Menurut Fred R. David ada beberapa tools yang dapat digunakan untuk
analisis Misi antara lain :
Halaman
Konsumen
Pasar
Memberi
keuntungan
yang
maksimal
bagi stakeholder
Teknologi
Teknologi
Informasi
dan
Komunikasi
hidup,pertumbuhan dan
profitabilitas
penyelenggaraan
pemerintahan
yang
Pelayanan Terjangkau,
Berorientasi
pada
Pelayanan
dan
ICT
secara
Internal
dan
Luwu Timur.
Fokus pada citra publik
memenuhi
aspek
handal
dan
Pelayanan
Rencana
Pita
Lebar
Pada
Kabupaten
Luwu
Timur
dapat
didefinisikan menjadi :
Halaman
Misi:
melalui
pemanfaatan
Teknologi
Informasi
yang
professional.
Memberi keuntungan yang maksimal bagi stakeholder
III. ANALISA
SWOT
DENGAN
MELIHAT
PENGARUH
EKSTERNAL
(EXTERNAL AUDIT)
STRENGTH
Dengan adanya regulasi Perpres 96 Tahun 2014 Pemerintah
daerah secara langsung telah mendapat dukungan yang kuat
dari Pemerintah Pusat dalam penerapan Rencana Pita Lebar di
daerah.
Meningkatkan investasi dibidang Teknologi Informasi dan
komunikasi
Meningkatkan Taraf hidup masyarakat
Meningkatkan
Kualitas
penyebaran
masyarakat.
Meningkatkan
pemerintahan.
Meningkatkan komunikasi dua arah antara masyarakat dan
kualitas
Transparansi
informasi
kepada
penyelenggaraan
pemerintah.
WEAKNESS
Belum ada revisi Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007
Tentang Pembagian Kewenangan dan Urusan Pemerintah
Pusat, Provinsi dan Daerah, dimana pada regulasi tersebut
tidak
terdapat
kewenangan
pemerintah
Halaman
dan komunikasi.
Bidang Komunikasi dan Informatika yang notabene adalah
pengelola Teknologi Informasi dan Komunikasi di daerah pada
realitanya
hanya
dianggap
organisasi
pelengkap
dalam
penguatan bidang
tersebut
Pemerintah
Nomor
2007
Perangkat
Daerah.
Sementara
revisinya
Bidang
Komunikasi
dan
mewajibkan
41
tahun
yakni
Peraturan
tentang
Organisasi
pun
belum
Informatika
untuk
Kurangnya
kualitas
dan
didaerah,dikarenakan
Tidak
untuk
Ini
SDM
kompetensi
Bidang
non
teknis
kuantitas
terdapat
sehingga
dapat
SDM
standar
SDM
kompetensi
yang
menduduki
TIK
memiliki
jabatan
atau
Daerah
teknis
dan
bagi
tidak
Jabatan
mengakibatkan
memiliki
Pranata
kesenjangan
standarisasi
Komputer.
komunikasi
hal
antar
angka
kredit
bagi
jabatan
fungsional
Pranata
membidang
Teknis
TIK
Kementerian
Komunikasi
dan
OPPORTUNITIES
Pada Wilayah Kabupaten Luwu Timur Terdapat beberapa
Operator Telekomunikasi yang telah berinvestasi dan dapat
dilakukan
tersebut untuk
dukungan Infrastruktur.
Otonomi daerah memberikan kewenangan bagi pemerintah
daerah untuk membuat regulasi untuk mendukung Penerapan
Rencana Pita Lebar.
THREAT
Kurangnya koordinasi dan komunikasi serta Egosektoral di
lingkup kementerian akan menghambat penerapan kebijakan
Prepress Pita Lebar, hal ini dapat dilihat dengan terdapat 3
Platform
Sistem
yang
berbeda
dalam
penerapan
e-
sejak
2008
dan
baru
kementerian/lembaga/pemerintah
tahun
pusat
2014
semua
dan
daerah
terdapat
penerapan,
berpotensi
blueprint
Platform
terjadi
standarisasi
Teknologi
pengembangan
dan
atau
roadmap
sistem
sehingga
secara
sepihak
oleh
10%
dari
total
278
Trilyun
dukungan
Rupiah
dana
kebutuhan
IV.
ANALISA
SWOT
DENGAN
MELIHAT
PENGARUH
INTERNAL
(INTERNAL AUDIT)
STRENGTH
Pemerintah Kabupaten Luwu Timur secara finansial memiliki
aparatur
pemerintah
dalam
penerapan
Pemangku
Kualitas
pemerintah daerah.
Infrastruktur yang belum
mencakup
dan
Pemanfaatan
Kepentingan
Teknis
Teknologi
SDM
seluruh
akan
aparatur
desa
Informasi
dan
dokumentasi.
OPPORTUNITIES
Halaman
dan
THREAT
Kebijakan Politik yang tidak mengarah kepada kebijakan TIK di
lingkup DPRD yang notabene memiliki kewenangan dalam
penerapan
mengakibatkan
Kepentingan
pemerintah
e-Government
tidak
akan
daerah
secara
terintegrasinya
yang
masing-
data
dan
Seluruh
level
Organisasi
Pemerintah Daerah.
o Tersedianya SDM TIK aparatur Pemerintah Daerah.
o Terintegrasinya seluruh Data SKPD Lingkup Pemerintah
Kabupaten Luwu Timur, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah
Pusat.
ROAD MAP
Jangka
Panjang
2024
2025
2026
2027
2028
2029
2023
2022
2021
Jangka
Menengah
2020
2017
2018
2019
2016
Jangka
Pendek
2015
VI.
Halaman
1
.
Kebijakan
1.1
.
2
.
2.1
.
3
.
Pembentukan Dinas
Komunikasi dan
Informatika
SUMBERDAYA MANUSIA
3.1
.
4
.
Pengembangan regulasi
dan kebijakan di bidang
pengelolaan TIK
khususnya pitalebar.
Peningkatan kuantitas
dan kualitas sumberdaya
manusia SKPD dalam
pengelolaan dan
pemanfaatan TIK
khususnya pitalebar.
INFRASTRUKTUR
4.1
.
Pengembangan
Infrastruktur Komunikasi
dan Informasi untuk
melayani kebutuhan
penyelenggaraan
pemerintahan dan
pemberdayaan SDM di
tingkat SKPD dan untuk
memenuhi kebtuhan TIK
masyarakat di seluruh
desa.
Halaman
10
5
.
INTEGRASI TEKNOLOGI
5.1
6
.
6.1
VII.
Pengembangan
perangkat lunak yang
terintegrasi pada seluruh
SKPD sehingga
membetuk satu
pangkalan data daerah.
Implementasi dan
evaluasi terhadap
penerapan rencana pita
lebar
untuk
menyukseskan
penerapan
rencana
pita
lebar,
Halaman
11
Halaman
12