o Reaksi pupil melambat, menyebabkan mata sulit beradaptasi secara cepat terhadap cahaya yang datang. o Menurunnya sensitivitas terhadap kontras, berdasarkan penelitian di Kanada didapatkan bahwa alkohol menurunkan kemampuan mata untuk mengatur pengelihatan terhadap cahaya dan kontras sebanyak 30 persen. o Eye twitching-mata berkedut (myokymia), berkedutnya kelopak mata yang dicetuskan oleh intake alkohol yang berlebihan. o Menurunnya kelembapan mata, berdasarkan penelitian didapatkan konsumsi
alkohol dapat meningkatkan risiko mata kering.
Efek jangka panjang o Meningkatkan risiko pembentukan katarak, berdasarkan penelitian didapatkan pembentukan katarak meningkat pada pasien dengan konsumsi alkohol yang tinggi. o Meningkatkan risiko Age-related macular degeneration (AMD), American Optometric Association mengidentifikasikan alkohol berlebihan sebagai factor risiko AMD. o Menurunnya pengelihatan
akibat
kurangnya
vitamin,
alkohol
berlebih
mempengaruhi absorbsi vitamin di hepar, vitamin dibutuhkan untuk menjaga
kesehatan mata. Defisiensi vitamin B-1 dapat menyebabkan paralisis otot mata. Defisiensi vitamin A akibat alkoholisme dapat menyebabkan : rabun senja, menipisnya kornea, perforasi kornea, mata kering, bahkan kebutaan akibat kerusakan retina. o Tobacco-alcohol amblyopia, atau optic neuropati, hilangnya pengelihatan tanpa ada rasa sakit. o Prenatal alcohol exposure, paparan alkohol yang berlebihan pada janin dapat mempengaruhi pengelihatan bayi. Berdasarkan penelitian didapatkan banyak kasus mata yang berhubungan dengan Fetal Alcohol Syndrome, termasuk
diantaranya pembentukan N.optikus yang terganggu, gangguan koordinasi mata,