Anda di halaman 1dari 5

Seleksi Administrasi

Persyaratan administrasi antara lain sertifikat PBT-TOEFL minimal 500 untuk magister dan
550 untuk Doktor, Studi Plan, satu buah surat rekomendasi, CV (diisi online di website LPDP),
Essai, IPK minimal 3.00 untuk S2 dan 3.25 untuk S3, usia minimal 35 tahun untuk S2 dan 40 tahun
untuk S3.
CV, diisi secara online di website LPDP. Yang harus diperhatikan adalah dokumen-dokumen
pendukung untuk pengisian CV karena kita diminta untuk melampirkan scan ijazah, study plan,
essay, transkrip nilai, sertifikat TOEFL, dan surat rekomendasi. Semua dokument di attach dalam
bentuk pdf. Kemudian dalam pengisian CV ada dimana kita diminta menyebutkan pengalaman
training, seminar, etc dan kolom yang harus diisi salah satunya menyebutkan tanggal pelaksanaan.
So jika ada sertifikat akan lebih mudah melihat tanggal pelaksaannya. Format CV sewaktu-waktu
bisa berubah.
Studi plan berisi tentang pemaparan pengalaman riset/pekerjaan yang mendukung studi,
alasan pemilihan program studi, rencana tema penelitian dan rencana setelah studi. Tips untuk
beasiswa LPDP, dalam pembuatan research plan sebaiknya ditonjolkan kontribusi untuk
pembangunan Indonesia, atau yang outputnya dapat meningkatkan nilai tambah suatu produk
barang/jasa. Pemilihan prodi juga tidak harus linier, namun harus dipaparkan secara jelas dan logis
alasan pemilihan prodi tersebut sehingga dapat meyakinkan para reviewer bahwa pilihan studi
tersebut memang layak dengan basic pendidikan sebelumnya yang berbeda. Prodi magister yang
saya ambilpun tidak linier, latar belakang S1 saya Kimia sedangkan S2 saya mengambil Magister
Manajemen Agribisnis. Dan di wawancara study plan ini juga banyak ditanyakan. So kuasai study
plan kamu!
Essai yang dibuat sebaiknya linier dengan studi plan. Jika bingung mencari ide essai,
dikembangkan saja dari research plan. Fokuskan pada inti permasalahan dan berikan solusinya,
pastikan kita bisa berperan didalam solusi tersebut. Saya yakin ini akan menjadi point plus dari essai
dan studi plan yang kamu buat. Yang dokumennya bagus rata-rata saat wawancara juga santai.
Sepertinya memang sudah ada screening khusus bagi pelamar yang dokumennya bagus. Jadi saat
wawancara lebih banyak difokuskan untuk menggali bakat kepemimpinan pelamar. Intinya kualitas
dokumen terutama CV, study plan, dan essai sangat mendukung tahap selanjutnya.
Di dalam essai ini saya lebih menonjolkan peran saya serta lembaga inkubator bisnis dan
teknologi dalam pembangunan ekonomi Indonesia khususnya di sektor agribsinis. Kajian ini cukup
strategis karena bisa dijadikan model pengembangan koridor ekonomi di beberapa wilayah strategis
sebagaimana telah diagendakan oleh Kemenkeu dalam draft MP3EI. Untuk ide riset itu sendiri lebih
banyak saya peroleh dari pengalaman di lapangan, artikel ilmiah, dan jurnal. Tips untuk membuat
essai juga hampir sama dengan studi plan, yakni tonjolkan peran kita untuk menyelesaikan
permasalahan pembangunan di Indonesia, diantaranya bisa diarahkan untuk peningkatan daya
saing/nilai tambah produk/jasa, menyelesaikan problematika masyarakat, atau kontribusi untuk
pengembangan IPTEK. Contoh essai disini.
Surat rekomendasi hanya diberikan oleh satu orang, diutamakan atasan yang dekat dan tahu
betul tentang kita. Bisa dosen bisa juga atasan di pekerjaan (bagi yang sudah bekerja). Bagi yang
belum bekerjapun bisa mendapat surat rekomendasi dari tokoh masyarakat di tempat tinggalnya.
Jadi, jangan sepelekan sekecil apapun aktivitas kita di masyarakat. Bagi yang masih jadi menara
gading di kampus masih ada kesempatan untuk membumi bersama masyarakat (hehe....ini istilah
saya untuk mahasiswa yang study oriented). Key point bahwa LPDP mencari calon pemimpin masa
depan Indonesia. So karakter-karakter kepemimpinan akan menjadi special pointer dalam setiap
tahapan seleksi. Format surat rekomendasi bisa didownload di website LPDP.

Untuk yang lolos seleksi administrasi akan ada pemberitahuan resmi lewat email dari tim
LPDP. Begitupun untuk informasi tahap selanjutnya pemberitahuan resmi akan dilakukan lewat
email. So, setelah submit dokument, harus lebih intens buka email. Sebaiknya buatlah email baru
khusus untuk apply LPDP karena jika lolos seleksi, email tersebut akan digunakan sebagai sarana
komunikasi dengan LPDP dan seluruh awardee. Setiap tahapan LPDP ada milist-nya so, agar infoinfo penting tidak terlewat sebaiknya gunakan email yang masih free. Dan sebaiknya gunakan
account gmail karena semua email LPDP menggunakan account gmail, selain aksesnya mudah
terutama untuk googlegroups, postingannya juga lebih rapih karena email dari pengirim yang sama
akan masuk ke dalam satu obrolan. Fitur terbaru saat ini, gmail mampu memfilter secara otomatis
antara individual email, miling list, social network, ataupun hanya sekedar promo. Jadi email-email
yang tidak penting akan terpilah secara otomatis.
Seleksi Wawancara
Ini tahap paling mendebarkan, karena biasanya tahapan paling menentukan dalam seleksi
beasiswa di tahap ini. Dan banyak yang gagal juga di tahap ini. Dari teman-teman seangkatan saya
yang melamar beasiswa LPDP kabarnya tidak sampai 50% yang lolos seleksi wawancara. Bahkan
banyak diantaranya yang sudah dapat LoA baik di Univ dalam ataupun luar negeri tidak lolos seleksi
wawancara. Jadi apa dong tipsnya?
Tips pra wawancara. Pertama, kuasai studi plan dan essai dan buatlah beberapa alternatif
pertanyaan yang menurutmu bakal ditanyakan penguji, try with your friends if necessary. Kedua,
pastikan jadwal wawancara kita dengan benar dan meskipun dapat jadwal siang atau sore
sebaiknya sudah ready sejak pagi karena pengalaman saya ikut seleksi wawancara beasiswa
jadwal selalu dimajukan dan pemberitahuan panitia selalu mendadak. Kalo kita belum siap akan
membuat kita panik dan nervous. Ketiga, saat hari H gunakan pakaian terbaik berwarna cerah
sehingga kita tampil PD.
Tips saat wawancara. Pertama, tetap tenang dont nervous, perbanyak dzikir dan doa
robithoh :). Saat masuk ruangan, jabat tangan para interviewer satu per satu secara urut. Kalo yang
interviewernya bapak-bapak saya hanya menangkupkan tangan di depan dada, insya Allah beliau
paham ^__^. Kalau grogi saat jabat tangan saja pasti ketahuan dari tangan yang dingin atau
gemetar. Dan entah gimana caranya, buatlah mereka tertarik dengan kita, hehe...yang ini gampanggampang susah. Kedua, saat berbicara dengan interviewer jangan sekali-kali menunduk, tataplah
mata mereka. Posisikan duduk kita serileks mungkin, gak tegang namun gak banyak bergerak juga.
Pokoknya serileks mungkin deh.
Wawancara saya berlangsung santai dan akrab sampai 45 menit berlalu tanpa terasa :0.
bahkan dipertengahan wawancara interviewer baru ingat bahwa saya belum memperkenalkan diri.
Kata psikolog yang mewawancara saya karena saking tertariknya dengan saya jadinya saat masuk
udah diajak ngobrol ngalor ngidul hehe...
Interviewernya ada 3 orang, 2 dosen ahli dan 1 psikolog. Masing-masing interviewer punya
pertanyaan khusus. Ada yang fokus bertanya tentang pribadi, study, dan pertanyaan umum.
Pertanyaan pribadi ini diajukan oleh psikolog, beliau bertugas untuk menggali potensi-potensi sosial
dan kepemimpinan calon penerima beasiswa. Pertanyaan yang diajukan seputar keluarga, aktivitas
organisasi, motivasi study, dll. 1 dosen ahli fokus menanyakan tentang studi plan, terutama alasan
pemilihan prodi saya yang tidak linier, hubungan dengan prodi sebelumnya? Alasan lanjut study dan
rencana setelah study? Saya juga diberikan sebuah studi kasus dan diminta memberikan solusinya.
Alhamdulillah semua bisa saya jawab dengan baik. Tips untuk memberikan jawaban: jujur,
sederhana, realistis, logis, dan aplikatif :). Interviewer ketiga bertanya tentang pengetahuan umum.
Saya ditanya tentang relevansi pancasila saat ini (nah yang ini lucu karena saya lupa isi pancasila

sampai ditertawakan interviewer dan disuruh ngulang pelajaran SMP hehe...), tapi saya kasih alasan
bahwa saya lupa karena memang saya tidak menghafalnya tapi langsung mengamalkannya :D.
Saya berapologi bahwa lebih penting pengamalan daripada teori hehe..ini sebenarnya hanya bela
diri aja karena saya lupa, tapi jawaban saya malah didukung sama interviewer lain ^__^. Saya juga
ditanya tentang NII, Syiah VS Sunni, relevansi jika saat ini ideologi Indonesia diganti dengan Islam,
diminta menganalisis beberapa kerusuhan yang melibatkan SARA, dll. Mungkin karena jilbab saya
gede kali ya jadi pertanyaannya menguji keislaman saya apakah saya Islam ekstrimis atau moderat
hehe...Untuk interviewer ketiga ini saya jawab apa adanya karena memang saya tidak banyak tahu
tentang hal-hal yang ditanyakan tersebut. Akhirnya beliau yang membantu menjelaskan :).
Terakhir, selesai wawancara jangan lupa beri kata penutup minimal ucapan terimakasih
karena mereka sudah memberikan pengalaman berharga atas materi wawancara hari itu. Dan
sebelum keluar jabat tangannya lagi. Alokasi untuk wawancara sekitar 45 menit per orang, meskipun
ada yang kurang juga. Saya lupa cara penilaiannya, yang jelas nilai tertinggi diberikan oleh psikolog
yang tugasnya adalah menilai potensi kepemimpinan kita. Selesai deh wawancaranya. Sampai
tahap ini perkuat doa robithoh kita sambil bayangkan wajah-wajah para interviewernya. Minta Allah
melembutkan hati mereka agar memberikan rekomendasi beasiswa untuk kita. Sebab keputusan
kita lolos atau nggak dalam seleksi wawancara ada ditangan para interviewer. Sebelum saya keluar
ruangan, para interviewer juga menekankan bahwa ikhtiar kita selanjutnya adalah doa.
Hasil wawancara akan diumumkan melalui email dan website. Yang mendapatkan email tentu
saja hanya yang lolos seleksi wawancara, yang tidak lolos seleksi hanya dapat melihat hasil seleksi
di website. Hasil seleksi saya keluar sekitar 2 pekan setelah wawancara meskipun sempat molor
beberapa hari karena mungkin tim LPDP sedang crowded. Yang sudah lolos seleksi wawancara dan
belum mendapatkan LoA mengikuti tahap selanjutnya yakni ujian di universitas, sedangkan yang
sudah mendapat LoA bisa langsung mendaftar pengayaan dengan cara mengirimkan kembali LoA
ke tim beasiswa.
Ujian Masuk Universitas
Sebagian penerima beasiswa LDPD ada yang sudah mendapat LoA berarti skip untuk tahap
ini karena sudah sebelumnya. Bagi yang belum memiliki LoA diberikan waktu 1 tahun sejak
dikeluarkannya SK untuk mendapatkan LoA. Yang mau pindah universitas juga boleh, misalnya kita
mau ganti univ ke luar negeri juga boleh. LPDP memberikan kebebasan untuk memilih Universitas
terbaik bagi yang sudah lolos seleksi wawancara meskipun pilihan Univ tersebut tidak sesuai
dengan yang kita submit saat pendaftaran. Jadi enaknya memang apply beasiswa dulu baru daftar
ke Universitas.
Yang belum dapat LoA biasanya ikut UM di Univ. Tiap Univ beda-beda syarat masuknya, ada
yang harus lolos ujian tulis dan wawancara dulu, ada yang ujian tulis saja, atau ada juga yang hanya
seleksi dokumen. Jadi jauh-jauh hari sebaiknya sudah disiapkan apa saja yang dibutuhkan untuk
masuk Univ yang kita tujun dan bagaimana mekanisme ujiannya. Yang paling penting adalah kita
perlu menyiapkan sertifikat TOEFL, TPA dan proposal penelitian (Tesis).
Pada tahapan ini jika kamu tidak lolos seleksi ujian di Univ maka beasiswapun gagal. Tapi
jangan khawatir, karena LPDP memberi kesempatan selama 1 tahun untuk mendapatkan beasiswa,
jadi bisa dicoba lagi UM di tahapan seleksi berikutnya sesuai kebijakan kampus yang dituju. Atau
ujian dialihkan di kampus lain yang masih membuka pendaftaran atau jika mau pindah univ ke luar
negeri juga bisa. Inilah istimewanya lagi beasiswa LPDP, asalkan sudah lolos wawancara kita bebas
memilih Univ tujuan asalkan sebelumnya belum punya LoA.
Tahap Terakhir Pengayaan

Ini sesi yang paling menguras pikiran, tenaga, emosi, kesabaran, etc deh campur aduk. tapi
seruu...bangets :D. katanya alumni-alumni pengayaan sebelumnya, ini adalah program yang sangat
berkesan tapi tidak untuk diulangi hehehe.... Agendanya ada seminar, akademi militer, naik gunung,
kesenian, lomba social competitive, nonton film, makan-makan, diskusi, foto-foto hehe....etc.
Pokoknya seru deh.

Mengapa harus ada program pengayaan? Key point-nya adalah untuk menyamakan visi misi
antara LPDP dengan awardee bahwa LPDP bertujuan untuk menyiapkan calon-calon pemimpin
masa depan Indonesia. Dalam kegiatan ini ditekankan bahwa mahasiswa yang kuliah di luar negeri
harus pulang ke Indonesia dan berkontribusi untuk Indonesia. Disini awardee juga dipersaudarakan
dan dibangun networking. Jadi hubungan yang kelak dibangun antara awardee dengan tim LPDP
adalah kekeluargaan. Kita adalah satu keluarga besar insan LPDP. So pola komunikasi awardee
dengan tim LPDP juga cukup simple dan mudah. Kita bebas konsultasi, curhat, whatever lah
tentunya dengan tetap memperhatikan etika komunikasi yang baik. Nah lagi-lagi ini juga
istimewanya LPDP. Semoga nuansa kekeluargaan ini tetap dipertahankan sampai jikapun LPDP
telah mencapai target 10.000 awardee/tahun.
Program pengayaan ini dilaksanakan selama 10 hari dan merupakan program wajib.
Beberapa kali dilaksanakan di Jakarta dengan biaya transport PP ditanggung oleh peserta, LPDP
hanya memfasilitasi biaya akomodasi selama pelatihan. Syarat mengikuti program pengayaan
adalah telah lolos seleksi wawancara dan telah memiliki LoA, namun kebijakan baru yang belum
punya LoA-pun bisa mengikuti program pengayaan. Undangan pengayaan akan dikirimkan secara
resmi oleh tim LPDP melalui email. Program pengayaan ini dilakukan secara bertahap dan kuotanya
terbatas. Meskipun sudah memiliki LoA, program ini tetap diprioritaskan bagi calon penerima
beasiswa yang jadwal kuliahnya mendesak. Jadi kita harus bersabar menunggu antrian undangan
pengayaan karena LPDP menerapkan sistem skala prioritas. Apakah program pengayaan ada
sistem gugur? Ya karena masih merupakan proses seleksi. Sistem gugur dikenakan kepada peserta
yang tidak mengikuti pengayaan dan peserta yang dinilai tidak memiliki integritas. Seperti apa
penilaian integritas itu sayapun kurang paham, yang jelas ada tim yang bertugas memberi penilaian
selama PK. So persiapkan fisik, mental, serta pikiran, dan selama PK tunjukkan bahwa kamu
memang
pantas
menjadi
pemimpin.
Jika gagal PK apakah masih bisa mendaftar? Inilah uniknya LPDP. Jika sudah gagal di tahap PK
maka selamanya tidak bisa mendaftar lagi karena sudah diblacklist. Sedangkan jika gagal di seleksi
administrasi bisa langsung mendaftar lagi dan jika gagal seleksi wawancara harus menunggu
minimal 1 tahun lagi untuk bisa mendaftar. Saya kira ini bukan untuk mempersulit calon awardee

tapi menunjukkan bahwa LPDP memang komitmen hanya akan menjaring putra-putri terbaik
Indonesia sebagai awardeenya.
Sudah dapat kan gambaran gimana caranya supaya lolos seleksi beasiswa LPDP. Saya selalu
mengatakan bahwa rezeki itu Allah yang mengatur. Jadi untuk memperoleh beasiswa itu perlu diraih
dengan ikhtiar vertikal dan horizontal :). Meminta restu dan doa orang tua, bahagiakan orang tua,
memperbanyak sedekah, dan optimalkan ikhtiar untuk memenuhi syarat lainnya (TOEFL, IPK, dll).
Semoga tulisan ini bermanfaat dan semoga Allah memudahkan semua urusan kita.

Anda mungkin juga menyukai