Materi Pembelajaran
A. Macam-macam Irisan Kerucut
Dalam kehidupan sehari-hari banyak kita jumpai benda-benda yang
cukup besar kegunaannya bagi perkembangan kemajuan peradaban
manusia. Benda-benda itu misalnya antena yang berbentuk parabola
(antena
parabola)
untuk
menangkap
siaran
televisi
lewat
satelit
komunikasi, sarana atau lapangan olah raga berbentuk elips, serta paling
banyak kita jumpai adalah benda-benda dengan bangun lingkaran seperti
roda maupun ban kendaraan, baik kendaraan bermotor maupun yang
tidak bermotor. Hiperbola adalah seperti bangun dua buah parabola yang
sama saling berhadapan. Bangun-bangun di atas dapat digolongkan ke
dalam bangun irisan kerucut.
Dalam bahasan berikut, kita akan mempelajari irisan kerucut antara
lain pengertian tentang parabola, lingkaran, elips dan hiperbola.
1. Pengertian Irisan Kerucut
Perhatikan definisi berikut ini.
Definisi 2.1 :
Irisan kerucut adalah himpunan (tempat kedudukan) dari semua titik
pada bidang datar yang perbandingan jaraknya terhadap suatu titik
tertentu mempunyai nilai yang tetap.
Titik tertentu itu disebut fokus dan garis tertentu ini disebut
direktriks. Sedangkan nilai perbandingan yang tetap itu dinamakan
eksentrisitas disingkat e.
Gambar 2.1 (a) adalah irisan kerucut berbentuk lingkaran. Terlihat bahwa
bidang datarmya mengiris seluruh bagian dari salah satu selimut dan
tegak lurus sumbu kerucut.
Gambar 2.1 (b) adalah irisan kerucut bentuk elips. Terlihat bidang
datarmya mengiris seluruh bagian dari salah satu selimut kerucut dan
tegak lurus sumbu kerucut.
Gambar 2.1 (c) adalah irisan kerucut berbentuk Parabola. Terlihat bidang
datarmya sejajar dengan salah satu garis pelukis.
Gambar 2.1 (d) adalah irisan kerucut berbentuk hiperbola. Terlihat bidang
datarmya memotong kedua selimut kerucut.
2. Rumus Jarak di antara Dua Titik
Gambar 2.2 memperlihatkan jarak di antara dua titik P 1 dan P2 yang
dihitung dari koordinat-koordinatnya
y1)
dan
berdasarkan
dapat
P2(x2,y2)
Gambar
mendefinisikan
maka
2.2
jarak
kita
di
(52 ) + ( 03 )
2
3 2
9+9= 18=3 2
B. Parabola
Perhatikan definisi berikut ini
Definisi 2.3 :
Parabola tempat kedudukan titik titik di dalam bidang yang jaraknya ke
sebuah titik tertentu sama dengan jaraknya ke sebuah garis tertentu
dalam bidang tersebut.
Titik tertentu itu dinamakan fokus parabola dan garis tertentu dinamakan
direktriks.
1. Parabola yang terbuka ke atas
Kita misalnya garis g sebagai garis tetap (garis direktriks) dan titik F
sebagai titik F sebagai titik tetap (fokus) atau titik api. Jika F tidak
terletak pada g, maka kita dapat memilih sebuah sistem koordinat
yang
menghasilkan
sebuah
persamaan
yang
sederhana
untuk
kita
dapat
menetapkan
menjadi
y=-p.
Titik
P(x,y)
x 2+ ( y p ) =( y p )
x =4 py
(17)
Jadi, persamaan parabola dengan titik puncak di (0,0) dan fokus di F(0,p)
didefinisikan dengan persamaan
2
x =4 py
a. Sumbu dan Puncak Parabola
Karena p merupakan bilangan bulat positif dalam persamaan (17), maka y
tidak mungkin negative. Ini artinya parabola tersebut akan terletak pada
2.16
memperlihatkan
parabola x2 = 8y.
Tentukan persamaan parabola yang mempunyai titik focus di (0,3) dan
persamaan direktrisnya y = -3
Jawab :
Titik fokusnya di F(0,3), maka p = 3
4p = 12
Persamaan parabolanya
x2 = 4py
X2 = 12y
Gambar 2.17
3. Parabola yang terbuka ke kanan
Jika parwabola tersebut terbuka ke kanan, seperti di dalam gambar 2.19
dengan fokusnya di F (p,0) dan dengan persamaan direktrisnya x = -p,
maka persamaan parabolanya adalah
y2 = 4px
Gambar 2.19
Contoh 21.
Tentukanlah koordinat titik puncak, persamaan sumbu simetri, koordinat
focus, persamaan direktrisnya, serta panjang latus rectum parabola y 2, =
12x. Kemudian gambarkanlah sketsa grafiknya.
Jawab :
Pandang y2 = 12x dan y2 = 4px, maka p = 3. Koordinat puncak adalah
(0,0) Persamaan sumbu simetrinya adalah garis y = 0
Koordinat focus F(p,0) adalah F(3,0).
Persamaan direktriksnya x = -p adalah x = -3 atau x + 3 = 0
Panjang latus rectum 4p = 12.
Sketsa grafiknya dapat dilihat dalam gambar 2.20
Gambar 2.20
4. Parabola yang terbuka ke kiri
Jika parabola tersebut terbuka ke kiri, seperti di dalam gambar 2.21,
dengan fokusnya di F)-p,0) dan dengan persamaan direktriksnya x = p,
maka persamaan parabolanya adalah y2 = -4px
Contoh 22
Tentukanlah titik focus dan persamaan direktriks parabola y 2 = -12x,
kemudian gambarlah sketsa grafiknya!
Jawab :
Pandang y2 = -4px dan y2 = -12x, maka p = 3, Koordinat focus F(-p,0)
adalah F(-3,0).
Persamaan direktriksnya x = p adalah x = 3 atau x -3 =0
Sketsa grafiknya dapat dilihat dalam Gambar 2.22
Gambar 2.22
5. Translasi Sumbu-Sumbu
Bila puncak parabola berada di titik V (a,b), maka kita dapat menentukan
persamaan parabola dengan memperkenalkan sebuah system koordinat
baru, dengan titik asal O yang berada di titik V (a,b). Sistem koordinat
baru ini kita namakan system koorinat XOY. Sumbu X sejajar dengan
sumbu X dan sumbu Y sejajar dengan sumbu Y.
Perhatikan Gambar 2.23 di bawah ini.
Gambar 2.23
Titik P mempunyai koordinat (x, y) di dalam system semula (XOY) dan (x,
y) system baru (XOY). Untuk bergerak dari O ke P, kita mempunyai
pergeseran hborisontal x dan pergeseran vertical y.
NIlai x akan didapatkan dari dua pergeseran horizontal, yakni a dari O ke
O dan x dari O ke P. Demikian pula, y akan didapatkan dari dua
translasi
sumbu-sumbu
Selanjutnya pandang sebuah parabola dengan puncaknya di V(a,b) dan
yang membuka ke atas, seperti diperlihatkan di dalam Gambar 2.24. Bila
kita menyatakan persamaan parabolanya dalam system koordinat XOY,
maka persamaannya adalah
(x)2 = 4py
..(19)
Gambar 2.24
Dengan mensubtitusikan persamaan (18a) ke dalam persamaan (19), kita
dapat menyatakan persamaan parabola di dalam system koordinat XOY,
yakni
(x a)2 = 4p (y b) .. (20a)
Sehingga persamaan parabola dengan puncak di V(a,b), focus F (a, b + p)
dan dengan persamaan direktriksnya y = b p didefinisikan dengan
persamaan.
(x a)2 = 4p (y b)
Grafik dari persamaan (20a) simetri terhadap garis x = a.
Bentuk-bentuk lain dari persamaan parabola dengan puncak di V (a,b)
adalah
(x a)2 = -4p (y b)
(y b)2 = 4p(x a)
(y b)2 = -4p (x-a)
.. (20b)
.. (20c)
.. (20d)
y=b+p
Gambar 2.25
Persamaan (20c) mempunyai sebuah grafik yang simetris terhadap garis
y = b dan yang membuka ke kanan.
Perhatikan gambar 2.26.
Fokus F(a + p, b) direktriksnya garis x = a p
Gambar 2.26
Persamaan (20d) mempunyai sebuah grafik yang simetris terhadap y = b,
dan yang membuka ke kiri.
Perhatikan gambar 2.27. Fokusnya f( a-p, b).
Persamaan direktrisknya adalah x = a + p.
Contoh 23.
Tentukan persamaan parabola dengan titik focus (5,4) dan titik puncaknya
di
(2,4).
Kemudian
gambarkanlah
sketsa
grafiknya
dan
tentukan
persamaan direktriksnya !
Jawab :
Puncak (a,b) adalah (2,4).
Fokus F(a+p, b) adalah F( 2+ 3, 4) = F (5,4).
Sehingga parabola terbuka ke kanan. Bentuk baku persamaan parabola
ini adlaha
(y-b)2 = 4px (x a)
(y-4)2 = 4 (3) ( x 2)
(y-4)2
= 12 ( x 2)
2
y 8y + 16
= 12x 24
y2 8y 12x + 40
=0
Sketsa grafiknya tampak di dalam Gambar 2.28.
Persamaan direktrisknya adalah
X=ap
x=23
x=-1
x+1=0
Gambar 2.28
Contoh 24
Tentukan persamaan parabola dengan titik puncak (1, -3) dan titik
fokusnya (0,30. Selanjutnya tentukan persamaan direktriksnya dan
gambarkan sketsa grafiknya!
Jawab :
Puncak (a, b) adalah (1, -3)
Fokus F(a-p, b) adalah F(1 1, -3) = F(0,-3)
Sehingga parabola terbuka ke kiri. Bentuk persamaan parabola ini adalah
(y-b)2 = -4px (x a)
(y-(-3))2
= -4 (1) ( x 1)
2
(y+ 3)
= -4 ( x 1)
y2 6y + 9
= -4x 4
2
y 6y 4x + 5
=0
Sketsa grafiknya tampak di dalam Gambar 2.29.
Persamaan direktrisknya adalah
X=a+p
x=1+1
x=2
COntoh 25
Suatu parabola mempunyai persamaan x2 + 6x 8y 31 = 0. Tentukan :
a. Koordinat titik puncaknya
b. Koordinat titik fokusnya
c. Persamaan direktriksnya
d. Gambarkan sketsa grafiknya
Jawab :
x2 + 6x 8y 31 = 0
x2 + 6x
x2 + 6y + 9 = 8y + 31 + 9
(x + 3)2
= 8y + 31
=8(y+5)
Gambar 2.30
Y2 = 8x
Dari persamaan (a) dan (b), diperoleh
(x + 2)2 = 8x
x2 + 4x + 4 8x = 0
x2 4x + 4 = 0
D = (-4)2 4.1.4 = 16 16 = 0
Ternyata D = 0, sehingg dapat disimpulkan bahwa garis y = x + 2
merupakan garis singgung parabola y2 = 8x.
7. Persamaan Garis Singgung dengan Gradien m pada Parabola
Syarat garis menyinggung parabola adalah D = 0. Sehingga dari
persamaan (24), kita dapat menuliskan persamaan
16p (p mn) = 0
16p2 16 pmn = 0
16 pmn = 16 p2
16 p 2
n=
16 pm
p
n=
m
Jadi, persamaan garis singgung pada parabola y2 = 4px didefinisikan
dengan persamaan
p
Y = mx +
m
Contoh 27
Tentukan persamaan garis singgung pada parabola y 2 =
gradient sama dengan 2.
4
4
x , maka 4 p =
y2 =
, sehingga p =
3
3
Gradien = 2, maka m = 2
Persamaan garis singgungnya adalah
p
y= mx +
m
1
y = 2x + 3
2
1
y = 2x +
6
4
x
3
1
3
dengan
x=
4p
dx 2 y
y
dx 2 p
=
=
, maka
=
dy 4 p 2 p
dy y
Sehingga gradient garis singgung pada parabola y2 = 4px di titik (x1, y1)
adalah
dy
2p
m=
=
dx ( x 1, y 1)
y1
Dari persamaan (25) dan (26), diperoleh
2p
Y y1 =
(x x1)
y1
yy1 y1 = 2p(x x1)
Titik P (x1, y1) terletak pada parabola y2 = 4px, maka
y12 = 4px
Dari persamaan (27) dan (28), diperoleh
Yy1 4px1 = 2px 2px1
yy1 = 2px + 2px1
yy1 = 2p (x + x1)
Jadi, persamaan garis singgung parabola y 2 = 4px di titik (x1, y1)
didefinisikan dengan
Yy1 = 2p (x + x1)
Contoh 28
Tentukan persamaan garis singgung parabola y2 = 8x di titik (18,12).
Jawab :
Y2 = 8x, maka 4p = 8, sehingga [ = 2.
(x1, y1) adalah (18, 12).
Persamaan garis singgungnya adalah
Yy1 = 2p (x + x1)
y (12) = 2.2 (x + 18)
12y = 4 (x + 18)
1
y=
x + 6.
3
Contoh 29
1
2
mx +
p
m
..(a)
Garis singgung tersebut melalui titik P( 4,3) pada parabola y 2 = 2x, maka
persamaan (a) menjadi :
3 = 4m +
1
2
m
1
11 x 2m
2m
3 = 4m +
6m = 8m2 + 1
8m2 6m + 1 = 0
(2m 1) (4m 1) = 0
M=
1
,m=
2
Untuk m =
1
4
y3=
1
4
g1 : y =
1
x +2
4
1
4
maka persamaan garis singgungnya adalah
1
x +2
4
(x 4) y =
Sedangkan untuk m =
y3=
1
1
( x4 ) > y =
2
2
g2 : y =
1
x +1
2
1
2
x+1
LATIHAN
1. Tentukan kedudukan garis berikut terhadap parabola y2 = 5x
2. Garis y = x + c menyinggung parabola y2 = 8x di titik P. TEntukan
3. Suatu garis dengan gradient I menyinggung parabola y 2 = 4x di titik P,
tentukan
4. Titik P yang berkoordinat 4 terletak pada parabola y2 = -8x. Tentukan
5. Tentukan
persamaan
garis
singgung
parabola
y2
8x
yang
1
3 x + 5.
3
C. ELIPS
1. Persamaan Elips yang pusatnya di O (0,0)
Perhatikan gambar 2.34 (a) yang memperlihatkan sebuah elips yang
berpusat di titik O (0,0).
Gambar 2.34
Titik P (x, y) terletak pada elips. Jika kedua titik tertentu tersebut, yang
dinamakan focus-fokus adalah F1(-c, 0) dan F2(c, 0), maka berdasarkan
definisi PF1 + PF2, adalah tetap, misalkan 2a.
Jadi, dapat ditulis
PF1 + PF2 = 2a
(29)
Berdasarkan rumus jarak dua titik, persamaan (29) menjadi
2
2
x+ c 2+ y 2
xc + y
= 2a
2
2
2
2
x+ c + y
xc + y
=2a
x+ c 2+ y 2
xc 2 + y 2
2
= 4a 4 a
+ (x c)2 + y2
2
2
xc + y
2
2
2
2
x + 2cx + c + y
= 4a 4a
+ x2-2cx + c2 + y2
2
2
xc + y
4a
= 4a2 4vx
2
2
xc + y
a
= a2 cx
+
(a2 c 2)
a2
Dari gambar 2.34 (b) diperoleh hubungan a2 = b2 + c2 atau a2 c2 = b2
Dari persamaan (30) dan (31), diperoleh persamaan elips dengan
pusat O(0,0), yakni :
x2 y2
+ 2 =1
2
a b
Sifat-sifat elips
1) Elips mempunyai sumbu mayor (sumbu panjang) dan sumbu minor
(sumber pendek). Dalam gambar 2.34 (a), yang merupakan sumbu
mayor adalah AA dan sumbu minor adalah BB
x2 y2
+
2) Elips
=1 memotong sumbu X di titik (a, 0) dan (-a, 0), dan
a2 b2
memotong sumbu Y di titik (0, b) dan (0, -b). Sehingga panjang
sumbu mayor = 2a dan panjang sumbu minor = 2b.
3) Sumbu simetri elips adalha sumbu mayor dan sumbu minor. Sumbu
mayor dan sumbu minor berpotongan di titik pusat elips.
4) Sumbu mayor dan sumbu minor berpotongan dengan elips di
puncak-puncak elips. Dalam gambar 2.34 (a), yang merupakan
puncak elips adalah titik A (a,0), A(-a, 0), B(0, b), dan B(0, -b).
5) Perbandingan jarak dari suatu titik pada elips ke titik focus dengan
garis direktriks disebut eksentrisitas, disingkat e.
Besarnya eksentrisitas (e) adalah
c
e=
dengan 0 < e < 1.
a
a 2b2
Karena c = a2b 2 , maka e =
a
Contoh 31
9x
225
x
25
25 y
225
2
y
9
=1
=1
Sehingga diperoleh
a2 = 25 a = 5
b2 = 9 b = 3
Jadi puncak-puncak elips adalah A (5, 0),
A (-5, 0), B(0,3), dan B (0, -3).
Pada elips berlaku hubungan c2 = a2 b2, sehingga
c2 =25- 9 =16 c = 4
Jadi, focus elips adalah F1 (-4, 0) dan F2 (4,0).
Sketsa elipsnya tampak dalam gambar 2.35
Gambar 2.35
+
=1
2
2
Contoh 35
Diketahui elips dengan persamaan x2 + 4y2 -2x 16y + 13 = 0
Tentukanlah
a. Pusat elips
b. Sumbu mayor dan sumbu minor
c. Koordinat titik focus
d. Koordinat titik puncak
e. Sketsa grafiknya
Jawab :
Ubahlah persamaan x2 + 4 y2 2x 16y + 13 = 0 ke dalam bentuk
p
q
x
y
+
=1, sebagai berikut :
2
2
x2 + 4y2 2x 16y + 13 = 0
x2 2x + 1 + 4y2 16y + 16 4 = 0
(x2 2x + 1) + (4y2 16y + 16) =4
( x 22 x +1)
4( y 24 y+ 4)
+
=1
4
4
2
2
x1
y2
+
=1
Koordinat F
(p + c, q) dan F 2 (p c, q) adalah F 1 (1 +
3, 3 dan
F2 (1 - 3, 2)
d. Koordinat titik puncaknya A (p + a, q), A(p-a, qA), B(p, q+ b), dan
B(p, q-b) adalah A(3,2), A(-1,2), B(1,3) dan B(1,1).
e. Sketsa grafiknya tampak pada gambar 2.40
Gambar 2.40
Persamaan elips dengan pusat di (p, q) yang lalin diperlihatkan di
dalam gambar 2.41.
Gambar 2.41
Koordinat titik fokusnya F1 (p, q + c) dan F2 (p, q c). Koordinat titik
puncaknya A (p, q + a), A(p, q a), B(p + b, q) dan B(p-b, q).
Persamaan elips ini adalah.
x p 2
y p 2
+
=1
=0
4x2 8x + 4 + y2 4y + 4 4
=0
(4x2 8x + 4) + (y2 4y + 4)
=0
4( x22 x +1)
4
x1
( y 24 y +4 )
4
+
y2
=1
=1
Gambar 2.42
3. Perpotongan antara Garis dengan Elips
Perhatikan gambar 2.43 yang memperlihatkan kedudukan sebuah garis
lurus terhadap elips.
Gambar 2.43
adalah
x2 y2
+
=1, maka dari kedua persamaan tersebut
a2 b2
diperoleh
2
x 2 (mx+n)
=1
+
a2
b2
b2x2 + a2 (m2x2 + 2mx + n2 )
=a2b2
2
2
2
2
2
2
2 2
(b + a m )x + 2mna x + (a n a b ) = 0
(b2 + a2m2)x2 + 2a2mnx + a2 (n2 b2) = 0
Persamaan terakhir merupakan persamaan
kuadrat
dalam
x.
diskriminan
0.
Kita
sudah
mengetahui
bahwa
x2 y2
+
=1 dengan gradient
a2 b2
x2 y2
+
=1 di titik P (x1, y1).
a2 b2
Karena garis h melalui titik P (x1, y1), maka persamaan garis h adalah
y y1 = m (x x1)
(32)
Secara geometri gradient garis singgung di titik P (x 1, y1) pada elips
menyinggung elips
x2 y 2
+
a2 b 2
= d (1)
( )
x
a2
x2 y2
+
=1
a2 b2
+d
( )
y
b2
=0
2x
2y
dx +
=0
2
2
a
b
2y
2x
dy = dx
2
b
a2
2x
dy
b2
=dx
a2
2y
2
dy
x
b
=
2
dx
y
a
x2 y2
+ 2 =1 di titik (x1, y1
2
a b
+
=
+
2
2
a2
b2
b
a
2
2
xx 1
yy 1
x1
y1
+
= 2 +
2
2
2
a
b
a
b
Titik P (x1, y1) terletak pada elips
2
x1
a
(34)
x2 y2
+
=1, maka berlaku
a2 b2
y1
b
=1
(35)
yy 1
b2
x2 y2
+
=1 di titik P (x1, y1)
a2 b2
D. HIPERBOLA
1. Persamaan Hiperbola dengan Pusat di O(0,0)
Perhatikan gambar 2.45, yakni sebuah hiperbola yang berpusat di O (0,
0).
Gambar 2.45
Jika kita menentukan dua titik tertentu, yang dinamakan fokus, di F 1 (c, 0) dan F2 (c, 0) dan jika konstanta tersebut sama dengan 2a, maka
sebuah titik P (x, y) terletak pada hiperbola itu jika dan hanya jika
x+ c 2+ y 2
x+ c 2+ y 2
= 2a +
2
2
2
2
x+ c + y
x+ c + y
2 a+
x+ c + y
(x + c) + y
= 4a + 4a
+ (x c)2 + y2
2
2
x+ c + y
2
2
2
2
x + 2cx + c + y = 4a + 4a
+ x2 2xc + c2 + y2
2
2
x+ c + y
4a
= -4a2 + 4cx
2
2
x+ c + y
a
= -a2 + cx
2
2
x+ c + y
2
(a
= (a2 + cx)2
()
c
( 2a2)
=1
(36)
y2
x
2
a
yq
x3
y2
Tentukan :
a. Koordinat titik pusat
b. Koordinat titik puncak
c. Koordinat titik focus
d. Koordinat ujung sumbu minor
e. Persamaan asimtot
f. Sketsalah Grafiknya
3. Perpotongan antara garis dengan hiperbola
Diketahui hiperbola dengan persamaan
x2 y2
2 =1
(38)
2
a b
Dan garis h dengan persamaan
y = mx + n
(39)
Jika persamaan (39) disubtitusikan ke dalam persamaan (38), diperoleh
mx+n
x2
2
a
(b a m )x 2a mnx a (n + b )
=0
Persamaan yang terkahir merupakan persamaan kuadrat dalam x.
Diskriminan dari persamaan ini adalah
D = (-2a2mn)2 4 (b2 a2m2) (-a2 (n2 + b2))
Gambar 2.55
Gambar 2.55 (a)
n2 + b2 a2m2
=0
2
2
2
2
n =am n
n = a2 m2 b2
Jadi persamaan garis singgung dengan gradient m pada hiperbola
x2 y2
=1
didefinisikan dengan persamaan
a2 b 2
Y = mx a2 m2 b2
Contoh 47
Tentukan persamaan garis singgung dengan gradient 1 pada hiperbola
x2
y2
=1
100 64
Jawab :
2
2
x
y
, maka a2 = 100, b2 = 64
=1
100 64
Gradien m = 1
Persamaan garis singgungnya adalah :
Y = mx a2 m2 b2
y = x 100.164
y = x 36
Y=X6
5. Persamaan Garis singgung melalui sebuah titik pada hiperbola
Dari gambar 2.56 tampak sebuah garis h yang menyinggung hiperbola
x2 y2
=1 di titik P (x1, y1)
a2 b 2
Garis h melalui titik (x1, y1) sehingga persamaan garis h adalah
y - y1 = m (x x1)
(40)
dy
dx ( x 1, y 1)
Diferensialkan persamaan hiperbola sebagai berikut :
Kita mengetahui bahwa m =
Gambar 2.56
2
2
x y
2 =d (1)
d
2
a b
x2
a2
( )
2x
dx a2
2y
dy
2
b
dy
dx
dy
dx
( )
2y
dy
b2
=
=
=
y2
=0
b2
=0
2x
dx
2
a
2x
b2
2
a
2y
2
b x
a2 y
a2yy1 a2y12
= b2xx1 b2 x12
a2yy1 b2xx1
= a2y1 b2 x12
2
2
yy 1 xx 1
y1 x1
=
2
2
2
2
b
a
b a
2
2
xx 1 yy 1
x1 y1
2
2
b
a2
a b
Titik P (x1, y1) terletak pada hiperbola
x2 y2
2
2
a b
= 1 di titik
(41)
(42)
x2 y2
a2 b 2
x 21 y 21
=1
a2 b 2
Dari persamaan (42) dan (43), diperoleh
= 1, maka berlaku
(43)
xx 1 yy 1
2
2
a
b
=1
x2 y2
a2 b 2
x
y
=1 , di dapat
9 4
02 0 2
<1 . Ini artinya titik P terletak di luar hiperbola.
9 4
Misalkan persamaan garis singgung yang melalui titik P(0,)) dengan
gradien m, adalah y 0 = m (x 0)
y = mx
(a)
Persamaan hiperbolanya
x2 y2
=1
9 4
4x2 9y2 36 = 0
(b)
4x2 9m2x2 36 = 0
(4-9m2) x2 36 = 0
1296 m2 = 576
m=
576
24
2
= =
1296
36
3
2
3
sedangkan untuk m = -
2
3
adalah y = -
2
3
adalah y =
2
3
a. x2 + y2 + 10x + 4y + 9 = 0
d. x2 + y2 + 10x +4y
9=0
b. x2 + y2 10x -4y + 9 = 0
e. x2 + y2 4x 10y +9
=0
c. x2 + y2 10x 4y 9 = 0
5. Persamaan garis singgung pada lingkaran x2 + y2 4x +6 45 = 0
a.
b.
c.
6.
=0
y 2 + 6y 8x + 25 = 0
d.
y 2 + 6y 2x + 13
e.
y 2 + 6y 2x + 13
=0
c. y 2 - 6y 2x + 13 = 0
9. Koordinat titik fokus parabola (2x 3)2 = 16 (y 2) adalah.
1
1
a. ( , 1)
d. (1 , 1)
2
2
1
1
b. ( , 3)
e. (1 , 4)
2
2
1
c. (1 , 3)
2
10.
adalah
Gambar parabola
a. (y + 3)2 = -8(x +2)
b. (y 3)2 = 8(x 2)
c. (y 3)2 = -8(x 2)
d. (x 2)2 = -8 (y 3)
e. (x + )2 = 8 (y + 3)
11.
Persamaan parabola
yang titik
puncaknya
c. 2x y + 8 = 0
d. 2x y + 6 = 0
e. 8x 4y + 5 = 0
16.
Elips dengan titik titik puncak (27,2), (-23,2), (2,9) dan (2,-5)
persamaannya adalah
2
2
x
y
+
a.
=1
2
2
2
2
x
y
b.
+
=1
2
2
2
2
x
y
c.
+
=1
2
2
2
2
x
y
d.
+
=1
2
2
2
2
x+
y +
e.
+
=1
2
2
17.
Persamaan garis singgung pada elips x 2 + 9y2 = 9 di titik (2,
1
5
3
a. 2x
b. 2
c. 2x
d. 2x
e. 3
) adalah
+2
5 y
+4
+3
5 y
5 y = 9
+ 2y = 9
5
y =9
5 y = 9
+ 2y = 9
18.
dan Y =-
3
4
3
4
sumbu x adalah
a. X2 y2 =81
b. 100x2 81y2 = 8100
c. 81 x2 100y2 = 8100
d. 144x2 -81y2 = 1166y
e. 81x2 144y2
20.
Persamaan garis singgung hiperbola x2 y2 = 9 di titik (5,4)
adalah
a. 2 x y = 6
b. 3x 2y = 7
c. X y = 7
d. 5x 4y = 9
e. X 24 = -3
B. Kerjakan dengan singkat dan tepat!
1. Jika garis y =
4
x+
3
p menyinggung lingkaran x2 + y2 8x 9 = 0 .