Anda di halaman 1dari 6

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PERAN KELUARGA MENCEGAH PUTUS OBAT PADA PASIEN


GANGGUAN JIWA
Topik

: Peran keluarga mencegah putus obat pada pasien


gangguan jiwa.

Sub Topik

: Pengertian, penyebab, akibat, tanda dan gejala, peran


keluaga mencegah putus obat.

Sasaran

: Keluarga pasien

Tempat

: Ruang tunggu Poliklinik Jiwa RSJD Sambang Lihum


Kalimantan Selatan.

Hari/tanggal

: Selasa, 13 Januari 2015 pukul 09.30 selesai.

Waktu

: 30 menit

Penyuluh

: Kelompok C

A. ANALISA DATA
1. Kebutuhan Peserta Didik
Berdasarkan data yang diperoleh di RSJD Sambang Lihum Kalimantan
Selatan, dari tahun ke tahun terdapat banyak keluarga yang datang untuk
mengantarkan sanak saudaranya berobat dan menjalani rawat inap lagi.
Keluarga mengatakan bahwa ganguan jiwa saudaranya kambuh lagi
dikarenakan berhenti minum obat. Banyak keluarga mengatakan
saudaranya tidak mau lagi minum obat karena merasa sudah sehat dan
takut untuk memaksa agar mau minum obat. Para keluarga pasien tersebut
mengatakan belum mengetahui apa yang harus dilakukan agar pasien tidak
mau minum obat lagi. Maka dari itu perlu diadakan penyuluhan kesehatan
kepada keluarga pasien tentang pengertian, penyebab, akibat, tanda dan
gejala, peran keluaga mencegah putus obat.
2. Karakteristik Peserta Didik
Keluarga pasien diruang tunggu poliklinik jiwa dengan latar belakang
pendidikan yang berbeda yang belum memahami pengertian, penyebab,

akibat, tanda dan gejala, peran keluaga mencegah putus obat mencegah
putus obat.
B. TUJUAN INTRUKSIONAL UMUM
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan, 2 dari seluruh keluarga pasien
yang berada di ruang tunggu poliklinik jiwa RSJD Sambang Lihum
Kalimantan Selatan mampu mengetahui dan memahami tentang pengertian,
penyebab, akibat, tanda dan gejala, peran keluaga mencegah putus obat
dengan bantuan penyuluh.
C. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 30 menit diharapkan
keluarga pasien yang berkunjung di poliklinik jiwa mampu:
1. Menjelaskan pengertian putus obat dengan benar.
2. Menyebutkan 4 dari 6 penyebab putus obat dengan benar.
3. Menyebutkan akibat dari putus obat dengan benar.
4. Menyebutkan 5 dari 10 tanda dan gejala yang ditimbulkan akibat putus
obat dengan benar.
5. Menyebutkan 3 dari 6 peran keluarga mencegah putus obat dengan benar.
D. MATERI (TERLAMPIR)
1.

Pengertian putus obat.

2.

Penyebab putus obat.

3.

Akibat dari putus obat.

4.

Tanda dan gejala putus obat.

5.

Peran keluarga mencegah putus obat.

E. METODE
1. Ceramah
2. Tanya Jawab

F. MEDIA
1. Gambar/poster
2. Leaflet
3. Flipchart
G. PROSES KEGIATAN PENYULUHAN
No
Waktu
1. Pembukaan 5

menit :

2. Inti 15 menit :

Kegiatan Penyuluhan
Memberi salam pembuka dan
perkenalan diri

Menjelaskan TIU dan TIK

Menyebutkan materi yang

akan diberikan
Menanyakan (review) tentang

Kegiatan Peserta

Menjawab salam

Mendengarkan dan
memperhatikan

putus obat pada pasien gangguan


jiwa

Mendengarkan
dengan penuh

1. Pengertian putus obat.

perhatian

Bertanya pada

3. Akibat dari putus obat.

penyuluh bila masih

4. Tanda dan gejala putus obat.

ada yang belum

5. Peran keluarga mencegah

jelas

putus obat.
Tanya jawab

Menanyakan hal
yang belum jelas

Menyimpulkan hasil
penyuluhan

pertanyaan penyuluh

Menjelaskan materi tentang:


2. Penyebab putus obat.

3. Penutup 10 menit:

Menjawab

Aktif bersama
dalam

Memberikan salam penutup

menyimpulkan

Membalas salam

H. EVALUASI
3

1. Mengajukan pertanyaan lisan.


a.

Tes awal.
Menanyakan apa yang dimaksud dengan putus obat?

b.

Tes akhir

Menanyakan kepada beberapa keluarga pasien pengertian putus


obat.

Menanyakan kepada beberapa keluarga pasien penyebab putus


obat.

Menanyakan kepada beberapa keluarga pasien akibat putus obat.

Menanyakan kepada beberapa keluarga pasien tanda dan gejala


akibat putus obat.

Menanyakan kepada beberapa keluarga pasien peran keluarga


mencegah putus obat.

2. Observasi.

Respon/tingkah laku keluarga pasien saat diberi pertanyaan: apakah


diam atau menjawab (benar atau kurang tepat).

Keluarga pasien antusias atau tidak.

Keluarga pasien mengajukan pertanyaan atau tidak.

Persentase keluarga pasien yang mengikuti penyuluhan kesehatan dari


awal sampai akhir.

I. REFERENSI
Keliat, Budi Ana dkk. (1998). Proses keperawatan jiwa. Jakarta : EGC
Keliat, Budi Ana dkk. (1995). Peran serta keluarga dalam perawatan klien
gangguan jiwa. Jakarta : EGC

MATERI TERLAMPIR
PERAN KELUARGA DALAM MENCEGAH PUTUS OBAT PADA PASIEN
GANGGUAN JIWA
A. Pengertian
Putus obat adalah penghentian penggunaan obat-obatan jiwa tanpa
persetujuan dokter yang memberi terapi dan dapat mengakibatkan pasien
menjadi kambuh kembali.

B. Penyebab Putus Obat


Berikut ini adalah beberapa penyebab dari putus obat, antara lain :
1. Pasien merasa bosan
2. Pasien merasa sudah sembuh
3. Keluarga kurang perhatian
4. Takut akan efek samping dari obat
5. Kurangnya motivasi dan pengawasan
6. Jarak rumah dengan rumah sakit yang jauh
C. Akibat dari Putus Obat
Akibat yang ditimbulkan apabila pasien jiwa putus obat adalah terjadinya
kekambuhan. Perlu diketahui apabila kekambuhan terjadi maka akan sulit
memperbaiki seperti sebelum putus obat.
D. Tanda dan Gejala
Berikut ini ialah tanda dan gejala dari akibat yang ditimbulkan dari putus
obat, antara lain :
TAHAP
I

Penderita

TANDA DAN GEJALA


memperlihatkan ketegangan

yang

berlebihan

(overextension),sering mengeluh cemas terusmenerus, tak dapat


konsentrasi, lupa kat kata dalam pertengahan kalimat, adanya
hambatan mental dalam aktivitas dan penampilan diri yang
II

menurun.
Memperlihatkan keterbatasan tingkat kesadaran (retriction

conciusness), depresi, mudah bosan, apatis, obsesional dan fobia,


mengeluh sakit di seluruh tubuh (somatisasi), menarik diri dari
aktivitas sehari hari dan membatasi stimulus eksternal.
Kadangkadang menunjukan penampilan psikotik, hipomania,

III

gangguan persepsi, gangguan isi pikir dan gagal memakai


IV

mekanisme pembelaan yang matang


Memperlihatkan gejala psikotik yang jelas, adanya halusinasi dan

waham secara terus menerus


Penderita tidak lagi mengenal keluarga dan menganggap keluarga

VI

sebagai penipu. Dapat pula penderita mengamuk


Penderita nampak seperti robot dan bingung serta gelisah.

E. Peran Keluarga Mencegah Kekambuhan


1. Berikan motivasi terus-menerus kepada pasien untuk selalu minum obat
dengan teratur
2. Jika klien malas minum obat, anjurkan untuk minum obat secara halus dan
tidak memarahi pasien. Hindari tindakan paksa yang menimbulkan trauma
bagi pasien.
3. Terapkan prinsip 5 benar sebelum menggunakan obat yaitu :
a. Benar pasien
b. Benar obat
c. Benar dosis
d. Benar waktu
e. Benar cara
4. Berikan pujian apabila pasien sudah minum obat
5. Jangan lupa kontrol ulang ke rumah sakit jiwa terdekat bila obat sudah
mau habis.
6. Jangan menunggu obat habis untuk kontrol ke rumah sakit jiwa terdekat.

Anda mungkin juga menyukai