JURNAL INTERNATIONAL
Oleh :
Ihda Shofia Rahmatunnisa
NIM : 0402513110
A. IDENTITAS JURNAL
Judul
Penulis
Lembaga
Jurnal
Vol/No
: 6/2
Diterima
: 14 August, 2012
Disetujui
: 25 November 2012
Publikasi
: Desember 2012
B. ANALISIS
Hasil analisis jurnal internasional dengan judul The effect of guided discovery on
students Physics achievement adalah sebagai berikut.
1. Latar belakang
Latar belakang dari penelitian ini terkait dengan tujuan utama pendidikan
sains yaitu untuk membangun pengetahuan tentang bagaimana alam semesta ini
bekerja, serta penjelasan dan kemungkinan mengontrol fenomenanya. Untuk
mencapai tujuan tersebut dipelukan pendidikan yang menjadikan siswa mempunyai
kompetensi yang baik sehingga, metode yang digunakan dalam belajar mengajar di
sekolah adalah sangat penting. Banyak pendidik mempertimbangkan metodologi
pengajaran sebagai pusat perhatian karena pengetahuan guru tentang materi
pelajaran saja tidak menjamin untuk melakukan proses pembelajaran yang efektif.
Berdasarkan kajian dari penelitian sebelumnya, peneliti beranggapan
bahwa 1) meskipun tidak ada metode terbaik dalam pembelajaran tetapi dapat
dipilih satu metode yang sesuai dengan siswa, isi dan hasil yang diinginkan dari
pelajaran; 2) ketika dilihat dari positivis pandangan realitas objektif, peran guru
adalah untuk mengirimkan ilmunya kepada siswa dan hal itu sesuai dengan
pandangan konstruktivis bahwa individu secara aktif membangun realitas mereka
sendiri dalam upaya untuk memahami pengalaman mereka; 3) sebuah pembelajaran
yang efektif dalam ilmu bersifat interaktif, yang melibatkan pelajar dalam
membangun ide-ide sebagai hasil dari pengalaman.
Untuk itu, peneliti memilih menggunakan salah satu metode yaitu metode
penemuan pembelajaran atau discovery learning. Pada pembelajaran discovery
learning siswa belajar melalui pemecahan masalah di bawah pengawasan guru dan
dalam metode ini guru memberikan materi ilustratif bagi siswa untuk belajar sendiri
Discovery learning biasanya dilakukan secara berkelompok dan tergantung pada
pengetahuan yang sudah ada sebelumnya. Metode ini merupakan metode induktif
membimbing siswa untuk membahas dan mengatur ide-ide dan proses sendiri dan
selama latihan dipandu (guided discovery ), guru mengajak siswa untuk memulai
diskusi dan bereaksi terhadap siswa lain. Guided discovery dapat digunakan jika
siswa dapat memecahkan pembelajaran baru dari pengetahuan yang ada dan
pengalaman siswa.
2. Identifikasi masalah
Berdasarkan kajian Departemen Pendidikan Ethiopia menunjukkan
bahwa hasil prestasi belajar siswa mata pelajaran fisika lebih rendah di semua
tingkatan kelas. Banyak faktor dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa tersebut,
salah satunya adalah efektivitas pendekatan pembelajaran langsung dimana peran
guru sangat dominan, dan pendekatan tidak langsung yang berpusat pada siswa.
Perbedaan utama antara kedua pendekatan ini adalah pada pentingnya bimbingan
atau pada tingkat bimbingan kepada siswa.
Dengan demikian, fokus penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi
metode guided discovery yang berakar pada pendekatan konstruktivis, dan metode
demonstrasi
yang
berakar
pada
pendekatan
pembelajaran
langsung.
(3) Apakah terdapat perbedaan antara tiga prestasi belajar (siswa dengan kemampuan
tinggi, sedang, rendah) berkaitan dengan nilai rata-rata mereka setelah
menerima intervensi?
Berdasarkan rumusan masalah tersebut diatas, dalam jurnal ini peneliti mengajukan
hipotesis nol dirumuskan sebagai berikut.
H01: Tidak ada perbedaan berarti signifikan pada prestasi fisika antara siswa dalam
kelompok eksperimen dan orang-orang dalam kelompok pembanding.
H02: Tidak ada perbedaan berarti signifikan pada prestasi fisika antara siswa pria
dan wanita.
H03: Tidak ada perbedaan berarti signifikan pada prestasi fisika posttest antara
siswa dengan kemampuan rendah, menengah, dan tinggi berprestasi.
4. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk:
(1) membandingkan efektivitas relatif dari metode guided discovery, demonstrasi dan
tradisional dalam meningkatkan prestasi fisika siswa dalam materi dinamika
gerak melingkar
(2) mengidentifikasi perbedaan gender terhadap masing-masing metode dan peningkatan
siswa dalam pencapaian materi dinamika gerak melingkar dan
(3) mengetahui pengaruh masing-masing metode pada prestasi belajar siswa pada materi
dinamika gerak melingkar.
5. Metodologi Penelitian
a. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain
kuasi-eksperimental dengan pretest-posttest nonrandomized. Desain ini sering
digunakan dalam eksperimen kelas ketika kelompok eksperimen dan kontrol berada
di dalam kelas tersendiri dan mendapat perlakuan untuk tujuan penelitian.
b. Sampel dan ukuran sampel
Populasi dalam penelitian menggunakan adalah siswa kelas 11 IPA di
daerah Ilu Aba Bora yang terletak di Barat bagian dari Ethiopia di Oromia Regional
Negara di 600km dari ibukota Addis Ababa. Teknik purposive sampling digunakan
untuk memilih tiga sekolah dari enam sekolah diaerah tersebut. Kriteria pemilihan
b. Pengujian Hipotesis
1. Pengaruh metode mengajar terhadap prestasi siswa
Ho1: Tidak ada perbedaan berarti signifikan pada pencapaian fisika siswa
setelah diajarkan dengan metode yang berbeda (yaitu, guided
discovery, demonstrasi, dan metode pengajaran tradisional)
Berdasar hasil analisa ANCOVA menunjukkan nilai F signifikan bagi
methos mengajar yang digunakan (F = 18.04, p <.05), sehingga hipotesis nol
yang menyatakan, "Tidak ada perbedaan berarti signifikan pada pencapaian
fisika siswa setelah diajarkan dengan metode yang berbeda (yaitu, guided
discovery, demonstrasi, dan metode pengajaran tradisional)" ditolak.
Namun, hasil ini tidak memberitahu kita yang metode pengajaran yang
paling signifikan. Untuk itu digunakan uji Scheffe, dan dari hasilnya
menunjukkan bahwa guided discovery adalah yang paling efektif dari metode
yang digunakan diikuti dengan metode demonstrasi.
2. Pengaruh Gender Prestasi Siswa
Ho2: Tidak ada perbedaan berarti signifikan pada prestasi fisika siswa lakilaki dan perempuan setelah intervensi.
Bedasarkan hasil analisa menunjukkan bahwa hasil pengajaran metode
guided discovery siswa laki-laki tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan
dengan siswa perempuan. Oleh karena itu hipotesis nol yang menyatakan
"Tidak ada perbedaan berarti signifikan pada prestasi fisika siswa laki-laki dan
perempuan setelah diajarkan dengan metode yang berbeda" dipertahankan.
3. Hubungan antara Prestasi belajar dan skor posttest siswa
Ho3: Tidak ada perbedaan berarti signifikan pada pencapaian fisika posttest
dari rendah, menengah, dan tinggi siswa berprestasi setelah diajarkan
dengan metode yang berbeda.
Dari hasil analisa menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan
antara skor posttest siswa dengan kemampuan tinggi, menengah, dan rendah
yang dilakukan pembelajaran dengan metode guided discovery. Terdapat juga
perbedaan yang signifikan antara skor posttest siswa dengan kemampuan tinggi,
menengah dan rendah yang dilakukan pembelajaran dengan metode demonstrasi
dan tradisional.
(1)
guided discovery lebih efektif dalam meningkatkan prestasi siswa diikuti dengan
metode demonstrasi dan metode tradisional
(2)
Tidak ada perbedaan yang signifikan dalam pencapaian siswa laki-laki dan perempuan
dalam fisika setelah diajarkan dengan guided discovery, demonstrasi atau
metode tradisional.
(3)
Prestasi siswa memiliki hubungan yang kuat dengan kemampuan siswa (tinggi,
menengah, dan rendah) selain dipengaruhi oleh metode pembelajaran.
C. KESIMPULAN
Berdasarkan analisis dari jurnal The effect of guided discovery on students
Physics
achievement
diketahui
bahwa
penelitian
ini
mengukur
efektivitas