PASIEN DENGAN
KEKURANGAN GIZI
By.Devi
DeviRahmayanti,SKep.,Ns
Rahmayanti,Skep.,Ns
By.
Gizi buruk
Gizi buruk adalah Kurang Kalori
protein(KKP) atau disebut juga Protein
Energi Malnutrition (PEM).
Ada tiga macam KKP yaitu
- Kwashiorkor terjadi bila kekurangan
gizi utama adalah kekurangan protein
- Marasmus tejadi bila kekurangan gizi
utama yaitu kekurangan kalori
- Marasmic-kwashiorkor merupakan
kombinasi marasmus dan kwashiorkor.
FAKTOR
1. DIIT
KURANG ;PENYEBAB
Faktor sosial: rendahnya kesadaran masyarakat;
makan "sekadarnya" atau asal kenyang padahal
miskin gizi, termakan iklan
Kemiskinan; rendahnya pendapatan masyarakat
menyebabkan kebutuhan
paling mendasar, yaitu pangan pun seringkali tak
bisa terpenuhi.
Laju pertambahan penduduk yang tidak
diimbangi dengan bertambahnya
ketersediaan bahan pangan akan menyebabkan
krisis pangan.
FAKTOR PENYEBAB
Diagnosis
1.
2.
3.
4.
5.
Keparahan KKP
Usia penderita
Ada/ tidaknya kekurangan zat gizi
Keberadaan penyakit penyerta
Kekurangan yang dominan energi
ataukah protein
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Pemeriksaan Fisik / Antropometri;
a. mengukur TB dan BB
b. Menghitung indeks massa tubuh, yaitu BB
(dalam kilogram) dibagi dengan TB (dalam
meter)
c. Mengukur ketebalan lipatan kulit dilengan atas
sebelah belakang (lipatan trisep) menggunakan
jangka lengkung (kaliper).
2. Pemeriksaan laboratorium :
Albumin, kreatinin, nitrogen, elektrolit, Hb, Ht,
transferin.
3. Gejala klinis
Klasifikasi KKP
Menurut Gomez
Derajat KKP
I (ringan)
II (sedang)
III (berat)
90 76
75 61
< 60
> 18, 5
17, 0 - 18, 4
16, 0 -16, 9
< 16, 0
Normal
Ringan
Sedang
Berat
Tindak pencegahan
Ketersediaan pangan yang
tercukupi
Daya beli masyarakat
sosialisasi makanan bergizi bagi
balita melalui media yang efektif
Indikasi Pemberian
Ada 3 cara pemberian makanan yaitu:
- tahap penyesuaian
- tahap penyembuhan
- tahap lanjutan.
Tahap Penyesuaian
Tujuannya adalah menyesuaikan kemampuan pasien
menerima makanan hingga ia mampu menerima diit
TETP.
Tahap penyesuaian ini dapat berlangsung singkat,yaitu
selama 1-2 minggu atau lebih lama,bergantung pada
kemampuan pasien untuk menerima dan mencerna
makanan.
Jika berat badan pasien kurang dari 7 kg,makanan yang
diberikan berupa makanan bayi.
Contohnya:
- susu rendah laktosa + 2,5-5%glukosa+2% tepung.
- Secara berangsur ditambahkan makanan lunak dan
makanan
lembek
- Bila ada berikan ASI.
Tahap Penyesuaian
Banyak cairan diatur untuk menjaga
keseimbangan cairan dan elektrolit,terutama
bila ada diare.
Vitamin dan mineral tinggi ; bila perlu diberikan
tambahan vitamin dan mineral ,seperti vitamin
A,vitamin B kompleks,vitamin C dan zat besi.
Mudah dicerna dan tidak merangsang.
Bentuk makanan sesuai dengan keadaan pasien
(kemampuan menelan, anoreksi, mual/ muntah)
Tahap Penyesuaian
Jika berat badan pasien 7 kg atau lebih, makanan diberikan
seperti makanan untuk anak di atas 1 tahun.
Pemberian makanan diberikan dengan jenjang bentuk makanan
dimulai dengan makanan cair, makanan saring, kemudian
makanan lunak dan makanan biasa,dengan ketentuan sebagai
berikut:
a)Pemberian energi dimulai dengan 50 kkal/kg berat badan sehari
b)Jumlah cairan 200 ml/kg berat badan sehari
c)Sumber protein utama adalah susu yang diberikan secara
bertahap dengan keenceran1/3,2/3,dan 3/3,masing-masing
tahap selama 2-3 hari.untuk meningkatkan energi ditambahkan
5% glukosa
d) Makanan diberikan dalam porsi kecil dan sering,yaitu 8-10 kali
sehari tiap 2-3 jam.
e) Bila konsumsi per-oral tidak mencukupi,perlu diberi tambahan
makanan lewat pipa(per-sonde).
Tahap penyembuhan
- Bila nafsu makan dan toleransi
terhadap makanan bertambah baik
- Berangsur-angsur tiap1-2
hari,pemberian makanan ditingkatkan
hingga konsumsi mencapai 150-200
kkl/kg berat badan sehari dan 2-5
gram protein/kg berat badan sehari.
Tahap Lanjutan
Sebelum pasien dipulangkan, hendaknya
ia sudah dibiasakan memperoleh makanan
biasa yang bukan merupakan diit TETP
Kepada orang tua hendaknya diberikan
penyuluhan kesehatan dan gizi, tentang :
- mengatur makanan
- memilih bahan makanan
- mengolahnya sesuai dengan kemampuan
daya belinya
Tahap Lanjutan
Suplementasi zat gizi yang mungkin diperlukan adalah :
- Glukosa biasannya secara intravena diberikan bila ter
dapat tanda-tanda hipoglikemia
- KCl,sesuai dengan kebutuhan,diberikan bila ada
hipokalenia
- Mg,berupa MgSO4 50%,diberikan secara intramuskuler bila
terdapat hipo magnesimia
- Vitamin A diberikan sebagai pencegahan sebanyak 200
000 SI per-oral atau 100 000 SI secara intramuskuler.Bila
terdapat xeroftalmia,vitamin A diberikan dengan dosis
total 50 000 SI/kg berat badan dan dosis maksimal 400
000 SI
- Vitamin B dan C dapat diberikan secara suntikan atau peroral
- Zat besi(Fe)dan asam folat diberikan bila terdapat anemia
yang biasannya menyertai KKP berat .
HOST
Pertahanan
tdk spesifik/ non imun
Aktif
Pasif
Indikasi Pemberian
Pemberian diit TETP dilakukan pada
keadaan:
a)Gizi kurang dan gizi buruk;
b)Anemia gizi;
c)Persiapan operasi untuk mencapai
gizi
seimbang dan pasca operasi
bila pasien dapat menerimannya ;
d)Luka bakar;dan
e)Baru sembuh dari penyakit dengan
panas tinggi dan penyakit kronik.
ASUHAN KEPERAWATAN
Nutrisi, perubahan kurang dari kebutuhan
tubuh berhubungan dengan ;
- Anoreksi skunder
- Kesulitan atau ketidakmampuan memperoleh
makanan
Faktor yang berhubungan :
- Meningkatnya kebutuhan kalori&kesulitan
mencerna kalori secara berkelanjutan; Infeksi
- Penurunan absorbsi nutrisi yang
berkelanjutan; intoleransi laktosa
Data Objektif
A. Kaji data penunjang;
1. Umum; penampilan(massa otot, distribusi
lemak), Tinggi dan berat badan, Rambut, kulit
dan kuku, mulut dan gigi
2. Pengukuran antropometri; lingkar lengan
tangan, lingkar otot lengan tengah, lipatan kulit
trisep
3. Hasil labolatorium; penurunan albumin serum,
menurunya transferin serum
B. Kaji faktor-faktor yang berhubungan
Kemampuan untuk makan sendiri
Pertimbangan Umum
Untuk metabolisme diperlukan kecukupan;
karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral,
elektrolit dan elemen-elemen lainnya.; ex:
Piramida Makanan yang dikembangkan oleh
United States Departement Of Agriculture
Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan
nutrisi meliputi usia, aktivitas, jenis kelamin,
status kesehatan dan metabolisme zat-zat
gizi
Ex :
Anak-anak Pra Sekolah(3-5 tahun) 1500
kalori: 40 gram protein (kelompok makanan
dasar rujuk Piramida Makanan)
Pertimbangan Umum
Diagnosa Keperawatan 1
1. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh berhubungan dengan intake makanan
tidak adekuat (nafsu makan berkurang,
peningkatan kebutuhan metabolik).
Tujuan :
- Pasien mendapat nutrisi yang adekuat
Kriteria hasil :
- meningkatkan masukan oral
- peningkatan pertumbuhan&
perkembanagan yang significant (sesuai
usia)
-Intake sesuai kebutuhan metabolik kx
Intervensi 1 :
a. Dapatkan riwayat diet (diit yang tidak adekuat)
b. Ukur kebutuhan diit kx sesuai usia (kebutuhan)
dengan perhitungan yang mudah (Pedoman
Piramida Makanan) jika telah didiagnosa
c. Menentukan cara pemberian(rute)
d. Dorong orangtua atau anggota keluarga lain
untuk menyuapi anak atau ada disaat makan
e. Minta anak makan dimeja dalam kelompok dan
buat waktu makan menjadi menyenangkan
f. Gunakan alat makan yang dikenalnya
g. Perawat harus ada saat makan untuk memberikan
bantuan, mencegah gangguan dan memuji anak
untuk makan mereka
Diagnosa Keperawatan
2:
Intervensi 2 :
1. Kaji faktor-faktor penyebab :
a. Tidak cukupnya sumber2 ekonomi untuk
memenuhi kebuituhan nutrisi adekuat
b. Hambatan sosiokultural
2. Kurangi atau hilangkan faktor-faktor penunjang
jika memungkinkan;
a. Tidak adekuatnya sumber-sumber ekonomi
- Kaji kebijakan pemerintah untuk program bantuan
maknan pada kelompok yang berpenghasilan
rendah, konsultasikan dengan pekerja sosial
- Anjurkan maknan murah yang kaya akan zat-zat
gizi
Intervensi 2 :
-
b.
3.
-
Intervensi 2 :