Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seperti yang tercantum dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
tahun 1945 yaitu pasal 1 ayat 3, Negara Indonesia adalah negara hukum,. Sehingga setiap
warga Negara harus mentaati segala peraturan perundang-undangan yang berlaku di
Indonesia. Hukum bertujuan untuk melindungi segenap warga Negara dan menjatuhkan
sanksi bagi yang melanggar. Perlakuan hukum pada dasarnya mendidik, megatur, dan
memberikan kontrol terhadap perilaku dan tutur kata seorang warga negara.
Warga negara Indonesia yang baik adalah warga negara yang taat terhadap hukum
dan segala peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. Peraturan
perundangan sendiri, tidak boleh melenceng dari nilai-nilai yang terkandung pada dasar
negara kita, sehingga perilaku seorang warga negara yang baik sudah sepatutnya
mencerminkan nilai-nilai ideology dasar negara kita pula, yaitu Pancasila dengan kelima
silanya yang juga tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 alenia ke empat yakni ; (1)
Ketuhanan Yang Maha Esa, (2) Kemanusiaan yang adil dan beradab, (3) Persatuan
Indonesia,

(4)

Kerakyatan

yang

dipimpin

oleh

hikmat

kebijaksanaan

dalam

permusyawaratan/perwakilan, dan (5) Keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia.


Maka dari itu upaya pembangunan manusia menjadi sangat penting demi
mewujudkan kehidupan social manusia yang aman, tertib, dan damai. Pembagunan
manusia membentuk masyarakat yang adil dan makmur dalam aktivitasnya mengolah
sumber daya dan teknologi, berkegiatan ekonomi, juga mengembangkan dirinya demi
memajukan kehidupannya, bahkan pemerintahan Indonesia dibawah pimpinan bapak Ir.
Joko Widodo sering menyebutnya dengan Revolusi Mental. Pembangunan manusia juga
haruslah sejalan dengan adanya perlindungan terhadap Hak Asasi Manusia dan hak-hak
lainnya. Karena bila tidak, maka akan sulit untuk mencapai tujuan dari pembangunan
manusia itu sendiri.
Pembangunan manusia selanjutnya akan menjadi kunci kesuksesan pembangunan
nasional oleh pemerintah baik secara materiil maupun spiritual. Pembangunan di era
reformasi dilakukan pemerintah dengan melibatkan seluruh elemen lapisan masyarakat,
bukan lagi pembangunan yang dijalankan oleh pemerintah di bawah kekuasaan yang
bersifat otoriter seperti pada masa orde baru.
Perkembangan zaman dewasa ini pelan-pelan merubah pola pikir dan perilaku
manusia demi bertahan hidup. Sayangnya, perubahan tersebut tidak hanya dalam bentuk
positif, melainkan juga dalam bentuk negative. Perubahan ke arah yang negatif ditandai

dengan semakin maraknya tindak kejahatan yang dilakukan masyarakat. Tentunya bentuk
kejahatan apapun akan merugikan masyarakat baik dari segi materiil, mental maupun
spiritual yang pada akhirnya akan menghambat proses pembangunan Indonesia.
Pemerintah dalam melaksanakan pembangunan manusia, memiliki seperangkat
peraturan perundang-undangan yang penegakannya diembankan kepada aparat penegak
hukum, khususnya kepolisian dan lembaga peradilan yang sangat penting keberadaannya
sebagai abdi Negara pengayom masyarakat.
Lembaga yang tidak kalah penting dalam upaya penegakan hukum adalah Lembaga
Pemasyarakatan. Lembaga Pemasyarakatan memiliki peran sebagai pihak recovery, yaitu
bertugas membimbing dan membina narapidana agar nantinya setelah keluar dan kembali
ke masyarakat dapat berubah menjadi berperilaku yang lebih baik lagi sesuai dengan
hukum, moral agama dan norma-norma yang berlaku di masyarakat, yang pada akhirnya
diharapkan kerukunan dan keharmonisan dalam kehidupan bermasyarakat dapat dicapai
kembali.
Namun, dalam melaksanakan perannya, ditemukan beberapa kasus yang di dalam
Lembaga Pemasyarakatan, seperti
Sekali lagi, upaya pembangunan manusia yang dalam konteks ini adalah upaya
penegakan hukum, seharusnya dapat berjalan beriringan dengan upaya perlindungan
HAM, karena HAM sejatinya dimiliki setiap manusia, termasuk narapidana. Dalam
kasus-kasus di atas kita dapat mempertanyakan keberadaan perlindungan HAM di dalam
Lembaga Pemasyarakatan, khususnya LP Kelas I Lowokwaru Malang. Karena itu,
penyusun tertarik untuk mengangkat masalah tersebut menjadi sebuah karya tulis.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana kualitas pembinaan terhadap narapidana di LP Klas I Lowokwaru
Malang ?
2. Apakah terdapat pelanggaran Hak Asasi Manusia dan hak-hak lainnya di dalam
Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Lowokwaru Malang ?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui keberadaan pelanggaran terhadap Hak Asasi Manusia dan hak-hak
lainnya di dalam Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Lowokwaru Malang.

2. Untuk mengetahui keterpenuhan upaya perlindungan Hak Asasi Manusia di dalam


Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Lowokwaru Malang.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Sejarah dan Perkembangan Lembaga Pemasyarakatan

Anda mungkin juga menyukai