Anda di halaman 1dari 9

METODE PELAKSANAAN

Proyek

: PT. SEMEN JAWA (WORKING ROOM CONTRUCTION)

Lokasi
: Jalan Plabuhan II KM 11 Kp. Talagasari Rt. 04/06
Desa
: Sirna Resmi
Kecamatan
: Gunung Guruh
Kabupaten
: Sukabumi
Tahun Anggaran
:
2014
Penyedia Jasa
:
CV. PURNAMA SAKTI
A. UMUM
Pekerjaan dan pembuatan Working Room Contruction merupakan
prasarana
penting
dalam
menunjang
pelayanan
Perusahaan
,
PEMBANGUNAN PENAMBAHAN KONTRUKSI RUANG KERJA KANTOR
sebagai salah satu peningkatan Sarana dan Prasarana Perusahaan.
Dalam pelaksanaannya memerlukan metode pelaksanaan yang tepat agar
dapat mencapai hasil sesuai tujuan yang diharapkan dari segi mutu, biaya
dan waktu. Untuk keselamatan dan keamanan serta kenyaman kerja
dilapangan dan dikantor, maka kami melaksanakan dan mengikuti apa
yang di informasikan untuk mengikuti pemasukan penawaran ini sesuai
kegiatan atau aktifitas kami dibidang kontruksi bangunan.
Pengiriman material sesuai jadwal kebutuhan dilapangan/lokasi pekerjaan.
Specs material sesuai dengan syarat yang ditentukan. Penempatan
material harus diperhatikan agar pekerjaan dapat berjalan lancar dan area
proyek tetap terjaga rapi dan teratur. Adapun penempatan material alam
seperti pasir, split, batu dan kebutuhan kontruksi Spandek dan yang
lainnya ditempatkan diarea terbuka dan tertutup sumbernya diambil dari
daerah terdekat. Untuk material besi dan spandek disusun sesuai
diameternya, karena untuk bahan material, metal yang tidak tahan
terhadap cuaca seperti semen, dll.
Pengaturan dan Pengendalian Lalulintas yang dimaksud adalah pengaturan
jalan masuk proyek untuk
menjamin keselamatan umum dan
memudahkan lalulintas material, alat, dan tenaga kerja ke lokasi pekerjaan
yang bersangkutan , mengingat lokasi proyek berada dilingkungan yang
sudah ramai aktivitas. Untuk itu perlu dipasang rambu-rambu lalulintas
yang efisien/sederhana. Ditempatkan tenaga flagman ( petugas pemberi
isyarat ) yang bertugas untuk mengatur lalulintas didepan pintu masuk
dilokasi kerja.
Pelaksanaan proyek ini akan dimulai setelah ada serah terima lapangan
dari Panitia Lelang Pekerjaan.
Pelaksanaan pekerjaan (Jangka waktu
pelaksanaan/Time Schedule) akan dikerjakan sesuai jadwal yang telah
ditetapkan atau disepakati. Dengan waktu yang cukup singkat ini maka
diperlukan suatu metode pelaksanaan yang benar-benar tepat agar
mendapatkan kwalitas sesuai yang diharapkan.
1

Sebelum mulai setiap tahap pekerjaan harus ada koordinasi


antara
Kontraktor, Pemberi tugas dan Pihak yang terkait. Untuk pelaksanaan
pekerjaan ini akan selalu adakoordinasi Direksi Pelaksanaan.

B. RENCANA KERJA DAN TEKNIS PEKERJAAN PROYEK


Ada beberapa tahapan-tahapan dalam pelaksanaan perencanaan suatu
ruang kerja. Tahapan pelaksanaan proyek ini harus disusun sedemikian
rupa mulai dari pengerjaan awal hingga finishing (jika pengerjaan
proyek hingga finishing). Semuanya ini disusun didalam Time Schedule
(Jadual Pelaksanaan) selama 60 (Enam puluh) hari kalender, dan Masa
Pemeliharaan 30 (Tiga puluh) hari kalender. Lama pengerjaan proyek
tersebut te[ah disusun dan dihitung sesuai bentuk kontruksi yang ada,
sehingga proyek tersebut dapat berjalan sesuai rencana dan tepat
waktu.
Tahapan tahapan pekerjaan tersebut diatas pada paket ini dapat
kami sampaikan secara rinci sebagai berikut :
I. PEKERJAAN PERSIAPAN
Pekerjaan persiapan adalah pekerjaan awal, yang meliputi kegiatankegiatan untuk mendukung permulaan pelaksanaan konstruksi.
Pekerjaan ini meliputi :
1)Pembersihan lahan dan Bongkaran
Sebelum pekerjaan dimulai, bagian yang akan dikerjakan sesuai jadual
yang ditetapkan segala persiapan bahan dll. dengan yang
dipersyaratkan dalam gambar.
Yaitu meliputi :
- Pembersihan lahan dari seluruh area yang akan dibongkar, dan
seluruh item atau titik yang akan dibongkar yang dpt menggangu
pekerjaan.
- Pembersihan lahan dari berbagai yang menghambat pelaksanaan.
- Persiapan alat untuk bongkaran.
Peralatan yang digunakan pada pembersihan, persiapan alat ini antara
lain:-Alat berat Crane, linggis, Cangkul dll. (sesuai kondisi kebutuhan
yang ada).
2)Pengukuran Ulang/Uitzet
Pengukuran lahan area pusat perbelanjaan dan rekreasi ini dilakukan
sesuai gambar kerja.Tahap yang dilakukan adalah :
- Pengukuran batas-batas tapak
- Pengukuran titik-titik pondasi
Tiap titik diberi notasi atau kode sesuai dengan yang direncanakan.
3)Pembuatan Direksi keet/los bahan (sementara)
Bangunan atau ruangan pendukung yang bersifat sementara antara
lain : -Direksi keet-Bedeng-MCK-Gudang (utk alat)-Pos satpamTempat penimbunan-Sirkulasi orang dan alat-Posisi alat-alat kerja
2

4)Pemasangan Bouwplank
Pada umumnya pemasangan Bouwplank diambil + 0.50 dari peil
0.00.Untuk pemasangan titik mati (BM) juga diambil + 0.50 dengan
jumlah patok minimal 2 titik mati. Pengambilan titik mati (BM) harus
ditempat yang tidak mudah diganggu, dan bahan yang digunakan dari
pralon 4" dan dicor.
Bahan yang digunakan untuk bouwplank adalah:
a. Papan ( yang diserut bagian atasnya) ukuran 2 x 20
b. Usuk Kayu kalimantan ukuran 5/7.Tiang Bouwplank dipasang
sebanyak 4 tiang untuk setiap Bouwplank, serta ditanamke dalam
tanah maksimal sedalam 1,00 m. Jarak Bouwplank dari sisi luar
galian = 2m, karena bisa menyesuaikan lebar galian.
Bouwplank (papan bangunan) berfungsi :
untuk mendapatkan titik
titik
bangunan yang diperlukan sesuai dengan hasil pengukuran.
Teknis memasang bouwplank :
a. Membuat Kedudukan yang kuat dan tidak mudah goyah.
b. Memasang jarak cukup dari rencana galian, diusahakan bouwplank
tidak goyangakibat pelaksanaan galian.
c. Membuat titik atau dibuat tanda-tanda.
d. Sisi atas bouwplank terletak satu bidang (horizontal) dengan
papan bouwplanklainnya.
e. Letak kedudukan bouwplank seragam (menghadap kedalam
bangunan semua).
f.
Garis benang bouwplank merupakan as (garis tengah) daripada p
ondasi dandinding batu bata.Bahan: dibuat dari bahan kayu
meranti tebal minimum 3 cm dengan permukaanatasnya diserut
sipat dasar (Waterpass).
5)Mobilisasi Peralatan
Kegiatan mobilisasi dapat meliputi transportasi dan pemasangan
instalasi konstruksi serta alat-alat berat dan peralatan lainnya yang
diperlukan dilokasi kerja. Pekerjaan juga meliputi demobilisasi dari
tempat kerja, yang termasuk didalamnya pembongkaran semua
instalasi, pembongkaran instalasi konstruksi dan peralatan serta
pemulihan tempat kerja seperti keadaan sebelum pekerjaan.
6)Dokumentasi dan Pelaporan
Pengambilan gambar pada saat kondisi 0%, 50%, dan 100% (sesuai
kebutuhan) sebagai dokumentasi proyek dan Kelengkapan pada
pelaporan pekerjaan yang dilaksanakan. Tentukan lokasi untuk
pekerjaan utama yang akan difoto dengan persetujuan Direksi. Selain
itu juga dibuat dokumentasi untuk setiap sertifikat pembayaran.
7)Bongkaran
Pekerjaan bongkaran dilaksanakan sebelum pelaksanaan dimulai
harus teliti cara pengerjaannya, menggunakan peralatan yang sesuai
dengan kondisi fisik yang kena bongkar, dengan pekerja serta tukang
bongkaran yang sudah terbiasa dibidangnya ( setengah terampil dan
terampil) dibidang bongkaran kontruksi bangunan gedung, sesuai
petunjuk Direksi yang telah ditunjuk. Adapun jenis bongkaran yang
akan dibongkaran terdiri dari : bongkaran kolom atap spandek, balok
3

atap spandek, usuk atap spandek, pondasi kontainer, U-ditch dan


bongkaran taman.
II. PEKERJAAN STRUKTUR
Pekerjaan struktur meliputi :
1. Pekerjaan Tanah
a. Galian dengan tenaga manusia
Pekerjaan ini meliputi galian tanah untuk pekerjaan galian pada
pondasi telapak ,tie beam
b. Pekerjaan Timbunan (apabila diperlukan)
c. Pembuangan bahan galian
Hasil galian langsung ditempatkan dengan cara dipikul yang telah
disediakan untuk dibawa keluar dari lokasi pekerjaan, maupun
pengerjaannya
dengan
menggunakan
Dumtruck
(apabila
diperlukan).
Kontraktor bertanggung-jawab terhadap seluruh pengaturan dan
biaya yang diperlukan untuk pembuangan bahan galian yang tidak
terpakai atau yang tidak memenuhi syarat untuk bahan timbunan,
juga termasuk pengangkutan hasil galian ke tempat pembuangan
akhir.
2. Pekerjaan Pondasi Batu Kali (Bila diperlukan)
Pekerjaan pondasi batu kali ini dilaksanakan sebelum pekerjaan
sloof/tie beam
Cara Pelaksanaan :
a. Sebelum dipasang batu dibersihkan dan dibasahi sampai merata .
b. Setelah formasi siap, maka dibuat suatu landasan dari adukan
semen tebal minimal 3cm penanaman batu diusahakan dilakukan
sebelum landasan semen mengeras.
c. Batu ditanam dengan kuat , batu yang satu dengan yang lainnya
saling berdekatan hingga mendapatkan ketebalan lapisan yang
diperlukan , dan rongga antar batu diisi denganadukan sampai
hampir sama rata dengan permukaan lapisan.
d. Pekerjaan dimulai dari dasar menuju atas.
Adapun metode pelaksanaan pekerjaan beton secara garis besar dapat
kami sampaikan sebagai berikut :
a. Pekerjaan Beton Sloof
Pada Pengecoran dalam volume yang besar dan harus dilakukan
terus-menerus tanpa terputus perlu diperhatikan hal seperti
pengiriman beton, cara pengecoran dan pemadatan, pengendalian
thermal guna menghindari retak dan peralatan yang diperlukan dalam
pelaksanaan.
1. Perencanaan
Mencakup masalah masalah :
- Pemasukan Beton yang continue .
- Kecepatan Pengecoran
- Alat, jenis dan kapasitas peralatan yang memadai .
4

- Pelaksana, tenaga kerja yang cukup untuk pengecoran


- Cold joint, perlunya urutan pengisian beton dalam cetakan agar
terhindar dari cold joint.
- Jadwal,hari dan jam pengecoran dengan mempertimbangkan
kondisi lalulintas, lamanya pengecoran dan factor lainnya.
2. Pelaksanaan Pengecoran
Cara Pelaksanaan :
Pemasukan Beton yang continue
Penyiapan lahan yang akan dicor
Seluruh tie beam dan poer , dan galian untuk pekerjaan beton
harus dijaga agar senantiasa kering dan beton tidak boleh dicor
diatas tanah yang berlumpur atau bersampah .
Setelah lahan siap , diadakan pengecekan seluruh acuan
/bekisting , pemasangan tulangan dan benda lain yang harus
dimasukan kedalam beton (pipa/selongsong) harus sudah
dipasang dan diikat kuat sehingga tidak bergeser pada saat
pengecoran.
Setelah semuanya siap pengecoran segera dimulai dengan
persetujuan Direksi.
Pada saat pengecoran untuk menghasilkan pengecoran yang
baik perlu diawasi pada waktu pengecoran agar terhindar dari
segregasi partikel kasar dan halus dari campuran.
Tinggi jatuh beton tidak boleh lebih dari 100 cm.
Setelah pengecoran selesai dan sesuai umur betonnya , maka
acuan dibuka dan permukaan yang tidak rata segera diratakan,
sampai hasil terakhir dapat persetujuan Direksi.
Segera setelah pengecoran beton harus dilindungi dari
pengeringan dini , temperature
yang terlalu panas dan gangguan mekanis.
3. Pengambilan Sampel Beton
Pengambilan sample beton dilaksanakan dengan menggunakan
ketentuan dari PBI 1971, dimana sample yang diambil digunakan
untuk keperluan pembutan benda uji (sesuai kuantitas beton yang
diperlukan, (dapat disesuaikan dengan kebutuhan beton) :
BENDA UJI
JUMLAH
KETERANGAN
3 HARI
2 BH
7 HARI
2 BH
15 HARI
2 BH
b. Pekerjaan Bekisting
Begesting
merupakan
cetakan
untuk
beton,
sehingga
pelaksanaannya harus benar-benar teliti dan terencana. Dari segi
biaya , pelaksanaan begesting juga perlu diperhitungkan karena
biayanya cukup tinggi untuk itu begesting harus bisa digunakan
berulang-ulang. Kolom, perlu dibuat standart yaitu dengan papan,
sehingga diharapkan bisa digunakan berulang-ulang. Sistem panel
adalah suatu system begesting dimana setiap modul dari rangka
keliling dari kayu, adalah :
5

Pondasi dan Tie beam/sloof memakai pasangan


Kolom memakai rangka papan 2/20 dan plywood diikat dengan
trestank.( apabila diperlukan).

Pekerjaan Pembongkaran Bekisting (Bila ada dan diperlukan)


- Untuk kolom pembongkaran dilakukan 1 hari.
- Untuk balok pembongkaran dilakukan 7 hari.
c.

Pekerjaan Pembesian
Persiapan
Setelah pengukuran, peralatan, tenaga kerja dan material untuk
pembesian
harus dipersiapkan . Sebelum dikerjakan harus
membuat bistat pembesian yang
mendapat persetujuan dari
Direksi
- Cara Pelaksanaan :
1. Setelah gambar bistat disetujui dilanjutkan dengan pabrikasi
tulangan sesuai gambar tersebut.
2. Pemasangan besi beton sesuai gambar.
3. Setelah mendapat persetujuan akhir oleh direksi , maka bisa
dilanjutkan pekerjaan
pemasangan acuan dan pengecoran
- Peralatan yang dipakai :
Alat potong besi dan alat Bantu

- Material yang dipakai :


1. Kolom spandek, balok spandek dan usuk spandek yang sesuai
dengan Specs
2. Baud, paku anti karat sesuai kebutuhan
3 Pekerjaan Beton sloof : Pondasi telapak, tie beam/sloof,
Tahapan-tahapan pengerjaan, yaitu :
Setelah dilakukan penggalian tanah, dilakukan pekerjaan pondasi
tapak dan tie beam
Sebagai landasan pondasi tapak, dibuat lantai kerja terlebih
dahulu dengan ketebalan 5 cm.
Melakukan pemasangan tulangan-tulangan yang meliputi
tulangan utama atas dan bawah, persiapan stek pondasi, dan
pemasangan stek sebagai penghubung menuju kolom.
Sebelum dilakukan pengecoran, tanah disekitar bekisting
ditimbun kembali untuk menahan beban pengecoran dan
meratakan kondisi tanah seperti semula.
Setelah semua persiapan sudah matang, maka dapat dilakukan
pengecoran
4 Pekerjaan Rangka Atap Spandek dan Kanopi
Kuda-kuda berfungsi sebagai rangka atap dalam sebuah bangunan.
Dalam proyek ini kuda-kuda yang dipakai yaitu memakai kerangka atap
spandek. Pekerjaan ini dimulai setelah penyelesaian pekerjaan
rangka untuk spandek.
6

Cara pemasangan atap spandek :


Pencarian dan pembuatan data-data yang akan digunakan sebagai
bahan perencanaan rangka spandek dan Kanopi seperti tabel profil
spandek yang berisi bentuk dan berat konstruksi spandek per m,
pembuatan data geometri struktur seperti rencana bentuk bangunan
dan ukuranya.
Perencanaan struktur rangka atap yang menghasilkan bentuk dan
ukuran spandek, Kanopi yang kuat untuk digunakan sebagai dudukan
finishing penutup atap.
Pembuatan gambar rangka atap spandek disertai dengan posisi
sambungan dan keterangan penggunaan bahan pada setiap bagian
rangka atap.
Langkah berikutnya yaitu pabrikasi dengan cara membuat potongan
masing-masing bagian rangka atap sesuai dengan gambar yang
sudah dibuat sebelumnya, pabrikasi dapat dilakukan di pabrik
produsen penjual spandek atau bisa juga dibuat dilokasi proyek
pembangunan.
Setelah struktur rangka atap spandek dan Kanopi dibuat dengan
bentuk sesuai dengan perencanaan maka langkah selanjutnya adalah
pekerjaan
pengukuran
untuk
menentukan
titik-titik
lokasi
pemasangan sesuai dengan gambar rangka atap spandek.
Sampai disini pemasangan sudah dapat dilakukan dimulai dari bagian
struktur utama seperti kuda-kuda kemudian dilanjutkan dengan
struktur penguat.
Pemasangan sambungan harus benar dan selalu dikontrol apakah
sudah baik untuk menghindari keruntuhan atap.
Pemasangan penutup atap dapat dilakukan setelah seluruh bagian
atap struktur rangka atap spandek terpasang penuh dan sudah
dikontrol kebenaran pemasanganya.
Cara pemasangan rangka atap spandek, Kanopi disesuaikan dengan
kebutuhan kedua kontruksi, sudah selesai dan ditutup dengan
pemasangan atap.
Pemasangan Penutup Atap
Setelah selesai pemasangan gording dilanjutkan dengan pemasangan
penutup atap yaitu elemen paling luar dari struktur atap.
III.PEKERJAAN ARSITEK
Dalam pekerjaan finishing/arsitek sangat diperlukan ketelitian-ketelitian
yang tepat dan cermat, karena menyangkut masalah keindahan dan seni
, pekerjaan finishing tidak kalah penting dengan pekerjaan struktur.
Untuk mendapatkan pekerjaan finishing yang tepat dan cermat pihak
pelaksana beserta konsultan perencana bekerjasama langsung di
lapangan.
1. Pasangan Plesteran dan Acian
Cara Pelaksanaan :
- Pembuatan gambar kerja kepada Direksi dan minta persetujuan.
- Menentukan elevasi dan ketebalan plesteran dengan waterpass
dan meteran sesuai gambar .
7

Sebelum diplester lokasi dibersihkan dan dibasahi dengan air .


Membuat adukan bahan perekat sesuai specs.
Setelah dibasahi membuat kepalan plester , terus diplester dan
dicek kelurusan dengan benang dan unting-unting.
- Mengatur kerataan plesteran dengan jidar alumunium.
- Mengatur kepadatan plesteran dengan raskam
- Setelah plesteran dibasahi terus dilanjutkan acian hingga halus
dan rata.
Peralatan yang dipakai :
- Raskam, jidar alumunium, waterpass dan benang, sendok semen.
Bahan yang dipakai :
Adukan dry mix
-

2. Pasangan Plesteran dan Acian


Cara Pelaksanaan :
- Menentukan elevasi dan ketebalan plesteran dengan waterpass
dan meteran sesuai gambar kerja.
- Sebelum diplester periksa kretikan dinding beton selanjutnya
dibasahi dengan air , cek pemakaian bahan perekat (calbond)
- Setelah dibasahi dikaprot kasar , diplester dan dicek kelurusan
dengan benang dan unting-unting.
- Setelah plesteran dilanjutkan acian hingga halus dan rata.
Peralatan yang dipakai :
- Theodolit, waterpass dan benang, sendok semen.
Bahan yang dipakai :
Semen, pasir, calbond dan air.
6. Pekerjaan Pintu dan Jendela (Bahan Aluminium, Kaca bening
5mm, Kaca Film)
a. Pintu dan Jendela
Metode pelaksanaan :
1. Dibuat dan disiapkan ditempat lain (workshop)
2. Pemasangan / penyetelan dilakukan setelah dinding selesai
diplester
3. Diatas kusen diberi balok latei praktis
4. Kusen dipasang pada lubang-lubang yang telah ditentukan
menggunakan fiser dan skrup anti karat
5. Pertemuan kusen dan dinding baik sisi kusen maupun dalam
diberi sealent.
6. Setelah pekerjaan pemasangan kusen selesai maka daun pintu
/ jendela dipasang sesuai dengan shop drawing mengacu ke
gambar rencana . Setelah pintu & jendela terpasang maka
kunci/accesories dipasang.
7. Pekerjaan Pengecoran Lantai
Metode pelaksanaan :
1. Dibuat dan disiapkan bahan2 material seperti Kerikil/split, pasir
pilihan, besi secukupnya yang diperlukan.
2. Pembersihan dan penggalian lokasi yang akan dicor dengan
kedalaman sekitar 20cm-40cm.
8

3. Spesifikasi adukan ditentukan sesuai bestek yang sudah


ditentukan
4. Adukan 1:2:5 atau sesuai petunjuk Direksi
8. Pekerjaan Dudukan AC
1. Pekerjaan dudukan Air Condition (AC) dikerjakan oleh pekerja
dan tukang yang sudah terampilm dan dikerjakan dari
perusahaan / toko AC yang sudah disepakati antar pengusaha
AC dan Penyedia Jasa (pemborong).
2. Segala pengerjaannya atau pembiayaannya ditanggung oleh
pemborong itu sendiri.
3. Speck yang dibutuhkan sudah dimasukan dalam rencana
anggaran kontrak.
4. Cara pengerjaan yang akan dimulai untuk pekerjaan dudukan
AC tersebut harus petunjuk Direksi.

Sukabumi, 10 M E I 2014
Penawar,
CV. PURNAMA SAKTI

RISKI ADIYAKSA, ST.


Direktur

Anda mungkin juga menyukai