Anda di halaman 1dari 55

PENGARUH LATIHAN AEROBIK INTENSITAS RINGAN DAN SEDANG

TERHADAP JUMLAH TROMBOSIT PADA REMAJA PUTRI DI


UNIVERSITAS PRIMA INDONESIA
TAHUN 2008

TESIS

Oleh
I NYOMAN EHRICH LISTER
067008007/BM

SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2008

I Nyoman Ehrich Lister: Pengaruh Latihan Aerobik Intensitas Ringan Dan Sedang Terhadap Jumlah Trombosit Pada Remaja
Putri Di Universitas Prima Indonesia tahun 2008, 2008.
USU e-Repository 2008

PENGARUH LATIHAN AEROBIK INTENSITAS RINGAN DAN SEDANG


TERHADAP JUMLAH TROMBOSIT PADA REMAJA PUTRI DI
UNIVERSITAS PRIMA INDONESIA
TAHUN 2008

TESIS

Untuk Memperoleh Gelar Magister Kesehatan dalam Program Ilmu Biomedik


pada Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara

Oleh

I NYOMAN EHRICH LISTER


067008007/BM

SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2008

I Nyoman Ehrich Lister: Pengaruh Latihan Aerobik Intensitas Ringan Dan Sedang Terhadap Jumlah Trombosit Pada Remaja
Putri Di Universitas Prima Indonesia tahun 2008, 2008.
USU e-Repository 2008

I Nyoman Ehrich Lister: Pengaruh Latihan Aerobik Intensitas Ringan Dan Sedang Terhadap Jumlah Trombosit Pada Remaja
Putri Di Universitas Prima Indonesia tahun 2008, 2008.
USU e-Repository 2008

Judul Tesis

Nama Mahasiswa
Nomor Pokok
Program Studi

: PENGARUH LATIHAN AEROBIK INTENSITAS


RINGAN
DAN SEDANG TERHADAP JUMLAH
TROMBOSIT
PADA
REMAJA
PUTRI
DI
UNIVERSITAS PRIMA INDONESIA TAHUN 2008
: I Nyoman Ehrich Lister
: 067008007
: Ilmu Biomedik

Menyetujui
Komisi Pembimbing

(Prof.dr.Yasmeini Yazir)
Ketua

Ketua Program Studi

(dr.Yahwardiah Siregar, Ph.D)

(Prof.Dr.Herbert Sipahutar, M.Sc, M.Si)


Anggota

Direktur

(Prof.Dr.Ir.T.Chairun Nisa B., MSc)

Tanggal Lulus : 11 Agustus 2008

I Nyoman Ehrich Lister: Pengaruh Latihan Aerobik Intensitas Ringan Dan Sedang Terhadap Jumlah Trombosit Pada Remaja
Putri Di Universitas Prima Indonesia tahun 2008, 2008.
USU e-Repository 2008

PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya yang pernah
diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan
sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau terbitan oleh orang lain,
kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebut dalam daftar pustaka.

Medan,

Agustus 2008

Penulis

I.Nyoman Ehrich Lister

I Nyoman Ehrich Lister: Pengaruh Latihan Aerobik Intensitas Ringan Dan Sedang Terhadap Jumlah Trombosit Pada Remaja
Putri Di Universitas Prima Indonesia tahun 2008, 2008.
USU e-Repository 2008

ABSTRAK
Studi WHO (World Health Organization) menyatakan bahwa lebih dari dua
juta kematian setiap tahun disebabkan oleh kurangnya bergerak/aktifitas fisik,
penyakit tidak menular atau penyakit degeneratif merupakan penyebab 60% kematian
dan 43% beban penyakit global. Latihan aerobik yang dilakukan dengan
menggunakan prinsip-prinsip latihan yang benar akan memberikan pengaruh dan
adaptasi biologis yang baik terhadap tubuh dan akan meningkatkan kualitas fisik.
Tujuan penelitian ini untuk melihat pengaruh latihan aerobik intensitas ringan
dan latihan intensitas sedang terhadap jumlah trombosit darah pada remaja putri.
Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah randomized pretestpostest control group design. Subjek penelitian terdiri atas 30 orang remaja putri
(umur 18-20 tahun), mahasiswa pada Program studi D III Kebidanan Universitas
Prima Indonesia T.A. 2007-2008. Subjek dibagi secara random atas tiga kelompok
yang sama, yaitu kelompok kontrol, kelompok latihan aerobik intensitas ringan, dan
kelompok latihan aerobik intensitas sedang. Program latihan dilakukan dengan naik
turun bangku setinggi 33 cm dengan frekuensi 3 kali seminggu, selama 3 minggu.
Beban latihan 59 % HR max untuk kelompok dengan latihan aerobik intensitas ringan
dan 79% HRmax untuk kelompok latihan aerobik intensitas sedang. Hasil pemeriksaan
trombosit pre dan post dianalisis secara deskriptif maupun inferensial dengan uji
normalitas, uji t berpasangan dan pairwise comparison dengan LSD
Berdasarkan hasil uji t berpasangan maka diperoleh hasil sebagai berikut: (1)
tidak ada perbedaan jumlah trombosit yang bermakna antara pretest dan posttest pada
kelompok kontrol (p = 0,81), (2) ada perbedaan yang bermakna antara pretes dan
posttes pada kelompok latihan dengan intensitas ringan (p = 0,03), dan (3) ada
perbedaan yang bermakna antara pretes dan posttes pada kelompok latihan dengan
intensitas sedang (p = 0,02).
Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh latihan aerobik
intensitas ringan dan sedang terhadap peningkatkan jumlah trombosit.

Kata Kunci

: Trombosit, Latihan Aerobik, Naik Turun Bangku

I Nyoman Ehrich Lister: Pengaruh Latihan Aerobik Intensitas Ringan Dan Sedang Terhadap Jumlah Trombosit Pada Remaja
Putri Di Universitas Prima Indonesia tahun 2008, 2008.
USU e-Repository 2008

ABSTRACT
A study conducted by WHO (World Health Organization) states that more
than 2 million of deaths every year are due to a lack of physical movement/activity.
Non-contagious and degenerative diseases cause 60% of deaths and 43% of the
global disease load. Aerobic exercise performed according to correct principles will
positively influence adaptation in the human body and can increase physical well
being well.
The present research aims at identifying the influence of light intensity
aerobic exercise and moderate intensity aerobic exercise on blood platelets of female
university students.
This research employs a randomized pretest-postest control group design. The
subjects of this research comprise 30 female students (aged 18-20 years) at the
University of Prima Indonesia, from the Midwifery program 2007/2008. Subjects
were randomly divided into 3 groups; namely, a control group, a group of light
intensity aerobic exercise and a group of moderate intensity aerobic exercise. The
exercise program was stepping up and down a 33 cm high bench 3 times a week, for
3 weeks. Exercise load was 59% of the HRmax for the light intensity aerobic exercise
group and 79% of the HRmax for the moderate intensity aerobic exercise group. The
results of pre- and post- examination were then desciptively and differentially
analysed with normality testing, paired t-test and pairwise comparison with LSD.
Based on the results of the paired t-test, we observed: (1) there is no
significant difference between pre and post-test results within the control group
(p=0.81), (2) there is a significant difference between pre and post-test results within
the light intensity aerobic exercise group (p=0.03), and (3) There is a significant
difference between pre and post-test results within the moderate intensity aerobic
exercise group (p=0.02)
Based on the results above, it can be concluded that light intensity aerobic
exercise and moderate intensity aerobic exercise increase the number of platelets in
our subjects.
Key words

: Platelets, Aerobic Exercise, Stepping Exercise

ii

I Nyoman Ehrich Lister: Pengaruh Latihan Aerobik Intensitas Ringan Dan Sedang Terhadap Jumlah Trombosit Pada Remaja
Putri Di Universitas Prima Indonesia tahun 2008, 2008.
USU e-Repository 2008

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
limpahan berkat dan kasih karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
penulisan Tesis ini dengan judul Pengaruh Latihan Aerobik Intensitas Ringan dan
Sedang Terhadap Jumlah Trombosit Pada Remaja Putri di Universitas Prima
Indonesia Tahun 2008 sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan jenjang
pendidikan Strata 2 pada Program Studi Biomedik Sekolah Pasca Sarjana Universitas
Sumatera Utara.
Proses penulisan Tesis ini tidak terlepas dari bimbingan, bantuan, dukungan
dan doa dari berbagai pihak, pada kesempatan ini ucapan terimakasih saya sampaikan
kepada yang terhormat:
1. Prof.dr.Chairuddin P. Lubis, DTM&H, Sp.A (K), selaku Rektor Universitas
Sumatera Utara
2. Prof.Dr.Ir.T.Chairun Nisa B., MSc, selaku Direktur Sekolah Pasca Sarjana
Universitas Sumatera Utara
3. dr.Yahwardiah Siregar, Ph.D, selaku Ketua Program Studi Biomedik Sekolah
Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara
4. Prof. dr. Yasmeini Yazir, selaku ketua komisi pembimbing yang senantiasa
bersedia meluangkan waktu untuk membimbing, memberikan masukan dan
pemikiran dengan penuh kesabaran ditengah-tengah kesibukan beliau.

iii

I Nyoman Ehrich Lister: Pengaruh Latihan Aerobik Intensitas Ringan Dan Sedang Terhadap Jumlah Trombosit Pada Remaja
Putri Di Universitas Prima Indonesia tahun 2008, 2008.
USU e-Repository 2008

5. Prof. Dr. Herbert Sipahutar, M.Sc, M.Si selaku anggota komisi pembimbing
atas bimbingan, masukan dan dukungan yang diberikan untuk penyelesaian
tesis ini.
6. Dr.Jhon Pieter Sinaga, M.Kes, selaku pembanding dalam ujian Tesis ini yang
telah meluangkan waktu dan memberi saran-saran untuk perbaikan.
7. Dr.dr.Rosita Djuwita Sembiring, Sp.PK, selaku pembanding dalam ujian Tesis
ini yang telah meluangkan waktu serta memberikan saran-saran untuk
perbaikan.
8. Prof.dr.Djakobus Tarigan, AAI, DAAK, selaku Rektor Universitas Prima
Indonesia, yang telah memberikan izin untuk penelitian ini.
9. Seluruh staf dosen Program Studi Biomedik Sekolah Pasca Sarjana
Universitas Sumatera Utara, yang telah memberikan pembelajaran selama
penulis mengikuti pendidikan.
Penulis menyadari bahwa Tesis ini masih belum sempurna, untuk itu penulis
mengharapkan saran-saran yang membangun untuk perbaikan Tesis ini. Penulis
berharap Tesis ini dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan,
khususnya di bidang fisiologi olahraga.
Medan,
Penulis

Agustus 2008

I Nyoman Ehrich Lister

iv

I Nyoman Ehrich Lister: Pengaruh Latihan Aerobik Intensitas Ringan Dan Sedang Terhadap Jumlah Trombosit Pada Remaja
Putri Di Universitas Prima Indonesia tahun 2008, 2008.
USU e-Repository 2008

DAFTAR ISI

ABSTRAK .........................................................................................................
ABSTRACT .....................................................................................................
KATA PENGANTAR.......................................................................................
DAFTAR ISI .....
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang............................................................................
1.2. Perumusan Masalah...................................................................
1.3. Tujuan Penelitian........................................................................
1.4. Manfaat Penelitian......................................................................

i
ii
iii
v
1
4
5
5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1.
Latihan Aerobik
2.1.1. Pengertian ...................................................................
6
2.1.2. Manfaat Latihan Aerobik Terhadap Kesehatan. ........
7
2.1.3. Aerobic Stepping.........................................................
8
2.2.
Hemopoesis..............................................................................
9
2.3.
Komponen Darah......................................................................
10
2.4.
Hemostasis................................................................................
11
2.4.1. Respon hemostasis.......................................................
12
2.4.2. Pemeriksaan fungsi hemostasis...................................
14
2.5.
Trombosit
2.5.1. Produksi trombosit.......................................................
14
2.5.2. Struktur trombosit........................................................
15
2.5.3. Antigen trombosit........................................................
16
2.5.4. Fungsi trombosit..........................................................
16
2.5.5. Reaksi pelepasan trombosit..........................................
16
2.5.6. Uji fungsi trombosit......................................................
17
2.5.7. Hitung darah dan pemeriksaan sediaan hapus
darah ............................................................................
17
2.5.8. Masa perdarahan .........................................................
18
2.5.9. Thrombopoietin ...........................................................
28
2.6.
Pengaruh Latihan Aerobik Terhadap Peningkatan
Trombosit.................................................................................... 19
2.7.
Kerangka Konsep....................................................................... . 22
2.8.
Hipotesis........................................................................................ 23

I Nyoman Ehrich Lister: Pengaruh Latihan Aerobik Intensitas Ringan Dan Sedang Terhadap Jumlah Trombosit Pada Remaja
Putri Di Universitas Prima Indonesia tahun 2008, 2008.
USU e-Repository 2008

BAB III METODE PENELITIAN


3.1.
Lokasi dan Waktu Penelitian................................................
3.2.
Jenis dan Rancangan Penelitian...........................................
3.3.
Alat dan Bahan.....................................................................
3.4.
Populasi dan Sampel............................................................
3.5.
Prosedur Penelitian
3.5.1. Perlakuan..................................................................
3.5.2. Pengamatan..............................................................
3.6.
Variabel dan Defenisi Operasional......................................
3.7.
Analisa Data..........................................................................

24
24
24
25
26
28
29
30

BAB IV. HASIL PENELITIAN


4.2. Gambaran Lokasi Penelitian ........................................................ 31
4.3. Hasil Analisa Statistik Deskriptif ................................................. 31
4.4. Hasil Analisa Statistik Inferensial ................................................ 33
BAB V . PEMBAHASAN ...........................................................................

36

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN .................................................... 41


DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

vi

I Nyoman Ehrich Lister: Pengaruh Latihan Aerobik Intensitas Ringan Dan Sedang Terhadap Jumlah Trombosit Pada Remaja
Putri Di Universitas Prima Indonesia tahun 2008, 2008.
USU e-Repository 2008

DAFTAR TABEL
HALAMAN JUDUL ........................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................. ii
HALAMAN PERNYATAAN .............................................................. iii
KATA PENGANTAR.......................................................................... iv
DAFTAR ISI . vi
DAFTAR TABEL ............................................................................... viii
ABSTRAK ......................................................................................... ix
ABSTRACT ......................................................................................

I Nyoman Ehrich Lister: Pengaruh Latihan Aerobik Intensitas Ringan Dan Sedang Terhadap Jumlah Trombosit Pada Remaja
Putri Di Universitas Prima Indonesia tahun 2008, 2008.
USU e-Repository 2008

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang
Metodologi pelatihan olahraga berperan penting dalam upaya pembentukan

dan peningkatan status kesehatan individu. Latihan kondisi

fisik (physical

conditioning) yang dilakukan secara teratur dengan dosis yang tepat dapat memberi
manfaat bagi program kesehatan, kebugaran, prestasi serta program penatalaksanaan
fungsi-fungsi tubuh. Latihan fisik juga dapat menjadi modulator dalam pengelolaan
pembuluh darah dan sirkulasi non farmakologis (Lee dan Lip, 2003).
Gaya hidup duduk terus menerus selama bekerja (sedentary) dan kurang
bergerak ditambah dengan adanya faktor risiko, berupa merokok, pola makan tidak
sehat dapat menginduksi penyakit-penyakit tidak menular seperti penyakit jantung,
pembuluh darah, tekanan darah tinggi, diabetes, berat badan lebih, osteoporosis,
kanker usus, depresi dan kecemasan. Hasil studi WHO (World Health Organization)
menunjukkan bahwa lebih dari dua juta kematian setiap tahun disebabkan oleh
kurangnya pergerakan atau aktifitas fisik, penyakit tidak menular atau penyakit
degeneratif merupakan penyebab dari 60% kematian dan 43% beban penyakit global.
Studi tim Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 1972, 1986, 1992, 1993
dan 1995 tentang penyakit jantung koroner pada masyarakat Jakarta menunjukkan
adanya peningkatan prevalensi penyakit kardiovaskuler aterosklerotik (PKVAS) yang
menyolok sebagai penyebab kematian di Indonesia (Karim, 2002).

I Nyoman Ehrich Lister: Pengaruh Latihan Aerobik Intensitas Ringan Dan Sedang Terhadap Jumlah Trombosit Pada Remaja
Putri Di Universitas Prima Indonesia tahun 2008, 2008.
USU e-Repository 2008

Latihan aerobik yang dilakukan dengan menggunakan prinsip-prinsip latihan


yang benar akan memberi pengaruh dan adaptasi biologis yang baik terhadap tubuh.
Suatu latihan yang dilakukan sesuai dengan prinsip dasarnya dapat meningkatkan
kualitas fisik. Warburton dkk (2006) mencatat berbagai perbaikan parameter kualitas
biologis sebagai hasil dari latihan aerobik yang benar, antara lain perubahan kimia,
peningkatan volume sekuncup, peningkatan volume semenit, peningkatan volume
darah dan haemoglobin, pengaruh pada tingkat seluler, peningkatan jumlah dan
diameter mitokondria, peningkakan aktifitas berbagai jenis enzim yang terlibat dalam
siklus Kreb dan transfer elektron.
Latihan aerobik adalah olahraga dengan menggunakan energi dari sistem
glikolisis aerobik. Dengan menggunakan sistem energi aerobik, latihan fisik dapat
dilakukan dalam waktu cukup lama, yaitu lebih dari 3 menit. Kapasitas kerja secara
aerobik ditentukan oleh kemampuan kerja paru dan jantung sebagai pompa darah ke
seluruh tubuh. Kapasitas ini dapat ditingkatkan melalui berbagai bentuk latihan
dengan beban ringan dan waktu yang lama. Salah satu bentuk latihan aerobik yang
sederhana tetapi memenuhi syarat sebagai latihan untuk meningkatkan kebugaran
adalah latihan naik turun bangku. Dengan mengatur intensitas dan waktu latihan naik
turun bangku secara tepat diharapkan akan memberi efek latihan aerobik yang baik
pula (Power dan Edward, 2007).
Namun demikian, beberapa penelitian yang ditujukan untuk melihat hubungan
antara latihan fisik dengan hemostasis primer, masih menyisakan kontroversi (saling
bertentangan), terutama karena penggunaan metode latihan yang berbeda (Saripin

I Nyoman Ehrich Lister: Pengaruh Latihan Aerobik Intensitas Ringan Dan Sedang Terhadap Jumlah Trombosit Pada Remaja
Putri Di Universitas Prima Indonesia tahun 2008, 2008.
USU e-Repository 2008

dkk., 2002; Lippi, 2006). Trombosit merupakan keping darah yang sangat aktif
berperan dalam proses hemostasis. Hemostasis adalah istilah umum untuk
menyatakan seluruh mekanisme yang digunakan tubuh untuk melindungi diri
terhadap kemungkinan perdarahan atau hilangnya darah. Fungsi trombosit merupakan
bagian yang penting dari mekanisme hemostasis tersebut. Turunnya kadar trombosit
darah atau trombositopenia akan berimbas pada terganggunya proses pembekuan
darah, dan ini mengkibatkan gangguan upaya tubuh untuk memelihara sirkulasi dan
viskositas darah (Saripin dkk, 2002). Sebaliknya apabila terjadi kelebihan jumlah
trombosit maka dapat mengakibatkan thrombus vena atau arteri.
Faktor yang berkontribusi terhadap thrombosis pembuluh darah menurut teori
Triad Virchow (Dickson, 2004) adalah perubahan pada aliran darah normal (stasis),
perlukaan/cedera pada pembuluh darah endotelium, kelainan pada konstituen darah
(hypercoagulability). Keadaan-keadaan ini akan mengakibatkan hiperkoagulasi.
Penelitian ini dilakukan berdasarkan latihan stepping aerobic jenis Forestry Step
Test dengan naik turun bangku (Adams, 2002). Intensitas latihan yang dilakukan
adalah ringan dan sedang. Intensitas berat tidak dilakukan karena berdasarkan
investigasi klinik ditemukan bahwa latihan intensitas berat dan akut dapat
meningkatkan resiko kejadian thrombosis pembuluh darah mayor dan kejadian
cardiac arrest primer sementara. Wang (2006) melaporkan bahwa latihan dengan
intensitas berat dapat meningkatkan daya adhesi trombosit pada permukaan lapisan
fibrinogen dan ADP sehingga bisa menyebabkan aggregasi. Latihan dengan intensitas
berat (83% VO2max) mengaktivasi fibrinolisis darah dan koagulasi secara simultan.

I Nyoman Ehrich Lister: Pengaruh Latihan Aerobik Intensitas Ringan Dan Sedang Terhadap Jumlah Trombosit Pada Remaja
Putri Di Universitas Prima Indonesia tahun 2008, 2008.
USU e-Repository 2008

Latihan intensitas berat dapat menyebabkan hiperkoagulasi sebagai akibat oleh


peningkatan kosentrasi F VIII dan pemendekan waktu terjadinya APTT (Activated
Partial Tromboplastin Time) (Wang, 2006).

1.2.

Perumusan Masalah
Perubahan-perubahan yang diharapkan akan terjadi terhadap tubuh sebagai

produk latihan fisik dengan benar antara lain perubahan kimia, peningkatan volume
sekuncup, peningkatan volume semenit, peningkatan volume darah dan haemoglobin,
pengaruh pada tingkat seluler, peningkatan jumlah dan diameter mitokondria,
peningkatan berbagai aktifitas enzim siklus Kreb dan transfer elektron. Berdasarkan
beberapa penelitian yang telah dilakukan dengan memakai metode yang berbeda,
masih ada kontroversi hasil penelitian hubungan antara latihan fisik dengan jumlah
trombosit dan hemostasis primer. Berdasarkan perumusan masalah diatas maka yang
menjadi pertanyaan penelitian adalah:
1. Seberapa besarkah pengaruh latihan aerobik intensitas ringan terhadap jumlah
trombosit darah ?
2. Seberapa besarkah pengaruh latihan aerobik intensitas sedang terhadap jumlah
trombosit darah?

I Nyoman Ehrich Lister: Pengaruh Latihan Aerobik Intensitas Ringan Dan Sedang Terhadap Jumlah Trombosit Pada Remaja
Putri Di Universitas Prima Indonesia tahun 2008, 2008.
USU e-Repository 2008

1.3.

Tujuan Penelitian
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh latihan aerobik

intensitas ringan dan latihan intensitas sedang terhadap jumlah trombosit darah pada
remaja putri.
Secara khusus penelitian ini bertujuan:
1. Untuk melihat adakah pengaruh latihan aerobik intensitas ringan dengan jumlah
trombosit darah pada remaja putri di Universitas Prima Indonesia.
2. Untuk melihat adakah pengaruh latihan aerobik intensitas sedang dengan jumlah
trombosit darah pada remaja putri di Universitas Prima Indonesia.

1.4.

Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam pengembangan keilmuan

terutama ilmu biomedik tentang pengaruh latihan aerobik intensitas ringan dan
sedang terhadap peningkatan jumlah trombosit darah.
Manfaat praktis, penelitian ini dapat digunakan untuk menyadarkan
masyarakat akan manfaat latihan aerobik dengan teknik yang sederhana seperti naik
turun bangku secara rutin dan teratur dalam meningkatkan kesehatan fisik. Dapat
memberi masukan tentang intensitas latihan yang berdampak baik terhadap
kesehatan.

I Nyoman Ehrich Lister: Pengaruh Latihan Aerobik Intensitas Ringan Dan Sedang Terhadap Jumlah Trombosit Pada Remaja
Putri Di Universitas Prima Indonesia tahun 2008, 2008.
USU e-Repository 2008

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1.

Latihan Aerobik

2.1.1. Pengertian
Latihan aerobik adalah salah satu jenis olahraga yang dilakukan secara terus
menerus dimana kebutuhan oksigen masih dapat dipenuhi tubuh, misalnya jogging,
senam, renang, bersepeda dan lain-lain. Jenis olahraga yang lain adalah anaerobik
yaitu olahraga dimana kebutuhan oksigen tidak dipenuhi seluruhnya oleh tubuh,
misalnya angkat besi, lari sprint, tenis lapangan, bulu tangkis, dan lain-lain (Karim
dan Faizati, 2002).
Pada latihan aerobik sistem oksigen merupakan sumber energi pre-dominan.
Latihan ini merangsang kerja jantung, pembuluh darah dan paru. Jantung akan
menjadi lebih kuat memompa darah dan lebih banyak dengan denyut yang makin
berkurang. Akibatnya, persediaan darah yang disalurkan ke seluruh jaringan tubuh
bertambah dan volume darah secara keseluruhan meningkat. Pada saat yang sama,
paru akan memproses udara lebih banyak dengan usaha yang lebih kecil. Pengaruh
latihan ini untuk mengukur dan menyakinkan, apakah telah cukup atau kurang dalam
menerima porsi atau dosis latihan fisik (Karim dan Faizati, 2002).

I Nyoman Ehrich Lister: Pengaruh Latihan Aerobik Intensitas Ringan Dan Sedang Terhadap Jumlah Trombosit Pada Remaja
Putri Di Universitas Prima Indonesia tahun 2008, 2008.
USU e-Repository 2008

2.1.2. Manfaat latihan aerobik terhadap kesehatan


Kegiatan olahraga sangat bermanfaat bagi kesehatan manusia. Berbagai hasil
penelitian (Karim dan Faizati, 2002; Warburton dkk, 2006; Cadroy dkk, 2002) sangat
mendukung pernyataan tersebut:
a. Meningkatkan kerja dan fungsi jantung, paru dan pembuluh darah yang ditandai
dengan: denyut nadi istirahat menurun; isi sekuncup bertambah, kapasitas
bertambah, penumpukan asam laktat berkurang, meningkatkan pembuluh darah
kolateral, meningkatkan HDL kolesterol, mengurangi aterosklerosis.
b. Meningkatkan kekuatan otot dan kepadatan tulang yang ditandai pada anak yaitu
mengoptimalkan pertumbuhan, pada orang dewasa menurunkan nyeri sendi
kronis pada pinggang, punggung dan lutut.
c. Meningkatkan kelenturan (fleksibilitas) pada tubuh sehingga dapat mengurangi
cedera
d. Meningkatkan

metabolisme

tubuh

untuk

mencegah

kegemukan

dan

mempertahankan berat badan ideal


e. Mengurangi resiko terjadinya berbagai penyakit, seperti tekanan darah tinggi,
penyakit jantung koroner, diabetes melitus, infeksi (meningkatkan sistem
imunitas)
f. Meningkatkan sistem hormonal melalui peningkatan sensitifitas hormon terhadap
jaringan tubuh.
Beberapa hasil penelitian menyebutkan bahwa latihan fisik berat dapat
menimbulkan aktivasi berlebih dari sistem hemostasis. Efek latihan terhadap tubuh

I Nyoman Ehrich Lister: Pengaruh Latihan Aerobik Intensitas Ringan Dan Sedang Terhadap Jumlah Trombosit Pada Remaja
Putri Di Universitas Prima Indonesia tahun 2008, 2008.
USU e-Repository 2008

tergantung pada beberapa faktor, diantaranya tipe latihan fisik, durasi, dan intensitas.
Efek latihan juga terkait dengan faktor jenis kelamin (laki-laki dan perempuan) dan
kebiasaan (antara orang yang bekerja duduk terus menerus dengan orang-orang yang
terbiasa latihan) (Cadroy dkk, 2002).
2.1.3 Aerobic stepping
Step tes dikembangkan untuk mengukur latihan aerobik menggunakan alat tes
yang sederhana. Peralatan yang dibutuhkan bervariasi tergantung tes yang akan
dilakukan. Ketinggian bangku bervariasi antara 15 - 50 cm. Ketinggian bangku untuk
pria sekitar 40 cm, dan untuk wanita 33 cm. Keuntungan dari step tes ini adalah
peralatan yang dibutuhkan murah, mudah dibawa (dipindahkan), pengukuran lebih
sederhana (Adams, 2002).

Tabel 2. 1. Klasifikasi Intensitas Olahraga yang Dianjurkan Oleh CDC dan


ACSM
Intensitas

% VO 2max

%HRmax

MET

<35

Category RPE
scale
<10

<30

Ringan

30-49

35-59

10-11

3-4

Sedang

50-74

60-79

12-13

5-6

Berat

75-84

80-89

14-16

7-8

>85

>90

>16

>8

Sangat Ringan

Sangat berat

<3

Berdasarkan rekomendasi dari Center for Disease Control and Prevention (CDC)
dan the American College of Sports Medicine (ACSM), intensitas dalam berolahraga

I Nyoman Ehrich Lister: Pengaruh Latihan Aerobik Intensitas Ringan Dan Sedang Terhadap Jumlah Trombosit Pada Remaja
Putri Di Universitas Prima Indonesia tahun 2008, 2008.
USU e-Repository 2008

merupakan faktor penentu dalam mencegah terjadinya penyakit kardiovaskular.


Klasifikasi intensitas olahraga yang dianjurkan oleh CDC dan ACSM dapat dilihat
pada Tabel 2.1 (Wang, 2006).

2.2

Hemopoiesis (Pembentukan Sel Darah)


Hemopoesis atau hematopoesis adalah proses pembentukan darah. Pada

manusia, lokasi di mana hemopoesis berlangsung mengalami perubahan sejalan


dengan pertambahan usia atau tingkat perkembangan. Kantung yolk (yolk sac), hati,
limpa dan sumsum tulang adalah organ-organ yang terlibat dalam produksi sel darah
pada manusia (Bakta, 2007). Beberapa minggu pertama periode gestasi, kantung yolk
adalah tempat utama terjadinya hemopoiesis, tetapi sejak usia enam minggu sampai
bulan ke 6 - 7 masa janin, hati dan limpa mengambil alih peran kantung yolk sebagai
organ utama yang berperan dan terus memproduksi sel darah sampai sekitar umur 2
minggu neonatus. Sumsum tulang adalah tempat yang paling penting sejak usia 6-7
bulan kehidupan janin dan menjadi satu-satunya sumber sel darah baru selama masa
anak dan dewasa yang normal (Hoffbrand dkk, 2005; Kawthalkar, 2006; Bakta,
2007).
Sel-sel yang sedang berkembang terletak di luar sinus sumsum tulang, dan sel
yang matang dilepaskan ke dalam rongga sinus, mikrosirkulasi sumsum tulang dan
dengan demikian ke dalam sirkulasi umum. Pada masa bayi seluruh sumsum tulang
bersifat hemopoietik tetapi selama masa kanak-kanak terjadi penggantian sumsum
tulang oleh lemak yang sifatnya progresif disepanjang tulang panjang sehingga pada

I Nyoman Ehrich Lister: Pengaruh Latihan Aerobik Intensitas Ringan Dan Sedang Terhadap Jumlah Trombosit Pada Remaja
Putri Di Universitas Prima Indonesia tahun 2008, 2008.
USU e-Repository 2008

10

masa dewasa, sumsum tulang hemopoietik terbatas pada tulang rangka sentral serta
ujung-ujung proksimal os femur dan humerus. Bahkan pada daerah hemopoietik
tersebut, sekitar 50% sumsum tulang terdiri dari lemak. Sumsum berlemak biasanya
dapat berubah kembali untuk hemopoiesis, dan pada banyak penyakit juga terjadi
perluasan hemopoiesis pada tulang panjang. Hati dan limpa dapat kembali berperan
hemopoietik seperti pada masa janin (hemopoiesis ekstramedular) (Hoffbrand dkk,
2005).
Menurut Bakta (2007), bahan-bahan utama yang diperlukan untuk
pembentukan darah adalah:
a. asam folat dan vitamin B12, merupakan bahan pokok pembentuk inti sel.
b. besi: sangat diperlukan dalam pembentukan hemoglobin.
c. cobalt, magnesium, Cu, Zn.
d. asam amino.
e. vitamin lain: vitamin C, B kompleks, dan lain-lain.

2.3

Komponen Darah
Darah terdiri atas sel-sel darah dan cairan atau plasma darah (kira-kira 5,5 L

pada seorang pria dewasa) yang terdapat dalam sistem sirkulasi tertutup, yang
mengalir secara teratur dalam satu arah, didorong terutama oleh kontraksi jantung
yang berirama. Sel-sel darah terdiri dari eritrosit (sel darah merah), leukosit (sel darah
putih) dan trombosit (Junqueira, dkk,1998).

I Nyoman Ehrich Lister: Pengaruh Latihan Aerobik Intensitas Ringan Dan Sedang Terhadap Jumlah Trombosit Pada Remaja
Putri Di Universitas Prima Indonesia tahun 2008, 2008.
USU e-Repository 2008

11

Darah berfungsi dalam metabolisme tubuh, antara lain sebagai alat


pengangkut (pengedar), pengatur suhu tubuh dan pertahanan tubuh dan peredaran
oksigen pada tubuh (Kawthalkar, 2006).
a. Oksigen diedarkan ke seluruh tubuh oleh sel darah merah.
b. Darah yang dipompa dari bilik kanan jantung menuju paru-paru melepaskan CO2
dan mengambil O 2 dibawa menuju serambi kiri.
c. O 2 dari serambi kiri disalurkan ke bilik kiri.
d. Dari bilik kiri O2 dibawa ke seluruh tubuh oleh sel darah merah untuk
pembakaran (oksidasi)
e. Peredaran darah besar yaitu peredaran darah yang berasal dari jantung membawa
oksigen dan sari makanan ke seluruh tubuh dan kembali ke jantung membawa
karbondioksida.
f. Peredaran darah

kecil

yaitu peredaran darah dari jantung membawa

karbondioksida menuju paru-paru untuk dilepas dan mengambil oksigen dibawa


ke jantung.

2.4 Hemostasis
Faal hemostasis adalah suatu fungsi tubuh yang bertujuan untuk
mempertahankan keenceran darah sehingga darah tetap mengalir dalam pembuluh
darah dan menutup kerusakan dinding pembuluh darah sehingga mengurangi
kehilangan darah pada saat terjadinya kerusakan pembuluh darah. Faal hemostasis

I Nyoman Ehrich Lister: Pengaruh Latihan Aerobik Intensitas Ringan Dan Sedang Terhadap Jumlah Trombosit Pada Remaja
Putri Di Universitas Prima Indonesia tahun 2008, 2008.
USU e-Repository 2008

12

melibatkan sistem vaskuler, sistem trombosit, sistem koagulasi dan sistem fibrinolisis
(Bakta, 2007).
Untuk mendapatkan faal hemostasis yang baik maka keempat sistem tersebut
harus bekerja sama dalam suatu proses yang berkeseimbangan dan saling mengontrol.
Kelebihan atau kekurangan suatu komponen akan menyebabkan kelainan. Kelebihan
fungsi hemostasis akan menyebabkan thrombosis, sedangkan kekurangan faal
hemostasis akan menyebabkan perdarahan (hemorrhagic diathesis) (Bakta, 2007).
Faal hemostasis untuk dapat berjalan normal memerlukan tiga langkah. Langkah
I, hemostasis primer, yaitu pembentukan primary platelet plug, Langkah II,
hemostasis sekunder yaitu pembentukan stable hemostatic plug (platelet + fibrin
plug). Langkah III, fibrinolisis yang menyebabkan lisis dari fibrin setelah dinding
vaskuler mengalami reparasi sempurna sehingga pembuluh darah kembali paten
(Bakta, 2007).

2.4.1 Respon hemostasis


Respon hemostasis normal terhadap desakan vaskuler bergantung pada
interaksi yang terkait erat antara dinding pembuluh darah, trombosit yang
bersirkulasi, dan faktor pembekuan trombosit (Hoffbrand dkk, 2005; Kawthalkar,
2007).

I Nyoman Ehrich Lister: Pengaruh Latihan Aerobik Intensitas Ringan Dan Sedang Terhadap Jumlah Trombosit Pada Remaja
Putri Di Universitas Prima Indonesia tahun 2008, 2008.
USU e-Repository 2008

13

a. Vasokonstriksi
Vasokonstriksi segera pada pembuluh darah yang terluka dan konstriksi
refleks pada arteri kecil dan arteriol di sekitarnya menyebabkan perlambatan awal
aliran darah ke daerah perlukaan, jika terdapat kerusakan yang luas, reaksi vaskuler
ini mencegah keluarnya darah. Aliran darah yang berkurang memungkinkan aktivasi
kontak pada trombosit dan faktor koagulasi. Zat amine vasoaktive dan tromboksan A2
yang dilepaskan dari trombosit serta fibrinopeptida yang dilepaskan selama
pembentukan fibrin, juga mempunyai aktifitas vasokonstriksi.

b. Reaksi trombosit dan pembentukan sumbat hemostasis primer


Setelah timbul kerusakan pada lapisan endotel, terjadi perlekatan awal
trombosit pada jaringan ikat terpajan, yang diperkuat oleh VWF. Kolagen yang
terpajan dan trombin yang dihasilkan pada lokasi cedera menyebabkan trombosit
melepaskan isi granulanya dan juga mengaktifkan sintesis prostaglandin yang
menyebabkan pembentukan tromboksan A2.

c. Stabilitas sumbat trombosit oleh fibrin


Hemostasis definitif tercapai apabila fibrin yang dibentuk oleh koagulasi
darah ditambahkan pada masa trombosit tersebut serta oleh retraksi atau pemadatan
bekuan yang diinduksi oleh trombosit. Setelah cedera vaskuler, aktivasi faktor
jaringan mengaktifkan faktor VII untuk mengawali kaskade koagulasi. Agregasi
trombosit

dan reaksi pelepasan mempercepat proses koagulasi dengan cara

I Nyoman Ehrich Lister: Pengaruh Latihan Aerobik Intensitas Ringan Dan Sedang Terhadap Jumlah Trombosit Pada Remaja
Putri Di Universitas Prima Indonesia tahun 2008, 2008.
USU e-Repository 2008

14

menyediakan fosfolipid membrane yang berlimpah. Trombin yang dihasilkan pada


daerah cedera, mengubah fibrinogen plasma yang terlarut menjadi fibrin, memperkuat
agregasi dan sekresi trombosit, dan juga mengaktifkan faktor XI dan XII serta
kofaktor V dan VIII. Komponen fibrin pada sumbat hemostasis bertambah sejalan
dengan autolisis trombosit yang sudah berfusi dan setelah beberapa jam, seluruh
sumbat hemostasis tersebut berubah menjadi massa padat fibrin yang berikatan
silang.
2.4.2 Pemeriksaan fungsi hemostasis
Pemeriksaan fungsi hemostasis adalah suatu pemeriksaan yang bertujuan
untuk mengetahui faal hemostasis serta kelainan yang terjadi. Pemeriksaan faal
hemostasis sangat penting dalam mendiagnosa diatesis hemoragik (Bakta, 2007).
Gangguan hemostasis dengan perdarahan abnormal dapat terjadi akibat kelainan
vaskular, trombositopenia (gangguan fungsi trombosit), atau gangguan pembekuan
darah.
Menurut Bakta (2007), pemeriksaan faal hemostasis terdiri atas:
a. Anamnesis dan pemeriksaan fisik bertujuan untuk mencari riwayat perdarahan
abnormal, mencari kelainan yang mengganggu faal hemostasis, riwayat
perdarahan dalam keluarga, riwayat pemakaian obat.
b. Tes penyaring, terdiri dari: tes untuk menilai pembentukan hemostatic plug
(hitung trombosit, apusan darah tepi, bleeding time, tes torniquet), tes untuk
menilai pembentukan trombin (activating plasma thromboplastin time/APTT,
plasma protrombin time/PPT), tes untuk menilai reaksi trombin-fibrinogen terdiri

I Nyoman Ehrich Lister: Pengaruh Latihan Aerobik Intensitas Ringan Dan Sedang Terhadap Jumlah Trombosit Pada Remaja
Putri Di Universitas Prima Indonesia tahun 2008, 2008.
USU e-Repository 2008

15

dari thrombin time, stabilitas bekuan dalam salin fisiologik dan 5M urea, tes
parakoagulasi.
c. Tes khusus terdiri dari: tes faal trombosit, tes ristocetin, pengukuran faktor
spesifik (faktor pembekuan), pengukuran alpha-2 antiplasmin.
2.5 Trombosit
2.5.1

Produksi trombosit
Trombosit dihasilkan dalam sumsum tulang melalui fragmentasi sitoplasma

megakariosit. Prekursor megakariosit - megakarioblast

muncul

melalui proses

diferensiasi dari sel induk hemopoietik. Megakariosit mengalami pematangan dengan


replikasi inti endomitotik yang sinkron, memperbesar volume sitoplasma sejalan
dengan penambahan lobus inti menjadi kelipatan duanya (Pietrnynzak dkk, 2004;
Hoffbrand dkk, 2005).
Produksi trombosit mengikuti pembentukan mikrovesikel dalam sitoplasma
sel yang menyatu membentuk membran pembatas trombosit. Tiap megakariosit
bertanggung jawab untuk menghasilkan sekitar 4000 trombosit. Interval waktu
semenjak diferensiasi sel induk manusia sampai produksi trombosit berkisar 10 hari.
Jumlah trombosit normal adalah sekitar 250 x 109/l (rentang 150-400 x 109/l) dan
lama hidup trombosit yang normal adalah 7-10 hari. Hingga sepertiga dari trombosit
keluaran sumsum tulang dapat terperangkap dalam limpa yang normal, tetapi jumlah
ini meningkat menjadi 90% pada kasus splenomegali berat (Hoffbrand dkk, 2005).

I Nyoman Ehrich Lister: Pengaruh Latihan Aerobik Intensitas Ringan Dan Sedang Terhadap Jumlah Trombosit Pada Remaja
Putri Di Universitas Prima Indonesia tahun 2008, 2008.
USU e-Repository 2008

16

2.5.2

Struktur trombosit
Glikoprotein permukaan sangat penting dalam reaksi dan agregasi trombosit

yang merupakan kejadian awal yang mengarah pada pembentukan sumbat trombosit
selama hemostasis. Di bagian dalam trombosit terdapat kalsium, nukleotida (terutama
adenosin difosfat (ADP) dan adenosin trifosfat (ATP), dan serotonin yang terkandung
dalam granula padat elektron. Granula spesifik (lebih sering dijumpai) mengandung
antagonis heparin, faktor pertumbuhan yang berasal dari trombosit (platelet derived
growth factor, PDGF), tromboglobulin, fibrinogen, VWF dan faktor pembekuan
lain (Hoffbrand, dkk, 2005).

2.5.3

Antigen trombosit
Beberapa protein permukaan trombosit telah terbukti merupakan antigen

penting dalam autoimunitas yang spesifik terhadap trombosit dan disebut sebagai
antigen trombosit manusia (human plateled antigen, HPA). Trombosit juga
mengekspresikan antigen ABO dan antigen leukosit manusia (human leucocyte
antigen, HLA) klas I, tetapi tidak mengekspresikan HLA klas II (Hoffbrand dkk,
2005).
2.5.4

Fungsi trombosit
Fungsi utama trombosit adalah pembentukan sumbat mekanik selama respons

hemostasis normal terhadap cedera vaskular. Tanpa trombosit, dapat terjadi


kebocoran darah spontan melalui pembuluh darah kecil. Reaksi trombosit berupa
adhesi, sekresi, agregasi, dan fusi serta aktifitas prokoagulannya sangat penting untuk

I Nyoman Ehrich Lister: Pengaruh Latihan Aerobik Intensitas Ringan Dan Sedang Terhadap Jumlah Trombosit Pada Remaja
Putri Di Universitas Prima Indonesia tahun 2008, 2008.
USU e-Repository 2008

17

fungsinya (Hoffbrand dkk, 2005). Fungsi trombosit yang normal yaitu berperan
dalam haemostasis, pembekuan darah, phagositosis, dan lain-lain (Keele, 2004).

2.5.5

Reaksi pelepasan trombosit


Pemajanan kolagen atau kerja trombin menyebabkan sekresi isi granula

trombosit, yang meliputi ADP, serotonin, fibrinogen, enzim lisosom, tromboglobulin, dan faktor penetral heparin. Kolagen dan trombin mengaktifkan
sintetis prostaglandin trombosit. Terjadi pelepasan diasilgliserol (yang mengaktifkan
fosforilasi protein melalui protein kinase C) dan inositol trifosfat (yang menyebabkan
pelepasan ion kalsium intrasel) dari membran yang menyebabkan pembentukan suatu
senyawa yang labil yaitu tromboksan A 2

yang menurunkan kadar adenosin

monofosfat siklik (cAMP) dalam trombosit serta mencetuskan reaksi pelepasan


(Hoffbrand dkk, 2005).

2.5.6

Uji fungsi trombosit


Pemeriksaan yang paling berguna adalah agrometri trombosit yang mengukur

penurunan serapan cahaya dalam plasma kaya trombosit sejalan dengan agregasi
trombosit. Agregasi awal (primer) disebabkan oleh suatu zat eksternal, agregasi
sekunder adalah respon terhadap zat penyebab agregasi yang dilepaskan dari
trombosit sendiri. Lima zat penyebab agregasi eksternal yang paling banyak dipakai
adalah ADP, kolagen, ristosetin, asam arakidonat, dan adrenalin. Pola respon
terhadap tiap zat membantu dalam menegakkan diagnosis (Hoffbrand dkk, 2005).

I Nyoman Ehrich Lister: Pengaruh Latihan Aerobik Intensitas Ringan Dan Sedang Terhadap Jumlah Trombosit Pada Remaja
Putri Di Universitas Prima Indonesia tahun 2008, 2008.
USU e-Repository 2008

18

2.5.7

Hitung darah dan pemeriksaan sediaan hapus darah


Trombositopenia merupakan penyebab lazim dari perdarahan abnormal,

sehingga pasien dengan kecurigaan kelainan darah awalnya harus diperiksa hitung
darahnya, termasuk hitung trombosit dan pemeriksaan sediaan hapus darah
(Hoffbrand, 2005).
2.5.8

Masa perdarahan
Masa perdarahan adalah pemeriksaan yang berguna untuk fungsi trombosit

yang abnormal termasuk diagnosis defisiensi VWF. Masa perdarahan abnormal yang
disebabkan oleh sebab vaskular. Pemeriksaan ini meliputi pemasangan dan
pemompaan manset tekanan darah pada lengan atas, setelah itu dibuat insisi kecil
pada permukaan fleksor kulit lengan bawah. Perdarahan normalnya berhenti dalam 38 menit (Hoffbrand dkk, 2005).
2.5.9. Thrombopoietin
Istilah thrombopoietin (TPO) digunakan pertama sekali oleh Kelemen pada
tahun 1958, untuk menggambarkan substansi humoral yang bertanggungjawab untuk
meningkatkan produksi trombosit setelah terjadi trombositopenia. Trombopoietin
juga berhubungan dengan c-Mpl ligand, mpl ligand, megapoietin dan pertumbuhan
megakariosit serta faktor pertumbuhan. Trombopoietin merupakan cytokin yang
potensial secara fisiologis dalam memproduksi trombosit (Pavitran, 2002).
Thrombopoietin merupakan hormon glikoprotein yang diproduksi khususnya
didalam hati dan ginjal, yang berfungsi meregulasi produksi trombosit oleh sumsum
tulang dan diferensiasi megakariosit, sehingga sel sumsum tulang akan membentuk

I Nyoman Ehrich Lister: Pengaruh Latihan Aerobik Intensitas Ringan Dan Sedang Terhadap Jumlah Trombosit Pada Remaja
Putri Di Universitas Prima Indonesia tahun 2008, 2008.
USU e-Repository 2008

19

trombosit yang banyak. Sebagian kecil trombopoietin diproduksi oleh otak dan testes.
Trombopoietin disintesis dan secara cepat dilepaskan seperti layaknya erytropoiesis.
Mengikuti turunnya jumlah trombosit maka level trombopoietin meningkat secara
maksimal dalam waktu 8 jam dan mencapai puncaknya dalam 24 jam (Pavitran,
2002; Wolber dan Jelkman, 2002).
Pada faktor pertumbuhan hemopoietic, trombopoietin memiliki waktu hidup
yang lebih panjang kira-kira 30 jam. PE Gylasi dari trombopoietin lebih lanjut
meningkatkan waktu hidup plasma menjadi 10 kali lipat. Mengikuti sistem ini jumlah
trombosit mulai meningkat setelah 3-5 hari, hal ini dikarenakan trombopoietin
dipengaruhi oleh stimulasi produksi dan maturasi dari megakariosit (Pavitran, 2002).

2.6

Pengaruh Latihan Aerobik Terhadap Peningkatan Jumlah Trombosit


Latihan aerobik yang dilakukan dengan menggunakan prinsip-prinsip latihan

yang benar akan memberikan pengaruh dan adaptasi biologis yang baik terhadap
tubuh. Apabila suatu latihan dilakukan sesuai dengan prinsip dasarnya akan
meningkatkan kualitas fisik. Perubahan-perubahan yang terjadi baik terhadap tubuh,
antara lain: perubahan kimia, peningkatan volume sekuncup, peningkatan volume
semenit, peningkatan volume darah dan haemoglobin, pengaruh pada tingkat seluler,
meningkatkan jumlah dan diameter mitokondria, meningkatkan berbagai aktifitas
enzim yang diperlukan untuk siklus Kreb dan transfer elektron (Warburton, 2006)
Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa secara patologi dan klinik
mengindikasikan trombosit berperan secara kritis dan penting dalam proses

I Nyoman Ehrich Lister: Pengaruh Latihan Aerobik Intensitas Ringan Dan Sedang Terhadap Jumlah Trombosit Pada Remaja
Putri Di Universitas Prima Indonesia tahun 2008, 2008.
USU e-Repository 2008

20

patogenesis dan progresif dari penyakit kardiovaskuler. Hasil dari beberapa penelitian
mengidentifikasi peningkatan jumlah trombosit sebesar 18-80% segera setelah
melakukan latihan treadmill atau olahraga mengayuh sepeda. Besarnya jumlah
penambahan trombosit dengan latihan yang dilakukan sesaat (akut) dipengaruhi oleh
beratnya latihan. Peningkatan jumlah trombosit disebabkan oleh latihan yang
dilakukan sesaat berhubungan dengan pelepasan trombosit dari sumsum tulang,
pembuluh darah limpa dan sirkulasi pulmonari intravaskular (Wang, 2006).
Latihan aerobik dengan intensitas sedang menghasilkan katekolamin dengan
jumlah yang sedikit dan nitrit oxide (NO) yang lebih tinggi dari pembuluh sel
endotelial. Nitrit oxide mencegah formasi thrombus dibawah aliran yang besar dan
melemahkan agonist dan menyebabkan peningkatan regulasi dari P-selectin dan
GPIIb/IIIa komplek dengan regulasi negatif cGMP dalam trombosit (Wang, 2006).
Latihan fisik yang berat dapat menaikkan pelepasan epineprin yang dapat
menyebabkan pelepasan vWF dari sel endotel dan mempertinggi aggregasi trombosit
lewat aktivasi trombosit reseptor 2-adrenergik. Epineprin dapat bersinergi dengan
stress latihan untuk menyebabkan aggregasi trombosit dan respon sinergi tergantung
antara interaksi VWF-GPIb, dan fungsi GPIIb/IIIb kompleks. Pada penelitian awal
mengatakan bahwa latihan fisik berat memperbaiki penampilan dari reseptor 2adrenergik trombosit dengan meningkatkan pelepasan endogenous dari epineprin,
dengan demikian meningkatkan aktivasi dari reseptor fibrinogen (sebagai GP IIb/IIIa
komplek) dan mengikat fibrinogen menjadi trombosit fibrinogen reseptor. Sebagai
tambahan, latihan berat senantiasa mempertinggi reseptor 2-adrenergik mediasi

I Nyoman Ehrich Lister: Pengaruh Latihan Aerobik Intensitas Ringan Dan Sedang Terhadap Jumlah Trombosit Pada Remaja
Putri Di Universitas Prima Indonesia tahun 2008, 2008.
USU e-Repository 2008

21

trombosit (Ca 2+), bahwa exocytosis dari granula dan translokasi berikutnya dari Pselectin dalam trombosit dapat meningkat pada latihan berat. Pelepasan endogenous
dari epinephrine dan aktivasi trombosit reseptor 2-adrenergik disebabkan oleh
latihan berat dapat menjadi sebagian penjelasan mempertinggi aggregasi trombosit
lewat interaksi VWF-GPIb, aktivasi GPIIb/IIIa dan P-selectin selama latihan berat
(Wang, 2006; Kingwell, 2000).
Investigasi klinik menemukan bahwa latihan dengan intensitas berat dan akut
dapat mempertinggi resiko kejadian thrombosis pembuluh darah mayor dan kejadian
cardiac arrest primer sementara. Berdasarkan penelitian sebelumnya latihan dengan
intensitas berat, meningkatkan daya adhesi trombosit pada permukaan lapisan
fibrinogen dan ADP menyebabkan aggregasi. Latihan dengan intensitas berat (83%
VO2max) mengaktivasi fibrinolisis darah dan koagulasi secara simultan. Latihan
intensitas berat dapat menyebabkan hiperkoagulasi sebagai akibat oleh peningkatan
kosentrasi F VIII dan pemendekan dari APTT (Activated Partial Tromboplastin
Time) (Wang, 2006).
Hiperkoagulasi dapat mengakibatkan terjadinya thrombosis. Thrombosis
adalah terbentuknya massa bekuan darah intravaskular pada orang yang masih hidup
(Bakta, 2007). Berdasarkan teori Virchows Triad (Dickson, 2004; Lowe, 2003), ada
tiga faktor yang berkontribusi terhadap thrombosis, yaitu (lihat juga Gambar 1):
a. Perubahan pada aliran darah normal (stasis), misalnya goncangan, stasis, mitral
stenosis, dan pemekaran pembuluh darah vena.

I Nyoman Ehrich Lister: Pengaruh Latihan Aerobik Intensitas Ringan Dan Sedang Terhadap Jumlah Trombosit Pada Remaja
Putri Di Universitas Prima Indonesia tahun 2008, 2008.
USU e-Repository 2008

22

b. Perlukaan/cedera pada pembuluh darah endotelium, misalnya pada keadaan,


kerusakan vena yang disebabkan oleh tekanan yang sangat berat.
c. Kelainan konstituen darah (hypercoagulable state), misalnya pada keadaan
hiperviskositas, defisiensi antitrombin III, nephrotik sindrom, perubahan setelah
trauma berat atau terbakar, penyebaran kanker, kehamilan dan persalinan, ras,
umur,

perokok,

kegemukan.

Keadaan-keadaan

ini

akan

mengakibatkan

hiperkoagulasi.
Faktor vaskular

THROMBOSIS

Faktor aliran darah

Faktor koagulasi

Gambar 1. Skema Teori Virchows Triad


Pada thrombosis arterial ketiga faktor tersebut memegang peranan penting,
tetapi pada thrombosis vena, thrombosis dapat terjadi pada dinding pembuluh darah
yang masih intak, berarti yang berperanan penting adalah faktor aliran darah (stasis)
dan keadaan hiperkoagulabel.

I Nyoman Ehrich Lister: Pengaruh Latihan Aerobik Intensitas Ringan Dan Sedang Terhadap Jumlah Trombosit Pada Remaja
Putri Di Universitas Prima Indonesia tahun 2008, 2008.
USU e-Repository 2008

23

2.7

Kerangka Konsep Penelitian


Variabel Bebas

1. Latihan Aerobik
Intensitas Ringan
2. Latihan aerobik
Intensitas Sedang
3. Kontrol

Pretest

Perlakuan

Postest

01

02

01

02

01

02

Variabel Terikat

Jumlah Trombosit

Variabel Kontrol
Berat badan
Tinggi badan
Umur

2.8
Ho

Hipotesis
: Tidak ada pengaruh latihan aerobik intensitas ringan dan sedang terhadap
peningkatan jumlah trombosit (Ho :1 = 2).

Ha

: Ada pengaruh latihan aerobik intensitas ringan dan sedang terhadap


peningkatan jumlah trombosit (Ha :1 2).

I Nyoman Ehrich Lister: Pengaruh Latihan Aerobik Intensitas Ringan Dan Sedang Terhadap Jumlah Trombosit Pada Remaja
Putri Di Universitas Prima Indonesia tahun 2008, 2008.
USU e-Repository 2008

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1

Lokasi dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan di Universitas Prima Indonesia (UNPRI) Medan

yang berlokasi di Jalan Belanga No.1 Sp.Ayahanda Medan. Universitas ini berdiri
sejak tahun 2005 sesuai dengan SK Mendiknas RI No: 151/D/0/2005. UNPRI
mengasuh lebih 20 program studi, salah satu diantaranya adalah program studi D III
Kebidanan.
Penelitian ini dilaksanakan selama tiga minggu, dari tanggal 09 Juni 2008
sampai tanggal 27 Juni 2008.

3.2

Jenis dan Rancangan Penelitian


Penelitian ini adalah penelitian eksperimental laboratorik mengikuti rancangan

randomized pre test dan post- test control group design. Penelitian dilakukan untuk
membandingkan jumlah trombosit sebelum dan sesudah perlakuan pada 3 kelompok,
yaitu kelompok kontrol, kelompok perlakuan latihan aerobik intensitas ringan dan
kelompok latihan aerobik dengan intensitas sedang.
3.3

Alat dan Bahan


Peralatan utama yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas stop watch

digital (merek Citizens), platform bangku dengan ketinggian 33 cm, timbangan berat

24

I Nyoman Ehrich Lister: Pengaruh Latihan Aerobik Intensitas Ringan Dan Sedang Terhadap Jumlah Trombosit Pada Remaja
Putri Di Universitas Prima Indonesia tahun 2008, 2008.
USU e-Repository 2008

25

badan (merek GEA), meteran tinggi badan, metronome, pulse oximeter model CMS50 D (Medical Systems Co Ltd.), termometer pengukur suhu ruangan, tabung gelas
darah (Vacutainer EDTA 0.5 mg), spuit 5 cc merek terumo dan haematology cell
counter Type ABX Pentra 60 ABX Diagnostics France.

3.4

Populasi dan Sampel

3.4.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah Mahasiswi Universitas Prima Indonesia
Program Studi D III Kebidanan Angkatan 2007/2008 berjumlah 90 orang dengan
umur berkisar antara 18-20 tahun.
3.4.2 Sampel dan sampling
Besar sampel pada penelitian ini ditetapkan sebanyak 30 orang. Tehnik
pemilihan sampel dilakukan dengan teknik simple random sampling. Selanjutnya
membagi menjadi 3 kelompok secara random. Kelompok I adalah kelompok kontrol
tanpa perlakuan, kelompok 2 adalah kelompok perlakuan latihan aerobik intensitas
ringan dan kelompok 3 adalah kelompok perlakuan latihan aerobik intensitas sedang.
Kriteria inklusi:
a. Bersedia menjadi subjek penelitian.
b. Berusia antara 18-20 tahun.
c. Tidak sedang menderita sakit.
d. Tinggi badan 150 cm.

I Nyoman Ehrich Lister: Pengaruh Latihan Aerobik Intensitas Ringan Dan Sedang Terhadap Jumlah Trombosit Pada Remaja
Putri Di Universitas Prima Indonesia tahun 2008, 2008.
USU e-Repository 2008

26

Kriteria eksklusi
a. Mengalami tanda-tanda kelelahan pada saat latihan sehingga tidak mampu
menyelesaikan latihan.
b. Mengalami menstruasi pada hari terakhir latihan.

3.5

Prosedur Penelitian

3.5.1. Perlakuan
Program latihan ini dilakukan dengan naik turun bangku setinggi 33 cm.
Frekuensi latihan dilakukan 3 kali seminggu, selama 3 minggu. Latihan dilakukan
pada pagi hari sebelum melakukan aktivitas belajar.
Sebelum diberi perlakuan terlebih dahulu semua

subjek penelitian

dikondisikan terhadap lingkungan penelitian selama satu minggu. Seluruh subjek


penelitian terlebih dahulu mengisi lembar persetujuan sebagai subjek penelitian
(informed consent). Pada awal dilaksanakan tes terlebih dahulu dilakukan
pengambilan darah masing-masing subjek penelitian secara Intra Vena (IV) pada
vena mediana cubiti.
Persiapan subjek penelitian yang dilakukan sebelum latihan (Adams, 2002):
a. Tidak melakukan latihan pada hari latihan aerobik
b. Istirahat minimal 5 menit sebelum tes dimulai
c. Mengendurkan/melemaskan otot (stretch) tapi bukan melakukan pemanasan
sebelum latihan aerobik

I Nyoman Ehrich Lister: Pengaruh Latihan Aerobik Intensitas Ringan Dan Sedang Terhadap Jumlah Trombosit Pada Remaja
Putri Di Universitas Prima Indonesia tahun 2008, 2008.
USU e-Repository 2008

27

d. Tidak mengkonsumsi makanan stimulans (tembakau, kopi, teh, cola, coklat, dan
lain-lain) 3 hari sebelum dilakukan latihan aerobik
e. Tidak menderita distensi kandung kemih
f. Menggunakan pakaian dan sepatu olahraga (sepatu tennis dan short).
Urutan langkah-langkah yang dilakukan selama pelaksanaan step test adalah:
1. Peneliti mengukur dan mencatat suhu ruangan.
2. Peneliti menyuruh subjek penelitian berdiri di depan bangku setinggi 33 cm.
3. Peneliti menyiapkan metronome, dan melakukan setting pada 90 b.min1
4. Peneliti meminta subjek penelitian untuk memulai melangkah pada awal bunyi
metronome.
5. Peneliti memulai start timer segera setelah subjek penelitian mulai bergerak.
6. Peneliti dapat membantu dengan irama dengan menghitung dengan suara keras:
satu-naik, dua-naik, tiga-turun, empat-turun.
7. Peneliti mendorong subjek penelitian untuk tetap semangat saat melangkah naik
dan turun bangku.
8. Peneliti menghentikan latihan dan metronom pada saat subjek penelitian
mencapai target 59 % HRmax untuk subjek penelitian dengan latihan aerobik
intensitas ringan dan 79% HR max untuk subjek penelitian latihan aerobik
intensitas sedang.
9. Subjek penelitian diminta segera duduk setelah meyelesaikan latihan.
10. Subjek penelitian

dapat melakukan pendinginan dengan berjalan atau

meregangkan otot gastrocnemius dan quadriceps selama 5 menit.

I Nyoman Ehrich Lister: Pengaruh Latihan Aerobik Intensitas Ringan Dan Sedang Terhadap Jumlah Trombosit Pada Remaja
Putri Di Universitas Prima Indonesia tahun 2008, 2008.
USU e-Repository 2008

28

3.5.2. Pengamatan
Pemeriksaan jumlah trombosit dilakukan sebelum penelitian dimulai dan
setelah penelitian selesai. Pengambilan darah subjek penelitian dilakukan di
laboratorium patologi klinik Fakultas Kedokteran UNPRI. Darah untuk pemeriksaan
diambil secara intravena (IV) pada vena mediana cubiti. Sampel darah pre latihan
diambil pada hari pertama dimulai latihan, sebelum latihan naik turun bangku
dilakukan. Darah diambil sebanyak 3 cc dengan menggunakan spuit 5 cc, selanjutnya
darah ditampung ke dalam tabung vacutainer EDTA 0.5 mg, selanjutnya tabung
digoyang pelan agar tercampur merata dengan EDTA yang ada di dalam tabung.
Setelah selesai pengambilan sampel darah, tabung dimasukkan kedalam wadah
tertutup dan segera dibawa ke Laboratorium Patologi Klinik RS.Santa Elisabet
Medan. Pengambilan sampel darah yang kedua yaitu post latihan naik turun bangku
dilakukan pada hari terakhir latihan, segera setelah subjek penelitian menyelesaikan
latihan. Pengambilan darah sebanyak 3cc dengan menggunakan spuit 5 cc,
selanjutnya ditampung di tabung vacutainer EDTA 0.5 mg. Selanjutnya tabung
tersebut dimasukkan kedalam wadah tertutup dan segera dibawa ke Laboratorium
Patologi Klinik RS.Santa Elisabet Medan untuk dilakukan pemeriksaan jumlah
trombosit. Trombosit darah akan diperiksa dengan menggunakan alat haematology
cell counter. Alat ini akan bekerja secara otomatis setelah sampel darah dimasukkan,
hasil akan keluar 2 menit kemudian. Sebelum sampel darah dimasukkan kedalam
alat haematology cell counter terlebih dahulu sampel darah dihomogenkan dengan
cara menggoyang tabung vacutainer.

I Nyoman Ehrich Lister: Pengaruh Latihan Aerobik Intensitas Ringan Dan Sedang Terhadap Jumlah Trombosit Pada Remaja
Putri Di Universitas Prima Indonesia tahun 2008, 2008.
USU e-Repository 2008

29

3.6

Variabel dan Definisi Operasional Variabel


Variabel-variabel dalam penelitian ini terdiri atas variabel bebas, yaitu latihan

aerobik intensitas ringan dan intensitas sedang, variabel terikat, yaitu jumlah
trombosis, dan variabel kontrol, yaitu berat badan, tinggi badan dan umur. Defenisi
operasional masing-masing variabel ditampilkan pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1. Definisi Operasional Variabel-variabel Penelitian
No.
1.

Variabel
Variabel bebas:
1.1. Latihan aerobik
intensitas ringan

1.2. Latihan aerobik


intensitas sedang

2.

3.

Variabel terikat:
2.1. Jumlah trombosit

Variabel kontrol:
3.1. Berat badan

3.2. Tinggi badan

3.3. Umur

Defenisi operasional

Skala

Hasil ukur

Program latihan naik turun


bangku yang dilakukan dengan
beban latihan 59% kemampuan
HRmax

Interval

59% HRmax

Program latihan naik turun


bangku yang dilakukan dengan
beban latihan 79% kemampuan
HRmax

Interval

79% HRmax

Jumlah trombosit dalam darah


sampel yang dihitung dengan
menggunakan haematology cell
counter, sebelum dan sesudah
program latihan

Rasio

10 / mm

Ukuran berat badan subjek


Rasio
penelitian yang ukur dengan
timbangan berat badan
Ukuran tinggi badan subjek
Rasio
penelitian yang diukur dengan
pita sentimeter
Suatu batasan yang menunjukkan Ordinal
lamanya hidup seseorang, yang
dihitung dari tahun kelahiran
sampai dilakukan penelitian

Kilogram

Centimeter

Tahun

I Nyoman Ehrich Lister: Pengaruh Latihan Aerobik Intensitas Ringan Dan Sedang Terhadap Jumlah Trombosit Pada Remaja
Putri Di Universitas Prima Indonesia tahun 2008, 2008.
USU e-Repository 2008

30

3.7

Analisa Data
Data yang terkumpul dianalisa dengan komputer menggunakan software

SPSS Versi 15. Untuk menentukan dan melihat rerata dari masing masing kelompok
dilakukan dengan menggunakan analisa statistik deskriptif, statistik inferensial
dengan menggunakan uji normalitas data, dilanjutkan dengan uji t (t-test)
berpasangan, uji pairwise comparison dengan LSD (Least Significant Difference),
dengan tingkat kepercayaan p <0.05.

I Nyoman Ehrich Lister: Pengaruh Latihan Aerobik Intensitas Ringan Dan Sedang Terhadap Jumlah Trombosit Pada Remaja
Putri Di Universitas Prima Indonesia tahun 2008, 2008.
USU e-Repository 2008

BAB IV
HASIL PENELITIAN

4.1.

Hasil Penelitian

4.1.1. Analisa deskriptif


Penelitian dilaksanakan selama 3 (tiga) minggu berturut-turut mulai dari
tanggal 09 Juni 2008 sampai tanggal 27 Juni 2008. Data yang sudah dikumpulkan
kemudian diolah dengan menggunakan komputer. Sesuai dengan kriteria eksklusi
yang sudah ditetapkan oleh peneliti bahwa apabila subjek penelitian pada hari
terakhir latihan mengalami menstruasi maka akan dieksklusi. Pada saat hari terakhir
penelitian pada kelompok latihan aerobik intensitas sedang ada 1 (satu) orang subjek
penelitian.
Dilakukan interassay quality control untuk menentukan akurasi alat
haematologi cell counter. Hasil perhitungan interassay quality control didapat
koefisien variasi sebesar 4%.
Data jumlah trombosit yang sudah didapatkan selanjutnya dianalisis dengan
analisa deskriptif (Tabel 4.1dan Tabel 4.2), dilanjutkan dengan statistik inferensial
dengan uji t (t-test) dan pairwise comparison dengan LSD.
Berdasarkan Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa variabel yang dikendalikan yaitu
berupa berat badan, tinggi badan dan umur tampak merata pada setiap kelompok dan
tidak ada perbedaan yang mencolok. Perbedaan rerata berat badan pada kelompok
kontrol dan kelompok latihan intensitas ringan sebesar 0,70. Perbedaan rerata berat

31

I Nyoman Ehrich Lister: Pengaruh Latihan Aerobik Intensitas Ringan Dan Sedang Terhadap Jumlah Trombosit Pada Remaja
Putri Di Universitas Prima Indonesia tahun 2008, 2008.
USU e-Repository 2008

32

badan antara kelompok latihan intensitas ringan dan sedang sebesar 1,20. Rerata
tinggi badan pada kelompok kontrol dan kelompok latihan intensitas sedang tidak ada
perbedaan, rerata tinggi badan pada kelompok latihan intensitas ringan ada perbedaan
sebesar 0,60. Rerata umur pada kelompok kontrol dan kelompok latihan intensitas
ringan tidak ada perbedaan, dengan kelompok latihan intensitas sedang ada perbedaan
sebesar 0,10.
Tabel 4.1. Rata-rata, ( SD) Umur, Berat Badan dan Tinggi Badan Subjek
Penelitian Kelompok Kontrol, Kelompok Latihan Intensitas Ringan,
dan Kelompok Latihan Intensitas Sedang di Universitas Prima
Indonesia Tahun 2008
No. Variabel

Kontrol

Kelompok Latihan
Intensitas Ringan Intensitas Sedang

1. Berat Badan

48,80 1,55

49,50 2,83

48,30 1,16

2. Tinggi Badan

151,50 1,18

152,10 2,08

151,50 1,50

3. Umur

19,20 0,63

19,30 0,67

19,20 0,78

Tabel 4.2.

No.

Rata-rata ( SD) Jumlah Trombosit Kelompok Kontrol, Kelompok


Latihan Intensitas Ringan dan Kelompok Latihan Intensitas
Sedang Sebelum (Pre) dan Setelah (Post) Perlakuan di Universitas
Prima Indonesia Tahun 2008

Variabel (Jumlah
Trombosit)

Kontrol

Kelompok Latihan
Intensitas Ringan Intensitas Sedang

1. Sebelum perlakuan
(Pre)

301,20 66,65

322,30 89,93

349,11 46,18

2. Setelah
(Post)

304,80 48,76

375,50 66,54

374,44 47,55

perlakuan

I Nyoman Ehrich Lister: Pengaruh Latihan Aerobik Intensitas Ringan Dan Sedang Terhadap Jumlah Trombosit Pada Remaja
Putri Di Universitas Prima Indonesia tahun 2008, 2008.
USU e-Repository 2008

33

Dari Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa pada masing-masing kelompok terjadi
peningkatan rerata jumlah trombosit. Pada kelompok kontrol, rerata jumlah trombosit
pre sebesar 301,20 dan rerata jumlah trombosit post sebesar 304,80. Ada kenaikan
rerata jumlah trombosit sebesar 4. Pada kelompok latihan intensitas ringan rerata
jumlah trombosit pre latihan sebesar 322,30 dan rerata jumlah trombosit post latihan
sebesar 375,50, ada kenaikan rerata jumlah trombosit sebesar 54. Pada kelompok
latihan dengan intensitas sedang rerata jumlah trombosit pre latihan sebesar 349,11,
dan rerata jumlah trombosit post latihan sebesar 374,44, ada kenaikan rerata jumlah
trombosit sebesar 26.

4.1.2. Analisa bivariat


Sebelum melakukan uji t berpasangan terlebih dahulu dilakukan uji normalitas
data. Uji normalitas data dengan menggunakan hasil uji Shapiro-Wilk (karena sampel
kecil kurang dari 50) (Tabel 4.3).

Tabel 4.3. Hasil Uji Normalitas Data Dengan Menggunakan Shapiro Wilk Pada
Kelompok Kontrol, Kelompok Latihan Aerobik Intensitas Ringan dan
Sedang

No.

Variabel (Jumlah
Trombosit)

Kontrol

Kelompok Latihan
Intensitas Ringan
df
Sig

Intensitas Sedang
df
sig

df

Sig

1. Sebelum perlakuan
(Pre)

10

0,23

10

0,13

0,89

2. Setelah perlakuan
(Post)

10

0,65

10

0,82

0,55

I Nyoman Ehrich Lister: Pengaruh Latihan Aerobik Intensitas Ringan Dan Sedang Terhadap Jumlah Trombosit Pada Remaja
Putri Di Universitas Prima Indonesia tahun 2008, 2008.
USU e-Repository 2008

34

Berdasarkan hasil uji normalitas didapat hasil pada masing-masing kelompok


baik pre dan post memiliki nilai signifikansi > 0.05 yang berarti data berdistribusi
dengan normal.
Pada analisis bivariat menggunakan uji statistik t berpasangan. Karena syarat
data berdistribusi normal sudah terpenuhi, maka uji hipotesis dilakukan dengan uji t
berpasangan dan hasilnya ditampilkan pada Tabel 4.4.

Tabel 4.4.

Hasil Uji t berpasangan Pada Kelompok Kontrol, Latihan


Aerobik Intensitas Ringan dan Sedang di Universitas Prima
Indonesia Tahun 2008
Pretest
Mean
SD

Posttest
Mean
SD

Mean
Dif

SD
Dif

t Value

1. Kontrol

301,20

66,65

304,80

48,76

-3,60

47,56

-0,23

0,81

2. Intensitas Ringan

322,30

89,93

375,5

66,54

-53,20

64,63

-2,60

0,03

3. Intensitas Sedang

349,11

46,18

374,44

47,55

-25,33

26,48

-2,87

0,02

No. Kelompok latihan

p = <0,05

Berdasarkan hasi uji t berpasangan dengan tingkat kemaknaan p =<0,05 maka


diperoleh hasil sebagai berikut:
a. Tidak ada perbedaan jumlah trombosit yang bermakna (p = 0,81) antara pretest
dan posttest pada kelompok kontrol,
b. Ada perbedaan jumlah trombosit yang bermakna (p = 0,03) antara pretes dan
posttes pada kelompok latihan dengan intensitas ringan,
c. Ada perbedaan jumlah trombosit yang bermakna (p=0,02) antara pretes dan
posttes pada kelompok latihan dengan intensitas sedang.

I Nyoman Ehrich Lister: Pengaruh Latihan Aerobik Intensitas Ringan Dan Sedang Terhadap Jumlah Trombosit Pada Remaja
Putri Di Universitas Prima Indonesia tahun 2008, 2008.
USU e-Repository 2008

35

Tabel 4.5.

Hasil Uji Pairwise Comparison dengan LSD (Least Significant


Different) Jumlah Trombosit Posttest Antara Kelompok Kontrol,
Latihan Intensitas Ringan dan Sedang

Variabel (Jumlah
Trombosit)
Kontrol
Intensitas Ringan

Kontrol

Intensitas Ringan

Intensitas Sedang

p = 0,09

p = 0,01

p = 0,70

Intensitas Sedang

Hasil uji LSD, seperti ditampilkan pada Tabel 4.5, menunjukkan bahwa:
a. Tidak ada perbedaan yang bermakna (p = 0,09) dalam jumlah trombosit posttes
antara kelompok kontrol dan kelompok latihan intensitas ringan,
b. Ada perbedaan yang sangat bermakna (p = 0,01) dalam jumlah trombosit postest
antara kelompok kontrol dan kelompok latihan intensitas sedang,
c. Tidak ada perbedaan yang bermakna (p = 0,70) dalam jumlah trombosit darah
postest antara kelompok latihan intensitas ringan dan sedang.

I Nyoman Ehrich Lister: Pengaruh Latihan Aerobik Intensitas Ringan Dan Sedang Terhadap Jumlah Trombosit Pada Remaja
Putri Di Universitas Prima Indonesia tahun 2008, 2008.
USU e-Repository 2008

BAB V
PEMBAHASAN

5.1

Hasil Analisa Deskriptif


Berdasarkan hasil analisa secara deskriptif dapat dilihat bahwa terdapat

kenaikan rerata jumlah trombosit pada ketiga kelompok. Kenaikan jumlah trombosit
pada setiap subjek penelitian berada dalam batas normal. Pada kelompok kontrol
kenaikan rerata jumlah trombosit jauh lebih rendah dibandingkan dengan pada
kelompok latihan aerobik intensitas ringan dan sedang. Pada kelompok latihan
aerobik intensitas ringan dan sedang keduanya menunjukkan kenaikan jumlah
trombosit yang jauh lebih tinggi. Apabila dibandingkan hasil rerata antara latihan
aerobik intensitas ringan dan sedang, maka pada latihan aerobik intensitas sedang
lebih meningkatkan jumlah trombosit.
Hasil penelitian sebelumnya juga mendapatkan hasil yang sama dengan
penelitian yang dilakukan, bahwa latihan aerobik intensitas sedang (beban latihan
70% kemampuan maksimal) lebih meningkatkan jumlah trombosit (Saripin dkk,
2002). Peningkatan jumlah trombosit yang terjadi akibat pengaruh latihan berasal dari
pengerahan trombosit baru yang berasal dari limpa dan sumsum tulang (Wang, 2006).
Peningkatan jumlah trombosit pada latihan aerobik tidak ada hubungan
dengan berat badan, tinggi badan, umur subjek penelitian. Berdasarkan teori yang ada
menyatakan bahwa peningkatan jumlah trombosit didalam tubuh dipengaruhi oleh
faktor kesehatan seseorang, jarak ketinggian tempat tinggal seseorang dari

36

I Nyoman Ehrich Lister: Pengaruh Latihan Aerobik Intensitas Ringan Dan Sedang Terhadap Jumlah Trombosit Pada Remaja
Putri Di Universitas Prima Indonesia tahun 2008, 2008.
USU e-Repository 2008

37

permukaan laut. Kondisi kesehatan yang dapat mempengaruhi tingginya kadar


trombosit dalam darah (trombositosis) yaitu: alergi, aspyksia, perdarahan, patah
tulang dan trauma. Kondisi kesehatan yang dapat menyebabkan rendahnya kadar
trombosit dalam darah (trombositopenia) yaitu infeksi akut, leukemia akut,
splenomegali, typoid, TBC (Sembulingan, 2006).
Pada penelitian ini pengendalian yang dilakukan terhadap tinggi badan dan
berat badan subjek penelitian tujuannya untuk menyesuaikan dengan tinggi bangku
yang digunakan untuk latihan.
Menurut asumsi peneliti, latihan atau olahraga yang dilakukan secara teratur
dan mengikuti kaidah-kaidah olahraga yang benar akan berdampak pada peningkatan
jumlah trombosit darah. Pada penelitian ini latihan aerobik naik turun bangku yang
dilakukan adalah selama 3 (tiga) minggu, secara signifikan menaikkan jumlah
trombosit dalam darah.

5.2

Hasil Analisa Statistik Inferensial


Berdasarkan hasil uji t berpasangan yang telah dilakukan, terbukti bahwa

latihan naik turun bangku yang dilakukan secara teratur selama 3 (tiga) minggu
berturut-turut baik pada intensitas latihan ringan dan sedang secara signifikan
meningkatkan jumlah trombosit darah. Bila dibandingkan hasil uji antara latihan
aerobik intensitas ringan (59% HRmax ) dengan latihan aerobik intensitas sedang (79%
HRmax), maka didapatkan hasil bahwa latihan aerobik intensitas sedang memiliki nilai
kemaknaan yang lebih tinggi dalam peningkatan jumlah trombosit dalam darah.

I Nyoman Ehrich Lister: Pengaruh Latihan Aerobik Intensitas Ringan Dan Sedang Terhadap Jumlah Trombosit Pada Remaja
Putri Di Universitas Prima Indonesia tahun 2008, 2008.
USU e-Repository 2008

38

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan
oleh (Saripin dkk, 2002) yang menemukan bahwa latihan aerobik intensitas sedang
memiliki nilai kemaknaan lebih tinggi dalam mempengaruhi jumlah trombosit
dibandingkan latihan dengan intensitas ringan.
Penelitian sejenis juga dilakukan oleh El-Sayed dkk, (2005), yang mempelajari
interaksi antara latihan dan trombosit dalam kesehatan dan penyakit. Hasil penelitian
ini menunjukkan bahwa latihan atau olahraga terbukti mempengaruhi peningkatan
jumlah trombosit dalam darah.
Trombosit sangat diperlukan dalam proses haemostatis normal. Peningkatan
jumlah trombosit disebabkan oleh latihan yang dilakukan sesaat berhubungan dengan
pelepasan trombosit dari sumsum tulang, pembuluh darah limpa dan sirkulasi
pulmonari intravaskular (Wang 2006).
Latihan aerobik dengan intensitas sedang menghasilkan katekolamin dengan
jumlah yang sedikit dan Nitrit Oxide (NO) yang lebih tinggi dari pembuluh sel
endotelial. NO mencegah formasi thrombus di bawah aliran yang besar dan
melemahkan agonist dan menyebabkan peningkatan regulasi dari P-selectin dan
GPIIb/IIIa komplek dengan regulasi negatif cGMP dalam trombosit (Wang, 2006).
Pada penelitian ini hanya sebatas melihat peningkatan jumlah trombosit setelah
melakukan latihan naik turun bangku, tidak dilanjutkan dengan memeriksa aktivitas
dari trombosit tersebut. Pada haemostasis normal disamping jumlah trombosit
normal, hal yang berpengaruh juga adalah aktivitas trombosit itu termasuk agregasi

I Nyoman Ehrich Lister: Pengaruh Latihan Aerobik Intensitas Ringan Dan Sedang Terhadap Jumlah Trombosit Pada Remaja
Putri Di Universitas Prima Indonesia tahun 2008, 2008.
USU e-Repository 2008

39

dan fungsinya. Fungsi trombosit yang tidak normal berpengaruh pada kejadian stroke,
angina, coronary artery disease acut, myocardial infraction (El-Sayed dkk, 2005).
Peningkatan jumlah trombosit setelah melakukan latihan aerobik dengan
intensitas sedang, yang pertama adalah karena faktor Nitrit Oxide (NO) yang lebih
tinggi dari pembuluh sel endothelial, sehingga terjadi pelepasan trombosit dari
sumsum tulang maupun pembuluh limpa. Pelepasan trombosit disebabkan oleh
stimulasi simpatis atau nor adenalin pada saat olahraga sehingga memicu limpa untuk
melepaskan trombosit (Keele,dkk,2004).
Latihan yang dilakukan secara teratur dan dalam waktu yang lama akan
meningkatkan produksi trombosit dalam darah, karena olahraga ringan & sedang
memicu peningkatan trombopoetin yang di sekresi oleh ginjal dan hati. Pada saat
olahraga terjadi peningkatan kebutuhan oksigen tubuh, sehingga merangsang
pembentukan trombopoetin, akibatnya terjadi peningkatan pembentukan trombosit di
sumsum tulang.
Pada penelitian ini peningkatan jumlah trombosit dalam batas normal,
sehingga tidak ada pengaruh pada fungsi haemodinamik dan menguntungkan pada
fungsi haemostasis.
Latihan aerobik intensitas ringan dan sedang menguntungkan bagi orang yang
sehat karena akan meningkatkan jumlah trombosit dalam darah pada batas normal,
serta akan meningkatkan aktivitas trombosit karena akan terjadi peningkatan ADP di
pembuluh darah. Pada orang yang sehat latihan aerobik ringan dan sedang akan
meningkatkan aggregasi trombosit, tetapi aktivitas peningkatan aggregasi trombosit

I Nyoman Ehrich Lister: Pengaruh Latihan Aerobik Intensitas Ringan Dan Sedang Terhadap Jumlah Trombosit Pada Remaja
Putri Di Universitas Prima Indonesia tahun 2008, 2008.
USU e-Repository 2008

40

dapat ditiadakan oleh produksi prostachyclin (tidak membahayakan), pada pasien


dengan gangguan fungsi endotelial dapat terjadi penurunan respon prostachyclin
akibat olahraga yang mengakibatkan transient protrombotic imbalance, sehingga
memicu awal terjadinya penyakit kardiovaskuler.

I Nyoman Ehrich Lister: Pengaruh Latihan Aerobik Intensitas Ringan Dan Sedang Terhadap Jumlah Trombosit Pada Remaja
Putri Di Universitas Prima Indonesia tahun 2008, 2008.
USU e-Repository 2008

BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah diuraikan oleh peneliti,
dapat diambil kesimpulan beberapa hal sebagai berikut:
a.

latihan aerobik intensitas ringan ternyata meningkatkan jumlah trombosit (p =


0,03)

b. latihan aerobik intensitas sedang ternyata meningkatkan jumlah trombosit (p =


0,02)
dan tidak ada perbedaan peningkatan jumlah trombosit antara latihan aerobik
intensitas ringan dan sedang

6.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disampaikan saran-saran sebagai
berikut:
1. Bagi masyarakat disarankan untuk melakukan latihan atau olahraga dengan
intensitas ringan atau sedang serta memperhatikan prinsip-prinsip olahraga
yang benar sehingga berdampak baik terhadap kesehatan.
2. Bagi peneliti selanjutnya agar melanjutkan penelitian pengaruh latihan
aerobik terhadap aktivitas trombosit termasuk fungsi trombosit.
3. Bagi peneliti selanjutnya dapat meneliti pengaruh latihan aerobik terhadap
pasien yang mempunyai underline disease

41

I Nyoman Ehrich Lister: Pengaruh Latihan Aerobik Intensitas Ringan Dan Sedang Terhadap Jumlah Trombosit Pada Remaja
Putri Di Universitas Prima Indonesia tahun 2008, 2008.
USU e-Repository 2008

DAFTAR PUSTAKA

Adams, G.M. 2002. Exercise Physiology, Laboratory Manual (Fourth Edition).


McGraw-Hill Companies Inc, New York
Bakta, I Made. 2007. Hematologi Klinik Ringkas. EGC, Jakarta
Cadroy, Y., Pillard, F., Sakariassen, K.S., Thalamas, C., Boneu, B., Riviere, D. 2002.
Strenuous but not Moderate Exercise Increases the Thrombotic Tendency in
Healhty
Sedentary
Male
Volunteers.
Tersedia
pada
http://www.jap.physiology.org. Diakses tanggal 18 April 2008
Dickson, B.C. 2004. Venous Trombosis: On the History of Virchows Triad.
University of Toronto Medical Journal, Volume 81, Number 3, Halaman 166171.
El-Sayed, Mahmoud, Nagia, Zeinab. 2005. Aggregation and Activation of Blood
Platelets
in
Exercise
and
Training.
Tersedia
pada
http://www.sportsmedicine.com Diakses tanggal 18 April 2008.
Hoffbrand, A.V., Pettit, J.E., Moss, P.A.H. 2005. Kapita Selekta Hematologi (Edisi
4). EGC, Jakarta
Junqueira, L, Carlos., Carneiro, Jose., Kelley, Robert. 1998. Histologi Dasar (Edisi
ke-8). EGC, Jakarta
Karim, Faizati. 2002. Panduan Kesehatan Olahraga Bagi Petugas Kesehatan.
Depkes RI, Jakarta
Kawthalkar, Shirish. 2006. Essentials of Haematology. Jaypee Brothers Medical
Publishers (P) LTD, New Delhi
Keele, A.C., Neil, E., Joels, N., Samson Wrights Applied Physiology, 13 th edition,
Oxford University Press, New Delhi, India
Kingwell, A.B., 2000, Nitric Oxide-Mediated Metabolic Regulation During Exercise:
Effects of Training in Health and Cardiovascular Disease, The FASEB
Journal Volume 14, hal.1685-1694
Lee, Kaeng W., Lip, Gregory, Y. 2003. Effects of Lifesyle on Hemostasis,
Fibrinolysis,
and
Platelet
Reactivity.
Tersedia
pada
http://www.archinternmed.com. Diakses tanggal 19 April 2008
Lippi, Giuseppe., Montagnana, Martina., Salvagno, Gian Luca., Franchini, Massimo.,
Guidi, Gian Cesare. 2006. Comparison of Platelet Function Between
Sedentary Individuals and Competitive Athletes at Rest. Tersedia pada
http:www.thrombosisjournal.com. Diakses tanggal 10 April 2008

42

I Nyoman Ehrich Lister: Pengaruh Latihan Aerobik Intensitas Ringan Dan Sedang Terhadap Jumlah Trombosit Pada Remaja
Putri Di Universitas Prima Indonesia tahun 2008, 2008.
USU e-Repository 2008

43

Lowe, G.D.O, 2003, Virchows Triad Revisited: Abnormal Flow, Tersedia pada
http://www.krager.com/pht. Diakses tanggal 12 April 2008
Pavithran, K.,2002, Thrombopoietin, tersedia pada www.medicine.online.com .
Diakses tanggal 15 Agustus 2008.
Pietrynczak-Litwiejko., Szkudlarek., Pietrewicz, T.M. 2004. Bone Marrow
Megakaryocytes
in
Human
Ontogenesis.
Tersedia
pada
http://www.acmebio.com. Diakses tanggal 18 April 2008
Powers, Scott., Howley, Edward. 2007. Exercise Physiology, Theory and Application
to Fitness and Performance (Sixth Edition). McGraw-Hill Companies.Inc,
Newyork
Saripin, Tjitra Wardani, Widjaja, N.M, Liben, P. 2002. Pengaruh Latihan Aerobik
Intensitas Ringan dan Aerobik Intensitas Sedang Terhadap Jumlah Trombosit
dan Waktu Penjendalan Darah.Konas IAFI, halaman 147-151. Bali,
Indonesia
Sembulingan, K dan Sembulingan, P., 2006, Essentials of Medical Physiology,
Jaypee Brothers, Medical Publisers (P) LTD, New Delhi, India
Skelly, William., Darby, Lynn., Phillips, Kristen. 2003. Physiological And
Biomechanical Responses To Three Different Landing Surfaces During Step
Aerobics, Journal of Exercise Physiologi Online. Tersedia pada http://www.
jep.com Diakses tanggal 10 April 2008
Wang, Jong-Shyan. 2005. Exercise Prescription and Thrombogenesis, Journal of
Biomedical Science, volume 13, halaman 753-761
Warburton, Darren., Nicol, Chrystal Whitney., Bredin, Shannon. 2006 Health
Benefits of Phisycal Activity: the Evidence, Canadian Medical Association
Journal 174(6): Tersedia pada http://www.cmej.org. Diakses tanggal 10 April
2008
Wolber, E.M., Jelkman,W., 2002, Thrombopoietin: The Novel Hepatic Hormone,
Jurnal News Physiol.Sci, Volume 17, halaman 6-10.

I Nyoman Ehrich Lister: Pengaruh Latihan Aerobik Intensitas Ringan Dan Sedang Terhadap Jumlah Trombosit Pada Remaja
Putri Di Universitas Prima Indonesia tahun 2008, 2008.
USU e-Repository 2008

Anda mungkin juga menyukai