kecepatan denyut jantung. Dalam keadaan istirahat denyut jantung rata-rata 70-76
kali/menit. Denyut nadi dapat diraba dengan mudah pada setiap arteri superfisial,
bila arteri ditekan ke tulang atau jaringan padat. Beberapa titik denyut nadi pada
permukaan tubuh yang mudah diraba adalah: arteri karotid pada sisi leher, arteri
temporal anterior telinga di daerah pelipis, arteri brakhial pada fosa antekubital,
arteri radial pada sisi lateral permukaan pergelangan tangan pada pangkal ibi jari
(Basoeki, dkk, 2000).
Denyutan dinyatakan sebagai ekspresi dan dorongan balik arteri secara
berganti-ganti. Ada 2 faktor yang bertanggungjawab bagi kelangsungan denyutan
yang dapat dirasakan. Pertama, pemberian darah secara berkala dengan selang
waktu pendek dari jantung ke aorta, yang tekannya berganti-ganti naik turun
dalam pembuluh darah. Bila darah mengalir teta dari jantung ke aorta, tekanan
akan tetap sehingga tidak ada denyutan. Faktor yang kedua, elastisitas dari
dinding arteri yang memungkinkannya meneruskan aliran darah dan aliran balik.
Bila dinding tidak elastis maka tetap ada pergantian tekanan tinggi rendah dalam
sistol dan diastole ventrikel, namun dinding tersebut tidak dapat melanjutkan
alirannya dan mengembalikan aliran sehingga denyutpun tidak dapat dirasakan
(Soewolo, dkk, 2003).
Basoeki, Soedjono; dkk. 2000. Petunjuk Praktikum Anatomi dan Fisiologi
Manusia. Malang: Universitas Negeri Malang.
Soewol, dkk. 1999. Fisiologi Manusia. Malang: UM Press.