Anda di halaman 1dari 4

Mardhiyah Basyir

Kitabul Jami Bab 4 Hadist ke-43

Terjemahan: Dari Abu Hurairah Radhiyallahuanhu ia berkata: Rasulullah Shalallahu Alaihi


Wa Sallam bersabda: Orang kuat itu bukanlah orang yang pandai berkelahi, tetapi orang kuat
ialah orang yang dapat menahan amarahnya ketika sedang marah. (Muttafaqun alaih).
PENJELASAN:
A. Orang Kuat ialah yang Mampu Menahan Marahnya
Ketika seseorang marah dan dia tidak mampu mengendalikan nafsu amarahnya, maka
terkadang refleks keluar dari mulutnya kata-kata yang menghinakan. Baik berupa cacian,
perkataan kotor, bahkan dia bisa saja berbuat sesuatu yang dapat mencelakakan dirinya dan
orang lain. Karena sesungguhnya nafsu amarah itu mendorong orang untuk melakukan perbuatan
yang buruk dan tercela.

Dari Abu Hurairah Radhiyallahuanhu., ia berkata, Rasulullah Shalallahu Alaihi wa


Sallam bersabda: Orang kuat itu bukanlah orang yang dapat bergulat. Tetapi orang kuat ialah
orang yang dapat menahan nafsunya ketika sedang marah. (Mutafaqalaih) [1]

B. Wasiat Nabi Shalallahu Alaihi wa Sallam pada Seorang Lelaki


Diantara wasiat Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam kepada umatnya adalah agar
mampu menahan amarahnya, bahkan kalau bisa jangan sampai marah. Karena kalau seseorang
sudah berada di luar kontrol akalnya karena tidak mampu menguasai marahnya, maka akan
sangat berpengaruh besar terhadap ucapan dan perbuatannya.

Wasiat Nabi Shalallahu Alaihi wa Sallam tentang larangan marah ini disampaikan agar
kita mampu mengontrol diri kita. Sebagaimana dijelaskan dalam hadits yang bersumber dari Abu
Hurairah Radhiyallahuanhu, ada seorang lelaki berkata kepada Nabi Shalallahu Alaihi wa
Sallam, Berilah saya nasihat. Beliau bersabda, Jangan marah. Lelaki itu terus mengulangulang permintaannya dan beliau tetap menjawab, Jangan marah. (HR. Bukhari) [2]
1

Imam Nawawi rahimahullah mengatakan, Makna jangan marah yaitu janganlah kamu
tumpahkan kemarahanmu. Larangan ini bukan tertuju kepada rasa marah itu sendiri. Karena pada
hakikatnya marah adalah tabiat manusia, yang tidak mungkin bisa dihilangkan dari perasaan
manusia.

C. Nasihat Nabi Shalallahu Alaihi wa Sallam dalam Mengatasi Marah


Apabila seseorang marah, maka Nabi Shalallahu Alaihi wa Sallam memberikan tips buat
kita untuk megatasi marah yang membara dalam diri kita. Rasulullah Shalallahu Alaihi wa
Sallam bersabda, Apabila salah seorang dari kalian marah dalam kondisi berdiri maka
hendaknya dia duduk. Kalau marahnya belum juga hilang maka hendaknya dia berbaring. (HR.
Ahmad)

Ini merupakan langkah yang paling baik untuk ditempuh jika seseorang marah, dan
apabila masih belum juga hilang maka ambillah air wudhu lalu shalatlah, karena marah itu ibarat
api, dan padamnya api tidak lain adalah dengan air.

D. Surga Buat Orang yang Mampu Menahan Amarahnya


Dibalik anjuran Rasulullah agar jangan marah, tentu ada hikmah yang sangat besar yang
terkandung di dalamnya. Karena orang yang mampu menahan amarahnya dan tidak
menumpahkannya demi melampiaskan keinginan hawa nafsunya, maka balasan bagi dirinya
adalah surga.

Ada seorang lelaki yang datang menemui Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam dan
mengatakan, Wahai Rasulullah, ajarkanlah kepada saya sebuah ilmu yang bisa mendekatkan
saya ke surga dan menjauhkan dari neraka. Maka beliau bersabda, Jangan tumpahkan
kemarahanmu. Niscaya surga akan kau dapatkan. (HR. Thabrani)

E. Allah Menahan Azab Buat Orang yang Menahan Amarahnya


Hal ini dijelaskan dalam hadits Nabi Shalallahu Alaihi wa Sallam., yang bersumber dari
dari Anas Radhiyallahuanhu, ia berkata, bahwa Rasulullah saw bersabda, Barang siapa mampu
2

menahan amarahnya, Allah Akan menahan azab-Nya dari dirinya. (HR. Thabrani dalam AlMujam Al-Ausath) [3]

Perlu digaris bawahi, bahwa bukanlah maksud Nabi Shalallahu Alaihi wa Sallam
melarang memiliki rasa marah. Karena pada dasarnya rasa marah itu merupakan bagian dari
tabiat manusia yang pasti ada. Akan tetapi maksudnya ialah kuasailah dirimu ketika rasa marah
itu muncul. Supaya kemarahanmu itu tidak menimbulkan dampak yang tidak baik bagi dirimu
dan orang lain.

Sesungguhnya kemarahan merupakan bara api yang dilemparkan oleh syaithan ke dalam
lubuk hati bani Adam. Oleh sebab itu, perhatikanlah kalau orang sedang marah. Kita akan
melihat kedua matanya menjadi merah, dan urat lehernya menonjol serta menegang. Bahkan
terkadang rambutnya pun ikut rontok dan berjatuhan akibat luapan marah. Bahkan hal-hal lain
yang tidak terpuji dapat timbul mengikuti di belakangnya. Hal ini akan mengakibatkan
pelakunya merasa sangat menyesal atas perbuatan yang telah dia lakukan ketika dia marah.

Wallahualam
[1] Lihat, Terjemahan Lengkap Bulughul Maram, Ibnu Hajar Al-Asqolani, Terbitan
AKBARMEDIA, Bab. Peringatan Terhadap Akhlak-Akhlak yang Buruk.(best seller)
<https://www.facebook.com/BuletinIslam/posts/437168959647611>

Anda mungkin juga menyukai