Kelompok 11
Anggota :
Raditya P. Cipta
270110110031
Faisal Rachmat
270110110054
270110110091
Juliandri Zanori
270110110095
270110110113
Omar Mukhtar
270110110152
Zaki Hilman
270110110173
Dhehave Riaviandhi
270110110213
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS TEKNIK GEOLOGI
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI
JATINANGOR
2014
BAB I
PENDAHULUAN
Berapa berat jenis dan kadar air yang dimiliki oleh sampel tanah
tersebut?
Berapa berat total tanah per satuan volume total sampel tanah
tersebut?
Berapa hasil pengujian Atterberg Limits (liquidity limits dan plastic
limits) yang didapatkan dari sampel tanah tersebut dan masuk kedalam
Untuk dapat mengetahui sifat fisik dan jenis tanah serta dapat melaksanakan
pengujian standard mengenai parameter-parameter tanah di Laboratorium yang
meliputi :
Uji berat jenis, kecepatan, dan kadar air dari tanah
Plastisitas tanah, permeabilitas, liquid Limit
Konsolidasi
Uji kekuatan geser tanah dan percobaan geser langsung
yang nantinya akan menghasilkan data berupa jenis tanah sesuai dengan
klasifkasi tertentu (contoh : USGS) untuk diaplikasikan ke berbagai keperluan seperti
desain pondasi, pertambangan, kestabilan lereng, pembuatan jalan, dll.
1.4 Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan pada hari sabtu tanggal 22 November 2014 pada pukul
10.06-12.00 pagi yang berlokasi tidak jauh dari Klinik Padjadjaran yang berelevasi
754 m. Secara koordinat lokasi penelitian terletak pada S 06o55'48,7" dan E
107o46'18,2" dengan cuaca pagi itu yang cerah berawan.
mekanika
tanah
sebagai
bagian
dari
ilmu
Geologi Teknik.
Kebutuhan ahli Geologi Teknik mendapat perhatian dunia pada tahun 1928
pada saat gagalnya Bendungan St. Francis di California yang menyebabkan hilangnya
426 nyawa. Beberapa kegagalan pekerjaan rekayasa enjiniring pada tahun-tahun
berikutnya juga mendorong peningkatan kebutuhan ahli Geologi Teknik untuk
bekerja pada proyek-proyek rekayasa berskala besar.
Dalam proyek rekayasa enjiniring, ahli Geologi Teknik menyelidiki dan
memberikan rekomendasi geologi dan geoteknik, analisis, dan desain yang
berhubungan dengan proyek terkait. Studi Geologi Teknik dapat dilakukan sejak
tahap perencanaan, saat enjiniring desain, saat konstruksi dan pasca konstruksi.
Pekerjaan yang dilakukan ahli Geologi Teknik meliputi penyelidikan bahaya geologi,
geoteknik, sifat-sifat material, pergerakan tanah dan stabilitas lereng, erosi, banjir,
pengeringan, investigasi seismik, dan sebagainya.
Tanah
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Tanah adalah campuran bagian-
bagian batuan dengan material serta bahan organik yang merupakan sisa kehidupan
yang timbul pada permukaan bumi akibat erosi dan pelapukan karena proses waktu.
Menurut Darmawijaya (1990) Tanah sebagai akumulasi tubuh alam bebas,
menduduki sebagain besar permukaan palnet bumi, yang mampu menumbuhkan
tanaman, dan memiliki sifat sebagai akibat pengaruh iklim dan jasad hidup yang
bertindak terhadap bahan induk dalam keadaan relief tertentu selama jangka waktu
tertentu pula.
Menurut Soil Survey Staff (1999) Tanah merupakan suatu benda alam yang
tersusun dari padatan (bahan mineral dan bahan organik), cairan dan gas, yang
menempati permukaan daratan, menempati ruang, dan dicirikan oleh salah satu atau
kedua berikut: horison-horison, atau lapisan-lapisan, yang dapat dibedakan dari bahan
asalnya sebagai hasil dari suatu proses penambahan, kehilangan, pemindahan dan
Tanah berbutir kasar ditandai dengan simbol kelompok seperti :GW, GP, GM,
GC, SW, SP, SM dan SC. Untuk klasifikasi yang benar, perlu diperhatikan faktorfaktor berikut ini :
1. persentase butiran yang lolos ayakan No. 200 (ini adalah fraksi halus)
2. persentase fraksi kasar yang lolos ayakan No. 40
3. koefisien keseragaman (Cu) dan koefisien gradasi (Cc) untuk tanah dimana
0 12 % lolos ayakan No. 200
4. batas cair (LL) dan indeks plastisitas (IP) bagian tanah yang lolos ayakan
No. 40 (untuk tanah dimana 5 % atau lebih lolos ayakan No. 200).
Bilamana persentase butiran yang lolos ayakan No. 200 adalah antara 5
sampai 12 %, symbol ganda seperti : GW-GM, GP-GM, GW-GC, GP-GC, SW-SM,
SW-SC, SP-SM dan SP-SC diperlukan, secara rinci dibarikan dalam Tabel 2.1.
Klasifikasi tanah berbutir halus dengan simbol ML, CL, OL, MH, CH dan OH
didapat dengan cara menggambar batas cair dan indeks plastisitas tanah yang
bersangkutan pada bagan plastisitas (Casagrande, 1948) yang diberikan dalam Tabel
2.1. Garis diagonal pada bagan plastisitas terdapat garis A dan U, ditunjukkan pada
Gambar 2.3 .
Garis A dan U tersebut diberikan dalam persamaan :
A
U
PI 0,73. LL 20
PI =0,9 (LL 8)
Keterangan :
PI
= Plasticity Index(%)
LL
= Liquid Limit(%)
LIQUID LIMIT
Maksud dan Tujuan Percobaan : Mencari liquid limit (batas cair) dari sampel tanah
Alat-alat dan Bahan:
Alat Cassagrande
Can
Spatula
Mangkuk porselin
Air suling
Oven
Botol penyemprot
Plastis
BATAS CAIR
Semi Plastis
BATAS PLASTIS
Solid
BATAS SUSUT
Semakin ke kanan diagram di atas, kadar airnya semakin sedikit. Batas cair ini
ditentukan dengan percobaan memakai alat liquid limit.Alat ini dikembangkan oleh
cassagrande dan besarnya batas cair ditentukan pada ketukan ke-25.
W
dengan :
W = kadar air
w1 = berat tanah basah + can
w2 = berat tanah kering + can
w3 = berat can
Jalannya Percobaan
w1 w2
100%
w2 w3
(1.1)
Gambar 1.2
4. Menjalankan alat cassagrande dengan kecepatan konstan 2 putaran perdetik dan tinggi jatuh 1 cm, dilakukan hingga tanah tepat merapat
sepanjang 0.5 inch pada saat itu alat cassagrande dihentikan dan jumlah
ketukan dicatat (gambar 1.3)
merapat sepanjang
inch
5. Menimbang
can
mengambil sebagian
cassagrande
dan
memasukkannya
dalam
dan
can
ke
1
%
2
%
3
%
4
%
5
%
Gambar 1.4
25
LL Wn
(1.2)
keterangan :
LL
= liquid limit
Wn
= jumlah ketukan
LL1 = %
LL2 = %
LL3 = %
0.121
LL4 = %
LL5 = %
No. Can
Jumlah ketukan
Wn (%)
LL (%)
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
%
%
%
%
%
LLrata-rata =
%
%
%
%
%
%
Kesalahan relatif =
LLcara1 LLcara2
100%
LLcara1
=%
MOISTURE CONTENT
(1.3)
Maksud dan Tujuan Percobaan : Mencari kadar air dari sampel tanah
Alat-alat dan Bahan:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Dengan,
W = berat tanah total (gr)
Ww = berat air (gr)
Ws = berat butiran padat (gr)
SPESIFIC GRAVITY
Maksud dan Tujuan Percobaan :
Mencari berat jenis tanah
Alat-alat dan Bahan:
1. 6 buah piknometer kapasitas 50 ml.
2. Oven yang dilengkapi pengatur suhu untuk memanasi hingga 115 C.
3. Neraca dengan ketelitian 0.01 gr.
4. Thermometer ukuran 0 - 100 C dengan ketelitian 1 C.
5. saringan no.40
6. Botol berisi aquades.
7. oven
8. Bak perendam
Teori dan Rumus yang Digunakan:
Berat jenis (specific gravity) tanah adalah angka perbandingan antara berat isi
butir tanah dengan berat isi air suling pada volume yang sama dan suhu tertentu.Berat
jenis tanah sangat penting diketahui yang selanjutnya digunakan dalam perhitungan perhitungan mekanika tanah.
Jalannya Percobaan
1. Sampel tanah disturbed dan undisturbed disiapkan
UNIT WEIGHT
Maksud dan Tujuan Percobaan : Mencari berat total tanah persatuan volume total
Alat-alat dan Bahan:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
PLASTIC LIMIT
Maksud dan Tujuan Percobaan :
Mencari batas plastis (plastis limit) dari sebuah sampel tanah.
Alat-alat dan Bahan:
Pelat kaca
Container
Spatula
Mangkuk porselin
Air suling
Oven
(1.4)
Kadar air tanah dalam keadaan aslinya biasanya terletak antara batas plastis
dan batas cair. Rumus yang digunakan sama seperti persamaan (1.1):
W
dengan :
w1 w2
100%
w2 w3
= kadar air
w1
w2
w3
= berat container
Jalannya Percobaan
1. Memasukkan contoh tanah ke dalam mangkuk porselin dan kemudian
mencampurnya dengan air suling dan diaduk dengan spatula hingga
homogen
2. Mengambil contoh tanah tersebut sedikit lalu menggulungnya di atas pelat
kaca sampai berdiameter inch. Bila kadar air berlebih, pada waktu
contoh tanah mencapai diameter inch tidak terjadi retakretak, maka
percobaan ini harus diulang kembali dengan menambahkan contoh tanah.
Sedangkan bila kadar air kurang, contoh tanah akan retak retak sebelum
mencapai diameter inch. Percobaan ini harus diulang kembali dengan
menambahkan air sehingga contoh tanah tepat retakretak pada waktu
mencapai diameter inch (gambar 1.5)
4. Container harus secepatnya ditutup agar kadar air tidak berkurang karena
penguapan. Container yang telah berisi tanah tersebut kemudian
ditimbang.
5. Memasukkan container dalam keadaan terbuka ke dalam oven berisi tanah
yang telah ditimbang selama kurang lebih 18 jam.
6. Setelah kurang lebih 18 jam dalam oven, container berisi tanah
dikeluarkan untuk ditimbang guna mencari kadar airnya. Pada saat
menghitung kadar air ini jangan lupa untuk menambahkan berat penutup
container agar berat total container seperti pada saat menimbang berat
tanah basah sebelumnya.
Cara menghitung Plastic Limit
Dari percobaan ini dapat ditentukan Plastic Index (IP), dimana:
IP = LL PL
Dengan,
LL: liquid limit
PL: Plastic limit
ANGKA PORI ( void ratio) = e
POROSITAS ( porosity) = n
Porositas adalah proporsi ruang pori tanah (ruang kosong) yang terdapat
dalam suatu volume tanah yang dapat ditempati oleh air dan udara , sehingga
merupakan indicator kondisi drainase dan aerasi tanah. Tanah yang poreus berarti
tanh yang cukup mempunyai ruang pori untuk pergerakan air dan udara masuk dan
keluar tanah yang secara leluasa , sebaliknya jika tanh tidal poreus (Hakim ,1996)
Dimana,
W = berat tanah total (gr)
Ww = berat air (gr)
Ws = berat butiran padat (gr)
V = volume tanah total (cm3)
Va = volume udara (cm3)
Vw = volume air (cm3)
Vs = volume butiran padat (cm3)
Vv = volume rongga pori (cm3)
HYDROMETER ANALYSIS
Tujuan Percobaan :
Menentukan distribusi dari butiran tanah yang memiliki diameter yang lebih
kecil dari 0.074 mm (saringan no. 200 ASTM) dengan cara pengendapan
(hydrometer).
Peralatan Dan Bahan :
1. Hydrometer (tipe 152 H)
2. Hydrometer jar (1000 ml)
3. Gelas ukur
4. Larutan pendispersi 4% (water glass)
5. Sampel tanah lolos saringan No. 4 ASTM, masing masing 50 gram (untuk 3
sampel)
6. Stopwatch
7. Pengaduk mekanis (mixer)
8. Oven
9. Termometer Celcius
10. Gelas belimbing
11. Saringan No. 200 ASTM
12. Timbangan (ketelitian 0.01 gram)
Landasan Teori
Hydrometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur berat jenis (atau
kepadatan\relatif) dari suatu cairan, yaitu rasio kepadatan cairan dengan densitas air.
Hydrometerbiasanya terbuat dari kaca dan terdiri dari sebuah batang silinder dan bola
pembobotandengan merkuri (raksa) untuk membuatnya mengapung tegak.
Cara kerja hydrometer didasarkan pada prinsip Archimedes dimana benda
padat yangtersuspensi pada fluida (dalam praktikum ini, benda padat yang dimaksud
adalah tanah)akan terkena gaya ke atas sebesar gaya berat fluida yang dipindahkan.
Dengan demikian,semakin rendah kerapatan zat tersebut, semakin jauh hydrometer
tenggelam. Seberapa jauh hydrometer tersebut teggelam dapat dilihat dari skala
pembacaan yang terdapat dalam hydrometer itu sendiri.
Praktikum ini didasarkan pada hubungan antara kecepatan jatuh dari suatu
butiran di dalam suatu larutan, diameter butiran, berat jenis butiran, berat jenis larutan
dan kepekaan larutan tersebut. Hubungan tersebut dapat dijabarkan oleh hukum
Stokes sebagai :
Ket:
v = kecepatan jatuh dari butiran (cm/s)
s = berat jenis butiran (gr/cm3)
w = berat jenis larutan (gr/cm3)
= kepekatan larutan (dyne.s/cm2)
D = diameter butiran (cm)
SIEVE ANALISYS
Tujuan Percobaan
Menentukan gradasi atau pembagian ukuran butir tanah (grain size
distribution) dari suatu sample tanah dengan menggunakan suatu saringan.
Dasar Teori
Sifat-sifat tanah tertentu banyak tergantung pada ukuran butirnya. Maka dari
itu pengukuran besarnya butir tanah sering dilakukan di laboratorium mekanika
tanah. Dengan mengetahui pembagian besarnya butir dari suatu tanah, maka kita
dapat menentukan klasifikasi terhadap suatu macam tanah tertentu atau dengan kata
lain dapat mengadakan deskripsi tanah. Besarnya butiran tanah biasanya digambarkan
dalam grafik yang disebut grafik lengkung gradasiatau grafik lengkung pembagian
butir. Dari grafik ini dapat kita lihat pembagian besarnya butiran tanah tertentu dan
juga dapat kita lihat batas antara kerikil dan pasir, pasir dan lanau, dsb.
Koefisien Uniformitas
Koefisi
en Gradasi
Tanah yang bergradasi baik akan mempunyai Cu>4 dan Cc antara 1 dan 3
untuk tanah berkerikil, Untuk tanah pasir memiliki Cu>6 dan Cc antara 1 dan 3.
Tanah dikatakan bergradasi buruk (poorly graded) jika sebagian dari butirannya
mempunyai ukuran yang sama, tidak beragam ukurannya. Bergradasi baik (well
graded) jika ukuran butiran tanah terbagi merata artinya ukuran dari yang besar
sampai ke yang kecil ada disana.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1
tidak terganggu oleh lingkungan luar. Sampel tanah diambil di beberapa titik pada
lokasi pengambilan sampel menggunakan tabung contoh untuk tanah tidak terganggu.
Sampel tanah yang diambil merupakan sampel tanah yang mewakili tanah di lokasi
pengambilan sampel.
Metode pengambilan contoh tanah dengan menggunakan metode shelby tube
dengan standar ASTM D1587 yaitu berupa tabung thin wall sampler tube dengan
diameter luar 60-63 cm dan panjang tabung 60 cm yang ditekan ke dalam massa
tanah. Pada percobaan kali ini Shelby tube yang digunakan ialah berupa tabung thin
wall sampler tube dengan diameter dalam 30 cm dan panjang tabung 30 cm, ditekan
ke dalam massa tanah menggunakan palu sampai dengan kedalaman 15 cm yang
sebelumnya tanah digali menggunakan cangkul sedalam 10 cm untuk mendapatkan
sampel tanah bersih yang tidak tercampur oleh sampah maupun vegetasi.
3.2
penelitian yang diambil dari lokasi. Rangkaian uji index properties adalah sebagai
berikut :
air.
Menarik garis lurus dari keempat titik yang tergambar.
Menentukan nilai batas cair pada jumlah pukulan ke 25.
Nilai batas plastis (PL) adalah kadar air rata-rata dari ketiga benda uji.
Indeks Plastisitas (PI) adalah harga rata-rata dari ketiga sampel tanah yang
diuji, dengan rumus :
PI = LL PL
4. Uji Berat Jenis
Pengujian ini mencakup penentuan berat jenis (specific gravity) tanah dengan
menggunakan botol piknometer. Tanah yang diuji harus lolos saringan No. 40. Bila
nilai berat jenis dan uji ini hendak digunakan dalam perhitungan untuk uji
hydrometer, maka tanah harus lolos saringan # 200 (diameter = 0.074 mm). Uji berat
jenis ini menggunakan standar ASTM D-854.
Adapun cara kerja berdasarkan ASTM D-854, antara lain :
a. Menyiapkan benda uji secukupnya dan mengoven pada suhu 60oC
sampai dapat digemburkan atau dengan pengeringan matahari.
b. Mendinginkan tanah dengan Desikator lalu menyaring dengan
saringan No. 40 dan apabila tanah menggumpal ditumbuk lebih
c.
d.
e.
f.
dahulu.
Mencuci labu ukur dengan air suling dan mengeringkannya.
Menimbang labu tersebut dalam keadaan kosong.
Mengambil sampel tanah.
Memasukkan sampel tanah kedalam labu ukur dan menambahkan air
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
Hasil Penelitian
Projec t
Date of Test :
Tested by
P-11
Test No
Number of Blows
Tare No
Weight of Wet Soil + Tare
Weight of Dry Soil + Tare
Liquid Limits
1
2
11
22
31
16
32
30.07
24.8
24.94
3
30-35
13
31.45
24.86
4
41
24
30.7
23.9
Plastic Limits
1
2
17
31
26.25
5
34.5
28.35
Weight of Tare
Moisture Content
Test No
Tare No
Weight of Wet Soil + Tare
Weight of Dry Soil + Tare
Weight of Tare
12.54
1
3
48.2
46.7
11.29
Specific Gravity
Test No
Bottle No
Weight of Bottle + Water + soil
Weight of Bottle + Water at 250 C
Weight of Bottle + Dry Soil
Weight of Bottle
Temperature of Test
Temperature Correction
12.39
12.7
2
44
45.21
42.48
12.95
1
1
82.45
74.12
39.64
24.42
25
1
1
1
6.36
1.9
53
166.05
2
13
81.5
73.41
39.61
24.11
25
1
2
1
6.36
1.9
53
167.45
Sieve Analysis
Sample Weight
100
Size of Sieve Weight of Sieve + Soil Weight of Sieve
3
2
1
3/4
3/8
#4
0.15 x 2 = 0.3
# 10
0.17 x 2 = 0.34
# 20
1.01 x 2 = 2.02
# 40
1.14 x 2 = 2.28
# 100
1.32 x 2 = 2.64
12.65
12.65
11.1
# 200
PAN
1x2 =2
90.42
Hydrometer Analysis
Sample Weight
Elapse Times Temp
(0C)
0.5
29
1
28
2
28.5
5
28.5
15
29
30
28.5
60
29
240
29
1440
29
4.1.1
Hydro Reading
39
38.5
37
37
36
35
34
31.5
24
Test No
Liquid Limits
1
2
3
4
58,73
40,87
54,32
60,44
(%)
Plastic Limits
1
2
34,93
35,65
(%)
gr
gr
gr
gr
o
C
Gs
Gs
1
82,45
74,12
36,64
24,42
25,00
1,00
3,1414
13
81,50
73,41
39,61
24,11
25,00
1,00
2,0918
2,6166
4.2.3 Hidrometer
Perhitungan :
CT didapat dari mengkonversi data T ke Tabel Composite Correction (CT)
Values
Ra (Actual Hydrometer Reading)
RC (Correction Hydrometer Reading)
a didapat dari megkonversi nilai Gs ke tabel (k) Values
Rumus :
Rc = Ra Koreksi nol + CT
% finer =
Rc . a
x 100
Ws
HYDROMETER ANALYSIS
No
1
2
3
4
5
6
7
Elapse
Times
Temperatur
Hydromete
r
Composite
Correct
Hyd
f
Particle
s
Percent
(minutes)
( oC)
Reading
Correction
Reading
(mm)
Finer
0,50
1,00
2,00
5,00
15,00
30,00
60,00
29,00
28,00
28,50
28,50
29,00
28,50
29,00
39,00
38,50
37,00
37,00
36,00
35,00
34,00
3,05
2,50
2,50
2,50
3,05
2,50
3,05
42,05
41,00
39,50
39,50
39,05
37,50
37,05
0,067
0,048
0,035
0,022
0,012
0,009
0,006
89,15
86,92
83,74
83,74
82,79
79,50
78,55
% Finer
by
Tot
Weight
80,61
78,59
75,72
75,72
74,86
71,88
71,02
8
9
240,00
1440,00
29,00
29,00
31,50
24,00
3,05
3,05
HYDROMETER
34,55
27,05
0,003
0,001
73,25
57,35
66,23
51,85
# 40 # 20
# 10
#4
3/8"
3/4" 1"
2"
PERCENT BY PASSING
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
CLAY
0
0
S I L T
0.01
S A N D
0.1
G R A V E L
1
10
100
G R A D A T I O N (%)
(Retain # 10, Pass
# 2)
(Retain # 200, Pass
# 10)
Gravel
Sand
Silt & Clay
(Pass # 200)
Sieve
# 10
Sieve
# 40
Sieve # 200
(2.00
mm)
(0.425
mm)
(0.074
mm)
4.3 Interpretasi
Dari hasil perhitungan diatas kita dapat membuat kesimpulan dengan
parameter parameter sebagai berikut :
1. Dengan melakukan pengujian ini kita dapat mengetahui material butiran yang
lebih halus ( < ayakan 200 ) dengan menggunakan uji hidrometer, sedangkan
dengan material yang lebih kasar ( > ayakan 200 ) dapat kita ketahui dengan
uji menggunakan sieve atau alat ayakan/mesin penggetar.
2. Dari percobaan diperoleh :
a. Jumlah butiran < 0,075 mm =
90,42 gram
b. Jumlah butiran > 0,075 mm =
9,58 gram
3. Dari percobaa juga diperoleh :
a. Gravel (kerikil)
=
0,64 %
b. Sand (pasir)
=
8,94 %
c. Silt & Clay (lanau & lempung)
=
90,42 %
Berdasarkan dari hasil pengujian hydrometer dan data grafik yag telah diolah
didapatkan klasifikasi tanah Clayey Silt.
Dapat kita ketahui juga dari hasil pengujian dengan menggunakan sieve diatas
bahwa lebih dari 50 % material dapat melewati hadangan sieve no 200 maka tanah
tersebut merupakan karakteristik lanau (silt) dan lempung (clay). Liquid limit objek
99,36
95,06
90,42
yang diuji menunjukkan nilai yang lebih besar dari 50 % dan inorganik, maka
menurut klasifikasi USCS (Unified Soil Classification System) tanah yang diuji
masuk ke dalam divisi MH (silt of high plasticity, elastic silt) atau CH (clay of high
plasticity, flat clay)
BAB V
KESIMPULAN
perencanaan pembangunan ialah mekanika tanah, yang membahas prinsipprinsip dasar tanah modern yang didasari sifat-sifat fisik tanah . Dalam
mempelajari sifat fisik tanah, parameter-parameter tanah yang dapat diuji di
Laboratorium meliputi :
Uji berat jenis, kecepatan, dan kadar air dari tanah
Plastisitas tanah, permeabilitas, liquid Limit
Konsolidasi
Uji kekuatan geser tanah dan percobaan geser langsung
Metode yang digunakan dalam melakukan pengujian ini, ialah: Metode
pengambilan sampel tanah tak terganggu (undisturbed sample) dengan
melakukan pengambilan contoh tanah dengan menggunakan metode shelby
tube dengan standar ASTM D1587 yaitu berupa tabung thin wall sampler tube
dengan diameter luar 30 cm dan panjang tabung 30 cm yang ditekan ke dalam
massa tanah. Selanjutnya untuk pengujian menggunakan Metode uji
laboratorium berdasarkan ASTM (American Standard Testing and Materials)
y untuk mengetahui karakteristik sampel tanah perlu dilakukan serangkaian
pengujian index properties. Pengujian index properties dilakukan untuk
sample tanah penelitian yang diambil dari lokasi. Rangkaian uji index
properties meliputi : Uji Kadar Air, Analisis Saringan, Batas Atterberg, dan
Berat Jenis.
Pengujian di laboratorium dengan pengujian hydrometer dan data
grafik yag telah diolah, didapatkan klasifikasi tanah Clayey Silt. Hal ini
didukung dengan hasil pengujian Sieve analysis yang (didasarkan pada USCS
(Unified Soil Classification System)), tanah yang diuji masuk ke dalam divisi
MH (silt of high plasticity, elastic silt) atau CH (clay of high plasticity, flat
clay).
DAFTAR PUSTAKA
Lampung
Bell, F.G. 2007, Engineering Geology, 2nd Edition, Great Britain, Elsevier
Bowles, Joseph E. 1991. Sifat-sifat Fisis dan Geoteknis Tanah (Mekanika
Binaan.
Holtz, R.D., and Kovacs, W.D., 1981, An Introduction to Geotechnical
York.
McCharty, D.F., 1998, Essential of Soil Mechanics and Foundations: Basic
Springer
Punmia, B.C. 1981. Soil Mechanic and Foundation. Standard Book House.
Delhie.
Schroeder.D. 1984. Soil Facts and concepts (translated from Germen). PA.
LAMPIRAN I
PRINTOUT DATA HASIL UJI LABORATORIUM
LAMPIRAN II
FOTO PENGAMBILAN SAMPEL UJI LABORATORIUM
PENGAMBILAN SAMPEL
UJI LABORATORIUM
Unit Weight & Mostuire Content
Plastic Limit
Hydrometer Analysis
Liquid Limit
Sieve Analysis
Specific Gravity