135060400111040
SOAL 2
PRESIPITASI
Curah hujan daerah satu dengan daerah yang lainnya berbeda-beda tergantung
dari kondisi lingkungannya. Dalam hidrologi, pengumpulan data hidrologi (curah hujan)
merupakan hal yang sangat penting. Hampir semua kegiatan pengembangan
sumberdaya air memerlukan informasi hidrologi untuk dasar perencanaan dan
perancangan. Akibatnya apabila informasi hidrologi yang dihasilkan tidak akurat, akan
menghasilkan rancangan yang tidak akurat bahkan bisa berakibat fatal.
Interpretasi terhadap fenomena hidrologi dapat dilakukan dengan cermat apabila
didukung ketersediaan data yang cukup. Namun, pada kenyataannya seringkali dijumpai
data stasiun pada daerah tertentu dan pada tahun tertentu hilang. Hal ini bisa disebabkan
faktor manusia maupun faktor alat. Jika hal itu terjadi, maka data hujan tidak bisa
langsung digunakan. Untuk itu, perlu dilakukan estimasi terhadap data yang hilang
dengan membandingkan dengan stasiun disekitar stasiun yang datanya hilang tersebut.
Setelah melakukan estimasi, data hujan yang sudah lengkap perlu di uji
konsistensinya terhadap kumulatif data stasiun disekitarnya. Hal ini dimaksudkan untuk
mengetahui apakah terjadi perubahan lingkungan atau perubahan cara menakar. Uji
konsistensi dilakukan dengan metode lengkung massa ganda. Jika hasil uji menyatakan
data hujan di suatu stasiun konsisten, berarti pada daerah pengaruh stasiun tersebut tidak
terjadi perubahan lingkungan dan tidak terjadi perubahan cara menakar selama
pencatatan data tersebut dan sebaliknya.
a. Berapa nilai estimasi data hujan yang hilang pada stasiun A, stasiun B, stasiun
C, dan stasiun D ?
b. Bagaimana hasil uji konsistensi data hujan tersebut menggunakan lengkung
massa ganda ?
2.4 Pembatasan Masalah
Presipitasi merupakan suatu ilmu yang kajiannya sangat luas, oleh karena itu
pembahasan tentang presipitasi akan di batasi dengan hanya membahas tentang estimasi
data hujan yang hilang dan uji konsistensi data.
2.5 Tujuan
Tujuan dari kajian ini yaitu :
a. Untuk mengetahui hasil estimasi data hujan yang hilang pada setiap
stasiun.
b. Untuk mengetahui hasil uji konsistensi data hujan tersebut.
2.6 Manfaat
Dari pembahasan tentang estimasi data hujan yang hilang dan uji konsistensi
data ini, diharapkan kita dapat memahami cara mengestimasi data hujan yang hilang
serta dapat memahami dan melakukan uji konsistensi data dengan menggunakan
metode lengkung massa ganda.
Cherapongee (india)
Buenaventura (columbia)
Lereng gunung slamet
Singapura
Malang
Athena
Belanda
Teheran
Aden
Sumber: Montarcih L, 2010
10.000
7.310
4.000
2.320
2.000
750
380
220
55
lapisan udara di atas permukaan tanah tersebut. Sumber utama panas di daerah
tropis adalah berasal dari matahari. Beda panas ini biasanya terjadi pada akhir
musim kering yang akan menyebabkan hujan dengan intensitas tinggi sebagai
hasil proses kondensasi massa air basah pada ketinggian di atas 15 km. Tipe
hujan konvektif biasanya dicirikan dengan intensitas yang tinggi, berlangsung
relatif cepat, dan mencakup wilayah yang tidak terlalu luas. Tipe hujan
konvektif inilah yang seringkali digunakan untuk membedekan dari tipe hujan
yang sering dijumpai di daerah beriklim sedang (tipe hujan frontal) dengan
intensitas hujan lebih rendah. Di Indonesia hujan jenis ini umumnya terjadi pada
sore hari. (Asdak, 2001: 41-42)
b. Hujan orografik (Orographic storms), jenis hujan yang umum terjadi di daerah
pegunungan, yaitu ketika massa udara bergerak ke tempat yang lebih tinggi
mengikuti bentang lahan pegunungan sampai saatnya terjadi proses kondensasi.
Besarnya intensitas hujan orografik cenderung menjadi lebih besar dengan
meningkatnya ketebalan lapisan udara lembab di atmosfer yang bergerak ke
tempat yang lebih tinggi. Tipe hujan orografik dianggap sebagai pemasok air
tanah, danau, bendungan, dan sungai karena berlangsung di daerah hulu DAS.
(Asdak, 2001: 42)
beberapa hari sekali. Mekanisme kerjanya, sesuai dengan namanya, adalah dengan cara
tipping atau seperti cara kerja timbangan (duduk) dimana salah satu bucket atau
kantong/ember penampung air bergerak (jatuh) ke bawah setiap kali menerima beban
(air hujan) dengan volume tertentu. Dengan cara ini, curahan air hujan dihitung/dicatat
oleh alat pencatata otomatis (logger) yang diletakkan terpisah dari alat ukur tipping
bucket. (Asdak, 2001: 46-47)
2. Kelalaian petugas
3. Penggantian alat
4. Bencana (Pengrusakan) dan lain sebagainya
Untuk melengkapi data tahunan yang hilang dapat digunakan beberapa cara;
Aritmetic Mean Method
Persyaratan :
- Hujan rata-rata tahunan stasiun yang hilang datanya (x) kurang dari 10% dari
hujan rata-rata tahunan stasiun di sekitarnya
Stasiun hujan acuan sedikitnya berjumlah 3 (tiga) stasiun
Lokasi stasiun hujan acuan harus tersebar secara merata di sekitar stasiun yang
hilang datanya
1
Px= .(P1 + P2+ . ..+ Pn )
n
Keterangan
n
Px
Pn
n
A nx
1
Pi .
n i=1
A
Keterangan
n
Px
Pi
Anx
Ani
Px=
Pi W i
i=1
Wi
W i=
1
D2
D= X + Y
i=1
Keterangan
n
Px
Pi
Trend
Trend adalah perubahan gradual (perubahan naik atau turun) faktor iklim dan
hidrologi terhadap waktu. Trend dapat digambarkan jika kita telah mempunyai hasil
pengamatan (Penakaran/pencatatan) dalam jangka panjang (long term observation).
Adanya oksilasi, siklis atau bentuk lain dalam trend dapat dihaluskan dengan
pertolongan harga rata-rata progresif atau harga rata-rata bergerak yang ditentukan.
2. Jika pola yang terjadi berupa garis lurus dan terjadi patahan arah garis itu, maka data
hujan pos Y adalah tidak konsisten,dan harus dilakukan koreksi.
Pengujian dengan metode ini akan memberikan hasil yang baik, jika dalam suatu
DAS terdapat banyak stasiun hujan, karena dengan jumlah stasiun hujan yang banyak
akan memberikan nilai rata-rata hujan tahunan sebagai pembanding terhadap stasiun
yang di uji lebih dapat mewakili secara baik. Oleh karena itu jumlah minimal stasiun
hujan untuk pengujian ini adalah 3 stasiun hujan dan jika hanya terdapat 2 stasiun hujan
atau bahkan 1 stasiun hujan, maka tidak dapat dilakukan pengujian konsistensi data
hujan dan oleh karenanya kita asumsikan bahwa data yang ada adalah konsisten.
Apabila data hujan tersebut tidak konsisten, maka dapat dilakukan koreksi
dengan menggunakan rumus :
Yz=
tan
.Y
tan 0
Keterangan:
Yz
: Hujan yang dikoreksi (mm)
Y
: Hujan pengamatan (mm)
tan : Kemiringan sebelum perubahan
tan 0 : Kemiringan setelah perubahan
Tahun
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
Stasiun
Hujan A
(mm)
289,0
246,0
332,0
279,0
243,0
211,0
309,0
271,0
270,0
329,0
319,0
Stasiun
Hujan B
(mm)
245,7
209,1
282,2
237,2
206,6
179,4
262,7
230,4
158,1
229,5
279,7
271,2
Stasiun
Hujan C
(mm)
231,2
196,8
223,2
194,4
168,8
247,2
216,8
148,8
216
263,2
255,2
Stasiun
Hujan D
(mm)
216,8
184,5
249,0
209,3
182,3
158,3
231,8
203,3
139,5
246,8
239,3
Tahun
10
2009
Stasiun
Hujan A
(mm)
270,0
Stasiun
Hujan B
(mm)
229,5
Stasiun
Hujan C
(mm)
216,0
Stasiun
Hujan D
(mm)
Analisa
238,5
Data Hilang =
= 238,5 mm
Jadi, data yang hilang di stasiun hujan D pada tahun 2009 adalah 238,5 mm.
Tahun
2008
Stasiun
Hujan A
(mm)
Stasiun
Hujan B
(mm)
158,1
Stasiun
Hujan C
(mm)
148,8
Stasiun
Hujan D
(mm)
139,5
Analisa
148,8
Data hilang =
= 148,8 mm
Jadi, data yang hilang di stasiun hujan A pada tahun 2008 adalah 148,8 mm.
Tabel 2.5 Mencari Data yang Hilang Tahun 2002 Di Stasiun C
No
.
Tahun
2002
Stasiun
Hujan A
(mm)
332,0
Stasiun
Hujan B
(mm)
282,2
Stasiun
Hujan C
(mm)
Stasiun
Hujan D
(mm)
249,0
Analisa
287,7
Data Hilang =
= 287,7 mm
Jadi, data yang hilang di stasiun hujan C pada tahun 2008 adalah 287,7 mm.
Tabel 2.6 Data Curah Hujan Baru Setelah Dicari Data-Data yang Hilang
No
.
Tahun
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
Stasiun
Hujan A
(mm)
289,0
246,0
332,0
279,0
243,0
211,0
309,0
271,0
148,8
270,0
329,0
319,0
Stasiun
Hujan B
(mm)
245,7
209,1
282,2
237,2
206,6
179,4
262,7
230,4
158,1
229,5
279,7
271,2
Stasiun
Hujan C
(mm)
231,2
196,8
287,7
223,2
194,4
168,8
247,2
216,8
148,8
216
263,2
255,2
Stasiun
Hujan D
(mm)
216,8
184,5
249,0
209,3
182,3
158,3
231,8
203,3
139,5
238,5
246,8
239,3
Tahun
1
2
3
`4
5
6
7
8
9
10
11
12
2011
2010
2009
2008
2007
2006
2005
2004
2003
2002
2001
2000
Stasiun
Hujan A
(mm)
319,0
329,0
270,0
148,8
271,0
309,0
211,0
243,0
279,0
332,0
246,0
289,0
Stasiun
Hujan B
(mm)
271,2
279,7
229,5
158,1
230,4
262,7
179,4
206,6
237,2
282,2
209,1
245,7
Stasiun
Hujan C
(mm)
255,2
263,2
216,0
148,8
216,8
247,2
168,8
194,4
223,2
287,7
196,8
231,2
Stasiun
Hujan D
(mm)
239,3
246,8
238,5
139,5
203,3
231,8
158,3
182,3
209,3
249,0
184,5
216,8
Tahun
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
2011
2010
2009
2008
2007
2006
2005
2004
2003
2002
2001
2000
Stasiun
Hujan B
(mm)
271,2
279,7
229,5
158,1
230,4
262,7
179,4
206,6
237,2
282,2
209,1
245,7
Stasiun
Hujan C
(mm)
255,2
263,2
216,0
148,8
216,8
247,2
168,8
194,4
223,2
287,7
196,8
231,2
Stasiun
Hujan D
(mm)
239,3
246,8
238,5
139,5
203,3
231,8
158,3
182,3
209,3
249,0
184,5
216,8
Rerata
B,C,D
(mm)
255,2
263,2
228,0
148,8
216,8
247,2
168,8
194,4
223,2
273,0
196,8
231,2
Tahun
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
2011
2010
2009
2008
2007
2006
2005
2004
2003
2002
2001
2000
Stasiun
Hujan A
(mm)
319,0
329,0
270,0
148,8
271,0
309,0
211,0
243,0
279,0
332,0
246,0
289,0
Stasiun
Hujan C
(mm)
255,2
263,2
216,0
148,8
216,8
247,2
168,8
194,4
223,2
287,7
196,8
231,2
Stasiun
Hujan D
(mm)
239,3
246,8
238,5
139,5
203,3
231,8
158,3
182,3
209,3
249,0
184,5
216,8
Rerata
A,C,D
(mm)
271,2
279,7
241,5
145,7
230,4
262,7
179,4
206,6
237,2
289,6
209,1
245,7
Tahun
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
2011
2010
2009
2008
2007
2006
2005
2004
2003
2002
2001
2000
Stasiun
Hujan A
(mm)
319,0
329,0
270,0
148,8
271,0
309,0
211,0
243,0
279,0
332,0
246,0
289,0
Stasiun
Hujan B
(mm)
271,2
279,7
229,5
158,1
230,4
262,7
179,4
206,6
237,2
282,2
209,1
245,7
Stasiun
Hujan D
(mm)
239,3
246,8
238,5
139,5
203,3
231,8
158,3
182,3
209,3
249,0
184,5
216,8
Rerata
A,B,D
(mm)
276,5
285,2
246,0
148,8
234,9
267,8
182,9
210,6
241,8
287,7
213,2
250,5
Tahun
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
2011
2010
2009
2008
2007
2006
2005
2004
2003
2002
2001
2000
Stasiun
Hujan A
(mm)
319,0
329,0
270,0
148,8
271,0
309,0
211,0
243,0
279,0
332,0
246,0
289,0
Stasiun
Hujan B
(mm)
271,2
279,7
229,5
158,1
230,4
262,7
179,4
206,6
237,2
282,2
209,1
245,7
Stasiun
Hujan C
(mm)
255,2
263,2
216,0
148,8
216,8
247,2
168,8
194,4
223,2
287,7
196,8
231,2
Rerata
A,B,C
(mm)
281,8
290,6
238,5
151,9
239,4
273,0
186,4
214,7
246,5
300,6
217,3
255,3
Tahun
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
2011
2010
2009
2008
2007
2006
2005
2004
2003
2002
2001
2000
Rerata
B,C,D
(mm)
255,2
263,2
228,0
148,8
216,8
247,2
168,8
194,4
223,2
273,0
196,8
231,2
Rerata
A,C,D
(mm)
271,2
279,7
241,5
145,7
230,4
262,7
179,4
206,6
237,2
289,6
209,1
245,7
Rerata
A,B,D
(mm)
276,5
285,2
246,0
148,8
234,9
267,8
182,9
210,6
241,8
287,7
213,2
250,5
Rerata
A,B,C
(mm)
281,8
290,6
238,5
151,9
239,4
273,0
186,4
214,7
246,5
300,6
217,3
255,3
Tahun
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
2011
2010
2009
2008
2007
2006
2005
2004
2003
2002
2001
2000
Stasiun
Hujan A
(mm)
319,0
329,0
270,0
148,8
271,0
309,0
211,0
243,0
279,0
332,0
246,0
289,0
Komulatif
A
(mm)
319,0
648,0
918,0
1066,8
1337,8
1646,8
1857,8
2100,8
2379,8
2711,8
2957,8
3246,8
Rerata
B,C,D
(mm)
255,2
263,2
228,0
148,8
216,8
247,2
168,8
194,4
223,2
273,0
196,8
231,2
Komulatif
B,C,D
(mm)
255,2
518,5
746,5
895,3
1112,1
1359,3
1528,2
1722,6
1945,8
2218,8
2415,6
2646,8
500
1500
2500
1000
2000
3000
Komulatif B, C, D (mm)
Tahun
Stasiun
Hujan B
(mm)
Komulatif
B
(mm)
Rerata
A,C,D
(mm)
Komulatif
A,C,D
(mm)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
2011
2010
2009
2008
2007
2006
2005
2004
2003
2002
2001
2000
271,2
279,7
229,5
158,1
230,4
262,7
179,4
206,6
237,2
282,2
209,1
245,7
271,2
550,9
780,4
938,5
1168,9
1431,6
1611,0
1817,6
2054,8
2337,0
2546,1
2791,8
271,2
279,7
241,5
145,7
230,4
262,7
179,4
206,6
237,2
289,6
209,1
245,7
271,2
550,8
792,3
938,0
1168,4
1431,1
1610,4
1817,0
2054,2
2343,7
2552,8
2798,5
500
1500
2500
1000
2000
3000
Komulatif A, C, D (mm)
Tahun
1
2
3
4
2011
2010
2009
2008
Stasiun
Hujan C
(mm)
255,2
263,2
216,0
148,8
Komulatif
C
(mm)
255,2
518,4
734,4
883,2
Rerata
A,B,D
(mm)
276,5
285,2
246,0
148,8
Komulatif
A,B,D
(mm)
276,5
561,7
807,7
956,5
5
6
7
8
9
10
11
12
2007
2006
2005
2004
2003
2002
2001
2000
216,8
247,2
168,8
194,4
223,2
287,7
196,8
231,2
1100,0
1347,2
1516,0
1710,4
1933,6
2221,3
2418,1
2649,3
234,9
267,8
182,9
210,6
241,8
287,7
213,2
250,5
1191,4
1459,2
1642,1
1852,7
2094,6
2382,3
2595,5
2846,0
Tahun
1
2
3
4
5
6
7
8
9
2011
2010
2009
2008
2007
2006
2005
2004
2003
Stasiun
Hujan D
(mm)
239,3
246,8
238,5
139,5
203,3
231,8
158,3
182,3
209,3
Komulatif
D
(mm)
239,3
486,1
724,6
864,1
1067,4
1299,2
1457,5
1639,8
1849,1
Rerata
A,B,C
(mm)
281,8
290,6
238,5
151,9
239,4
273,0
186,4
214,7
246,5
Komulatif
A,B,C
(mm)
281,8
572,4
810,9
962,8
1202,2
1475,2
1661,6
1876,3
2122,7
10
11
12
2002
2001
2000
249,0
184,5
216,8
2098,1
2282,6
2499,4
300,6
217,3
255,3
2423,4
2640,7
2896,0