disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Etika Bisnis pada semester enam
tentang etika pada stakeholder
KATA PENGANTAR
Malang, 18 Maret
2014
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR .........................................................................ii
DAFTAR ISI ...................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................1
1.1 Latar Belakang ...................................................................1
1.2 Rumusan Masaah ...............................................................2
1.3 Tujuan dan Manfaat ............................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................3
2.1 Pengertian Etika .................................................................3
2.2 Teori Etika ....................................................................................................3
2.2 Pengertian Stakeholder ......................................................4
2.4 Etika Perusahaan terhadap Konsumen (Pelanggan) ...................................5
2.5 Etika Perusahaan Terhadap Pegawai (Karyawan) ........................................6
2.6 Etika Perusahaan terhadap Masyarakat Umum ............................................6
2.7 Etika Perusahaan terhadap Lingkungan........................................................7
BAB III STUDI KASUS ....................................................................8
BAB IV PEMBAHASAN .................................................................14
4.1 Kode Etik Terhadap Stakeholder...............................................14
4.2 Etika dan Stakeholder..................................................................................16
BAB V PENUTUP .........................................................................18
5.1 Kesimpulan ..........................................................................18
5.2 Saran ...................................................................................18
BAB I
PENDAHULUAN
Dan yang menarik, tanggung jawab dan kewajiban moral ini tidak hanya
menyangkut dan berintikan keuntungan finansial sebesar-besarnya. Kalaupun
benar bahwa tanggung jawab dan kewajiban moral para manajer hanya tertuju
pada stakeholders, tanggung jawab dan kewajiban moral mereka tidak hanya
sebatas uang. Karena, manusia dan masyarakat para pemegang saham punya
sekian banyak kepentingan lain lebih dari sekedar uang belaka. Merekapun
memiliki kepentingan, misalnya agar tercipta sebuah sistem moral yang yang
baik, tertib dan aman. Dan karena itu, para manajer punya tanggung jawab
dan kewajiban moral untuk menjaga agar hak dan kepentingan semua pihak
yang berkaitan dengan kegiatan binis perusahaannya tidak dirugikan.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Jelaskan pengertikan etika dan stakeholders?
1.2.2 Bagaimana Etika yang dilakukan pada stakeholders?
1.3 Tujuan dan Manfaat
1.3.1 Tujuan
a. Untuk mengetahui pengertian etika dan stakeholders
b. Untuk mengetahui bagaimana etika yang diterapkan pada stakeholders
1.3.2 Manfaat
a. Mendapat pengetahuan mengenai etika pada stakeholders
b. Meningkatkan disiplin dan tanggung jawab mahasiswa dalam
melaksanakan tugas
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
dengan mendasarkan diri pada nilai dan norma-norma moral yang umum
diterima.
Dalam bahasa Kant, etika berusaha menggugah kesadaran manusia
untuk bertindak secara otonom dan bukan secara heteronom. Etika bermaksud
membantu manusia untuk bertindak secara bebas tetapi dapat
dipertanggungjawabkan. Kebebasan dan tanggung jawab adalah unsur pokok
dari otonomi moral yang merupakan salah satu prinsip utama moralitas,
termasuk etika bisnis sebagaimana yang telah dibahas.
2.2 Teori Etika
2.2.1 Etika Deontologi
Istilan dentologi berasal dari kata Yunani deon, yang berarti
kewajiban. Karena iitu, etika Deontologi menekankan kewajiban
manusia untuk bertindak secara baik. Menurut Etika Deontologi, suatu
tindakan itu baik bukan dinilai dan dibenarkan berdasarkan akibat atau
tujuan baik tindakan itu, melainkan berdasarkan tindakan itu sendiri
sebagai baik pada dirinya sendiri.
2.2.2 Etika Teleologi
Berbeda dengan etika deontology, etika teleologi justru
mengukur baik buruknya suatu tindakan berdasarkan tujuan yang mau
dicapai dengan tindakan itu, atau berdasarka akibat yang ditimbulkan
oleh tindakan itu. Suatu tindakan dinilai baik, kalau bertujuan mencapai
sesuatu yang baik, atau kalau akibat yang ditimblkannya baik daan
berguna.
2.3 Pengertian Stakeholder
Stakeholder merupakan semua pihak yang berkepentingan dalam
aktivitas bisnis yang dilakukan oleh suatu perusahaan atau organisasi.
Stakeholder juga dapat diartikan sebagai suatu lingkungan masyarakat berupa
individu atau institusi yang mempengaruhi atau dipengaruhi oleh tindakan,
keputusan, kebijakan praktek-praktek atau tujuan perusahaan itu secara
Mengapresiasi perusahaan
Karyawan merupakan Sumber Daya Manusia yang menjadi salah satu faktor
produksi penting didalam perusahaan. Tanggung jawab perusahaan terhadap
karyawan antara lain:
a
Kelancaran komunikasi
Transparansi prestasi
BAB III
STUDI KASUS
3.1 Study Kasus Dalam Etika Bisnis Dan Tanggung Jawab Sosial
Mengamati etika bisnis dan tanggung jawab sosial yang dilakukan oleh
perusahaan UNILEVER yang merupakan perusahaan besar didunia.
Review Kinerja Sosial
Salah satu kewajiban menyoroti yang muncul dalam bisnis
perusahaan adalah untuk mengadopsi perilaku etis dan moral dalam
turun sebesar 73% dan total limbah menjadi 23% per ton produksi
dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya produksi. Tapi mereka tidak
tinggal dengan prestasi banyak, mereka akan terus menerus bekerja dan
perencanaan untuk mencapai semboyan mereka untuk mengurangi dampak
lebih dan lebih
Operasi dikendalikan secara signifikan yang dampaknya berkurang
jauh. Tantangan terbesar yang datang ke depan adalah jaringan rantai nilai
sebagai jumlah emisi dari pabrik-pabrik tetap untuk sebagian kecil. Sumber
bahan baku dan konsumsi konsumen dari produk adalah dampak terbesar
yang dihasilkan dari produk-produk Unilever. Dalam hal ini, mereka
membuat rencana dan program dengan pelanggan, organisasi non pemerintah
dan seluruh organisasi mitra untuk menyelesaikannya pada setiap tahap dari
seluruh jaringan mulai dari pemasok di satu ujung dan digunakan pelanggan
produk di ujung lain .
Menjadi perusahaan makanan dua pertiga dari kesepakatan bahan
baku dengan produk pertanian. Mereka membuat ambisi mereka untuk
membeli produk-produk pertanian dari sumber yang berkelanjutan, yang
mengakibatkan sertifikat Palm Hijau dengan menutup 15% volume produk
minyak dari sumber yang berkelanjutan. Demikian pula, mereka membuat
ambisi mereka untuk mengambil pemasok untuk produk mereka yang akan
mencakup volume 100% bahan baku yang berkelanjutan, pada tahun 2015
(Unilever, website).
Sejauh pelanggan yang bersangkutan, mereka perlu merenungkan
tentang dampak yang dihasilkan oleh mereka juga. Unilever telah mengakui
bahwa produk yang mereka tawarkan kepada pelanggan mereka memiliki
dampak terbesar terhadap lingkungan. Contoh penggunaan deterjen adalah
cukup untuk memberikan bukti air dan penggunaan energi untuk sebagian
besar. Dalam situasi ini organisasi ini tidak dapat mencapai tujuan akhir yang
ditetapkan. Oleh karena itu, telah mengambil langkah untuk mendidik
pelanggan mengenai penggunaan yang efisien dari produk disertai dengan
fashion sumber daya yang efisien.
BAB IV
PEMBAHASAN
3. Pemegang Saham
a. Menetapkan manajemen yang profesional dan tekun
b. Memperlihatkan informasi yang relevan terhadap investor
c. Menghemat, melindungi, dan menumbuhkan aset aset investor
d. Menghormati permintaan, saran dan keluhan solusi dari investor
4. Pemasok
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Singkatnya, kita dapat mengatakan bahwa Unilever menjadi
organisasi terbesar adalah memenuhi kebutuhannya dari pelanggan dan
masyarakat dengan cara paralel. Kinerja masa lalu dan masa kini implikasi
terhadap tanggung jawab sosial perusahaan adalah menyoroti snapshot jernih
implikasi masa depan yang lebih besar. Stakeholder Unilever dan badan usaha
mereka dalam dilapisi dengan program pembangunan masa depan yang
berkaitan dengan masyarakat.
5.2 Saran
Untuk kedepannya kita sebagai insane bisnis haruslah senantiasa
menjynjyng etika dala setiap kegiatan bisnis di Masyarakat agar bisnis yang
kita jalankan berjalan dengan baik.