Proposal Tak Sesi 3 Kel.15 A
Proposal Tak Sesi 3 Kel.15 A
Disusun oleh :
1. Karisma Dwijayanti
2. Nafiatun Aliyya
3. Umu Habibah
NIM. P07120112023
NIM. P07120112027
NIM. P07120112040
HALAMAN PENGESAHAN
Disusun oleh :
1. Karisma Dwijayanti
2. Nafiatun Aliyya
3. Umu Habibah
NIM. P07120112023
NIM. P07120112027
NIM. P07120112040
Tempat
PembimbingLapangan
PembimbingPendidikan
PROPOSAL
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SOSIALISASI
I.
LATAR BELAKANG
Terapi aktifitas kelompok sosialisasi adalah salah satu bentuk terapi
yang membentu klien untuk melakukan sosialisasi dengan individu yang ada
di sekitar klien. Sosialisasi adalah salah satu bentuk kegiatan berinteraksi
dengan
orang
lain
yang
bertujuan
untuk
meningkatkan
hubungan
LANDASAN TEORI
A. Isolasi Sosial
Isolasi social adalah keadaan ketika seorang individu mengalami
penurunan atau bahkan sama sekali tidak mampu berinteraksi dengan
orang lain di sekitarnya (Keliat dan Akemat, 2009). Selain itu isolasi
social merupakan upaya menghindari komunikasi dengan orang lain
karena merasa kehilangan hubungan akrab dan tidak mempunyai
kesempatan untuk berbagi rasa, pikiran, dan kegagalan. Klien
mengalami kesulitan dalam berhubungan secara spontan dengan orang
lain yang dimanifestasikan dengan mengisolasi diri, tidak ada perhatian
dan tidak sanggup berbagi pengalaman (Yosep, 2009).
B. Terapi Aktivitas Kelompok
Kelompok adalah kumpulan individu yang memiliki hubungan satu
dengan yang lain, saling bergantung dan memiliki norma yang sama
(Stuart & Laraia, 2008). Tujuan kelompok adalah membantu anggotanya
berhubungan dengan orang lain serta mengubah perilaku yang
destruktif dan maladaptif. Kekuatan kelompok ada pada kontribusi dari
tiap anggota dan pemimpin dalam mencapai tujuannya.
Kelompok
manual,
rekreasi,
dan teknik
KLIEN
A. Kriteria Klien
Klien yang dipilih merupakan klien dengan gangguan hubungan
sosial, antara lain menarik diri, isolasi sosial, harga diri rendah,
gangguan presepsi sensori antara lain halusinasi, dengan ciri-ciri: suka
menyendiri, melamun tidak responsive, pasif tidak berinteraksi walaupun
bersama dengan klien lain kurang perhatian terhadap lingkungan.
B. Proses Seleksi
1. Mengkaji klien dengan gangguan hubungan sosial, antara lain
menarik diri, isolasi sosial, harga diri rendah, gangguan presepsi
sensori antara lain halusinasi.
2. Pasien yang mengikuti TAKS sesi ke-3 adalah pasien-pasien yang
telah melewati sesi-1 dan ke-2.
3. Kontrak dengan pasien yang telah masuk dalam karakteristik klien
pada hari Rabu, 10 Desember 2014.
akhir.
Leader mampu memimpin acara.
Co-leader membantu mengkoordinasi seluruh kegiatan.
Fasilitator mampu memotivasi peserta dalam kegiatan.
Fasilitator membantu leader melaksanakan kegiatan
bertanggung jawab dalam antisipasi masalah.
dan
4. Nn. E
5. Ny. M
6. Nn. F
D. Tim Tugas Terapis
1. Leader
: Umu Habibah
2. Co-leader
: Nafiatun Aliyya
3. Observer
: Karisma Dwijayanti
4. Fasilitator
: Maizan R, Putri P dan Vinda AP
E. Pembagian Peran Tim Terapis
1. Leader
a. Memipmpin jalannya terapi.
b. Mengobsevasi dan menganalisis pola komunikasi dalam kelompok.
c. Mampu mengunakan umpan balik untuk memberikan kesadaran
pada anggota kelompok terhadap dinamika yang terjadi.
d. Mengkaji hambatan dalam kelompok, konflik interpersonal dan tingkat
kompetensi.
e. Mengkaji seberapa
jauh
anggota
kelompok
mengerti
serta
Tujuan
1. Tujuan umum
Klien mampu untuk bercakap-cakap dan berinteraksi dengan anggota
kelompok.
2. Tujuan khusus
a. Klien mampu menanyakan kehidupan pribadi kepada satu orang
b.
anggota kelompok.
Klien mampu menjawab pertanyaan tentang kehidupan pribadi.
G. Setting
1. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran.
2. Ruangan nyaman dan tenang.
H. Alat
1. Speaker/Handphone
2. Musik dengan lagu yang ceria misalnya Marilah Kemari (Titiek Puspa)
atau lagu Sepanjang Jalan Kenangan.
3. Penghapus papan tulis.
4. Buku catatan dan pulpen.
I.
J.
3)
pribadi:
orang
terdekat
atau
4)
hari.
Memasukkan kegiatan bercakap-cakap pada jadwal kegiatan
harian klien.
3) Kontrak yang akan datang
a. Menyepakati kegiatan berikut, yaitu menyampaikan
dan
Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAKS pada
catatan proses keperawatan tiap klien. Misalnya, nilai kemampuan
verbal bertanya 2, kemampuan verbal menjawab 2, dan kemampuan
nonverbal 2, maka catatan keperawatan adalah klien mengikuti TAKS
sesi 3, klien belum mampu bercakap-cakap secara verbal dan
nonverbal. Dianjurkan latihan diulang di ruangan (buat jadwal).
Lembar Observasi
SESI 3 TAKS
KEMAMPUAN BERCAKAP-CAKAP
A. Kemampuan Verbal : Bertanya
No
1
2
3
4
Mengajukan pertanyaan
yang jelas
Mengajukan pertanyaan
yang ringkas
Mengajukan pertanyaan
yang relevan
Mengajukan pertanyaan
secara spontan
Jumlah
Petunjuk:
1. Di bawah judul nama klien, tulis nama panggilan klien.
2. Untuk tiap klien semua aspek dinilai dengan memberi tanda () jika ditemukan pada klien dan tanda (x) jika tidak ditemukan.
3. Jumlahkan kemampuan yang ditemukan. Jika mendapatkan nilai 3 atau 4, klien mampu; jika nilai 2 klien dianggap belum mampu.
B. Kemampuan Verbal : Menjawab
No
1
2
3
4
Petunjuk:
1. Di bawah judul nama klien, tulis nama panggilan klien.
2. Untuk tiap klien semua aspek dinilai dengan memberi tanda () jika ditemukan pada klien dan tanda (x) jika tidak ditemukan.
3. Jumlahkan kemampuan yang ditemukan. Jika mendapatkan nilai 3 atau 4, klien mampu; jika nilai 2 klien dianggap belum mampu.
C. Kemampuan Nonverbal
No
1
2
3
4
Duduk tegak
Menggunakan bahasa
tubuh yang sesuai
Mengikuti kegiatan dari
awal sampai akhir
Jumlah
Petunjuk:
1. Di bawah judul nama klien, tulis nama panggilan klien.
2. Untuk tiap klien semua aspek dinilai dengan memberi tanda () jika ditemukan pada klien dan tanda (x) jika tidak ditemukan.
3. Jumlahkan kemampuan yang ditemukan. Jika mendapatkan nilai 3 atau 4, klien mampu; jika nilai 2 klien dianggap belum mampu.
DAFTAR PUSTAKA
Keliat, B.A. 2004. Keperawatan Jiwa Terapi Aktivitas Kelompok. Jakarta: EGC.
Keliat, Ana Budi, dkk. 2009. Model Praktik Keperawatan Profesional Jiwa.
Jakarta: EGC.
Maramis, WF. 2008. Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta: EGC.
Stuart GW, Sundeen. 2007. Buku Saku Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC.
Yosep, Iyus. 2007. Keperawatan Jiwa. Bandung: EGC.