HUKUM GAUSS
A. DESKRIPSI
Di bab II sebelumnya kita telah melihat bagaimana kita dapat menggunakan hokum
coulomb untuk menghitung E pada berbagai titik jika kita telah cukup mengetahui mengenai
distribusi muatan yang menimbulkan medan tersebut. Metoda ini selalu dapat dipakai.
Metode tersebut merupakan metode langsung tetapi memerlukan banyak tenaga, kecuali
didalam kasus kasus yang paling sederhana. Akan tetapi dengan sebuah perhitungan yang
cukup cakap, maka kita akan selalu dapat menentukan jawaban untuk setiap persoalan seperti
itu, tak peduli bagaimanapun rumitnya.
Hukum Gauss adalah sebuah alternatif untuk menjelaskan bagaimana muatan listrik dan
medan listrik berperilaku. Salah satu konsekuensi dari hukum ini adalah bahwa muatan statik
pada konduktor terdapat pada permukaan konduktor itu, bukan di bagian dalamnya.Itulah
sebabnya mengapa anak ini mendapatkan muatan listrik ketika menyentuh bola logam
bermuatan. Rambut pada kepala anak itu saling tolak-menolak dan berdiri. Seringkali, ada
dua cara, yaitu cara yang mudah dan cara yang sukar untuk melakukan sebuah pekerjaan;
caramudah itu melibatkan tak lebih daripada penggunaan alat-alat yangtepat. Dalam fisika,
sebuah alat penting untuk menyederhanakan soaladalah penggunaan sifat-sifat simetridari
sistem. Banyak sistem fisika mempunyai simetri; contohnya, sebuah silinder tidak kelihatan
berbeda setelah Anda merotasikannya mengelilingi sumbunya, dan sebuah bola logam
bermuatan keliliatan sama saja setelah Anda memutarkannya terhadap sebarang sumbunya
yang melalui pusatnya.
Hukum Gauss adalah bagian dari kunci penggunaan pertimbangan simetri untuk
menyederhanakan perhitungan medan-listrik. Misalnya,medan distribusi muatan garis lurus
atau distribusi muatan lembar bidang, dengan menggunakan beberapa integrasi yang sangat
rumit, dapat diperoleh dalam beberapa baris dengan bantuan hukum Gauss. Sebagai
tambahan untuk membuat perhitungan tertentu lebih mudah, hukum Gauss akan memberikan
juga kepada kita pandangan ke dalam (insight) mengenai bagaimana muatan listrik
mendistribusikan dirinya pada benda penghantar (konduktor).
1 Listrik Magnet
B. MATERI
C.
a)
FLUKS
Fluks (symbol ) adalah sifat dari smeua medan vector. Dalam bab ini kita akan
mempelajari bahwa Fluks E dari sebuah medan listrik E. fluks berasal dari bahasa latin
fluere yang berarti mengalir.
Gambar 2.1 dibawah memperlihatkan sebuah medan uniform yang stsioner dari aliran
fluida (katakanlah air) yang dicirikan oleh sebuah vector aliran yang konstan v, yakni
kecepatan konstan dari fluida pada setiap titik yang diberikan. Gambar 2.1 a menyerankan,
didalam penampang, sebuah permukaan hipotetik, yakni sebuah lingkaran yang jari jarinya
R dan luasnya Aa, yang dicelupkan didalam medan aliran dan tegak lurus terhadap v. fluks
massa (kg/s) melalui permukaan ini diberikan oleh
v ,a= v A a (2.1 a)
Dimana
benar. Kita dapat juga menuliskan persamaan ini di dalam notasi vector sebagai
v ,a= v . Aa (2.1 b)
Perhatikan bahwa fluks adalah sebuah scalar.
Gambar 2.1. memperlihatkan empat permukaan hipotetik yang dicelupkan didalam sebuah medan
aliran uniform yang stasioner (katakanlah air) yang dicirika oleh sebuah vector medan yang
konstan v, yakni kecepatan fluida pada setiap titik. Garis garis horizontal adalah garis garis
arus R, didalam keempat kasus, adalah jari jari sebuah lingkaran yang tegak lurus pada garis
garis aliran.
2 Listrik Magnet
Gambar 2.1b memperlihatkan sebuah permukaan bidang yang luar proyeksinya ( A cos
b
adalah sama dengan
permukaan b haruslah sama seperti fluks massa yang melalui permukaan a. untuk
mendapatkan pemahaman mengenai ini maka kita menuliskan
A
v ,b=v ,a = v A a= v
v . A b . . (2.2)
Gambar 2.1c menyarankan sebuah permukaan hipotetik yang melengkung yang luas
proyeksinya, tanpa bukti dikatakan sama dengan
v ,c =v, a .
Gambar 2.1d menyarankan sebuah permukaan tertutup, dan tiga terdahulu adalah
pemukaan terbuka. Kita nyatakan bahwa fluks v ,d
dalam medan aliran adalah nol dan membenarkannya dengan memperhatikan bahwa
banyaknya fluida (kg/s) yang memasuki bagian kiri per satuan waktu juga meninggalkan
permukaan tersebut melalui bagian kanan. Didalam kasus ini maka fluida (yang dianggap tak
termampatkan) tidak akan menimbun maupun menghilang di dalam permukaan tersebut. Kita
katakan bahwa kebetulan tidak ada sumber atau bak fluida didalam permukaan tersebut. Tiap
tiap garis arus yang masuk disebelah kirir akan meninggalkan permukaan tersebut di
sebelah kanan.
Didalam aliran fluida tak temampatkan maka pada umumnya tidak benar bahwa, seperti
didalam kasus khusus dari gambar 2.1d, v =0 untuk semua permukaan tertutup. Boleh
jadi didalam permukaan tersebut ada sumber atau bak fluida, seperti yang disarankan didalam
gambar. Didalam kasus seperti itu maka v 0 .
Dengan cara yang sama maka tidaklah benar bahwa E 0 untuk tiap tiap
permukaan tertutup. Ada sumber sumber dari E yang dapat bditempatkan didalam
permukaan tertutup hipotetik yang dicelupkan di dalam medan E tersebut.
3 Listrik Magnet
b)
Gambar 2.2. dua muatan sama besar dan berlawanan tanda. Garis putus putus
menyatakan perpotongan di antara permukaan tertutup hipotetik dengan bidang gambar
Pada Gambar 2.3 menunjukkan sebuah permukaan tertutup yang dicelupkan di dalam
medan listrik tak uniform. Misalnya, permukaan tersebut dibagi menjadi segiempat segiempat
kuadratis S yang cukup kecil, sehingga dianggap sebagai bidang datar. Elemen luas
seperti itu dinyatakan sebagai sebuah vektor S , yang besarnya menyatakan luas S .
Arah S sebagai normal pada permukaan yang digambarkan ke arah luar. Sebuah vector
4 Listrik Magnet
Gambar (3). (a) Sebuah permuakaan tertutup dicelupkan kedalam medan listrik tak
uniform. (b) tiga elemen luas permukaan tertutup.
permukaan S1). Jika E menuju ke dalam >90o, E. S akan menjadi negatif, dan
E permukaan akan negatif (Gambar 2 permukaan S2). Dengan menggantikan
penjumlahan terhadap permukaan (persamaan (2.3)) dengan sebuah integral terhadap
permukaan akan diperoleh:
5 Listrik Magnet
E = E . d S.. (2.4)
Dari persamaan (2.3), kita dapat menentukan bahwa satuan SI yang sesuai untuk fluks listrik
( E ) adalah newton.meter2coulomb (Nm2/C). Hubungan antara E untuk permukaan
dan muatan netto q, berdasarkan Hukum Gauss adalah:
0 E=q (2.5)
Dengan menggunakan persamaan (2.4) diperoleh :
0 E . d S=q . (2.6)
Pada persamaan (2.5), jika sebuah permukaan mencakup muatan-muatan yang sama dan
berlawanan tandanya, maka fluks E adalah nol. Hukum Gauss dapat digunakan untuk
menghitung E jika distribusi muatan adalah sedemikian simetris sehingga kita dapat dengan
mudah menghitung integral di dalam persamaan (2.6).
Contoh soal :
Gambar dibawah memperlihatkan sebuah silinder tertutup hipotetik yang jari
jarinya R dan yang dicelupkan didalam sebuah medan listrik E yang
uniform, dan sumbu silinder sejajar dengan medan tersebut. Berapakah
E untuk permukaan tertutup ini?
Fluks E dapat dituliskan sebagai jumlah dari tiga suku, yakni integral
terhadap (a) permukaan penutup silinder kiri, (b) permukaan silinder, dan (c)
permukaan penutup kanan. Jadi
6 Listrik Magnet
E = E . d S
(a)
(b )
(c)
E = E . d S + E . d S+ E . d S
Untuk permukaan penutup kiri, sudut untuk semua titik adalah 1800, E
mempunyai sebuah nilai konstan, dan vector vector dS adalah sejajar. Jadi
E . d S= E cos 1800 d S
(a )
E . d S=E dS=ES
(a )
E . d S=+ ES
(c )
Karena disini sudut untuk semua titik adalah nol. Akhirnya, untuk
dinding silinder.
E . d S=0
(b )
c)
HUKUM GAUSS
Karl Friedrich Gauss (1777-1855) seorang fisika dan matematika Jerman yang banyak
sumbangannya kepada ilmu fisika teori dan fisika eksperimental. Rumusnya yang dikenal
sebagai hukum Gauss merupakan ungkapan tentang suatu sifat penting medan elektrostatik.
Hukum ini menghubungkan muatan listrik dan medan listrik, dan Mari kita tinjau medan
7 Listrik Magnet
sebuah muatan titik positif q, seperti dalam gambar. Muatan ini dikelilingi sebuah permukaan
tertutup sembarang bentuk. (permukaan itu hanya dikhayalkan saja, jadi bukan permukaan
yang benar-benar ada). Intensitas listrik E, disetiap titik pada permukaan, mengarah radial ke
luar dari muatan q dan besarnya E = kq/r.
Disekujur sembarang luas daerah permukaan yang cukup kecil dA intensitas dapat
dianggap sama dalam hal besar dan arahnya. Komponen E yang tegak lurus terhadap
permukaan
En sama dengan E cos dimana adalah sudut antara E dan garis normal
dA cos
.(2.7)
2
r
Tetapi kita lihat dari gambar (b), yang tak lain adalah perbesaran sebagian gambar (a)
bahwa hasilkali dA cos sama dengan proyeksi tegak lurus luas dA pada r dan bahwa dA cos
/ r 2 seharga dengan sudut padat *d yang terbentuk antara muatan dan luas dA.
Karena itu
En dA=kq d ..(2.8)
Sekarang kedua ruas persamaan kita integrasi untuk seluruh permukaan tertutup tadi, seperti
ditunjukkan oleh symbol
E n dA=kq d (2.9)
Tidak perduli bentuk atau ukuran permukaan yang terbatas itu d adalah total sudut
padat disekelilingi muatan q dan sama dengan 4
E n dA=4 kq .(2.10)
Ruas kiri persamaan ini, yang terbentuk dari perkalian komponen normal E pada
permukaan dengan sebuah unsure luas permukaan lalu menjumlahkan hasil-hasil perkalian
ini untuk seluruh permukaan itu disebut integral permukaan E untuk seluruh permukaan.
Jika sebuah muatan titik terletak diluar suatu permukaan berbatas , medan muatan itu
mengarah ke luar di beberapa titik permukaan tersebut dan kedalam dibeberapa titik lainnya.
8 Listrik Magnet
Tidak sulit untuk menunjukkan bahwa sumbangan positif dan negative pada integral
permukaan tepat saling meniadakan dan integral permukaan itu nol. Tetapi muatan didalam
permukaan berbatas itu juga nol, sehingga persamaan tetap berlaku tidak perduli apakah
muatan di dalam permukaan itu positif, negative, atau nol.
Hasil penjumlahan integral-integralnya menjadi integral permukaan medan resultan dan
muatan q menjadi
En dA=E cos dA
dapat ditulis
menurut persamaan
1
1
=4 k , 0 =
0
4 k
..(2.13)
Dalam banyak buku pelajaran, semua persamaa elektrostatik ditulis dengan menyebutkan
0 . Sebagai contoh, karena k = 1/4 0 , hukum Coulomb menjadi
F=
1 qq '
.
4 0 r2
(2.14)
Maka hukum Gauss lalu dapat kita tulis lebih sederhana, seperti berikut:
E . dA=
9 Listrik Magnet
q
, q= 0 E . dA (2.15)
0
Di sini dapat ditampilkan lagi sebuah faktor lain. Integral permukaan E atas seluruh suatu
permukaan disebut fluksi E itu ke seluruh permukaan itu dan dilambangkan dengan .
Artinya
= E . dA (2.16)
Istilah fluksi yang berarti pengaliran dipinjam dari ilmu hidrodinamika, dimana integral
yang sama menyatakan aliran atau arus netto zat alir yang menyebar ke seluruh suatu
permukaan. Karena itu hukum Gauss dapat berbunyi : perkalian 0
E ke seluruh suatu permukaan berbatas sama dengan muatan netto didalam permukaan itu.
Fluksi E yang memencar ke seluruh sebuah permukaan dan juga hukum Gauss dapat
dilukiskan secara grafis dengan garis gaya. Jika banyak garis ini persatuan luas yang
tegaklurus pada arah garis itu sebanding dengan E, maka integral permukaan E atas sebuah
permukaan tertutup sebanding dengan jumlah total garis yang melintasi permukaan itu ke
arah luarnya dan muatan netto di dalam permukaan itu sebanding dengan jumlah ini.
Dalam mengevaluasi integral permukaan E atas sebuah permukaan berbatas, permukaan
itu sering harus dibagi-bagi dalam khayalan menjadi beberapa petak. Integral atas seluruh
permukaan sama dengan penjumlahan integral atas tiap petak itu. Dalam beberapa ikhwal
khusus, untuk mengevaluasi integral permukaan, hitung integral tidak perlu.
1. Jika E tegak lurus di semua titik pada sebuah permukaan yang luasnya A dan besarnya
sama du semua titik permukaan itu, maka En=E=konstan , dan En dA=EA
2. Jika E parallel dengan sebuah permukaan di semua titik, maka En=0 dan integral
permukaan nol.
3. Jika E = 0 di semua titik sebuah permukaan, integral permukaan nol.
d)
10 Listrik Magnet
permukaan Gauss diarahkan ke luar di dalam arah radial. Sudut di antara E dan dS adalah
nol:
dan kuantitas E dan dS akan menjadi E.dS saja. Dengan
demikian, Hukum Gauss dari persamaan (2.6) akan
menjadi
0 E . d S=0 E d S=q
Karena E adalah k instan untuk setiap titik pada bola,
maka E dapat dikeluarkan dari integral yang akan
mengahsilkan :
0 . E d S=q
sehingga :
0 E ( 4 r 2 ) =q atau E=
Dengan k =
1q
(2.17)
4 0 r2
1q
. Sehingga besarnya medan
4 0
q
r2
. (2.18)
melingkupi muatan Q tersebut sehingga dapat diturunkan dengan hukum Gauss sebagai
berikut :
.(2.19)
Jadi dapat disimpulkan kuat medan listrik
oleh bola konduktor sebagai berikut :
12 Listrik Magnet
q
A
N
A .. (9)
Karena N = 0 .E. A
Maka :
0 .E. A
A
0 .E
Sehingga, kuat medan listrik antara dua
keeping sejajar
0 (10)
Dengan :
E = kuat medan listrik (N/C)
= rapatan muatan keeping (C/m2)
0 = permitivitas runag hampa = 8,85
x 10-12 C/Nm2
MEDAN
MAGNET
DI
SEKELILING
DISTRIBUSI
MUATAN
SEDERHANA
Distribusi muatan yang Titik sekehendak dalam Besar intensitas listrik
menimbulkan
listrik
Muatan titik tunggal q
Sejauh r dan q
q2
di titik ini
q
r2
q q
E=k ( 12 + 22 + )
r1 r2
E=k
(jumlah vektor)
p
Dipol di titik asal, mo- a. Titik pada sumbu x,
E=2k 3
x
men dipol p pada sumbu
pada jarak yang jauh.
p
x
b. Titik pada sumbu y,
E=k 3
y
pada jarak yang jauh
13 Listrik Magnet
YANG
E=k
(b)
E=0
(a)
E=2k
(b)
E=0
E=
E=
tanda; pelat
D. EVALUASI
E.
14 Listrik Magnet
q
2
r
(a)
Sebuah bola konduktor diberi muatan +12 C dan berjari- jari 4 cm. Jika ada tiga titik
A, B dan C yang dari pusat berjarak RA = 3 cm, RB = 4 cm dan RC = 6 cm maka
tentukan kuat medan listrik di titik A, B dan C
Penyelesaian
Diketahui : Q = +12.106 C
R = 4.10-2 m
Ditanya
EA ,
EB , dan
EC
=?
Dijawab :
Di dalam selimut bola, jari-jari r < R dan tidak ada muatan yang melingkupi (Q = 0).
15 Listrik Magnet
Di luar selimut bola, jari-jari r > R, memiliki rapat muatan luas yang besarnya adalah:
Sehingga :
Jika terdapat persegi dengan panjang sisi 20 cm, lalu bila sebuah medan listrik
homogen sebesar 200 N/C ditembakkan ke arahnya dengan arah yang tegak lurus
bidang persegi tersebut, berapa jumlah garis medan listrik yang menembus bidang
persegi tersebut?
Penyelesaian :
Diketahui : Luas Persegi = 20 x 20 = 400 cm2 = 4 x 10-2 m2
Ditanya : listrik fluks () ?
Dijawab :
= E. A
= 200. 4 x 10-2 m
= 8 weber
4
Sobat punya sebuah bidan lingkaran dengan jari-jari 7 cm. Jika ada kuat medan listrik
sebesar 200 N/C mengarah pada bidang tersebut dengan membentuk sudut 300 terhadap
bidang. Tentukan berapa fluks listrik tersebut?
Penyelesaian :
Diketahui : Luas Bidang = Luas lingkaran = r2 = 22/7 x 49 = 154 cm2 = 1,54 x 10-2
m2 dan Cos = Cos 60o
Ditanya
:?
Dijawab : = E. A.cos
= 200. 1,54 x 10-2 . 0,5
= 1,54 weber
5
Sebuah bola kecil bermuatan listrik 10 C berada di antara keping sejajar P dan Q
16 Listrik Magnet
dengan muatan yang berbeda jenis dengan rapat muatan 1,77 10-8 C/m2. Jika g = 10
m/s2 dan permitivitas udara adalah 8,85 10-12 C2/Nm2, hitung massa bola tersebut!
Penyelesaian:
Diketahui:
q = 10 C = 10-5 C
= 1,77 10-8 C/m2
g = 10 m/s2
0 = 8,85 10-12 C2/Nm2
Ditanya: m = ... ?
Jawab :
Dari gambar di atas, syarat bola dalam keadaan setimbang adalah jika :
F=w
q.E = m.g
Sebuah konduktor dua keping sejajar yang tiap kepingnya berbentuk persegi panjang
(panjang=5 cm, lebar = 4cm) diberi muatan 1,77C yang berlawanan jenis. Hitung (a)
rapat muatan listrik masing-masing keeping dan (b) besar kuat medan listrik dalam
ruang diantara kedua keping
17 Listrik Magnet
Penyelesaian:
Diketahui : Luas keping A = 20-4 m2, muatan keping q=1,77C= 1,7710-6 C, = 8,85
10-12.
Ditanya : (a) ?
(b) E ?
(a)
Ditanya:
a. EA = ... ?
b. EB = ... ?
c. EC = ... ?
18 Listrik Magnet
Jawab :
a. Kuat medan listrik di titik A
Penyelesaian :
19 Listrik Magnet