PRAKTIKUM ALAT UKUR DAN PENGUKURAN

LAPORAN PERCOBAAN
Respon Frekuensi Filter Pasif LC (BPF)
Disusun Untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah Praktik Alat Ukur dan Pengukuran
PEMBIMBING :
Ir. Moh. Abdullah Anshori, MMT

PENYUSUN :
JTD 1D
Kelompok 3
No.
1
2
3
4

Nama
Adhika Nugraha
Ari Prahastomo R
Bambang Eka S.W.P
Ekananda Sulistyo P

No. Absen
01
03
04
08

NIM
1441160105
1441160052
1441160004
1441160013

JARINGAN TELEKOMUNIKASI DIGITAL

TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI MALANG
2014

Laporan Percobaan

Respon Frekuensi Filter Pasif RC (BPF)

1. Tujuan
a. Mengetahui bandwidth band pass filter
b. Mengetahui rangkaian clipper dengan dioda germanium
2. Alat-alat yang digunakan
1 Osiloskop
1 Generator Fungsi
2 BNC to Aligator
1 BNC to BNC
T Connector
2 Potensio 10k Ohm
2 Buah Capasitor 10uF
Protoboard
Kabel Solid Secukupnya
Dioda Germanium
Resistor 100 K
3. Pendahuluan
a. Band Pass Filter (BPF)
Filter Band Pass hanya melewatkan sebuah pita frekuensi saja seraya
memperlemah semua frekuensi di luar pita itu. Pengertian lain dari Band Pass Filter
adalah filter yang melewatkan suatu range frekuensi. Dalam perancangannya
diperhitungkan nilai Q(faktor mutu) .dengan Q = faktor mutu fo = frekuensi cutoff B
= lebar pita frekuensi Gambar Band Pass Filter seperti berikut ini :

Rangkaian Band Pass Filter

Band pass filter merupakan rangkaian filter yang hanya memperbolehkan
frekuensi dengan rentang (band) tertentu untuk dapat melewati-nya, dengan memberi
redaman yang sangat besar pada frekuensi yang terlalu tinggi dan terlalu rendah. Pada

dasarnya rangkaian band pass filter dibangun oleh low pass filter dan high pass filter
yang disusun secara seri, sehingga rangkaian band pass filter memiliki dua frekuensi
cut-off (fcH dan fcL).

Pada rangkaian band pass filter di atas, R1 dan C1 bertindak sebagai low pass
filter. C2 dan RLoad bertindak sebagai high pass filter. Hasil simulasi elektronika
memperlihatkan kurva keluaran dari rangkaian band pass filter, dimana fcH = 194,19
Hz dan fcL = 13,02 Hz, sehingga bandwidth rangkaian adalah:
Bw = fcH fcL
Bw = 194,19 13,02
Bw = 181,17 Hz
.
b. DIODA GERMANIUM
Dioda adalah suatu komponen elektronika yang dapat melewatkan arus pada
satu arah saja. Dioda yang lazim menggunakan sambungan semikonduktor tipe P dan
semikonduktor tipe N. Secara skematis dioda sambungan P-N dilakukan seperti pada
gambar dibawah.

Gambar ilustrasi di atas

deplesi (depletion

layer), yaitu

menunjukkan sambungan P-N memiliki lapisan

lapisan

yang

memiliki

keseimbangan

antara hole dan elektron atau juga disebut dengan daerah pengosongan. Seperti yang
sudah diketahui, pada sisi P banyak terbentuk hole-hole

yang

siap

menerima

elektron, sedangkan di sisi N banyak terdapat elektron-elektron yang siap dioda

diberi bias positif, yaitu memberi tegangan potensial sisi P lebih besar dari sisi N (bias
bebas. Lalu bila maju/forward bias), maka elektron dari sisi N dengan serta
merta akan tergerak

untuk mengisi hole pada sisi P. Tentu kalau elektron

mengisi

hole disisi P, maka akan terbentuk hole pada sisi N karena ditinggal elektron. Hal ini
disebut aliran hole dari P menuju N, kalau menggunakan terminology arus
listrik, maka dikatakan terjadi aliran listrk dari sisi P ke sisi N.

Bias Maju (Forward Bias)

Bias Mundur (Reverse Bias)

Sebaliknya apakah yang akan terjadi apabila polaritas sumber tegangan dibalik
yaitu dengan memberikan bias negatif (reverse bias). Dalam hal ini, sisi N mendapat
polaritas lebih besar dari pada sisi P.

4. Prosedur Percobaan
Band-pass filter (BPF)
a. Buatlah rangkaian seperti gambar berikut :

b. Mengatur Generator Fungsi pada gelombang sinus dengan tegangan 2 Vpp dan
f sesuai kebutuhan.
c. Hubungkan T connector ke output Vp-p Generator Fungsi.
d. Hubungkan output Vp-p Generator Fungsi dengan CH1 Osiloskop
menggunakan kabel BNC to BNC.
e. Hubungkan output Vp-p Generator Fungsi dengan input rangkaian penggeser
fasa menggunakan kabel BNC to Aligator.
f. Hubungkan CH2 Osiloskop dengan output rangkaian yang telah dibuat fasa
menggunakan kabel BNC to Aligator.
g. Tekan display -> ganti menjadi XY
h. Mengamati bentuk gelombang keluaran.
5. Hasil Percobaan

Bentuk gelombang dari nilai puncak

Vin = 2 Kotak
Vout = 2 Kotak
Menghitung titik cut off dengan cara : -3db = 20*log Vout/Vin
0.7 = Vout/2
Vout = 1,4 Kotak

Vout cutoff pertama = 1,4 Kotak

Frekuensi Cutoff pertama sebesar : 20.10 Khz

Vout cut off kedua = 1.4 Kotak

Frekuensi cutoff kedua = 10.68Khz

Bandwitdth band pass filter :

cutoff pertama cutoff kedua
20.10 Khz 10.68 Khz = 9.42 Khz

6. Analisis dan Perhitungan

a. Menghitung titik cut off
-3 = 20 *log Vout/Vin
0.7 = Vout / Vin
b.
c.
d.
e.
f.

Vout = 1.4
Mengatur gelombang pada format XY sehingga menjadi 1.4 Kotak
Melihat frekuensi cut off 1 (20.10 Khz)
Mengatur gelombang pada format XY sehingga menjadi 1.4 Kotak
Melihat frekuensi cut off 2 (10.68 Khz)
Menghitung Bandwidth : 20.10 Khz 10.68 Khz = 9.42Khz

7. Grafik Band Pass Filter

Prosedur Percobaan II
1. Buatlah rangkaian seperti gambar 4 dan 5

Gambar 4
100 K

Gambar 5
2. Amati sinyal pada yang dikelurkan rangkaian pada osiloskop.
Hasil Percobaan Gambar 4

Hasil
Percobaan
Gambar 5

8. Kesimpulan
- Band pass filter akan meloloskan frekuensi yang berada diantara frekuensi
cut off dan menahan frekuensi lainya
- Bandwidth merupakan range antara frekuensi cutoff 1 dan frekuensi cutoff 2
Dioda Germanium
-

Bias positif, yaitu memberi tegangan potensial sisi P lebih besar dari sisi
N (bias bebas. Lalu bila maju/forward bias), maka elektron dari sisi N

dengan serta merta akan tergerak untuk mengisi hole pada sisi P.
Sebaliknya apakah yang akan terjadi apabila polaritas sumber tegangan
dibalik yaitu dengan memberikan bias negatif (reverse bias). Dalam hal

ini, sisi N mendapat polaritas

lebih besar dari pada sisi P.
Rangkaian ini, dimana katoda menuju ground berarti rangkaian
menyingkirkan bagian gelombang positif. Disini katoda berkonduksi,
akibatnya tegangan yang jatuh pada hambatan beban adalah 0 v, seolaholah tegangan positif terpotong, begitu pula sebalinya.

Malang, 19 Januari 2015

Ir. MOH. ABDULLAH ANSHORI, MMT