Anda di halaman 1dari 4

0727: Abdul Karim Gaffar dkk.

PG-303

PERAWATAN BENIH IKAN GABUS Channa striata


DENGAN PERBEDAAN PADAT TEBAR DAN PERBEDAAN VOLUME
PAKAN
Abdul Karim Gaffar 1)
Dina Muthmainnah 2)
Ni Komang Suryati 3)
Balai Penelitian Perikanan Perairan Umum
Jl. Beringin no. 8 Mariana Palembang 30763, Telepon (0711) 7537194
e-Mail: gaffar_ak@yahoo.co.id
Pusat Unggulan Riset Pengembangan Lahan Suboptimal
Graha Pertanian Program Pascasarjana Universitas Sriwijaya,
Jalan Padang Selasa 524, Palembang 30139, Telepon (0711) 352879
Disajikan 29-30 Nop 2012

Abstrak
Penelitian perawatan benih ikan gabus Channa striata telah dilakukan pada bulan Agustus dan September 2012 bertujuan
untuk mengetahui pengaruh perbedaan padat tebat dan perbedaan volume pakan terhadap sintasan dan pertumbuhan benih ikan.
Pada percobaan 1 benih ikan gabus umur 10 hari dipelihara dalam akuarium yang berisi 5 liter air dengan perlakuan 3 tingkatan
padat tebar yaitu 4, 6, dan 8 3kor/l diberi pakan Moina sedangkan Percobaan 2 benih umur 10 hari dipelihara dalam wadah silinder
berisi 10 liter air dengan padat tebar 4 ekor/l diberi pakan masing-masing 1,2 ml, 1,8 ml, 2,4 ml, dan 3,0 ml moina perhari. Hasil
penelitian menunjukan perbedaan padat tebar berpengaruh sangan nyata (P<0.01) terhadap sintasan dan berpengaruh nyata (P <
0.05) terhadap pertumbuhan benih ikan gabus. Perbedaan volume pakan tidak menunjukkan pengaruh nyata (P>0.05) terhadap
sintasan dan pertumbuhan benih ikan gabus.
Kata Kunci: Benih, Channa striata, Padat tebar, Volume pakan, Sintasan, Pertumbuhan

I. PENDAHULUAN
Ikan gabus (Channa striata) merupakan asli yang
hidup di peraiaran umum Indonesia yang nilai ekonominya
makin menunjukkan peningkatan. Di Sumatera Selatan ikan
gabus selain dijadikan lauk juga diolah menjadi makanan
olahan seperti empek-empek dan kerupuk, bahkan di
Malaysia sudah popular sebagai bahan obat.
Usaha budidaya ikan gabus mulai berkembang
terutama di perairan umum tipe rawa dengan
memanfaatkan benih yang berasal dari alam. Keberlanjutan
usaha budidaya ikan gabus selain memanfaatkan benih
alami perlu ditunjang oleh upaya perbenihan.
Dalam kegiatan perbenihan selain teknik pemijahan
juga sangat penting teknologi perawatan benih dari ukuran
larva sampai siap ditebar.
Kumar et al,.(2008) menyatakan pemeliharaan benih
ikan gabus
yang baru menetas, post larva dan fry

merupakan proses yang rumit dan sangat kritis.


Keberhasilan pemeliharaan benih tergantung pada
ketersediaan pakan yang dapat dikonsumsi oleh benih
sesuai ukuran mulut.
Tidak tersedianya pakan yang cocok baik kualitas
maupun jumlah akan menghambat perkembangan organ
pernapasan tambahan sehingga meningkatkan mortalitas
benih ikan gabus (Sampath and Vivekanandan, 1987).
Benih yang baru menetas setelah kantong kuning
telurnya habis diberi pakan hidup berupa nauplii Artemia,
Cladocera dan Rotifera (Kumar et al., 2008, War et al., 2011).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh padat tebar dan volume pakan terhadap sintasan
dan pertumbuhan benih ikan gabus dalam upaya
meningkatkan produksi benih untuk menunjang usaha
budidaya di perairan rawa.

PG-304

II. METODE
Penelitian dilakukan di Laboratorium basah Balai Penelitian
Periikanan Perairan Umum Mariana pada bulan Agustus
sampai Setember 2012. Benih ikan gabus umur 10 hari hasil
perbenihan sistem induce breeding dengan ukuran rata-rata
panjang 1,44 mm dan berat 62 mg.
Percobaan 1 dengan perlakuan perbedaan padat
tebar dilakukan di dalam akuarium kaca ukuran 20 x 30 x 20
cm yang diisi air 5 liter dengan padat tebar 4, 6 dan 8 ekor
per liter, masing-masing dengan 3 ulangan. Sintasan dan
pertambahan berat dihitung pada akhir 14 hari percobaan.
Percobaan 2 dengan perlakuan perbedaan volume
pakan Moina sp, dilakukan didalam wadah berbentuk
silider diameter 25 cm diisi 10 liter air, pakan hidup Moina
diberikan dengan dosis 1,2 ml, 1,8 ml, 2,4 ml,dan 3,0 ml
perhari masing-masing 3 ulangan, Sintasan dan
pertambahan berat dihitung pada akhir 14 hari percobaan.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
a. Percobaan Perbedaan Padat Tebar
Pada Percobaan 1, perlakuan perbedaan padat tebar
pada benih ikan gabus (Channa striata) umur 10 hari selama
14 hari diberi pakan Moina sp menunjukkan pengaruh
sangat nyata (F hit > F tabel 0,01) terhadap sintasan dan
berpengaruh nyata (F hit > F tabel 0.05) terhadap
pertambahan berat.
Padat tebar 4 ekor/l menghasilkan rata-rata sintasan
90 % dan pertambahan berat 176 mg sedangkan pada padat
tebar 8 ekor/l menghasilkan rata-rata sintasan hanya 48 %
dan tambahan berat 104 mg (Tabel 1). Hal ini menunjukkan
makin tinggi padat tebar makin rendah sintasan dan makin
lambat pertumbuhan benih ikan gabus, diduga pada padat
tebar tinggi terjadi persaingan untuk makanan, oksigen, dan
ruang hidup.
Huet (1972) menyatakan bahwa padat tebar
dirancang sesuai dengan ukuran yang diinginkan dan
ditentukan oleh ketersedian pakan dan mutu air.
Dengan padat tebar yang lebih rendah Kumar et al
(2008) memelihara benih ikan gabus umur 15 hari dengan
padat tebar 2 ekor/l diberi pakan larva Chironomus dan jentik
nyamuk, setelah 28 hari percobaan didapatkan pada benih
yang diberi pakan larva Chironomus pertambahan berat 1692
% dari berat awal rata-rata 34 mg tumbuh menjadi 613 mg,

0727: Abdul Karim Gaffar dkk.


sedangkan yang diberi pakan jentik nyamuk menghasilkan
tambahan berat 2327 % dari berat awal rata-rata 35 mg
tumbuh menjadi 827 mg.
Piper et al. (1982) menyatakan bahwa penurunan
pertumbuhan ikan akibat peningkatan padat tebar dapat
dikompensasi dengan peningkatan pertukaran air.
b. Percobaan perbedaan volume pakan
Pada pecobaan 2, benih ikan gabus umur 10 hari,
dengan padat tebar 10 ekor/l diberi pakan hidup Moina sp
dengan volume berbeda, dipelihara selama 14 hari. Secara
statistik didapatkan pengaruh tidak nyata (F hit < F tab 0.05)
antar perlakuan perbedaan volume pakan terhadap sintasan
dan pertumbuhan benih ikan gabus, namun dari data
terlihat benih ikan gabus yang diberi pakan Moina dengan
volume 3 ml/hari menunjukkan sintasan lebih tinggi (83,3 %)
dan pertambahan berat tertinggi 66 mg. Sintasan terendah
dihasilkan oleh perlakuan volume pakan 1,8 ml yaitu hanya
66,7 % dan tambahan berat yang paling kecil pada perlakuan
volume pakan pakan 2,4 ml yaitu 35 mg (Tabel 2).
Srivastava et al (2012) memelihara benih ikan gabus
ukuran rata-rata 520 mg dengan padat tebar 100 ekor/m3
selama 12 minggu diberi pakan buatan mengandung 38,6 %
protein kasar ad libitum, pada akhir minggu ke 4 mencapai
berat 2,6 g, akhir minggu ke 8 mencapai berat 4,2 g, dan di
akhir minggu ke 12 menvapai berat 6,2 g.
Amornsakun et al. (2003) melakukan pemeliharaan
benih ikan gabus yang baru berumur 2 hari diberi pakan
hidup Rotifera. Sedangkan Marimuthu dan Haniffa (2007)
memberikan pakan Rotifera dan Moina secara ad libitum dua
kali sehari pada benih ikan gabus umur 3 hari.
c. Mutu air
Mutu air diamati pada awal dan akhir percobaan
menunjukkan masih dalam rentang yang baik bagi
kehidupan benih ikan. Alkalinitas dan pH pada akhir
penelitian mengalami sedikit penurunan sedangkan
kandungan Karbon dioksida meningktat, hal ini disebabkan
proses respirasi benih ikan yang membutuhkan Oksigen dan
membuang Karbon dioksida. Ammonia total pada akhir
percobaan dengan konsentrasi 0.08 ppm yang diduga
berasal dari sisa metabolisme, namun masih dalam rentang
yang aman bagi benih ikan.

0727: Abdul Karim Gaffar dkk.

PG-305

Tabel 1. Pengaruh perbedaan padat tebar terhadap sintasan,dan tambahan berat benih ikan gabus selama 14 hari percobaan
Padat tebar

4 ekor/l

Rata2
6 ekor/l

Rata2
8 ekor/l

Rata2

Jumlah awal

Jumlah akhir

20
20
20

20
19
15

30
30
30

25
22
22

40
40
40

23
20
14

Sintasan (%)

Berat awal
(mg)

100
95
75
90
83
73
73
77
58
40
35
48

Berat
(mg)

akhir

62
62
62

225
261
228

62
62
62

206
237
232

62
62
62

176
167
155

Tambah
berat (mg)
163
199
166
176
144
175
170
163
114
105
93
104

Tabel 2. Sintasan dan pertambahan berat benih ikan gabus (Channa striata) selama 14 hari dengan perlakuan volume pakan berbeda
Volume
Pakan
1.2 ml

Jumlah
awal
40
40
40

Jumlah
akhir
12
36
40

Sintasan
(%)
30
90
100
73.3

Berat awal
(mg)
62
62
62

Berat akhir
(mg)
96
96
109

Tambah berat
(mg)
34
34
47
38

40
40
40

21
33
26

52.5
82.5
65
66.7

62
62
62

207
74
85

145
12
23
60

40
40
40

24
32
25

60
80
62.5
67.5

62
62
62

98
94
98

36
32
36
35

40
40
40

40
24
36

100
60
90
83.3

62
62
62

113
157
114

51
95
52
66

Rata2
1.8 ml

Rata2
2.4 ml

Rata2
3.0 ml

Rata2

0727: Abdul Karim Gaffar dkk.

PG-306

Tabel 3. Hasil pengamatan beberapa parameter mutu air pada awal dan akhir percobaan
Parameter

Awal

Akhir

Suhu

26

28

pH

6,7

Oksigen terlarut (mg/l)

6.1

6,54

Karbon dioksida (mg/l)

2,4

3,6

Alkalinitas (mg CaCO3/l)

27

20

Kesadahan (mg CaCo3/l)

33

33

Ammoniak (ppm)

0,08

IV. KESIMPULAN
Keberhasilan pemeliharaan benih ikan gabus mulai
stadia larva sampai siap ditebar memerlukan penyesuaian
jenis pakan hidup dan padat tebar. Padat tebar yang terlalu
tinggi menyebabkan mortaltas tinggi dan hambatan
terhadap pertumbuhan.
Benih umur 10 hari dipelihara dengan padat tebar
4 ekor/l diberi pakan Moina volume 0.3 ml/l memberikan
sintasan dan pertumbuhan yang lebih baik.
Untuk mempertajam pemanfaatan teknologi
perbenihan ikan gabus perlu dilanjutkan dengan percobaan
di lingkungan petani di lahan rawa lebak.

DAFTAR PUSTAKA
[1]

[2]
[3]

[4]

[5]

Amornsakun,T, W.Sriwinata and P.Promkaew.2011.


Some Aspects in Early Life Stage of Snakehead Fish
Channa striatus Larvae. Songklanakarin J. Sci.Technol 33
(6): 671-677.
Huet, M. 1972.Textbook of Fish Culture. Fishing
News(Books) Ltd. Surrey. 436 pp.
Kumar,D, K.Marimuthu, M.A.Haniffa and T.A.
Sethuramalingam.2008. Effect of different Live Feed on
Growth and Survival of Striped Murrel Channa striatus
larvae. Journal of Fisheries and Aquatic Sciences 25
(2):105-110.
Marimuthu.K and M.A. Haniffa. 2007. Embryonic and
Larval Development of the Striped Snakehead Channa
striatus. Taiwania 52(1): 84-92.
Piper,R.G, I.B.McElwain, L.E.Orme, J.P.McCraren,
L.G.Fowler and j.R. Leonard. 1982. Fish Hatchery
Management.
U.S.
Dept
of
the
Interior.
Washington,D.C. 517 pp.

[6]

Srivastava,P.P, R. Dayal, S.Chowdhary, J.K.Jena, S.


Raizada and P. Sharma. 2012. Rearing of Fry to
Fingerling of Saul (Channa striatus) on Artificial Diets.
Online Journal of Animal and Feed Research 2 (2):155161.
[7] War,M, K. Altaff and M.A.Haniffa. 2011. Growth and
Survival of Larval Snakehead Channa Striatus
(Bloch,1793) Fed Different Live Feed Organism.
Turkish Journal of Fisheries and Aquatic Sciences 11:
543-548

Anda mungkin juga menyukai