PG-303
Abstrak
Penelitian perawatan benih ikan gabus Channa striata telah dilakukan pada bulan Agustus dan September 2012 bertujuan
untuk mengetahui pengaruh perbedaan padat tebat dan perbedaan volume pakan terhadap sintasan dan pertumbuhan benih ikan.
Pada percobaan 1 benih ikan gabus umur 10 hari dipelihara dalam akuarium yang berisi 5 liter air dengan perlakuan 3 tingkatan
padat tebar yaitu 4, 6, dan 8 3kor/l diberi pakan Moina sedangkan Percobaan 2 benih umur 10 hari dipelihara dalam wadah silinder
berisi 10 liter air dengan padat tebar 4 ekor/l diberi pakan masing-masing 1,2 ml, 1,8 ml, 2,4 ml, dan 3,0 ml moina perhari. Hasil
penelitian menunjukan perbedaan padat tebar berpengaruh sangan nyata (P<0.01) terhadap sintasan dan berpengaruh nyata (P <
0.05) terhadap pertumbuhan benih ikan gabus. Perbedaan volume pakan tidak menunjukkan pengaruh nyata (P>0.05) terhadap
sintasan dan pertumbuhan benih ikan gabus.
Kata Kunci: Benih, Channa striata, Padat tebar, Volume pakan, Sintasan, Pertumbuhan
I. PENDAHULUAN
Ikan gabus (Channa striata) merupakan asli yang
hidup di peraiaran umum Indonesia yang nilai ekonominya
makin menunjukkan peningkatan. Di Sumatera Selatan ikan
gabus selain dijadikan lauk juga diolah menjadi makanan
olahan seperti empek-empek dan kerupuk, bahkan di
Malaysia sudah popular sebagai bahan obat.
Usaha budidaya ikan gabus mulai berkembang
terutama di perairan umum tipe rawa dengan
memanfaatkan benih yang berasal dari alam. Keberlanjutan
usaha budidaya ikan gabus selain memanfaatkan benih
alami perlu ditunjang oleh upaya perbenihan.
Dalam kegiatan perbenihan selain teknik pemijahan
juga sangat penting teknologi perawatan benih dari ukuran
larva sampai siap ditebar.
Kumar et al,.(2008) menyatakan pemeliharaan benih
ikan gabus
yang baru menetas, post larva dan fry
PG-304
II. METODE
Penelitian dilakukan di Laboratorium basah Balai Penelitian
Periikanan Perairan Umum Mariana pada bulan Agustus
sampai Setember 2012. Benih ikan gabus umur 10 hari hasil
perbenihan sistem induce breeding dengan ukuran rata-rata
panjang 1,44 mm dan berat 62 mg.
Percobaan 1 dengan perlakuan perbedaan padat
tebar dilakukan di dalam akuarium kaca ukuran 20 x 30 x 20
cm yang diisi air 5 liter dengan padat tebar 4, 6 dan 8 ekor
per liter, masing-masing dengan 3 ulangan. Sintasan dan
pertambahan berat dihitung pada akhir 14 hari percobaan.
Percobaan 2 dengan perlakuan perbedaan volume
pakan Moina sp, dilakukan didalam wadah berbentuk
silider diameter 25 cm diisi 10 liter air, pakan hidup Moina
diberikan dengan dosis 1,2 ml, 1,8 ml, 2,4 ml,dan 3,0 ml
perhari masing-masing 3 ulangan, Sintasan dan
pertambahan berat dihitung pada akhir 14 hari percobaan.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
a. Percobaan Perbedaan Padat Tebar
Pada Percobaan 1, perlakuan perbedaan padat tebar
pada benih ikan gabus (Channa striata) umur 10 hari selama
14 hari diberi pakan Moina sp menunjukkan pengaruh
sangat nyata (F hit > F tabel 0,01) terhadap sintasan dan
berpengaruh nyata (F hit > F tabel 0.05) terhadap
pertambahan berat.
Padat tebar 4 ekor/l menghasilkan rata-rata sintasan
90 % dan pertambahan berat 176 mg sedangkan pada padat
tebar 8 ekor/l menghasilkan rata-rata sintasan hanya 48 %
dan tambahan berat 104 mg (Tabel 1). Hal ini menunjukkan
makin tinggi padat tebar makin rendah sintasan dan makin
lambat pertumbuhan benih ikan gabus, diduga pada padat
tebar tinggi terjadi persaingan untuk makanan, oksigen, dan
ruang hidup.
Huet (1972) menyatakan bahwa padat tebar
dirancang sesuai dengan ukuran yang diinginkan dan
ditentukan oleh ketersedian pakan dan mutu air.
Dengan padat tebar yang lebih rendah Kumar et al
(2008) memelihara benih ikan gabus umur 15 hari dengan
padat tebar 2 ekor/l diberi pakan larva Chironomus dan jentik
nyamuk, setelah 28 hari percobaan didapatkan pada benih
yang diberi pakan larva Chironomus pertambahan berat 1692
% dari berat awal rata-rata 34 mg tumbuh menjadi 613 mg,
PG-305
Tabel 1. Pengaruh perbedaan padat tebar terhadap sintasan,dan tambahan berat benih ikan gabus selama 14 hari percobaan
Padat tebar
4 ekor/l
Rata2
6 ekor/l
Rata2
8 ekor/l
Rata2
Jumlah awal
Jumlah akhir
20
20
20
20
19
15
30
30
30
25
22
22
40
40
40
23
20
14
Sintasan (%)
Berat awal
(mg)
100
95
75
90
83
73
73
77
58
40
35
48
Berat
(mg)
akhir
62
62
62
225
261
228
62
62
62
206
237
232
62
62
62
176
167
155
Tambah
berat (mg)
163
199
166
176
144
175
170
163
114
105
93
104
Tabel 2. Sintasan dan pertambahan berat benih ikan gabus (Channa striata) selama 14 hari dengan perlakuan volume pakan berbeda
Volume
Pakan
1.2 ml
Jumlah
awal
40
40
40
Jumlah
akhir
12
36
40
Sintasan
(%)
30
90
100
73.3
Berat awal
(mg)
62
62
62
Berat akhir
(mg)
96
96
109
Tambah berat
(mg)
34
34
47
38
40
40
40
21
33
26
52.5
82.5
65
66.7
62
62
62
207
74
85
145
12
23
60
40
40
40
24
32
25
60
80
62.5
67.5
62
62
62
98
94
98
36
32
36
35
40
40
40
40
24
36
100
60
90
83.3
62
62
62
113
157
114
51
95
52
66
Rata2
1.8 ml
Rata2
2.4 ml
Rata2
3.0 ml
Rata2
PG-306
Tabel 3. Hasil pengamatan beberapa parameter mutu air pada awal dan akhir percobaan
Parameter
Awal
Akhir
Suhu
26
28
pH
6,7
6.1
6,54
2,4
3,6
27
20
33
33
Ammoniak (ppm)
0,08
IV. KESIMPULAN
Keberhasilan pemeliharaan benih ikan gabus mulai
stadia larva sampai siap ditebar memerlukan penyesuaian
jenis pakan hidup dan padat tebar. Padat tebar yang terlalu
tinggi menyebabkan mortaltas tinggi dan hambatan
terhadap pertumbuhan.
Benih umur 10 hari dipelihara dengan padat tebar
4 ekor/l diberi pakan Moina volume 0.3 ml/l memberikan
sintasan dan pertumbuhan yang lebih baik.
Untuk mempertajam pemanfaatan teknologi
perbenihan ikan gabus perlu dilanjutkan dengan percobaan
di lingkungan petani di lahan rawa lebak.
DAFTAR PUSTAKA
[1]
[2]
[3]
[4]
[5]
[6]