penilaian yang adil, dan penilaian implikasi sosial belajar. Berikut penjelasan dari
masing-masing prinsip-prinsip dasar penilaian tersebut.
Prinsip Penilaian Proses dan Hasil
Penilaian berbasis portofolio menerapkan prinsip penilaian proses dan hasil.
Penilaian pada proses belajar dapat dilihat dari catatan perilaku harian atau catatan
anekdot mengenai sikap anak dalam belajar, antusias anak dalam mengikuti
pelajaran, dan sebagainya. Aspek lain dari penilaian proses misalnya menilai
tugas-tugas terstruktur yang diberikan guru. Penilaian proses dapat juga dilakukan
terhadap laporan aktivitas anak di sekolah. Sedangkan penilaian hasil dapat terdiri
dari kumpulan hasil karya dalam berbagai bentuk hasil relajar, seperti : lukisan,
tulisan tangan, dan sebagainya.
Prinsip Penilaian Berkala dan Sinambung
Penilaian berkala adalah penilaian yang dilakukan berdasarkan satuan waktu
yang ditetapkan, misalnya mingguan, kuartalan, semesteran, dan sebagainya.
Sedangkan sianambung dapat diartikan bahwa antara kegiatan penilaian ke dua
dan seterusnya merupakan lanjutan dari kegiatan penilaian sebelumnya.
dilanjutkan dengan kegiatan penilaian tahap berikutnya. Tujuan dilakukannya
penilaian secara berkala adalah untuk memudahkan mengorganisasikan hasilhasilnya, sedangkan tujuan dilakukannya secara sinambung adalah untuk
memantau pertumbuhan dan perkembangan pengalaman belajar peserta didik.
Prinsip Penilaian yang Adil
Penilaian terhadap anak sebaiknya dilakukan dengan memperhatikan kondisi
dan perbedaan individual masing-masing anak. Penilaian yang adil juga harus
dilakukan terhadap produk dan prosesnya. Hal tersebut perlu dilakukan
dikarenakan mungkin saja anak tidak tidak dapat menghasilkan produk yang baik,
walaupun sudah berusaha semaksimal mungkin. Oleh karena itu dalam penilaian
portofolio, usaha anak (proses) tersebut juga harus diperhitungkan dalam
penilaian.
Keuntungan lain dari penilaian proses antara lain, guru dapat memberikan
bimbingan seketika tanpa harus menunggu anak selesai bekerja. Misalnya ada
anak yang tidak benar dalam memegang gunting, maka guru dapat langsung
membetulkan cara memegang gunting dengan benar, sehingga hasil guntingannya
baik.
Prinsip Penilaian Implikasi Sosial Belajar
Apa yang dilakukan anak-anak dalam kegiatan belajar yang dikemas dalam
bentuk permainan, harus tercermin dalam kehidupan anak di luar kegiatan belajar.
Misalnya, tujuan dalam permainan Ular Naga adalah mendidik anak untuk
kerjasama dengan orang lain dan melatih kekompakan. Di luar kegiatan belajar
dapat kita amati apakah pesan yang terbungkus dalam permainan tersebut
mempunyai dampak yang nyata dalam kehidupan anak dengan sesama teman.
Apakah anak-anak dapat bekerjasama dalam kegiatan yang lain.
D. Indikator Penilaian
Indikator penilaian adalah unsur-unsur pokok yang dapat menjelaskan
kemampuan peserta didik setelah menyelesaikan satu satuan pendidikan tertentu.
Pada pendidikan di Taman Kanak-kanak, untuk mengetahui hasil belajar tentu saja
tidak dapat dilakukan dengan memberikan tes. Pengertian hasil belajar tidak
hanya berwujud bendawi yang nampak, namun dapat pula berbentuk gejala.
(Ikhsan Wicaksono, 2005). Berikut adalah contoh beberapa bentuk hasil belajar
(indikator) dari perkembangan otot kasar dan perkembangan bahasa.
Perkembangan otot kasar
1. memanjat di panjatan
2. engklek/berjalan satu dengan satu kaki
3. memantulkan bola
4. menangkap bola
5. melempar bola
6. jinjit jalan di ujung kaki
baik dalam bentuk lisan maupun catatan mengenai aktivitas anak selama di
rumah.
2. Aspek penilaian didasarkan atas kriteria yang telah disampaikan oleh guru
kepada anak-anak. Jadi dalam hal ini anak harus mengetahui aspek apa
saja yang mendapat penilaian dalam asesmen. Jika keseluruhan proses dan
hasil akan dinilai, maka hal ini harus diketahui oleh anak.
3. Self-assessment. Anak diminta untuk mengomentari hasil karyanya sendiri.
Misal : anak ditanya, sudah baguskah gambar yang kamu warnai; apakah
seluruh bidang sudah diwarnai, dst. Dengan cara seperti ini, anak
dibimbing untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan diri sendiri.
4. Hasil penilaian dijadikan tujuan baru bagi proses pembelajaran
berikutnya.Penilaian dalam asesmen portofolio pada dasarnya bersifat
berkesinambungan. Setiap pertemuan guru dapat memberikan penilaian
yang merupakan rangkaian nilai yang saling berhubungan dengan
penilaian berikutnya. Misalkan pada pertemuan pertama guru menilai
tentang mewarnai gambar. Misalnya dalam penilaian pertama ini
ditemukan bahwa hampir semua anak belum dapat mewarnai dengan baik
karena msih banyak anak yang mewarnai keluar dari garis bidang gambar,
maka pada kegiatan mewarnai berikutnya anak dibimbing untuk mewarnai
dengan cara yang lebih baik.
F. Latihan
Untuk memperdalam pemahaman Anda tentang materi yang telah kita bahas
bersama, kerjakanlah latihan berikut.
Petunjuk : Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat, dengan memberi tanda
silang pada huruf A, B, C atau D. di depan jawaban yang telah disediakan.
1.
2.
3.
Berikut adalah kegiatan-kegiatan yang dapat menunjukkan indikatorindikator perkembangan otot kasar anak TK, kecuali ....
A. memantulkan bola
B. menangkap bola
C. menggambar bola
D. melempar bola
4.
A.
B.
C.
D.
5.