Anda di halaman 1dari 4

MASYARAKAT

A.

Kehidupan Kolektif dan Definisi Masyarakat


Manusia adalah makhluk yang hidup secara kolektif,
berbagai kekurangan membuat manusia merasa butuh dengan
orang lain. Dengan kolektifitas ini, manusia dapat hidup secara
bahu membahu, saling membantu sehingga membuat manusia
semakin kuat sehingga dapat bertahan dalam mempertahankan
kelangsungan hidup. Dalam kehidupan kolektif dapat kita lihat
halnya dengan serangga yang dapat kita pelajari, karena mereka
selalu berusaha untuk mencapai kolektifitas hidup sebagai
makhluk.
Walaupun demikian ada satu perbedaan yang mendasar
anatara kehidupan kolektif binatang dengan kehidupan kolektif
manusia yaitu, bahwa sistem pembahagian kerja, aktifitas kerja
sama, serta komunikasi dalam kehidupan kolektif binatang
bersifat naluri. Sedangkan sistem pembagian kerja, aktifitas kerja
sama serta berkomunikasi pada kehidupan kolektif manusia
bukan bersifat naluri. Karena manusia adalah makhluk yang
memiliki akal yang dengan akalnya tersebut manusia dapat
membayangkan dirinya serta peristiwa-peristiwa yang mungkin
dapat terjadi pada dirinya, sehingga manusia dapat mengadakan
pilihan serta seleksi pilihan serta seleksi terhadap berbagai
alternatif dalam tingkah lakunya untuk mencapai efektifitas yang
optimal dalam mempertahankan hidupnya. Jika ditemukan suatu
tingkah laku yang kolektif dalam menanggulangi hidup, maka
manusia cenderung untuk mengulanginya. Kemudian dengan
komunikasi
terhadap
individu
lain
terutama
terhadap
keturunannya, maka ini akan menjadi suatu pola yang mantap.
Hal inilah yang biasanya membentuk adat istiadat atau suatu
kebiasaan dalam lingkungan kolektif.
Pola-pola tindakan dan tingkah laku manusia adalah hasil
pembelajaran. Karena pembelajaran bersifat berubah begitu pula
halnya yang terjadi dengan tingkah laku dan tindakan manusia.
Seperti halnya pola kehidupan di Indonesia yang dahulunya
hidup dari hasil pertanian dan tinggal di dalam rumah yang besar
dalam kelompok kerabatnya yang luas. Kini dalam beberapa
keturunan banyak diantara mereka yang tinggal di rumah-rumah
gedung, apartemen dan tiap harinya melakukan kesibukan yang
berbeda-beda seperti pada perusahaan-perusahaan, pabrikpabrik sebagai direktur jenderal, menejer atau dalam bidang
keaktifan lainnya. Namun demikian perubahan-perubahan ini
tidak sama cepatnya pada satu kolektif manusia dan manusia
lainnya di muka bumi. Ada yang mengalami perubahan secara
cepat dan ada pula yang lambat. Proses ini mengakibatkan

terjadinya aneka warna dalam kehidupan diberbagai tempat di


muka bumi.
B. Berbagai Wujud Kolektif Manusia
Seluruh makhluk menunjukakan aneka warna dan aneka
warna ini menyebabkan timbulnya pola tingkah laku manusia.
Namun aneka warna tidak disebabkan karena ciri-ciri ras
melainkan kolektif di mana manusia bergaul dan berinteraksi.
Pada zaman sekarang ini wujud kolektif itu adalah terdiri
dari banyak manusia yang tersebar di muka bumi sebagai
kesatuan manusia yang erat yang di sebut negara-negara
nasional. Di dalam negara-negara nasional tersebut terdapat
batas-batas wilayah yang meliputi berbagai batasan yang
membuat perbedaan seperti dalam hal bahasa, dan adat istiadat
serta kesatuan hidup. Seperti daerah-daerah di suatu negara
memiliki adat yang berbeda dan dapat pula digolongkan, seperti
golongn petani, buruh, pedagang, pegawai yang memliki pola
tingkah laku yang berbeda pula. Golongan itu disebut lapisan
lapisan sosial karena adanya penilaian tinggi rendahnya
mengenai tiap golongan tadi. Namun lapisan sosial di suatu
daerah dapat saja tidak berlaku untuk daerah lain seperti
penggunaan kasta-kasta di daerah Bali tidak berlaku untuk
daerah Minangkabau, Aceh dan lainnya.
C . Unsur-Unsur Masyarakat
Istilah masyarakat berasal dari bahasa arab yaitu Syaraka
yang berarti ikut serta, dan berpartisipasi. Masyarakat
merupakan sekumpulan manusia yang Saling
bergaul atau
saling berintegrasi yang didukung oleh sarana dan prasarana
yang akan memudahkan individu di dalamnya untuk saling
berintegrasi. Kesatuan di dalam masyarakat memiliki beberapa
unsur seperti kategori sosial, golongan sosial, komunitas
kelompok dan perkumpulan.
Adanya sarana untuk berintegrasi menyebabkan warga
dari suatu kolektif akan saling berintegrasi. Namun tidak semua
kesatuan menusia yang bergaul atau berintegrasi itu disebut
masyarakat karena masyarakat harus mempunyai suatu ikatan
lain yang khusus. Ikatan yang membuat suatu kesatuan manusia
mejadi suatu masyarakat adalah pola tingkah laku yang khas
mengenai faktor kehidupannya dalam batas kesatuan itu yang
menjadi sebuah adat istiadat dan bersifat kontiniu. Dengan
demikian dapat dirumuskan bahwa masyarakat adalah kesatuan
hidup manusia yang berintegrasi menurut suatu sistem adat
istiadat tertentu yang bersifat kontiniu dan yang terikat oleh satu
rasa identitas yang sama.

Komunitas adalah satu kesatuan hidup manusia yang


menempeti suatu wilayah yang nyata dan berintegrasi
menurut sistem adat istiadat dan terikat oleh rasa
identititas komunitas.
Kategori sosial adalah kesatuan manusia yang terwujud
karena adanya suatu ciri yang objetif yang dapat
dikenakan kepada manusia-manusia itu.
Golongan sosial adalah kesatuan manusia yang terwujud
karena suatu ciri yang dikenakan kepada masyarakat yang
bersifat spesifik dari pihak luar
Kelompok dan perkumpulan adalah adanya interaksi dari
tiap anggota dengan adanya adat istiadat serta norma
yang mengatur secara kontiniuitas dan rasa identitas yang
mempersatukan semua anggota.

D. Pranata Sosial
Fungsi pranata sosial:
1. Pranata berfungsi untuk memenuhi untuk keperluan
kehidupan kekerabatan (kinship atau domestic institutions)
2. Berfungsi untuk memenuhi keperluan manusia untuk mata
pencaharian hidup (economic institutions)
3. Berfungsi
memenuhi
keperluan
penerangan
dan
pendidikan manusia (educational institutions)
4. Berfungsi memenuhi keperluan ilmiah manusia, menyelami
alam semesta (scientific institutions)
5. Berfungsi untuk memenuhi keperluan untuk penghayatan
keindahan sebagai rekreasi (aestetic and recreational
institutions)
6. Berfungsi
memenuhi
keperluan
manusia
untuk
berhubungan dengan Tuhan (religius institutions)
7. Berfungsi untuk memenuhi keperluan manusia untuk
mengatur dan mengelola keseimbangan kekuasaan
(political institutions)
8. Berfungsi memenuhi keperluan fisik dan kenyamanan
manusia (somatic institutions)
Jumlah pranata dalam masyarakat selalu bertambah
terutama masyarakat yang sedang berkembang dan dalam masa
transisi.
E. Integrasi Sosial
Dalam memeriksa masyarakat, seorang peneliti merinci
kehidupan masyarakat itu ke dalam unsur-unsurnya yaitu
pranata, kedudukan sosial dan peranan sosial. Namun demikian
penelitian mencapai pengertian mengenai prinsip-prinsip kaitan

antar berbagai unsur masyarakat itu. Seorang peneliti


hendaknya mencapai pengertian bagaimana misalnya dalam
satu masyarakat tertentu, kedudukan pemimpin berkaitan
dengan kedudukan lain seperti bawahannya dengan sesamanya,
dengan para penyaingnya, dengan lingkungan sahabatnya,
dengan pemimpin-pemimpin dari masyarakat lain dan
sebagainya. Di sana dapat diukur intensitas sifat, mutu dan
frekuensi dari pola-pola kaitan itu dan kemudian semua hal itu
dapat dikaitkan dengan tipe masyarakat yang bersangkutan.
Ciri khas kehidupan kolektif:
1. Pembagian kerja yang tetap antara berbagai macam sub
kesatuan atau golongan.
2. Ketergantungan individu pada individu lain dalan kolektif
3. Kerja sama antar individu
4. Komunikasi antar indivu
5. Diskriminasi yang diadakan antara individu-individu warga
kolektif dan individu dari warganya.
http://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&ved=0
CCUQFjAA&url=http%3A%2F%2Fblog.binadarma.ac.id
%2Fanita%2Fwp-content%2Fuploads
%2F2009%2F11%2FMasyarakat.doc&ei=9YcLU5ayE8HSrQfPro
GwAg&usg=AFQjCNG5j2MvofHBgpLFYy4_cjhrt44UDg&sig2=zngX8idc3n5fIXfwO-ulA&bvm=bv.61725948,d.bmk

Anda mungkin juga menyukai