Refrat TVL
Refrat TVL
PENDAHULUAN
Transient Visual Loss (TVL) pada orang dewasa merupakan keluhan penglihatan yang
sering dijumpai, dan pada banyak kasus terdapat banyak penyebab yang dapat diidentifikasi.
Hilangnya penglihatan dapat terjadi hanya pada satu mata atau kedua mata dan berlangsung dari
beberapa detik sampai beberapa jam. Episode yang terjadi paling banyak disebabkan iskemia,
diantaranya karena iskemia serebrovaskular, emboli arteri retina, dan sindroma amaurosis fugax.
TVL pada anak-anak jarang dijumpai. Penyebab TVL pada anak-anak termasuk migraine dan
kejang epilepsi.1
Ketika pasien datang dengan keluhan TVL, penyebab dasarnya harus diketahui. Pada
orang dewasa, diidentifikasi berbagai faktor resiko, seperti hipertensi, hiperkolesterolemia, dan
penyakit arteri karotis.1
TVL merupakan tanda penting penyakit serebrovaskular, namun penanganan terhadap
pasien yang menderita TVL cukup rumit dikarenakan diagnosa banding yang beragam dan gejala
penyakit yang saling tumpang tindih sehingga penanganan secara sistematik pada pasien dengan
TVL sangat penting.2
Amaurosis fugax adalah gangguan visual transient yang biasanya disebabkan oleh
keadaaan gangguan peredaran darah, mata, atau neurologis yang mendasarinya , amaurosis fugax
terjadi secara tiba-tiba baik mulai maupun lamanya serangan. Serangan yang tipikal bertahan
selama 2-3 menit dan sangat jarang yang berlangsung lebih dari 5 sampai 30 menit. 4
BAB II
PEMBAHASAN
1
2.1. Definisi
Amaurosis Fugaks atau Transient Monocular Visual Loss (TMVL) merupakan hilangnya
penglihatan pada satu mata secara akut dan bersifat sementara.1
Amaurosis Fugaks adalah buta sekejap atau hilangnya penglihatan secara mendadak
selama 2-5 detik yang biasanya hanya mengenai satu mata pada saat serangan dan normal
kembali sesudah beberapa menit atau jam, disertai dengan gangguan kampus segmental tanpa
rasa sakit dan tidak terdapatnya gejala sisa. 3
Penggunaan istilah amaurosis fugax, biasanya merujuk secara eksklusif pada iskemia
transien pada retina.5
Amaurosis fugaks adalah istilah lama yang kurang disukai karena tidak spesifik
menunjukkan hilangnya penglihatan sementara hanya pada satu atau pada dua mata.6
Amaurosis fugax adalah hilangnya penglihatan secara tiba-tiba, sementara, parsial atau
total akibat penyebab apa pun dimana kehilangan penglihatan biasanya berlangsung dari
beberapa detik hingga beberapa menit sebelum kembali ke normal. 7
2.2 Etiologi
Faktor-faktor sistemik yang dapat menyebabkan TMVL diantaranya adalah:
Emboli: berasal dari jantung (penyakit katup jantung, endokarditis, trombus mural, mixoma
Monokular Amarurosis Fugaks dapat terjadi akibat hipotensi ortostatik, spasme pembuluh
darah, aritmia, migren retina, anemia, arteritis dan koagulopatia. 3
Etiologi paling umum diantaranya adalah stenosis carotid leher, hipotensi sistemik,
idiopatik (kemungkinan vasospasme arteri retina),infark syaraf optik dan retina yang akan
terjadi, papiledema.6
2
2.3 Patofisiologi
Pada sebagian besar kasus TMVL, penyebab dasarnya adalah terjadinya iskemi pada
retina atau nervus optik. Namun, terdapat beberapa penyebab lainnya yang juga dapat
menyebabkan episode hilangnya penglihatan hanya pada satu mata yang reversibel dan dapat
dengan mudah disingkirkan dengan pemeriksaan status ophthalmikus yang seksama.5
A. TMVL yang disebabkan oleh penyakit mata ( selain penyakit arteri)
Kelainan-kelainan mata merubah refraktif error pasien (seperti peninggian gula darah)
dan perubahan pada sifat kornea (seperti mata kering) atau pada transparansi bilik depan mata
sehingga menghasilkan episode kehilangan penglihatan yang mungkin berlangsung dari
beberapa detik hingga beberapa jam. Peninggian tekanan intraokular mendadak (seperti pada
glaukoma sudut terbuka) juga dapat menyebabkan hilangnya penglihatan pada satu mata yang
akut dengan atau tanpa nyeri mata, selalu didahului atau disertai adanya halo disekitar cahaya.5
Penyebab lain adalah adanya pembengkakan atau anomali kongenital pada diskus optikus
yang dapat menjepit arteri siliaris yang mendarahinya atau arteri sentral retina. Pada kasus
tersebut, episode TMVL berlangsung hanya beberapa detik, berulang dalam sehari, dan selalu
diprovokasi oleh perubahan posisi bola mata, yang lebih sering, jika pasien melihat ke atas
(disebut orthostatic TMVL). Tumor orbita mungkin juga dapat menekan arteri ophtalmikus atau
arteri sentral retina secara intermiten, sehingga menghasilkan gaze-evoked TMVL yang singkat.
Meskipun jarang, TMVL mungkin dapat muncul dari oklusi vena sentral retina yang akan
terjadi.5
- Peyebab lain
Orang usia muda yang tidak memiliki bukti adanya vaskulopati mungkin juga dapat
mengalami episode TMVL karena vasospasme arteri retina yang reversibel. Vasospasme tersebut
mungkin menjadi dasar untuk jenis TMVL yang disebut retinal migraine, namun masih menjadi
perdebatan. Jika mendengarkan pengalaman pasien, sangat sulit untuk membedakan TMVL yang
terjadi sebagai satu-satunya gejala vasospasme dengan TMVL akibat sebab-sebab lainnya. Oleh
karena itu, vasospasme sebaiknya tetap menjadi diagnosa eksklusi.5
2.4. Gejala Klinis
2.4. Gejala Klinis Subjektif
Gejala yang harus dipertanyakan juga adalah apakah serangan terjadi pada satu atau
kedua mata. Jika mengenai satu mata saja maka biasanya disebabkan oleh gangguan pembuluh
darah retina dan gangguan pada arteri carotid, Jika pasien mengeluhkan serangan terjadi pada
kedua bola mata maka kita harus mencurigai terjadi gangguan pada sirkulasi vertebra basiler
gangguan sirkulasi pada bagian posterior.Pasien- pasien dengan amaurosis fugaks biasanya
memiliki riwayat penyakit terdahulu seperti adanya hipertensi, diabetes, riwayat miokard infark,
hiperkolesterolmia,dan migren. Dari kasus yang pernah dilaporkan, pasien dengan amaurosis
fugaks yang berusia diatas 45 tahun, penyebab tersering adalah iskemic attacks , sementara untuk
usia yang dibawah 45 tahun, penyebab tersering adalah migren dan juga stroke. 7
Berikutnya, kita harus menanyakan kepada pasien durasi atau berapa lama terjadi
hilangnya penglihatan, jika serangan selama 2-30 menit, kita harus curiga adanya iskemic
attacks.Jika serangan terjadi hanya beberapa detik, maka kita harus mempertimbangkan
penyebabnya adalahnya gangguan dari ocular seperti gangguan dari retina. Pada penyebab
karena hipotensi ortostatik, biasanya serangan berlangsung kurang dari 45 detik. 7
Gejala yang harus juga ditanyakan dari keluhan subjektif pasien adalah apakah ketika
serangan terlihat fenomena positif atau fenomena negatif. Pada Fenomena negatif adalah ketika
pasien selama serangan melihat adanya penglihatan yang kabur, berkedip dan gelap. Fenomena
negatif biasanya terjadi akibat gangguan iskemik. Sementara Fenomena positif jika ketika
serangan pasien mengeluhkan melihat adanya cahaya, garis zigzag dan pandangan yang
berwarna, Fenomena positif biasanya terjadi akibat gangguan okuler atau migren.
Pertanyaan kunci untuk pasien dengan gangguan penglihatan yang sementara
1.
Berapa usia pasien?
2.
Frekuensi terjadinya gejala hilangnya penglihatan
3.
Berapa lama terjadinya gejala tersebut
5
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
pada satu mata tidak akan mengganggu kemampuan membaca kecuali jika mata yang tidak
terpengaruh tersebut telah memiliki gangguan penglihatan sebelumnya).5
TMVL yang pulih dalam hitungan detik sampai menit mengindikasikan penyebabnya
kemungkinan adalah penyakit pada karotis atau arkus aorta, atau papiledema yang disebabkan
oleh hipertensi intrakranial. TMVL yang kemudian stabil dan membaik selama beberapa hari
hingga minggu konsisten dengan penyakit demielisasi (neuritis optik).7
Pemeriksaan Ophthalmikus :
Merupakan langkah penting untuk menyingkirkan penyebab lokal pada mata dan
mendeteksi emboli retina, iskemia retina atau nervus optik, retinopati stasis vena.5
Jika diagnose belum jelas , maka kita dapat merujuk ke dokter spesialis mata dengan
menetapkan beberapa sangkaan penyebab dari keluhan pasien tersebut. Dapat dilakukan
pemeriksaan lanjutan dengan biomikroskop untuk melihat keadaan kornea, kamera okuli
anterior, kondisi seperti dry eyes atau blepharitis dan iritis dapat dijadikan diagnosa banding jika
hasil biomikroskopi normal. Dapat juga dilakukan gonioskopi untuk mengobservasi sudut
kamera anterior dan dapat melihat adanya perdarahan mikro di ruang anterior dan melihat tandatanda glaucoma. 7
Pemeriksaan Retina, pembuluh darah retina, nervus optikus dapat membantu
menegakkan diagnosa. Edema unilateral dari optikal disc dapat menandakan adanya neuropati
iskemik optic atau neuritis optikus. Sementara jika ditemukan edema pada bilateral dapat
menandakan adanya peningkatan tekanan intra cranial. Sirkulasi yang sedikit pada nervus
optikus pada keadaan iskemik dapat menunjukan hasil pucat pada optik disk. Oklusi dari vena
central retina merupakan tanda yang penting pada iskemik ocular. Emboli intravascular retina
dapat dijumpai, yang penting diketahui apakah plak kolesterol pada pembuluh darah retina cerah
atau berwarna kuning. Plak Hollenrost dapat terlihat pada keadaan lesi yg terdapat pada bagian
ipsilateral arteri carotid.7
Pemeriksaan ophthalmikus sering dijumpai normal namun mungkin juga dapat
memperlihatkan plak platelet-fibrin-kolesterol pada arteri retina, edema diskus optikus, atau
retinopati stasis vena.6
Pemeriksaan Tambahan:2,6
7
penyakit karotis.
Angiografi: invasif namun merupakan gold standard untuk mendiagnosa stenosis karotis.
Ultrasonografi karotis: metode non-infasif untuk mengevaluasi dinding arteri karotis serta
overestimasi).
Ekokardiografi: berguna mendeteksi kelainan pada vaskular dan dinding jantung dan
Gangguan sirkulasi
Gangguan okuler
Gangguan Neurologis
Emboli
Dry eye syndrome
Optik Neuritis
Emboli carotid
Keratitis
Papiledema
Emboli Cardiac
Bhleparitis
Multiple sclerosis
IV drug use
Iritis
Tumor Intrakranial
Hipoperfusi
Intermitten closure glaucoma
Psychogenic
Gangguan koagulasi
Optic disc drusen
Migraine
Arteritis
Vitreous detachment
SLE
Stenosis carotid
Retinal Break
Stenosis arteri optalmik
Orbital Tumor
Gagal jantung atau aritmia
Intraoccular hemorrhage
Peningkatan viskositas darah
Angiospasme/Vasospasm
Migren
2.7. Penatalaksanaan
Diantaranya adalah:6
Mengobati langsung penyebab dasarnya.
Jika penyebabnya gangguan sirkulasi dapat dilakukan bedah pembuluh darah.
Endarterectomi dianjurkan jika dijumpai stenosis karotis leher ipsilateral > 70%.
Mengurangi faktor-faktor resiko arteriosklerosis yang dapat diubah seperti diabetes
2.8. Prognosis
Prognosis bergantung pada keparahan penyebab dasarnya dan usia pasien. Beberapa
komplikasi yang dapat terjadi adalah stroke retina, stroke hemisfer serebri, dan kematian.5,6
BAB III
KESIMPULAN
Amaurosis fugax merupakan salah satu pembagian dari Transient Visual Loss (TVL).
Transient Visual Loss (TVL) pada orang dewasa merupakan keluhan penglihatan yang sering
dijumpai, dan pada banyak kasus terdapat banyak penyebab yang dapat diidentifikasi. Hilangnya
penglihatan dapat terjadi hanya pada satu mata atau kedua mata dan berlangsung dari beberapa
detik sampai beberapa jam. Episode yang terjadi paling banyak disebabkan iskemia, diantaranya
karena iskemia serebrovaskular, emboli arteri retina, dan sindroma amaurosis fugax. TVL pada
anak-anak jarang dijumpai. Penyebab TVL pada anak-anak termasuk migraine dan kejang
epilepsi.1
Amaurosis fugax adalah hilangnya penglihatan secara tiba-tiba, sementara, parsial atau
total akibat penyebab apa pun dimana kehilangan penglihatan biasanya berlangsung dari
beberapa detik hingga beberapa menit sebelum kembali ke normal.
DAFTAR PUSTAKA
1. Tatham
AJ,
Transient
Visual
Loss.
2011.
Medscape.
Available
from:
10
Philadelpia:
11