Anda di halaman 1dari 32

KIMIA

POLIMER

POLIMER ???

Contoh polimer
dalam keh
sehari-hari ??

Suriati Eka Putri, S.Si, M.Si

Kimia Polimer

PP Gloves

PS Foam

PP Chair

Rigid PVC pipes

Flexible PVC
Gumboot

PTFE coated fry pan

Suriati Eka Putri, S.Si, M.Si

Kimia Polimer

Polimer
HIBRID ??

Geopolimer ??

Suriati Eka Putri, S.Si, M.Si

Kimia Polimer

Mengapa polimer
ada yang keras
dan ada yang
elastis ??

Apa saja sifatsifat polimer


yang Anda
ketahui ??

Suriati Eka Putri, S.Si, M.Si

Kimia Polimer

Sifat-sifat Polimer

1. Crystallinity (kristalinitas)
2. Thermosetting dan Thermoplastic (daya tahan
terhadap panas)
3. Branching (percabangan)
4. Tacticity (taktisitas)

Suriati Eka Putri, S.Si, M.Si

Kimia Polimer

Kristalinitas
Struktur polimer yang tidak tersusun secara teratur umumnya memiliki
warna transparan.
Semakin tinggi derajat kristalisasinya semakin sedikit cahaya yang dapat
melewati polimer tersebut.

Suriati Eka Putri, S.Si, M.Si

Kimia Polimer

SIFAT TERMAL
Termoplas
Termoplas bersifat lunak jika dipanaskan dan dapat dicetak kembali
menjadi bentuk lain. Hal ini dikarenakan termoplas memiliki banyak
rantai panjang yang terikat oleh gaya antar molekul yang lemah.
Contoh polimer yang memiliki sifat termoplas adalah PVC, polietena,
nilon 6,6 dan polistirena
Termoset
Termoset mempunyai bentuk permanen dan tidak menjadi lunak jika
dipanaskan. Penyebabnya adalah termoset memiliki banyak ikatan
kovalen yang sangat kuat diantara rantai-rantainya. Ikatan kovalen akan
terputus serta terbakar jika dilakukan pemanasan yang tinggi. Polimer
yang memiliki sifat termoset adalah bakelit
Elastomer
Elastomer merupakan polimer yang elastic atau dapat mulur jika ditarik,
tetapi kembali ke awal jika gaya tarik ditiadakan. Penyebabnya adalah
tumpang tindih antara polimer yang memungkinkan rantai-rantai ditarik,
dan ikatan silang yang akan menarik kembali rantai-rantai tersebut ke
susunan tumpang tindihnya. Contoh elastomer adalah karet sintetis

Suriati Eka Putri, S.Si, M.Si

Kimia Polimer

Branching (percabangan)
Semakin banyak cabang pada rantai polimer maka densitasnya akan
semakin kecil titik leleh polimer berkurang dan elastisitasnya
bertambah,,karena gaya intermolekulnya semakin lemah

-Linier: lentur, Mr lebih kecil, termoplastis


- tiga dimensi: kaku, Mr tinggi, termoset

Suriati Eka Putri, S.Si, M.Si

Kimia Polimer

Taktisitas
Menggambarkan susunan isomerik gugus fungsional dari rantai
karbon. Ada tiga jenis taktisitas:
-Isotaktik dimana gugus substituennya terletak pada satu sisi
yang sama
-Sindiotaktik dimana gugus substituennya terletak lebih
teratur
-Ataktik dimana gugus substituennya terletak pada sisi yang
acak
Suriati Eka Putri, S.Si, M.Si

Kimia Polimer

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SIFAT-SIFAT


POLIMER
1. Panjang rantai/jumlah monomer
Kekuatan polimer akan bertambah dengan semakin panjangnya rantai/jumlah
monomer karena terdapat semakin banyak gaya antar molekul antara rantai-rantai
penyusunnya DP
2. Susunan rantai satu terhadap lainnya
Susunan rantai satu terhadap lainnya dapat bersifat teratur membentuk daerah
kristalin dan acak membentuk daerah amorf. Polimer yang membentuk daerah
kristalin akan lebih kuat karena rantai-rantainya tersusun rapat, meski kurang
fleksibel. Sedangkan polimer yang membentuk daerah amorf akan bersifat lemah
dan lunak.
3. Tingkat percabangan pada rantai
Ketidakteraturan rantai-rantai polimer disebabkan oleh banyak cabang sehingga
akan mengurangi kerapatan dan kekerasan polimer itu sendiri, namun akan
menaikkan fleksibilitasnya. Terdapat dua contoh polimer yang dibedakan
berdasarkan fleksibilitasnya yaitu
LDPE (low density polyethene) dan HDPE (high density polyethene)
Sesuai dengan namanya LDPE lebih fleksibel tapi kurang tahan panas dengan titik
didih 105oC, sendangkan HDPE lebih kaku, tetapi kuat dan tahan panas pada kisaran
suhu 135oC.
Suriati Eka Putri, S.Si, M.Si
Kimia Polimer

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SIFAT-SIFAT


POLIMER
4. Gugus fungsi pada monomer
Adanya gugus fungsi polar seperti hidroksida - OH dan amina - NH2 pada monomer
dalam polimer akan mengakibatkan terbentuknya ikatan hydrogen. Akibatnya,
kekuatan gaya antar molekul polimer meningkat dan akan menaikkan kekerasan
polimer.
5. Ikatan silang (cross linking) antar rantai polimer
Termoplas tidak memiliki cross linking, hanya gaya antar molekul yang lemah
sehingga bersifat lunak. Sebaliknya termoset memiliki cross linking yang kuat
berupa ikatan kovalen sehingga bersifat keras dan sulit meleleh. Sementara itu sifat
elestomer dipengaruhi selain oleh tumpang tindih rantai, juga cross linking yang
lebih sedikit disbanding termoset.
6. Penambahan zat aditif
Sangat sedikit polimer yang digunakan dalam bentuk murninya, kebanyakan
ditambah zat aditif untuk memperbaiki atau memperoleh sifat yang diinginkan. Zat
plastis (plasticizer) yang digunakan untuk melunakkan polimer pada jenis polimer
termoset; zat pengisi/penguat untuk menaikkan kekuatan polimer; stabilitator untuk
menaikkan ketahanan terhadap dekomposisi oleh panas, sinar UV, dan oksidator;
pigmen untuk pewarnaan; dan penghambat nyala api yang digunakan untuk
mengurangi sifat mudah terbakar dan materi.
Suriati Eka Putri, S.Si, M.Si

Kimia Polimer

PROSES POLIMERISASI

Polimerisasi Kondensasi (Step


Polymerization)
Polimerisasi Addisi (Chain
Polymerization)

Polimerisasi radikal
bebas

Suriati Eka Putri, S.Si, M.Si

Polimerisasi ion

Kimia Polimer

POLIMERISASI
KONDENSASI

Terjadi pada zat bermassa molekul rendah, dimana terjadi reaksi antara
dua molekul bergugus fungsi banyak (molekul yang mengandung dua
gugus fungsi atau lebih yang dapat bereaksi) dan terbentuk satu
molekul besar bergugus fungsi banyak disertai produk samping
(penyingkiran molekul kecil)(seperti air)

Suriati Eka Putri, S.Si, M.Si

Kimia Polimer

Suriati Eka Putri, S.Si, M.Si

Kimia Polimer

Polimerisasi kondensasi hampir selalu berlangsung


secara tahap dengan reaksi antara pasangan gugus
fungsi sehingga terbentuk dimer, trimer, tetramer,
dan seterusnya hingga terbentuk polimer.

Suriati Eka Putri, S.Si, M.Si

Kimia Polimer

POLIMERISASI ADDISI

Polimerisasi addisi adalah polimerisasi yang melibatkan reaksi rantai dan


disebabkan oleh radikal bebas (partikel reaktif yang mengandung
elektron tak berpasangan) atau ion. Polimer penting yang dihasilkan
melalui polimerisasi addisi adalah turunan etena berbentuk CH 2=CHX
atau CH2=CXY yang disebut dengan monomer vinil.

Reaksi pada proses ini berlangsung sangat cepat (beberapa detik).


Reaksi keseluruhannya memakan waktu lama karena penelitian
menunjukkan bahwa reaksi rantai berlangsung dalam suatu deret reaksi
cepat.
Suriati Eka Putri, S.Si, M.Si

Kimia Polimer

Addition
Polymer
Addition polymers form :
When
unsaturated
carbon
(organic) molecules react to
form a long chain polymer
molecule and no small molecules
or atoms are eliminated during
the reaction

Mechanism of
Chain-growth
polymerization

hain-Growth Polymers
Monomer
Formula

Common
Name

Polymer Name(s) and


Common Uses

CH2=CH2

ethylene

polyethylene, Polythene;
break-resistant containers
and packaging materials

CH2=CHCH3

propylene

CH2=CHCl
CH2=CCl2

CH2=CHCN

polypropylene, Herculon;
textile and carpet fibers
vinyl chloride poly(vinyl chloride), PVC;
construction tubing
1,1-dichloropoly(1,1-dichloroethylene);
ethylene
Saran Wrap is a copolymer
with vinyl chloride
acrylonitrile
polyacrylonitrile, Orlon;
acrylics and acrylates

CF2=CF2

tetrafluoroethylene

polytetrafluoroethylene, PTFE;
Teflon, nonstick coatings

CH2=CHC6 H5

styrene

polystyrene, Styrofoam;
insulating materials

CH2=CHCOOCH2CH3 ethyl acrylate


CH2=CCOOCH3
methyl
methacrylate
CH3

poly(ethyl acrylate); latex paints


poly(methyl methacrylate), Lucite,
Plexiglas; glass substitutes

Polimerisasi Kondensasi

Polimerisasi Addisi

Reaksi terjadi degan adanya dua


jenis molekul

Reaksi memanjang dengan adanya


pengulangan unit monomer setiap
saat

Monomer dapat dihilangkan lebih


Konsentrasi monomer menurun
awal di dalam reaksi; pada saat DP perlahan sesuai dengan reaksi
= 10, kurang dari 1 % monomer
steady
sisa
Berat molekul polimer terjadi
dengan adanya reaksi Steady
(tetap) secara perlahan

Polimer tinggi terbentuk sekali


yaitu pada saat polimer terjadi
perubahan BM sudah tinggi. Lama
waktu reaksi menyebabkan yield
tinggi namun BM menjadi kecil

Lama waktu reaksi sangat penting


untuk mencapai berat molekul
tinggi

Reaksi pencampuran hanya berisi


monomer tinggi, kira-kira
seperseribu bagian dari rantai
yang memanjang

Beberapa tahap molekul akan


didistribusikan

Suriati Eka Putri, S.Si, M.Si

Kimia Polimer

Polimerisasi Addisi
Polimerisasi Radikal
Bebas

Inisiasi
Propagasi
Terminasi

Polimerisasi Ion

Mechanism of
Chain-growth
polymerization

RADICAL CH
AIN GROWTH

Radical: a molecule or ion containing


one or more unpaired electrons
To account for the polymerization of
alkenes in the presence of peroxides,
chemists propose a three-step radical
chain mechanism
(1)
(2)
(3)

chain
chain
chain

initiation
propagation
termination

RADICAL CH
AIN GROWTH

Among the initiators used for


radical chain-growth
polymerization are organic
peroxides, which decompose as
shown on mild heating
fishhook arrow: a curved and barbed
(fishhook) arrow used to show the
repositioning of a single electron
O
O
C O O C
Benzoyl peroxide

heat

O
C-O

O
O-C

Benzoyloxy radicals

a step in a radical chain reaction


characterized by formation of radicals
from nonradical compounds

Step 1: chain
initiation

In

In

In

Chain propagation: a step in a radical


chain reaction characterized by the
reaction of a radical and a molecule to
give a new radical

Step 2: chain
propagation

In

Chain length, n: the


number of times
the cycle of chain
propagation steps
repeats in a chain
reaction

In

In

R
In
R

In

In
R

In
R

R n R

Step 3: chain
termination
a step in a radical chain
mechanism that involves
destruction of radicals

In
R

In

radical
coupling
In
R

In

R R

one type of chain


termination is radical
coupling

RADICAL CHA
IN
GROWTH

Polimerisasi Radikal
Bebas

Inisiasi (tahap pemicuan)


Pemicuan dapat dipandang sebagai penguraian pemicu dan addisi
molekul monomer pada salah satu radikal bebas yang terbentuk. Jika
merupakan pemicu, R sebagai radikal bebas dan molekul monomer
dinyatakan dengan CH2=CHX. Reaksinya ???

Propagasi (tahap perambatan)


Pada tahap ini terbentuk rantai radikal, dan dapat berturut-turut bereaksi
dengan monomer sehingga memperbanyak rantai. Reaksi ini berjalan
terus menerus sampai suplai monomer habis. Reaksinya ??

Suriati Eka Putri, S.Si, M.Si

Kimia Polimer

Polimerisasi Radikal
Bebas

Terminasi (tahap pengakhiran)


Tahap terminasi dapat tercapai dengan dua cara, yaitu:

-kombinasi atau coupling


-disproporsionasi
transfer hidrogen menghasilkan dua bentuk akhir molekul
jenuh dan tak jenuh.

Suriati Eka Putri, S.Si, M.Si

Kimia Polimer

Polimerisasi ION

Polimerisasi ion dapat berlangsung dengan mekanisme yang tidak


melibatkan radikal bebas.

Suriati Eka Putri, S.Si, M.Si

Kimia Polimer

Anda mungkin juga menyukai